NovelToon NovelToon
Rojali Dan Ratih

Rojali Dan Ratih

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Ilmu Kanuragan
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

"kamu pembawa sial tidak pantas menikah dengan anakku" ucap Romlah
"aku sudah mempersiapkan pernikahan ini selama 5 tahun, Bagaimana dengan kluargaku" jawab Ratih
"tenang saja Ratih aku sudah mempersiapkan jodohmu" ucap Narti
dan kemudian munculah seorang pria berambut gondrong seperti orang gila
"diakan orang gila yang suka aku kasih makan, masa aku harus menikah dengan dia" jawab Ratih kesal
dan tanpa Ratih tahu kalau Rojali adalah pendekar no 1 di gunung Galunggung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RR 10

Rojali melangkah ke depan. Tatapannya mengarah lurus ke wajah Yoga.

“Aku juga tahu di mana mereka disembunyikan. Dan siapa yang menyerahkan mereka kepada Raja Jin.”

“Omong kosong! Pergi sana kamu!” bentak Yoga, wajahnya memerah, nadanya penuh amarah.

Rojali hanya menatap sebentar, lalu mengangguk ringan.

“Ya sudah… aku pergi.” ucapnya datar, kemudian berbalik badan.

Baru beberapa langkah ia tinggalkan kerumunan, suara nyaring memanggilnya.

“Tunggu!” teriak Yohana.

Semua mata menoleh.

Yohana berdiri tegak, wajahnya tegas namun tak bisa menyembunyikan keraguan dalam sorot matanya.

Dia seorang wanita logis, tak percaya takhayul… tapi juga tak bisa menyerah begitu saja.

Rojali menoleh perlahan.

“Ada apa lagi, Nona?”

“Apa benar… kamu bisa menangani ini semua?” tanya Yohana, nadanya lebih rendah tapi penuh harap.

“Tentu saja. Tapi tidak gratis. Kalian harus membayar jasaku,” ucap Rojali tanpa ragu.

Yohana menyipitkan mata. “Berapa?”

Rojali menunjuk ke arah pos penjagaan di pinggir proyek.

“Cukup pekerjakan aku di sini, sebagai penjaga proyek. Itu saja.”

Terdengar gerutuan keras.

“Yohana, kamu sudah gila?! Masa percaya omongan orang aneh ini!” bentak Yoga, tidak bisa menahan emosinya lagi.

Yohana menoleh cepat, suaranya menggelegar:

“Diam, Yoga! Di sini aku pimpinan proyek. Aku yang ambil keputusan.”

Yoga tertegun. Semua pekerja menahan napas.

Namun kini Ki Perkasa melangkah maju. Meski masih menahan nyeri di dada, suaranya terdengar jelas:

“Nona… jangan dilanjutkan. Ini terlalu berbahaya. Jika dia kalah, bukan hanya proyek yang hancur… tapi nyawa Nona juga dalam bahaya.”

Yohana menatap tajam ke arah Ki Perkasa, lalu kembali memandang Rojali.

“Kalau begitu, kita coba. Tapi aku ingin bukti. Hari ini juga.”

“Nona, pikirkan sekali lagi. Dia itu hanya pembual,” ucap Ki Perkasa, nadanya mencoba menahan emosi.

Namun Yohana tak bergeming. Ia menatap Ki Perkasa dengan tajam.

> “Diam. Hanya karena kamu kalah, bukan berarti dia tidak punya kesempatan.”

Ki Perkasa menarik napas keras, lalu berkata:

> “Baik, Nona. Tapi kalau terjadi apa-apa… saya tidak mau bertanggung jawab.”

---

Rojali melangkah pelan ke tengah area proyek.

Tanah berdebu, puing-puing berserakan, tapi langkahnya mantap.

Ia berhenti di titik pusat lahan, lalu memejamkan mata.

DUM! DUM! DUM!

Kakinya menghentak bumi tiga kali.

Hembusan angin besar menyapu area proyek, debu berputar.

Langit yang cerah tiba-tiba menjadi kelam, awan menggulung cepat.

Suara berat dan bergema terdengar, tak terlihat wujudnya—tapi begitu jelas:

“Siapa kau…?”

Rojali membuka mata.

Matanya menyala… Mata Iblis diaktifkan. Dunia gaib terbuka baginya. Di hadapannya, berdiri makhluk besar, hitam, bertanduk, seolah disusun dari asap dan amarah. Tapi Rojali hanya menatap dingin.

