NovelToon NovelToon
MOVE

MOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Cinta Murni / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Trauma masa lalu
Popularitas:967
Nilai: 5
Nama Author: karavel

Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.

Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOVE 10

Gaura berjalan menuju mall namun sebelum ke mall gaura pergi ke danau tempat dimana langkah kaki gaura pulang ketika dunia menghakiminya dan membencinya.

"udah lama gak ke tempat ini"kata gaura sambil mendudukkan bokongnya dan menatap ke arah danau yang tenang membuatnya tersenyum dan mengingatkan dirinya dengan seseorang.

Gaura membuka handphone pribadinya dan melihat foto yang masih dirinya simpan di handphone miliknyaa

"karena kamu aku suka tempat ini, jujur aku tidak membenci perpisahan waktu itu tapi aku benci pada alasan mu meninggalkan aku dan aku benci kenapa perpisahan menjadi pilihan kita untuk berpisah? Kenapa tidak mencoba memperbaiki tanpa harus mengganti orangnya?? Tapi tak apa semua butuh waktu dan semua ada pada masanya aku harap kita bisa hidup lebih baik di kemudian hari. Jika aku di beri kesempatan untuk bertemu mu lusa akan ku katakan bahwa kamu pria terbaik yang pernah ku temui" kata gaura di iringi air mata yang tanpa dirinya sadar mulai membasahi kedua pipinya. Dengan nafas yang panjang gaura bangkit dan segera pergi untuk melakukan rencananya malam ini.

Gaura pergi ke sebuah tempat lainnya mengamati seseorang dari jarak yang lumayan jauh dengan menggunakan topinya. Gaura terus mengamati gerak geriknya dengan tatapan elangnya, gaura perlahan mengeluarkan handphonenya dan berjalan menuju seseorang yang sedang dirinya amati.

"hello mom, yeah aku baru saja sampai jadi kah kita bertemu aku sudah di taman" kata gaura berpura pura bahwa dirinya sedang menelepon seseorang dan duduk tepat tak jauh dari kursi orang yang sedang dirinya amati.

"okey mom aku tunggu"sambungan dan segera mematikan handphonenya dan melirik ke arah 3 orang pria yang tengah mengobrol asyik

"yeuh gw ajah gak tau kalo si abhaya bakal mati"

"ngeri juga ya dia tapi lu tau gak sih katanya pas dia meninggal dia di datengin keluarga Maheswara "

"ya namanya juga dia kerja di bagian ilegal jadi ya gitu resikonya "

"hust lu jan ngomong gitu,denger denger ganesha besok balik dia?"

"yoi gw udah gak sabar ngeliat ekpresinya dia ke gimana ngeliat makam Abhaya,dulu kan dia bucin banget sama si abhaya sayangnya ajah putus gara gara salah paham kan"

"tapi lu tau gak si kematian abhaya gara gara apa? Rik lu dari tadi diem ajah"

"gw males bahas orang yang udah MATI"

"tapi ini ada hubungannya sama perkerjaan lu rik?"tanya salah satu pria di sana membuat suasana menjadi tegang dan hening seketika.

"gggg gak lah gila lu ya"

"gw kirain, jangan deh lu tau sendiri kan abhaya orangnya ke mana"

Gaura menatap lekat lekat pria berkaos hitam dengan rambut agak sedikit berantakan entah rasanya ingin sekali gaura menghajar pria itu namun hanya orang itu yang tau jawaban dari kematian abhaya.

Tak lama ada seorang penjual makanan tepat di hadapan ketiga pria itu, gaura bangkit dan berjalan ke arah penjual makanan tahu pong itu.

"ini tahunya berapa pak?"tanya gaura sambil memilih melihat tahu yang masih terlihat banyak.

"lima ribuan aja neng"jawab sang kakek sambil tersenyum.

"aku beli semuanya gak papa kek?? Udah malem juga kasian kakek"kata gaura sambil mengulurkan beberapa lembar uang berwarna merah dan memberikannya kepada sang kakek

"terimakasih neng semoga allah memberikan rezeki lebih dari ini ya neng"ucap kakek dan di anggukan oleh gaura

"amin, tapi aku ambil 30 ajah ya ke sisanya kakek boleh bagi bagi atau untuk besok kakek jual kembali"kata gaura dengan senyum di wajahnya sekilas dirinya melirik ketiga pria di hadapannya yang menatapnya dari tadi dan tersenyum. Namun mata gaura berhenti dan berubah tatapan menjadi tatapan benci amarah dendam kepada salah satu pria di hadapanya.

