NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:52.9k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 10 — Para Pengungsi

Liu Yuwen tidak buru-buru meninggalkan Gurun Tanpa Batas setelah ia menemukan kuil yang didalamnya terdapat formasi sihir yang bisa membuatnya kembali ke dunia tempat kehidupan pertamanya.

Sebaliknya, pemuda itu menghabiskan waktunya untuk berlatih dan berburu para siluman yang menghuni gurun tersebut, satu persatu, perlahan tapi pasti, mengurangi jumlah mereka.

Di gurun yang memiliki luas ribuan kilometer tersebut, Liu Yuwen tidak perlu repot-repot mencari siluman di sana karena setiap dirinya bergerak puluhan meter, selalu ada siluman baru yang hendak menyerangnya.

Liu Yuwen mengatasi semua siluman itu bersama Pedang Pembasmi Raja, setelah membunuh banyak siluman berusia ribuan tahun, ketajaman pedang itu juga telah meningkat dan kini memiliki kualitas seperti layaknya Pusaka Kaisar.

Hari-hari berganti dengan bulan dan tahun, tidak terasa Liu Yuwen sudah menghabiskan dua tahun tinggal di Gurun Tanpa Batas.

Waktu-waktunya diisi dengan melawan siluman, kini sudah tidak terhitung siluman mati di tangan pemuda tersebut.

"Elemental Tanah — Tangan-tangan Tanah!"

Liu Yuwen sedang menghadapi siluman ular berukuran raksasa yang keluar dari pasir, ular itu berniat melahap Liu Yuwen hidup-hidup namun sebuah tangan raksasa yang terbuat dari tanah menahan tubuh ular tersebut agar tidak bergerak.

Ular itu meronta dengan kuat, berusaha melarikan diri namun cengkraman tangan tanah begitu erat menangkap tubuhnya.

Liu Yuwen tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia mendekati ular tersebut lalu mengayunkan Pedang Pembasmi Raja ke arah tubuhnya, memotong ular tersebut menjadi dua.

Ular itu berhenti meronta ketika kepalanya terlepas dari tubuhnya, Liu Yuwen memeriksa permata siluman dan tersenyum puas melihat ukuran permatanya.

"Apa kau ingin terus berburu siluman, sepertinya kau sudah tiba di ujung gurun?"

Suara akrab yang menemaninya selama dua tahun terakhir membuat Liu Yuwen tidak perlu menoleh pada sumber suara tersebut. Suara itu tidak lain adalah Bai Huahua.

Liu Yuwen menoleh ke arah kejauhan dan menemukan batas gurun seperti yang dikatakan Bai Huahua.

"Aku memang berencana keluar dari sini, lagipula dengan kekuatanku yang sekarang, ini lebih dari cukup mengumpulkan sepuluh artefak yang tersisa." Jawab Liu Yuwen.

Dua tahun di gurun bukan waktu yang sebentar, Liu Yuwen telah mendapatkan banyak permata siluman setiap harinya yang selalu ia serap ketika beristirahat.

Rutinitas tersebut membuat kapasitas benang qi Liu Yuwen meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir, sekarang ia mempunyai delapan ribu benang qi.

Jumlah benang qi'nya masih jauh dengan benang qi dikehidupan pertamanya tapi setidaknya, ia tidak takut lagi untuk menggunakan jurus-jurus terkuatnya di masa depan.

Liu Yuwen juga telah menerobos tiga tingkatan selama di Gurun Tanpa Batas, dari kultivasi Alam Kaisar Tahap 3 menjadi Alam Kaisar Tahap 6.

Dengan kekuatannya sekarang, ia bisa menandingi mereka yang berada dipuncak Alam Kaisar sementara jika dirinya mengeluarkan sayap kegelapannya, Liu Yuwen bisa menghadapi mereka yang berada di Alam Bintang.

Liu Yuwen membersihkan pedang dari darah ular sebelum menyarungkannya kembali. Sejenak ia menatap jasad ular yang dibunuhnya sebelum memasukkannya ke dalam cincin ruang.

Siluman yang dulu melimpah di Gurun Tanpa Batas kini telah berkurang signifikan setelah diburu Liu Yuwen terus menerus. Alasan inilah yang membuat Liu Yuwen harus meninggalkan gurun tersebut.

Liu Yuwen kemudian mengeluarkan sebuah peta dari cincin ruangnya.

"Seharusnya jika aku melakukan perjalanan seminggu dari sini, aku bisa tiba di Ibukota..." Liu Yuwen mengelus dagunya.

Liu Yuwen menyimpan peta itu lalu mulai bergerak keluar dari gurun yang sudah ia tempati selama ini. Liu Yuwen menginjakkan kakinya di rumput, sensasi yang sudah lama ia lupakan semenjak tinggal di padang pasir yang kering.