“Kau tidak mengenaliku?” ucap Rojali datar, nyaris tanpa intonasi.

Makhluk itu memicingkan mata, lalu badannya menggigil.

“B-bos… kenapa Anda ada di sini?” suaranya mulai gugup.

Makhluk itu bukan Raja Jin. Ia hanyalah jin lapisan bawah, saksi lama pertarungan legendaris Rojali melawan cucu Ratu Laut Selatan.

“Ampun, Tuan… a-ampun! Saya tidak tahu ini proyek Anda. Saya hanya memenuhi panggilan manusia… saya tidak akan datang kalau tidak diminta,” katanya terbata, sujud dengan tubuh berasap.

Rojali mendengus pelan. Ia tahu itu benar—dulu ia membuat perjanjian dengan para penguasa gaib agar tidak mencampuri urusan manusia… kecuali diminta.

“Baik. Tapi sekarang dengar—proyek ini di bawah perlindunganku. Kembalikan manusia yang kalian culik, dan enyahlah dari sini.”

Makhluk itu membungkuk dalam-dalam.

“B-baik, Tuan…”

Ia berbalik hendak pergi, namun suara Rojali kembali mengunci langkahnya.

“Tunggu dulu.”

Makhluk itu menoleh, waspada.

“Siapa manusia yang memanggilmu ke sini?”

Jawabannya lirih, tapi jelas:

“Ki Perkasa, Tuan…”

Rojali mengangguk.

“Pergilah. Tapi buat… dramatis sedikit.”

Makhluk itu tersenyum senget.

“Seperti biasa, ya Tuan…”

---

Sementara itu, di pinggir proyek—

Ki Perkasa tersenyum sinis sambil melipat tangan di dada.

> “Lihat, Nona. Dia tidak melakukan apa-apa. Hanya berdiri diam. Dia sedang membodohi Anda.”

Yoga hendak bicara, namun…

BRAK! DUM! DUM!

Ledakan terjadi dari berbagai sudut proyek.

Asap putih keluar dari celah-celah tanah, dari tumpukan semen, dari fondasi bangunan yang belum selesai.

Tanah bergetar, suara seperti erangan gaib menggema.

Rojali berjalan tenang ke arah Yohana dan para pekerja.

Langkahnya ringan, wajahnya biasa saja seolah tak ada yang terjadi.

> “Aku sudah melenyapkannya.” ucap Rojali datar.

Ki Perkasa menyeringai. Suaranya tajam, penuh penghinaan.

> “Pembohong! Mana buktinya kalau kau sudah mengusir jin itu?”

Rojali menoleh santai.

> “Bukti apa yang kau mau?”

> “Empat orang yang hilang! Mana mereka? Kalau kau memang sakti, buktikan!” desak Ki Perkasa, suaranya keras, penuh keyakinan bahwa Rojali tak akan bisa menjawab.

Rojali hanya mengangguk ringan.

> “Tenang. Sebentar lagi mereka akan datang.”

Ki Perkasa tertawa sinis, menyilangkan tangan.

> “Dasar pembual! Kalau kau benar-benar bisa kembalikan mereka, aku akan menggonggong seratus kali!”

Rojali mengangkat alis.

> “Baik, aku pegang omonganmu.”

Ki Perkasa menajamkan tatapannya.

> “Tapi kalau kau gagal… aku minta lidahmu.”

> “Setuju.” ucap Rojali enteng, bahkan tak berkedip.

Ki Perkasa tersenyum puas. Dalam hati, ia yakin Rojali hanya menggertak. Dia tahu, jin itu sudah diberi sesajen khusus, terikat perjanjian.

---

Rojali menepuk tangannya tiga kali.

TAP. TAP. TAP.

Sekejap kemudian—BOOM! BOOM! BOOM! BOOM!

Empat titik ledakan mengguncang area proyek.

Asap putih mengepul dari tanah.

Dan dari balik kabut itu… muncul empat orang pria.

Langkah mereka lemah, seperti orang linglung, mata kosong namun hidup.

Wajah mereka kotor, tubuh mereka gemetar. Tapi mereka hidup.

Kerumunan pekerja bersorak. Yohana menutup mulutnya, syok sekaligus lega.

Sementara itu… Ki Perkasa terdiam.

Darahnya surut ke wajah. Ia tak percaya dengan yang dilihatnya.

“Sekarang… mengonggonglah,” ucap Rojali enteng, nada suaranya seperti menyuruh seekor anjing.

Wajah Ki Perkasa memerah. Harga dirinya terinjak-injak.