Gaura membantu kakeknya naik ke tepian namun niat gaura bukan hanya itu gaura menempelkan sesuatu di salah satu motor milik pria itu setelah itu gaura memilih untuk pergi dan tersenyum penuh kemenangan.

Gaura melajukan motornya ke mall ada beberapa barang yang ingin dirinya beli. Gaura memarkirkan motornya dan berjalan masuk kedalam mall menuju ke toko biasa yang sering dirinya kunjungi. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang perempuan parubayah yang tak asing baginya membuat gaura berjalan dan bersembunyi di balik pembatas tembok tepat mereka duduk

"aku yakin bu itu dia, tatapannya mirip sekali"

"kamu jangan ngelindur mungkin saja tatapan itu hanya sebuah tatapan saja"

"enggak bu aku ibunya aku yakin tatapan itu bukan miliknya"

"kau mengakui dirinya anakmu? Kemana saja kau selama ini?"

"bu tolong aku aku tidak mau mereka kembali dan menemui aku bu"

"jika mereka kembali maka terimalah jangan seperti ini"

"sudahlah aku tidak ada jawaban bila aku berbicara denganmu aku pergi dulu"

Gaura segera pergi menjauh dan menelepon seseorang untuk bantu menyelidikinya sebenernya gaura ingin menyelidikinya sendiri namun banyak hal yang gaura harus kerjakan terlebih dahulu.

Gaura segera masuk kedalam toko jaket kulit sebisa mungkin gaura membeli yang tanpa merek takut takut pandita dan daivan menanyakannya.

Gaura memilih beberapa jaket kulit,celana jeans dengan model yang sobek sobek,celana bahan,celana cargo joker,dan beberapa stelan baju lainnya.

"totalnya jadi 9.000.850 kak"kata pelayan toko membuat gaura mengangguk dan mengeluarkan kartu dari dombetnya

"terimakasih kak,mau di bantu?"

"tidak"jawab gaura dan pergi meninggalkan toko dan bergegas menuju motornya.

Gaura segera menaiki motornya dan berjalan menuju rumah waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 membuat gaura mengendarai motornya di atas rata rata. Cukup setengah jam gaura sampai di rumahnya melihat masih ada mobil sahabat kakaknya gaura hanya memutarkan matanya dan segera masuk ke dalam rumah.

"sudah pulang"tanya daivan dari ruang tamu

"tadi ku belikan pizza ambilah di meja makan"jawab gaura sambil berjalan naik ke atas kamarnya.

"tumben anak itu baik"sambung daivan bangkit dan berjalan menuju dapur

Note: pizza ini buat kalian selain pizza itu punya ku aku lapar

"dasar my little sun dari dulu sampai sekarang sama saja"batin daivan dan mengambil pizza yang super jumbo dan membawanya ke meja tengah.

"adek lu emang gak mau gabung sama kita gitu?"tanya avriga dan membuat daivan tertawa

"lu gila ya dia tuh pemalu anaknya tapi kalo udah asyik mah malu maluin"jawab daivan membuat avriga mengangguk

"lu pada nginep ajah udah besok baliknya tidur di kamar biasa"kata daivan dan di anggukan oleh avriga

"lu gimana res?"tanya avriga sambil menatap ke arah antares yang masih sibuk dengan laptopnya

"okey lah sekalian gw mau nyelesain tugas dari bokap"jawab antares sambil mengambil pizza dan mulai memakannya.

"kayaknya lu sibuk banget ya,baru balik dari jerman langsung tancap"kata avriga sambil memakan sisa pizza di tangannya

"lu tau sendiri lah ya gw anak cowok satu satunya"kata antares sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Drett drett drett drett

"yuvika"ucap avriga dan daivan bersama setelah menatap handphone milik antares

"udahlah biarin ajah pusing gw"ucap antares dan mematikan daya handphonenya.

"lu masih pacaran sama cewe toxic ribet itu?"tanya daivan dengan nada yang sedikit kesal dan muak

"susah buat gw menghindar dari perjodohan itu sebelum gw temui cewe itu"jawab antares sambil mengelus foto seorang anak kecil yang berambut pirang manis.