***

Liu Yuwen tiba di Ibukota lebih lambat dari yang ia rencanakan dikarenakan hujan deras yang mengguyur selama dua hari berturut-turut, memaksanya untuk berteduh sementara waktu.

Liu Yuwen mengerutkan dahinya saat melihat benteng Ibukota dari kejauhan, ia mendapati ada antrian panjang manusia yang ingin memasuki kota terbesar tersebut.

Sebelum mendekat, Liu Yuwen memakai topengnya, khawatir ada orang yang mengenali wajahnya mengingatkan tiga tahun yang lalu, Liu Yuwen membuat masalah di acara turnamen Ibukota.

"Apa ini sudah biasa, tapi aku yakin ini tidaklah biasa." Bai Huahua keluar dari pedangnya.

Liu Yuwen menaikan alisnya, "Apa kau yakin ingin keluar, bagaimana jika ada orang yang melihatmu?"

"Memang kenapa kalau ada orang yang melihatku!?" Bai Huahua melipat tangan di dada sebelum mendengus kesal.

"Eh, bukan apa-apa, hanya saja kalau orang lain melihat kita..." Liu Yuwen menunjuk dirinya dan Bai Huahua secara bergantian. "Mereka akan menganggapku sedang menculikmu atau semacamnya."

Bai Huahua berdecak pelan. "Tidak perlu khawatir, hanya dirimu yang bisa melihatku."

Bai Huahua mungkin lebih berusia daripada Liu Yuwen tetapi penampilannya tidak lebih dari anak kecil usia 5 atau 6 tahun yang berwajah manis dan imut.

Terlebih Liu Yuwen menggunakan topeng menyeramkan yang terkesan seperti penjahat, wajar saja ia beranggapan demikian sebelumnya.

Liu Yuwen mengalihkan pembicaraannya kembali. "Menanggapi pertanyaanmu yang tadi, sebenarnya pemandangan ini memang tidak biasa." Liu Yuwen menunjuk warga yang sedang berbaris. "Alih-alih ingin mengunjungi Ibukota, kau tahu mereka terlihat seperti... Pengungsi."

Dalam antrian itu, banyak warga sedang membawa barang mereka yang sepertinya bukan untuk dijual. Sebab inilah Liu Yuwen menyimpulkan demikian karena dari penampilan luarnya saja, mereka tidak terlihat seperti seorang pedagang.

Liu Yuwen sebenarnya ingin langsung memasuki Ibukota tetapi ia merasa harus mencari informasi terkait antrian panjang ini.

Setelah bertanya pada beberapa warga yang sedang mengantri, barulah Liu Yuwen mengetahui kebenarannya.

Seperti yang Liu Yuwen duga sebelumnya, orang-orang yang mengantri itu memang para pengungsi dari desa yang ingin mendapatkan perlindungan kota.

Desa yang mereka tempati sudah hancur karena adanya sebuah serangan dari sekte aliran hitam.

"Tapi kenapa aliran hitam menyerang begitu banyak desa, bukankah mereka hanya bergerak ketika ada keuntungan?" Tanya Liu Yuwen.

Liu Yuwen mengetahui cara kerja aliran hitam, salah satunya mereka tidak akan bergerak jika tidak ada keuntungan.

Pertanyaan itu membuat warga yang ditanya Liu Yuwen menjadi keheranan terhadapnya, Liu Yuwen menyadari perubahan eskpresi warga tersebut.

"Tentu saja karena perang, apakah kau tidak mengetahuinya?"

"Perang? Siapa dengan siapa?"

"Apa anda baru keluar dari gua, tentu saja antara aliran hitam dan putih. Saat ini mereka sedang melakukan peperangan besar."

Lebih tepatnya sudah tiga bulan sejak aliran hitam menyatakan perang besar pada sekte aliran putih. Selama periode waktu tersebut, aliran hitam gencar menyerang desa, kota, bahkan sekte-sekte.

"Sepertinya dua tahun di gurun membuatmu melewatkan banyak hal?" Bai Huahua menggeleng pelan.

Liu Yuwen menghela nafas, ia tidak menduga keluar dari latihannya akan disambut kejadian besar seperti ini.

1
ganda hidayat
Luar biasa
Agus Susilo
up thor
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
saniscara patriawuha.
sikatty mangg liuuuu..
ikka
thor gendeng .baru apdet .gk mikir .jalan jalan mulu giliran udh kaya ..
Ratu surgawi
josssss
Ratu surgawi
jangan tinggalkan jejak
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
pembantaian lagi euy...
Zainal Arifin
gassssskeuuuun
Zainal Arifin
joooooooossss
Hanif Purwo nugroho
sekte jembutnya si agung🤣
Luthfi Afifzaidan
lg
Made Suarjana
sudah mulai aktif rupanya othor ini.setwlah sekian lama fakum
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!