NovelToon NovelToon
LEPASKAN AKU SUAMIKU

LEPASKAN AKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: El khiyori

Anjani, seorang aktris multitalenta yang terpaksa menerima pinangan kakak angkatnya atas perjodohan yang diatur orang tua. Sekian tahun menikah, tak ada sentuhan apapun yang terjadi. Pria bernama Mahaka Wiratama itu sibuk dengan wanita yang ia cintai.

Di tahun ke 5 pernikahan, Anjani nekat kabur dan hidup sendiri. Semua itu berkat bantuan Devan, sahabat Mahaka, tetapi masalah baru justru hadir dalam hidupnya.

Hampir setiap malam ia merasakan kehangatan seorang pria dalam tidurnya. Ia bahkan harus kehilangan mahkotanya, tapi Anjani tak pernah tahu siapa yang melakukannya.

Semuanya semakin rumit saat dirinya dinyatakan hamil dan vidio asusilanya dengan seorang pria misterius tersebar di jagad maya. Hidup Anjani hancur dalam sekejap, lalu apa yang akan ia lakukan demi bisa memperoleh harga dirinya kembali.

Follow Instagram El khiyori

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El khiyori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Semua peringatan yang Mahaka berikan bukannya membuat Devan takut tapi malah justru berhasil membangkitkan rasa tak terima di hatinya. Keinginannya untuk mengambil Anjani semakin kuat. Ia ingin membuktikan pada Mahaka kalau tak semuanya bisa dimiliki oleh sahabatnya itu.

Sayangnya malam itu Anjani kembali dibuat tak berkutik oleh Mahaka. Ia bahkan tak diizinkan keluar dari dalam kamar.

"Kau gila Mahaka, apa maumu?! kalau kau tak mencintaiku maka lepaskan aku!!" jerit Anjani saat Mahaka bersiap keluar dari dalam kamarnya, namun pria itu justru mendorongnya menjauh.

"Menurutlah padaku Anjani!! diam dan jangan kemana-mana jika tak ingin aku berbuat lebih padamu!!"

Malam itu Anjani hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Ia tak tahu kesalahan besar apa yang sudah ia perbuat sampai-sampai harus mengalami nasib seperti sekarang.

Banyak hal yang tak ia mengerti dan membuatnya takut, tapi ia harus tetap bertahan tanpa bisa melawan. Semalaman ia tak bisa tidur, padahal keesokan harinya ia harus kembali melakukan syuting.

Saat mentari mulai bersinar, jemari lentiknya mengusap pelan wajahnya yang kusut. Perlahan ia bangkit dan mengambil ponselnya. Dengan terpaksa ia mengirimkan pesan pada Mahaka agar membukakan pintu karena ia harus bekerja.

Anjani bahkan berkata dengan lembut, tak ada kata-kata amarah sama sekali dalam pesan yang ia kirimkan, namun bukan jawaban yang ia terima melainkan pintu kamar yang terbuka.

Mahaka tampak berdiri di sana sebelum akhirnya meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas.

"Itu sarapanmu. Jangan sampai sakit karena itu akan merepotkan dan membuat ibuku sedih."

"Sebenarnya kau ini manusia atau bukan?" lirih Anjani yang tak menanggapi ucapan Mahaka sama sekali.

"Jangan banyak bicara, lakukan saja apa yang seharusnya kau lakukan."

"Kalau begitu jangan kurung aku di sini, aku harus bekerja .... " ujarnya lagi diantara desahan nafas panjang yang keluar dari bibirnya.

"Bagaimana jika aku tidak mengizinkan?" tantang Mahaka yang kini berdiri sambil menatap lekat ke arah Anjani.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?"

"Menurutlah padaku, tinggalkan dunia keartisan yang membuatmu tampak murahan itu, karena itu membuatku malu."

"Malu katamu? kau bahkan meniduri wanita lain tanpa peduli padaku? apa itu tidak lebih memalukan?!"

"Aku tidak sehina dirimu. Setidaknya Amelia bukan wanita yang disentuh-sentuh banyak pria sepertimu. Dia hanya bergantung padaku, dan yang pasti ... dia lebih berharga dari pada kau yang suka mengumbar seluruh tubuhmu di hadapan semua orang."

"Tapi aku bukan wanita rendahan!!" jerit Anjani tak terima, membuat Mahaka semakin kehabisan kesabaran dan kembali hendak mengurung Anjani di dalam kamar, tapi tiba-tiba seseorang datang.

Dengan kuat ia menarik tangan Mahaka keluar lalu mendaratkan pukulan tepat mengenai rahangnya. Dia adalah Devan. Ia tahu akan terjadi sesuatu pada Anjani di rumah itu, karena ia yakin Mahaka tak akan membiarkan Anjani hidup tenang.

"Kau, beraninya datang kemarj. Pergilah dari rumahku!!" teriak Mahaka dengan penuh amarah.

"Ya ... aku memang akan pergi, tapi tidak sendiri. Ayo Anjani, kita pergi dari sini," ajak Devan ke arah Anjani yang masih terpaku menatap perseteruan dua pria di hadapannya, namun saat Devan berkata demikian, Anjani segera tersadar dan menyambut uluran tangan Devan.

Dengan cepat keduanya hendak bergegas, membuat Mahaka semakin tersulut emosi, apalagi saat ini Anjani masih mengenakan gaun tidur di tubuhnya. Didekatinya kembali tubuh Anjani lalu ditariknya dengan kuat.

"Lepaskan aku Mahaka!!"

"Diaammm!!" bentak Mahaka. Ternyata Devan juga tak menyerah. Keduanya kembali terlibat perkelahian sampai akhirnya penjaga rumah datang dan membantu mengusir Devan sedangkan Mahaka kembali mengamankan Anjani.