“Aku tidak mau! Karena kaulah dalang di balik semua ini! Kau yang mengirim jin itu!” teriaknya panik, mencoba membalikkan keadaan.

“Omong kosong,” Rojali menatapnya tajam. “Pecundang. Aku tanya sekali lagi—kau tepati janji atau tidak?”

“Tidak! Kau licik! Kau yang mengatur semua ini!”

Rojali menarik napas pelan, lalu memejamkan mata.

“Kalau begitu… biar kuambil kehormatanmu… dengan cara yang lebih pantas.”

Ia mengangkat tangan dan berkata lirih:

“Hey, kamu. Bawa lelaki tua ini. Jangan dilepaskan sebelum aku perintahkan.”

“Ha?! Omong kosong!” teriak Ki Perkasa, tapi suaranya tertelan…

WHUUUUSHHH!!

Angin hitam berembus dari langit. Asap gelap menari turun, melilit tubuh Ki Perkasa.

“Tunggu! Lepaskan aku! Aku bukan musuhmu—ARGHH!!” teriak Ki Perkasa, tubuhnya menggeliat… sebelum hilang dalam pusaran asap hitam.

Hening.

Semua orang tercengang. Tidak ada yang bersuara.

Hanya Rojali yang berdiri tenang, seperti tidak terjadi apa-apa.

“Apakah semuanya sudah selesai?” tanya Yohana, langkahnya perlahan mendekati Rojali.

“Sudah. Sekarang kalian bisa bekerja dengan tenang,” jawab Rojali singkat.

Yohana mengangguk lega.

“Terima kasih… siapa nama kamu?”

“Rojali.”

“Baik, sekarang katakan—aku harus membayar berapa untuk jasamu?”

Rojali menatapnya tanpa ekspresi berlebihan.

“Aku hanya ingin bekerja di sini, itu saja.”

Yohana sempat tertegun.

“Orang ini… bisa saja minta ratusan juta. Tapi dia cuma ingin kerja? Orang seperti ini… harus aku pertahankan.” pikirnya dalam hati.

Namun tiba-tiba Rojali kembali angkat suara.

“Nona… kalau boleh, aku mau pinjam uang.”

Yohana refleks menyipitkan mata. Dalam hati langsung muncul kecurigaan.

“Aha! Kirain orang baik… ternyata munafik juga. Jangan-jangan dia mau pinjam ratusan juta—kalau iya, aku tarik tawaran kerjaannya!”

Wajahnya masih tenang saat bertanya:

“Pinjam berapa?”

Rojali mendekat sedikit, nyaris berbisik.

“Cuma seratus ribu, Nona… kemarin waktu nikah aku minjam ke Pak Lebe. Sekarang jatuh tempo.”

Yohana menahan tawa. Bibirnya hampir tersungging, tapi dia paksa tetap terlihat elegan dan profesional.

“Baik. Nanti aku suruh staf bagian keuangan siapkan uangnya.”

“Terima kasih, Nona.” Rojali menunduk sopan.

Dalam hati Yohana membatin:

“Orang ini aneh, misterius, kuat… tapi rendah hati dan tulus. Entah siapa dia sebenarnya… tapi aku merasa, proyek ini akan aman selama dia ada.”

1
Purnama Pasedu
kerenkan ratih
saljutantaloe
lagi up nya thor
Ninik
kupikir lsg double up gitu biar gregetnya emosinya lsg dapet
Ibrahim Efendi
lanjutkan!!! 😍😍😍
Ranti Calvin
👍
Purnama Pasedu
salah itu
Purnama Pasedu
sok si kamu sardi
Ibrahim Efendi
makin seru!! 😍😍
Purnama Pasedu
pada pamer,tapi jelek
Purnama Pasedu
nah loh
Ninik
edaaannn....kehidupan macam apa ini
saljutantaloe
nah loh pusing si Narti jdinya
ditagih hutang siapin Paramex lah hehe
saljutantaloe
nah gtu dong ratih lawan jgn diem aja skrg kan udh ada bg jali yg sllu siap membela mu
up lg thor masih kurang ini
Purnama Pasedu
telak menghantam hati
Purnama Pasedu
jurus apa lagi rojali
Purnama Pasedu
tapi kosong ucapannya
Purnama Pasedu
kayak pendekar ya
saljutantaloe
widih bg jali sakti bener dah
bg jali bg jali orangnya bikin happy
Sri Rahayu
mantap thor..
sehat selalu
saljutantaloe
seru thor ceritanya up banyak" thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!