NovelToon NovelToon
Gadisku Sayang Dimana Kamu

Gadisku Sayang Dimana Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:794
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Karena beda kasta maka Danudirja menitipkan bayi itu ke panti asuhan, pada Yunita putrinya dia berbohong mengatakan bayinya meninggal. Takdir membawa bayi itu pada ayah kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Masa Lalu

Risman duduk termenung. Sejak pertemuannya dengan Yunita tiga hari lalu, pikirannya tentang perempuan masa lalunya yang meninggalkan kenangan indah dan pahit itu, memenuhi rongga dadanya.

"Yunita kamu datang tiba tiba dan pergi begitu saja," batinnya tentang perempuan yang telah melunasi hutangnya pada Sarkim berikut bunganya, sehingga bisa melepaskannya dari cengkeraman lelaki haus akan uang itu 

"Yuni ..." nama yang selama lima belas tahun dalam ingatannya telah melemparkan masa lalunya yang penuh cinta dan derita.

Gadis itu terlahir dari keluarga kaya raya. Putri tunggal konglomerat Danudirjo.

Risman mulanya minder jatuh cinta pada Yunita yang satu kampus di sebuah perguruan tinggi negeri bergengsi. 

Jatuh cinta tak bisa diarahkan atau dipatahkan jika keduanya sudah saling yakin bahwa mereka adalah pasangan cinta sejati.

Yunita Danudirja jatuh hati pada pandangan pertama dengan Risman yang hanya anak seorang janda tukang jahit pakaian. Mereka pasangan yang tak terpisahkan hingga Risman yang lebih tua dua tahun dari Yunita lulus terlebih dulu.

"Maafkan aku, tapi percayalah aku akan bertanggung jawab," janji Risman sepenuh hati pada gadis yang mencintai dirinya tanpa batasan harta dan kekayaan orang tua sang gadis yang bak langit dan bumi dengan dirinya.

Yunita merasa damai dengan janji kekasihnya.

Namun bulan berikutnya saat Risman datang karena libur dua hari, Yunita pun memberi kabar jika dirinya hamil.

Risman terkejut.

Yunita menangis di hadapannya.

"Percayalah sebelum aku berangkat untuk bekerja aku akan menemui orang tuamu,"

"Kamu berani" Yunita cemas pada kekasihnya jika ditolak papanya.

Sayangnya Risman tak punya kesempatan bertemu kekasihnya lagi. Setelah meninggalkan rumah Danudirja dia harus merelakan hubungannya kandas dengan Yunita demi keselamatan sang ibu.

Tapi bukan hanya itu. Sebuah motor telah menabraknya dengan brutal, bahkan dua pengendaranya menghajarnya hingga dirinya koma, dan dibuang di pinggiran kota. 

Susah payah melupakan Yunita dan terpaksa meninggalkan gadisnya. Tapi saat dirinya sembuh total setahun kemudian ia datang mencari Yunita.

Tapi tak bisa bertemu gadisnya karena Yunita tugas belajar.je luar negeri selama satu tahun.

Empat belas tahun lalu Risman diam diam mendatangi Danudirja.

"Berani kamu datang apa tak sayang nyawa ibumu?!" Danudirja langsung menghardik saat melihat Risman di hadapannya.

"Saya hanya ingin tahu kabar anak saya dan ..."

"Anakmu sudah tiada dia tak sempat dilahirkan. Yunita keguguran!"

"Oh!" Risman terkejut.

"Yunita melanjutkan kuliahnya dan dia tak lama lagi kulus dan akan menikah."

Hancur sudah harapan Risman. Maka dia meninggalkan rumah mewah Danudirja. 

Dalam keadaan terpuruk dia menerima permintaan abahnya Ira untuk menikahi putrinya. Bagi Ira bukannya tak tahu jika Risman mencintai perempuan kain. Tapi karena cintanya pada lelaki itu demikian besar, maka dia berharap bisa membuat Risman melupakan kisah cintanya dengan gadisnya seiring waktu berjalannya rumah tangga mereka.

Tapi pertemuannya kembali dengan Yunita membuat cinta lama itu mengoyak ketenangannya dan keikhlasan hatinya selama ini untuk menerima kenyataan.

Entah mengapa hati kecilnya merasa tak yakin anaknya tak sempat menjadi bayi. Untuk memastikannya dia harus bertemu Yunita.

Sebenarnya untuk menemukan Yunita sangat gampang. Perempuan itu pasti bergabung dengan perusahaan milik Danudirja papanya.

