Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Cinta itu pula yang menorehkan luka.
Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.
Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.
Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.
Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.
Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.
Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.
Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?
Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Saat sedang menikmati secangkir kopi, ponsel Julian berdering. Saat tau siapa yang menelponnya Julian menghela napas sejenak.
Yang menelpon Julian adalah ayah dari Clara. Bahkan baru memikirkan harus bersandiwara saja membuat Julian amat muak. Dengan malas Julian mengangkat telponnya.
Dugaan Julian benar, Ayah Clara mengajaknya untuk makan siang bersama. Mau tak mau, Julian pun harus pergi ke Mansion orang tua Clara.
Dia pun meninggalkan Caffe dan menyusul Diana untuk memberi tau bahwa dia akan segera pergi.
Setelah menemukan Diana digerai tas. Julian pun masuk.
"Diana, aku harus segera pergi," ucap Julian yang sedang berada dibelakang Tania. Julian bahkan tak sadar bahwa Tania sedang ada di depannya.
Tania memejamkan matanya saat mendengar suara Julian, dia bahkan tak berani menoleh kebelakang.
"Julian, kau pergilah. Aku akan mengobrol bersama Tania dan aunty Aysel."
Deg.
Jantung Julian berpacu dengan cepat kala mendengar nama Tania. Dia baru menyadari wanita yang membelakanginya adalah Tania.
"Ta-tania," ucap Julian dengan terbata-bata.
Tania menghela napas sejenak.
...Hadapi Tania. Jangan menghindar. Tania berusaha menguatkan hatinya. Dengan perlahan Tania berbalik kearah Julian....
"Ha-halo, Uncle!" sapa Tania terbata-bata.
Mata mereka saling mengunci. Terlihat jelas dari mata masing-masing bahwa tatapan mereka penuh kerinduan.
Julian berusaha mengendalikan diri, Tanpa sengaja mata Julian melihat ke Jari manis Tania.
Tania yang menyadari tatapan Julian langsung menyembunyikan tangannya kebelakang. Bukan tanpa alasan Tania menyembunyikan tangganya. Karena dijari manis Tania tersematkan cin-cin pemberian Julian.
Sebenarnya cin-cin itu akan Julian berikan pada saat melamar Tania. Namun, karna adanya tragedi diantara mereka, Julian terpaksa memberikannya sebagai hadiah perpisahan kala Julian memutuskan Tania.
Hati Julian menghangat melihat Tania memakai cin-cin pemberiannya.
Diana hanya bisa melongo melihat Julian dan Tania yang sedang dalam kondisi canggung. Karena Diana sama sekali tak tau menau tentang hubungan masa lalu kaka kembarnya dan Tania.
"Kalian disini?" tanya Aysel dari arah belakang. Seketika Tania bersyukur atas kehadiran neneknya.
Sesudah saling menyapa, Aysel pun mengajak Diana dan Julian untuk makan siang bersama. Seketika Julian melupakan rencannya untuk pergi kerumah orang tua Clara.
Sekarang mereka sudah duduk di restoran. Julian duduk di sebelah Diana dan Tania sebelah Aysel.
Tania merasakan gugup luar biasa saat posisi Julian dan dirinya berhadap-hadapan.
"Jadi, Aunty dan uncle Aska akan berada lama disini?" tanya Diana.
"Ya, sayang. Kami akan sedikit lama disini."
"Kau juga Tania?" tanya Diana lagi.
Tania yang sedang menunduk langsung menoleh kearah Diana.
"Tania akan mengelola prusahaan Aunty disini." Aysel menjawab pertanyaan Diana.
Mata Julian terbelalak mendengar perkataan Aysel. Tiba-tiba Julian melihat kearah Tania. Begitu pun Tania. Ia juga melihat kearah Julian.
Namun, tak lama saling memandang, mereka kembali melempar tatapan kearah lain.
"Julian, mana istrimu?" tanya Aysel.
"Maaf semua. Aku permisi pergi kekamar mandi!" ucap Tania setelah mendengar pertanyaan neneknya. Dia tak akan sanggup mendengar Julian menyebut wanita lain.
Sampai dikamar mandi. Tania terduduk lesu diatas closet duduk. Dengan cepat dia melepaskan cincinnya dan menaruh di saku dresnya.
"Kenapa masih terasa sakit," ucap Tania dengan lirih. Dia memegang dadanya, meresapi sakit yang mendera hati kala kembali melihat mantan yang masih dicintainya.
Saat Tania keluar dari toilet, ia melihat Julian bersidekap dan menunggunya keluar dari kamar mandi.
Tania ...
Buat semua Reader tersayang. Ikutin aja alur yang author buat ya. 😍😍.
Penggemar per unclean mana suaranya tekan jari kalian untuk Vote sI Uncle tampan, ya.
Visual uncle Julia yang ada di cover ya.