Wanita itu digendong paksa menuju ke dalam kamar.

"Kau ... jangan selalu menguji kesabarankuu!!" bentak Mahaka. Setelah berkata demikian ia pergi begitu saja dari sana karena sebenarnya pagi ini ia harus menemui Amelia.

Anjani yang merasa sudah muak akhirnya memutuskan untuk menghubungi Devan. Beruntung ponselnya tidak disita oleh Mahaka. Dengan lantang Anjani akhirnya menyatakan kalau dirinya akan mengajukan gugatan perceraian.

"Kali ini kau sudah yakin?" tanya Devan yang merasa sangat senang mendengar kabar itu.

"Ya aku yakin," jawab Anjani.

"Lalu bagaimana dengan orangtua Mahaka?" sahut Devan.

"Biar itu kupikirkan nanti."

"Ya baiklah, aku sendiri yang akan membantumu."

Keduanya akhirnya sepakat untuk bertemu malam ini. Mereka akan membicarakan alasan apa yang paling tepat dalam mengajukan gugatan tersebut, karena jika alasan itu tidak terlalu kuat dan tak ada bukti nyata, pasti akan sangat sulit.

Yang mereka hadapi bukanlah orang yang bodoh. Mahaka tak hanya cerdas tapi juga memiliki banyak uang, namun yang harus Anjani pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya untuk keluar dari rumah Mahaka. Ia harus syuting dan melakukan fitting baju untuk hadir di acara malam anugerah di salah satu stasiun televisi yang akan dilakukan beberapa hari lagi.

Tak hanya harus hadir di acara itu, Anjani juga masuk dalam nominasi aktris award. Harusnya ia tak datang sendiri tapi bersama dengan Mahaka. Sayangnya karena akhir-akhir ini komunikasi mereka semakin memburuk, Anjani bahkan belum menyampaikan hal itu pada Mahaka.

Entah bagaimana hidupnya kedepan nanti. Gugatan cerai yang ia layangkan pasti akan membuat gempar, tak hanya di keluarganya tapi juga di kalangan para fansnya. Mereka pasti tak akan mengira, dibalik kemesraan yang kerap ia pertontonkan bersama Mahaka, ada luka menganga yang setiap detik terasa mengguncang jiwanya.

Itu pasti akan membuat banyak orang kecewa. Setelah berpikir cukup lama akhirnya Anjani memilih memohon pada Mahaka, merendahkan harga dirinya beberapa saat demi bisa melakukan strategi berikutnya agar ia bisa terlepas dari pria itu selamanya.

"Aku mohon Mahaka, aku akan terkena masalah jika tak datang ke lokasi syuting. Aku janji tak akan membuatmu marah lagi, tapi tolong biarkan aku menunaikan kewajibanku."

Mahaka jelas paham dengan apa yang Anjani maksud. Dia yang saat ini sedang bersama Amelia di apartemen akhirnya malas untuk berdebat.

"Tapi ingat, jangan coba-coba kabur. Kau ... jangan mencari masalah jika tak ingin karirmu hancur dan kau dibenci oleh semua orang," ucap Mahaka.

"Iya aku janji," sahut Anjani cepat. Ia sungguh lega jika rayuannya ternyata tak sia-sia.

Sayangnya Anjani benar-benar memanfaatkan itu untuk kabur. Begitu pelayan di rumahnya membuka pintu kamar, Anjani langsung keluar dari sana. Membawa salah satu mobil yang terparkir di garasi agar tak ada supir yang memaksa untuk mengawalnya.

Ia sengaja mengosongkan jadwal setelah syuting agar bisa cepat bertemu dengan Devan. Malam itu Devan bahkan mengikuti mobil yang dikendarai Anjani dari belakang untuk memastikan wanita itu aman.

Mereka sengaja memilih tempat yang privat.

"Apa kau lelah?" tanya Devan lembut. Sorot matanya menatap penuh perhatian pada Anjani.

"Jangan khawatir, aku sudah terbiasa seperti ini."

"Ngomong-ngomong, apa belum ada kabar dari asistenmu?"

Ditanya seperti itu, Anjani yang tengah menuangkan anggur ke dalam gelasnya seketika berhenti. Dahinya mengernyit sesaat sebelum akhirnya menatap penasaran ke arah Devan.

Seingatnya ia belum bercerita tentang menghilangnya Ariel pada pria itu, tapi darimana Devan bisa tahu.

1
partini
ayo ka buktikan kamu layak jadi suami Anjani,,hadapi selingkuhi mu dan para anteknya selamat menikmati Mahaka
agak lama Shok terapi Thor biar dia merasakan apa yg di rasakan Anjani 👍👍👍👍
partini: ini keren ortunya best jadi ingat karya Susi Sartika kalau ga salah,,ortunya jg gitu tapi itu cerita Casanova yg suka masuk lobang sana sini lanjut Thor i like 👍👍👍👍
total 2 replies
partini
bagus Thor masuk konflik nya keren,,aku tau Anjani wanita bucin tapi kalau udah kaya gini dia masih bucin jg rada gimana gitu harus nya kasih Shok terapi suaminya,,jadi ada penyelesaiannya dari lubuk hati yg paling dalam,, untuk dia kaya itu mah hal biasa selingkuh minta maaf udah kelar happy lagi
partini
good story 👍👍👍👍👍
partini
akan lebih seru kalau keluarga besar Mahaka tau kelakuan anaknya,,
Hatus
Anjani kamu kuat banget nutupin perselingkuhan suamimu, kamu enggak ada niat buat ganti suami gitu😠
El khiyori: /Facepalm/
total 1 replies
Hatus
Kenapa ya.. kebanyakan pelakor itu tidak punya malu🤔
Febrianto Ajun
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!