Tapi bagaimana bisa menemui Yunita jika perempuan itu terlihat sangat kecewa terhadap dirinya.

Risman mengerti jika Yunita kecewa. Betapa tidak mengecewakan jika dirinya pergi dan tak pernah kembali lagi. Pasti mantan kekasihnya itu mengira dirinya yang menghilang. Padahal Danudirja telah memberi pilihan berat. Nyawa sang ibu taruhannya. Bahkan musibah karena diserang dengan brutal telah membuatnya harus duduk di kursi roda selama satu tahun.

"Aku sudah berusaha untuk mencari kabar tentang anak kita dan dirimu Yunita. Tapi yang kudengar dari papamu jika engkau keguguran. Dan dirimu sudah menikah. Sungguh waktu itu aku kacau ..." batin Risman.

"Mas ..." Ira baru pulang dari kebun milik tetangga membawa pisang rebus yang nasih panas.

"Pasti kamu capek, duduklah," seru Risman pada sang istri yang sudah tiga hari bekerja di perkebunan tetangga, dimana kebun itu dulunya milik orang tua istrinya. Dijual dan uangnya dibuat modal Risman bersama Ira yang merupakan pengantin baru. Dan semuanya kandas di tangan Sarkim.

"Aku sudah sejak kecil berkebun ya biasa saja," tangan Ira menata pisang rebus di atas piring. Pisang itu hasil panen dan para pekerja dibebaskan untuk merebus beberapa sisir untuk dibagi dan dibawa pulang.

"Kalau aku sembuh dari kelumpuhan kaki ini aku mau melamar kerja di bengkel," 

Ira tersenyum menatap Risman, "Ya semoga Mas cepat sembuh, ayo pisangnya dimakan dulu," dengan telaten perempuan itu mengupas pisang rebus yang warnanya kuning lalu disodorkan pada Risman.

"Ah dari waktu ke waktu tanah perkebunan itu tetap menghasilkan pisang yang empuk dan manis," ujar Risman tentang tanah perkebunan yang dulu selalu subur jika ditanami berbagai jenis pisang.

"Ya," angguk Ira.

"Maafkan aku ya Ira, sebagai suami aku tak bisa membawamu hidup senang. Malah menghabiskan semua bekal dari Abah."

Ira menatap Risman dengan penuh pengertian, "Mas sudah bekerja keras tapi kita tak menyadari jika ada penipu di sekitar kita, serahkan sama Allah, yakin akan ada jalan untuk umatnya ..." sebisa mungkin ingin mengembalikan semangat suaminya.

Risman menatap Ira, "Kamu memang wanita yang sangat baik dan pengertian," batinnya. 

"Aku buatkan kopi panas ya Mas, biar lebih nikmat sore sore dingin begini ditemani kopi panas dan pisang rebus.

Tanpa menunggu segera Ira ke belakang. Tak lama kemudian kembali membawa secangkir kopi yang masih mengebul panasnya,"Aku tinggal mandi ya, Mas," 

"Ya," angguk Risman.

 * 

Untuk tak mengundang kecurigaan atau tanda tanya bagi Yunita putrinya, maka Danudirja mengadakan pertemuan di ruang kerja detektif Arya Wardana.

"Saya sudah datang ke panti asuhan dimana Bapak memberikan putrinya Non Yunita, tapi katanya saat bayi umur tiga bulan sudah diadopsi orang. Suami istri itu Hasan dan Norma. Tapi mereka sudah pindah rumah saat saya datangi ke rumah mereka. Menurut tetangga si Hasan terlibat pembunuhan, kemungkinan bayi yang mereka adopsi dijual karena mereka butuh uang, apalagi sempat Norma menawarkan bayi adopsinya pada beberapa orang."

"Ini serah terima bayi cucu Anda," pihak panti menyerahkan foto Norma yang menggendong bayi milik Yunita pada Arya Wardana.

Danudirja mengamati foto cucunya dalam gendongan ibu yang mengadopsinya ada di layar ponsel Arya Wardana, dengan tangan gemetar. Sedangkan mukanya memerah dengan mata panas.

"Saya akan mencari keberadaan Hasan dihukum,"  ujar Arya Wardana.

"Ya tolong temukan putri saya, Pak Arya Wardana. Saya ingin menebus semua kesalahan saya padanya ..." jangan ditanya bagaimana dera batinnya dalam pencarian.cucu yang dulu tak diterimanya dulu.

Bersambung 

 

 . 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!