Sejak kecil, Eyliana terbiasa dengan kesepian. Rumahnya bukan tempat bernaung, melainkan medan perang tanpa henti antara kedua orang tuanya. Kematian mereka tidak meninggalkan duka, justru tawa ironis yang melegakan. Berbekal warisan, ia merintis karier sebagai aktris, tetapi popularitas membawa tantangan baru—pengkhianatan, fitnah, dan obsesi gelap dari penggemar.
Saat sebuah tragedi merenggut nyawanya, Eyliana terbangun kembali. Bukan di dunianya, melainkan di dalam komik 'To Be Queen', sebagai Erika, si putri sempurna yang hidupnya penuh kebahagiaan. Ironisnya, kehidupan impian ini justru membuatnya cemas. Semua pencapaiannya sebagai Eyliana—kekayaan, koleksi, dan orang-orang terpercaya—kini lenyap tak berbekas. Eyliana harus beradaptasi di dunia yang serba sempurna ini, sambil bertanya-tanya, apakah kebahagiaan sejati benar-benar ada?
"Haruskah aku mengikuti alur cerita komik sebenarnya?" Pikir Eyliana yang berubah menjadi Erika Serriot
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonbellss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Awal Yang Baru
Awal yang Baru
Sejak kejadian Erika menangis di ruang makan di depan keluarganya, Erika mulai memikirkan untuk bertahan di dunia komik ini. Dia harus memulai lembaran baru. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata, kesempatan untuk memiliki keluarga sesungguhnya. Erika juga sudah menerima bahwa kehidupan sebelumnya sebagai Eyliana sudah mati tertusuk oleh penggemar fanatiknya. Kini dia harus mencoba menjalani kehidupannya dengan baik dan benar.
Saat ini, Erika sedang duduk di ruang kerjanya. Dia berpikir cara untuk mengingat ingatan yang hilang. Erika mengambil kertas, tinta, dan pena bulu dari laci mejanya. Sebenarnya ini pertama kalinya Erika menggunakan pena aneh, tapi dia mengira-ngira cara pakainya. Erika memasukkan pena ke bak tinta lalu menarik tuas pena, sehingga tinta masuk ke dalam pena.
“Menarik,” gumam Erika lalu mulai menulis dengan pena tersebut.
Dia menulis semua yang diingatnya tentang isi komik.
Ingatan Pertama: Kaisar sakit yang belum diketahui penyebabnya. Saat ini sudah terjadi, maka dari itu ayah dan ibu Erika sibuk mengurus pekerjaan di istana. Kaisar yang memiliki penyakit, tahu umurnya akan pendek sehingga menyegerakan salah satu anak beliau untuk menikah sebagai syarat menjadi kaisar. Tetapi ketiga pangeran tidak ada keinginan untuk menikah sehingga menolak menjadi putra mahkota. Alasan menolak jadi putra mahkota masih belum terungkap karena Erika belum selesai membaca.
Ingatan Kedua: Saat Erika umur 17 tahun, ia akan mendapatkan undangan acara minum teh dengan kaisar, ratu, dan para selir.
“Tunggu. Selir? Berarti di negara ini boleh menikah lebih dari satu?” gumam Erika merasa sedikit kesal. Dia baru ingat ketiga anak kaisar memiliki ibu yang berbeda.
Ingatan Ketiga: Di acara minum teh nanti, Erika akan dijadikan calon putri mahkota karena kepercayaan kaisar terhadap Grand Duke selaku ayah Erika. Tetapi pencalonan ini hanya rahasia antara Grand Duke, ajudan Kaisar, Ratu, dan Kaisar. Catatan tambahan, Erika ditetapkan putri mahkota dengan syarat menikah atau berpasangan dengan salah satu pangeran.
“Ehei.. Aku ingat dulu di komik tokoh Erika ingin menolak hal ini tetapi dia terlalu penurut. Yah, walaupun akhirnya di cerita Erika jatuh cinta sama pangeran 3,” kata Erika sambil menatap kertas di mejanya.
Ingatan Keempat: Setelah undangan minum teh kaisar, Erika disuruh pindah ke istana untuk menjalani pendidikan khusus. Bahkan Erika melakukan acara debut di umur 18 tahun di istana. Lalu di pesta bertemu Ruina. Ruina? Dia teman atau musuh? pikir Erika sambil memberikan tanda tanya yang banyak di kertasnya.
Ingatan Kelima: Erika pasti menjadi putri mahkota dan berpasangan dengan putra mahkota yaitu pangeran ketiga.
“Hoho, tokoh utama pria pangeran ketiga ya? Katanya pintar. Tidak buruk juga kalau aku bersamanya,” gumam Erika. Ingatan Erika terhadap pangeran hanya tertuju ke pangeran 3 karena dia selalu muncul setiap episode dibandingkan yang lain.
Ingatan Keenam: Kaisar akan menikahkan Erika dengan pangeran ketiga pada umur 20 karena penyakitnya semakin parah. Setelah menulis, Erika terdiam sejenak dan berpikir.
“Tunggu. APA?! MENIKAH PADA UMUR 20 TAHUN?! Benar. Aku tidak salah ingat. Itu yang dikatakan Rara saat menjelaskan komik tersebut,” kata Erika sambil memegang kepalanya.
“Di kehidupan sebelumnya aku masih single hingga umur 27 tahun. Bahkan tidak terlintas keinginan untuk menikah,” gumam Erika.
“Bagaimana aku bisa menikah di umur 20 tahun di kehidupan sekarang?” kata Erika sedikit kesal dan serasa nyawanya akan melayang hanya mengingat kehidupan sekarang yang sudah diketahui.
