Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Lidah Luna rasanya kelu menyaksikan orang yang masih sah menjadi suaminya, kini sedang melakukan hubungan layaknya suami istri dengan wanita lain, yang jelas-jelas bukan muhrimnya.

Luna menutup mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangan melihat dua manusia tak ada akhlak itu.

"Lu.... Luna." Bram terhenyak dan lompat dari ranjang. Ia memanggil Luna dengan terbata-bata, saat melihat Luna membuka pintu kamar itu dengan kasar. Ia pasti kaget. tentunya Mungkin ia tak pernah menyangka Luna bisa berdiri di sini sekarang, dan menangkap basah perbuatannya.

"Keterlaluan kamu Mas!" Jadi ini kelakuanmu di belakangku!" teriak Luna lantang

"Terlihat dia gelagapan mencari dan memungut pakaian tercecer di lantai. Begitu juga dengan Vanessa. Ia sibuk menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Desi seketika membalikkan badan dan menutup wajahnya dengan dua telapak tangannya, sesaat setelah Luna membuka pintu itu.

"Sungguh menjijikkan, dasar sampah." memang tepat jika dibuang di tempat sampah. Memang itu pasangan yang sangat cocok.

Plak....!!!

Sebuah tamparan keras mendarat Wajah lelaki yang dulu sangat dikagumi Luna. Tapi detik ini semua kekaguman, semua pengabdian yang selalu Luna berikan untuknya, Seketika musnah tak tersisa saat ada penghianatan di bahtera rumah tangga luna dan Bram.

sungguh Luna tak menyangka. Jika hubungan mereka sudah sejauh ini, hingga berzinah.

"Luna Maafkan aku!" pekik Bram mencoba meraih tangan kanan Luna. Seketika tangan kiri Luna mengayun

"Plak.....!!!

Satu lagi tamparan keras untuk lelaki yang sudah menodai mahligai pernikahan mereka. "Rasa sakit yang kamu rasakan takkan sebanding dengan rasa sakit yang aku rasakan mas.." Batin Luna ebisa mungkin menahan air mata ini, agar tidak jatuh lagi untuk Bram.

Kedua netra luna menatap tajam ke arah perempuan yang tak punya malu itu. Tak sedikitpun terlihat rasa penyesalan di wajahnya. Yang ada, justru ia menarik bibirnya mengulas senyuman yang sulit diartikan.

"Aku benci kamu Mas." ucap Luna tegas penuh penekanan pada lelaki tampan tapi tak ada akhlak di depannya.

"Silakan lanjutkan bersenang-senang dengan wanita murahanmu itu!" aku akan buat perhitungan denganmu nanti." tandas Luna lantang dan mendekati perempuan bernama Vanessa itu, yang masih terlihat santai melihat perseteruan Luna dengan Bram.

"Plak.....!!!

Satu lagi tamparan keras tangan Luna mendarat di pipi mulus pelakor itu. Luna beringsut mundur dan menarik tangan Desi untuk keluar dari rumah itu.

Terlihat Bram gusar duduk di tepi ranjang mengacak rambutnya dan menutup wajah dengan kedua tangannya. Luna dan Desi keluar dan Luna tutup kembali pintu kamar dengan keras tak peduli jika pintu itu rusak, atau jebol. Biar sama dengan penghuninya yang rusak.

Dengan langkah cepat, luna dan Desi keluar rumah itu.

"Lun.... ." tunggu! tiba-tiba Bram mencekal pergelangan tangan luna. Luna hempaskan dengan kasar dengan sekali hentakan tangan Bram terlepas dan melanjutkan langkahnya tanpa menoleh kepada Bram yang masih terpaku, menyusul Desi yang sudah duduk menunggu di motor.

"Ayo Des." ucap Luna saat sudah duduk di jok belakang Desi.

Desi melajukan motor milik Luna membelah jalanan yang sudah mulai sepi, karena kegelapan malam.

Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Mungkin Desi ingin memberikan luna waktu untuk menenangkan diri setelah peristiwa tadi. Luna melirik jam tangannya waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam.

"Ah Khairul Ini sudah waktunya dia tidur. kasihan dia pasti sudah menungguku lama. karena aku pamit hanya sebentar. Tapi nyatanya lama hingga malam menjelang."ucap Luna

"Benar saja saat mereka tiba rumah sepupu Bimo, rumah Sudah sepi. " Desi, Luna suruh dia masuk dulu ke rumah Luna. Sedangkan Luna ingin menghampiri Khairul di rumah sepupu Bimo.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