"ouh ini cewe yang lu cari? Cantik juga ya cuman kan lu gak tau nih muka dia yang gede gimana"kata daivan sambil menatap ke arah foto yang di genggam oleh antares

"tapi tatapan yang dia punya itu yang jadi kunci utama gw tatapan dia tajam jarang di miliki sama cewe di luaran sana"jelas antares sambil menghembuskan nafas sambil menyenderkan kepalanya di atas sofa.

"ares ares lu cakep tapi dunia percintaan lu sulit banget si"kata avriga membuat daivan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Gaura segera merapihkan barang belanjanya dan segera membersihkan tubuhnya entah kenapa dirinya terus merasa lapar dan memilih untuk ke dapur sembari membawa laptop miliknya menuruni anak tangga dan melirik sekilas di ruang tamu sudah sepi dan tidak ada orang.

"kayaknya makan di ruang tamu enak deh sambil nonton"ucap gaura membawa makanannya ke area ruang tengah

Gaura menyalakan televisi dan mulai makan snacks yang dirinya beli. Sembari gaura menapat layar laptopnya mengamati seseorang yang sudah menjadi target utama dirinya.

Gaura terus mengamatinya sembari memasang aerphone di telinganya untuk mendengarkan pembicaraan mereka. Suara pintu membuat gaura mengganti ahli laptopnya menjadi film yt dan melanjutkan makannya.

Avriga keluar dari kamar merasa haus dan tersenyum menatap gaura yang tengah duduk di ruang tengah. Avriga melangkahkan kakinya ke dapur sambil mengamati gaura dari area dapur di susul antares yang juga keluar untuk mengambil tasnya yang tertinggi di ruang tamu.

Antares menyari tasnya sambil menatap ke arah gaura sedangkan gaura hanya menatapnya dari ujung ekor matanya dan terus mentap layar laptopnya.

"sampai kapan memerhatikan ku di ujung sana"kata gaura memecahkan keheningan membuat Antares dan avriga terkejut dan kikuh

"hay gaura"sapa avriga berjalan mendekat ke arah gaura dan antares yang masih sibuk menyari tasnya.

"lu nyari apa si res"tanya avriga yang menyadari temanya terlihat bingung

"tas"

"lah tadi kan di situ coba cari sini gw bantuin deh"kata avriga hendak membantu memnyarikan namun terhenti ketika tangan gaura memberikan tas yang tak jauh dari dirinya membuat avriga menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"cari pake mata"ucap gaura sambil menatap sinis ke arah kedua pria di hadapannya itu Antares menyambar tas dan menarik avriga pergi dari ruang tamu

"minimal itu ucapin makasih"teriak gaura kesal dan membawa laptopnya ke kamarnya.

Gaura kembali ke kamar dan melanjutkan menonton rekaman yang ada di laptopnya. Sembari gaura menatap ke arah laptop satunya dan mengambil data seseorang.

"William Shakespeare hmm cukup familiar"ucap gaura sambil melihat data data willian

"dia masih ada ikatan darah sama Ganesha prawanta tapi kenapa nama william gak ada di keluarga besar prawanta justru malah ada di keluarga Shakespeare?"

"cukup menarik"kata gaura sambil menutup laptopnya dan memilih untuk tidur

"hari ini sudah terlalu banyak hal yang harus di lakukan besok masih banyak lagi gunakan waktumu dengan sebaik mungkin abhaya"kata gaura sambil perlahan menutup kedua matanya

Bersambung...

1
Jojo Blackdevil
sumpah demi apa aku nemuin novel yg cerita nya keren bgt dan alur nya wah bgt berasa nonton box office movie.. semangat KK author
Jojo Blackdevil
karya yg luar biasa the best bgt dalam penulisan dan alur cerita y keren GK bertele tele Poko y i like 😊
CIA
ini tuh novelnya bgus bnget cocok di bca sama orng" yg suka sama teka teki bahkan ampe skrng gua ga tau musuhnya siapa ama siapa cuman baru dapet kunci ada di prama dan kemana si bapaknya gaura knpa milih nyamar/Sob/ dan kenapa antares kaga suka sama calandra /Sob/ gokil si ini
raya
aku kira cuman di novel ternyata kisah ku juga
raya
mantap gaura
raya
lebay
raya
novelnya penuh drama
CIA
mantap jangan lama lama updatenya author
CIA
visualnya mantap /Sob/
CIA
kayaknya gaura tau siapa arta
CIA
ternyata yang mahal itu kebersamaan bersama ayah :)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!