“TIDAK BISA BEGINI,” kata Erika sambil memegang pena kuat seperti semangat yang berkobar.
Erika menambahkan catatan spesial untuk mengubah sedikit alur, karena ada hal yang membuatnya tidak terima.
Catatan Spesial Pertama: Mencari tahu sakit kaisar dan membantu menyembuhkannya atau setidaknya memperpanjang umurnya. Dengan begitu Erika tidak perlu menikah di umur 20 tahun, kan?
Catatan Spesial Kedua: Erika tidak mau pasangannya memiliki selir atau anak dari wanita lain. Dalam catatan ini, Erika memberi tanda seru 5 karena di kehidupan sebelumnya dia belum pernah pacaran dan dia tidak rela di kehidupan sekarang ia akan diduakan. Bukan dua lagi tapi ditigakan.
Catatan Terakhir: Cari tahu siapa antagonisnya. Benar. Karena Erika tidak membaca komik ‘To Be Queen’ hingga selesai, setidaknya dia harus tahu perbuatan apa yang akan dilakukan peran antagonis terhadapnya.
“Jika aku bisa bersama dengan pangeran 3 akan berakhir happy ending kan? Aku kan tinggal mengikuti alur cerita saja,” kata Erika. Hmm, apa benar akan happy ending?
Setelah mengingat semua yang dia tahu tentang komik ‘To Be Queen’, Erika mengalami pendarahan di hidung dan pikirannya berpusat dengan ingatan tokoh asli Erika di umur 5 tahun. Pada ingatan itu, Erika yang masih kecil sedang bermain boneka kelinci putih bermata kuning bersama Kakak Robert sambil tertawa.
“Ah.. Aneh.. kenapa tiba-tiba ingatan Erika asli muncul?” kata Erika sambil mengelap darah dari hidungnya dengan sapu tangan yang ada di meja.
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu. “Nona Erika, saya datang membawa makanan ringan dan teh Rosella,” kata Asha yang ada di balik pintu. Erika yang mendengar suara pelayan langsung memasukkan sapu tangan yang berdarah karena hidungnya ke laci bagian 2 meja kerjanya.
“Silakan masuk,” kata Erika setelah menutup laci itu.
Tak lama kemudian, Asha dan Rasha masuk sambil mendorong troller berisi kue, cookies, dan set teh. Rasha menyajikan sepiring makanan ringan di atas meja dan Asha menyeduh teh. Erika berpindah tempat duduk dari tempat kerja ke meja tempat tea time-nya.
“Asha? Kau tahu aku berumur berapa sekarang?” tanya Erika. Asha yang sedang menuang teh langsung menatap Erika dengan bingung.
“Nona sekarang 16 tahun. 5 bulan lagi, tepat pertengahan musim gugur, Nona akan 17 tahun. Apakah Nona ada permintaan untuk acara ulang tahun Nona?” tanya Asha sambil menaruh teko ke troller.
“Hmm, tidak ada,” kata Erika sambil mengambil cookie dan memakannya.
Erika memikirkan undangan tea time dari kaisar yang kemungkinan akan datang 6 bulan lagi, tepat sebulan setelah ia berulang tahun ke-17. Kini Erika menatap Asha dan Rasha yang berdiri diam di dekat troller. Kedua pelayan itu menunggu majikannya menikmati cookie.
“Eee… sedang apa kalian?” tanya Erika yang merasa terganggu melihat dua pelayan menatap dirinya.
“Apakah Nona ingin kami keluar?” tanya Rasha kepada Erika.
“Tidak. Duduklah bersamaku dan nikmati teh bersama,” perintah Erika yang membuat kedua pelayan itu saling menatap satu sama lain. Kedua pelayan itu bingung dengan sikap Erika yang tidak biasa.
“Tapi…” kata Asha yang terputus.
“Ayolah temani aku menikmati cookie ini. Lihatlah banyaknya makanan di sini. Apa kalian menyuruhku untuk menghabiskannya semua?” kata Erika. Tak lama kemudian, Asha dan Rasha duduk di kursi depan Erika dengan ragu.
“Ekh.. ini sedikit aneh, Nona. Etika seharusnya tidak boleh bangsawan duduk di ruangan yang sama bersama pelayannya,” kata Rasha dengan pelan dan ragu.
Erika baru memahami keadaan ini. Di negara ini, sistem kasta masih sangat berlaku. Erika juga sangat dihormati di sini sebagai anak Grand Duke Serriot.
“Hmmm.. aku hanya ingin mulai berteman dengan kalian,” kata Erika.
“Ha? Tidak bisa begitu, Nona Erika. Kami tetap akan menganggap Nona adalah Nona yang harus dihormati dan bersikap profesional,” kata Asha dengan semangat dan berkobar.
Erika hanya tertawa melihat semangat Asha. Kesetiaan dua pelayan kembar ini tidak diragukan lagi karena Erika tahu dari komik. Tapi Erika akan tetap menganggap mereka adalah teman walaupun mereka menolak. Erika memberikan cookies ke dua pelayan kembarnya.
“Te- terima kasih, Nona,” kata Rasha ragu. Sedangkan Asha melihat cookies itu, sepertinya dia tergiur dengan cookienya.
“Makanlah,” perintah Erika yang diikuti Rasha dan Asha memakan cookie dari Erika. Mata mereka berbinar setelah memakan cookie tersebut. Erika tersenyum melihat ekspresi mereka.
“Enak kan?” tanya Erika yang membuat wajah pelayan kembar itu memerah karena malu. Erika hanya tertawa melihat reaksi mereka dan tak lama dua pelayan itu juga tertawa malu.
Bersambung...
