Harap bijak memilih bacaan.
Jika cerita ini bertentangan dengan prinsip anda, saya harap jangan membuat keributan! Karena cerita ini hanyalah karangan fiktif semata!
Nesya, anak yang tidak diinginkan oleh sang Daddy, akibat kematian ibunya karena melahirkannya. Hingga membuat Ansell membenci gadis itu. Ansell selalu memberikan penderitaan pada Nesya, tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang pada anak yang sebenarnya bukan anak kandungnya itu.
Namun, ketika Nesya sudah di ambang kematian, Ansell menyadari semua kesalahannya dan berniat menebus perbuatannya.
Bagaimanakah selanjutnya, stay tuned di karya aku... DADDY'S LOVE
FOLLOW MY IG ACCOUNT: Novia_GULTOM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putriku
Ansell menatap nyalang wajah pucat wanita yang sudah tujuh bulan ini menemani hari-harinya. Wanita yang selalu mendukung dan memberikan semangat padanya ketika mengambil sebuah keputusan. Wanita yang sudah menjadi sahabatnya sejak empat tahun lalu. Dan juga wanita yang selalu mengantarnya sampai depan rumah ketika akan berangkat ke kampusnya. Dan yang paling penting, dialah wanita yang kini menempati hatinya saat ini.
Ya Ansell telah mencintai wanita ini dengan segenap jiwa dan raganya. Tapi sayang seribu sayang, sepertinya Tuhan memang tidak mengizinkan mereka berjodoh. Karena ternyata Tuhan lebih menyayangi wanita yang kini sudah tidak memiliki nafas kehidupan lagi.
Tuhan sangat jahat.
Ingin sekali Ansell meneriakkan kata-kata itu. Tapi dia sama sekali tidak sanggup. Jiwa raganya sudah terlalu lemah untuk mengatakannya. Hatinya hancur. Hancur berkeping-keping hingga tak bersisa.
Bagaimana mungkin di saat hatinya sudah bertaut kepada wanita itu, Tuhan dengan teganya mengambilnya dari sisinya. Meninggalkan dirinya dengan hati yang terkoyak.
Kakinya perlahan melemas ketika dokter mengatakan bahwa Nita, wanita yang teramat dia cintai telah menghembuskan nafas terakhirnya. Tubuhnya limbung, tidak dapat lagi menopang beban pikirannya.
"Nita..." Lirih pria itu menatap nanar pada wanita yang sudah tak bernyawa lagi.
"Kamu meninggalkanku...."
Tangannya terulur ingin menyentuh wajah pucat itu, tapi ragu karena takut apa yang ada di depannya ini adalah kenyataan. Dia berharap semua ini hanyalah mimpi.
Ternyata salah, dia sedang tidak bermimpi. Wajah dingin ini terasa nyata dalam sentuhan tangannya. Tangis pria itu pecah saat itu juga, ketika menyadari bahwa ini bukan mimpi.
Nita, istrinya sudah meninggalkannya. Meninggalkannya di saat hatinya sudah menerima wanita itu.
"Kamu jahat Nit.... Kamu jahat!" Teriak pria itu.
***
Sudah seminggu sejak kepergian Nita, Ansell semakin tidak terkendali. Pria itu sangat terpukul akan kepergian wanita yang teramat dia cintai.
"Ansell..." Panggil suara lembut dari sang Mama.
Tapi Ansell bergeming, dia sama sekali tidak mendengar panggilan itu. Barulah dia sadar saat Mama menyentuh pundaknya. Ansell menoleh, melihat Mama dengan mata sayunya.
Mama meringis ketika melihat wajah pucat putranya, kantung mata yang terlihat menghitam serta mata merah yang penuh kilatan kesedihan.
"Makan ya Nak, sudah tiga hari kamu belum makan..." Mengusap punggung pria itu seolah ingin menyerap kesedihan putra semata wayangnya.
Namun apa yang didapat, putranya masih bergeming. Tidak menolak ataupun menerima ucapan sang Mama.
Hal inilah yang membuat Mama begitu perih melihatnya. Bagaimana sang putra kini seperti mayat hidup yang tidak memiliki semangat hidup sama sekali.
"Ansell... tolong jangan buat Mama khawatir. Pikirkan dirimu Nak, Nita sudah tenang di alam sana...." Akhirnya air mata wanita empat puluhan tahun itu meneteskan air matanya. Merengkuh erat tubuh pria yang dilahirkannya delapan belas tahun yang lalu.
"Nita belum mati Mah." Jawaban singkat dengan menatap nanar lurus depan, membiarkan sang Mama bersandar di dadanya.
Tangis Mama pecah saat itu juga, hati ibu mana yang tidak sakit melihat putranya seperti orang tidak waras seperti ini.
"Ansell... tolong Nak. Jangan seperti ini, Mama mohon Nak. Ingat putrimu, dia masih membutuhkan dirimu Nak. Putrimu...." Mama memukul dada Ansell demi menyadarkan pria itu.
Dan benar saja, Ansell bereaksi ketika mendengar kata 'putri' dari Mama.
"Putri?"
"Iya Nak putrimu. Sudah seminggu putrimu lahir, tapi kamu belum pernah melihatnya. Karena kesedihan kamu yang terus berlarut-larut kamu sampai melupakan putrimu. Lihat dia Nak, putrimu masih membutuhkan dirimu...."
"Putriku..."
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😁
buat apA nawarin tadi bapaknyaaa
kan dia daddy kamu