Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rimuru Menjadi Pemain Para Goblin
Setelah menerima tawaran untuk tinggal di desa goblin, Rimuru dan Luke segera mulai membantu. Rimuru, dengan kemampuan analisis dari Raphael dan skill-skill lain yang ia dapatkan, dengan cepat menyadari bahwa desa goblin berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Pertahanan mereka lemah, persediaan makanan minim, dan moral mereka rendah.
Rimuru tidak hanya berdiam diri. Ia mulai menggunakan skill Manipulasi Air untuk membantu membuat sistem irigasi sederhana, memastikan ladang kecil mereka mendapatkan air yang cukup. Dengan skill Regenerasi Ultra Cepat, ia membantu menyembuhkan goblin-goblin yang terluka akibat serangan Serigala Badai, mempercepat pemulihan mereka. Luke, di sisi lain, memberikan saran strategis tentang bagaimana memperkuat pagar desa dan melatih beberapa goblin muda dalam teknik pertarungan dasar, meskipun ia lebih banyak mengamati Rimuru.
Para goblin, yang terbiasa hidup dalam ketakutan dan keputusasaan, terkejut melihat perubahan yang dibawa oleh Rimuru. Slime mungil ini tidak hanya menyelamatkan mereka, tetapi juga secara aktif meningkatkan kualitas hidup mereka. Mereka melihat kecerdasan, kekuatan, dan kebaikan yang belum pernah mereka temukan pada pemimpin mereka sebelumnya. Rasa hormat dan kekaguman mulai tumbuh di hati setiap goblin.
Beberapa hari kemudian, goblin tua yang merupakan kepala suku, datang menghadap Rimuru. Ia membawa serta para goblin dewasa lainnya, dan mereka semua membungkuk dalam-dalam di hadapan Rimuru.
"Rimuru-sama," kata goblin tua itu, suaranya penuh ketulusan. "Kami, para goblin dari desa ini, telah menyaksikan kebaikan dan kekuatan anda. Anda telah menyelamatkan kami, menyembuhkan kami, dan menunjukkan kepada kami jalan menuju kehidupan yang lebih baik."
Rimuru, yang sedang dalam bentuk slime-nya, sedikit terkejut dengan formalitas ini. "Ada apa, Pak Tua?"
"Kami telah berunding," lanjut goblin tua itu, "dan kami semua setuju. Kami ingin Anda menjadi pemimpin kami. Kami ingin Anda memimpin kami menuju masa depan yang lebih cerah."
Rimuru terdiam. Menjadi pemimpin? Ini adalah tanggung jawab besar. Ia menoleh ke arah Luke, yang hanya tersenyum tipis, seolah sudah tahu ini akan terjadi.
'Petapa Agung, apa yang harus kulakukan?' pikir Rimuru.
[Lapor, Master. Menerima tawaran ini akan memberikan Master kesempatan untuk membangun sebuah bangsa dan mengumpulkan pengikut. Ini akan sangat menguntungkan bagi perkembangan Master.]
"Aku... aku tidak yakin aku pantas," kata Rimuru, sedikit ragu. "Aku hanyalah slime."
"Bukan bentuk Anda yang penting, Rimuru-sama," kata goblin tua itu dengan tegas. "Tetapi hati dan kekuatan Anda. Kami percaya pada Anda."
Melihat ketulusan di mata para goblin, Rimuru merasa hatinya tergerak. Ia tidak bisa menolak permintaan tulus mereka. Ia ingin melindungi mereka, dan jika menjadi pemimpin adalah cara untuk melakukannya, maka ia akan menerimanya.
"Baiklah," kata Rimuru, suaranya sedikit berubah menjadi lebih mantap. "Aku akan menerima tawaran kalian. Aku akan menjadi pemimpin kalian."
Seketika, sorakan kegembiraan meledak di antara para goblin. Mereka bersorak dan melompat-lompat, merayakan pemimpin baru mereka.
"Sebagai pemimpin kalian," lanjut Rimuru, "aku ingin kalian semua memiliki nama. Nama akan memberikan kalian identitas, dan dengan identitas, kalian akan menjadi lebih kuat."
Para goblin saling berpandangan, bingung. Mereka tidak pernah memiliki nama selain "goblin".
"Aku akan memberi kalian nama," kata Rimuru. "Mulai sekarang, kalian semua akan memiliki nama yang baru."
Satu per satu, Rimuru mulai menamai para goblin. Setiap kali ia menamai seorang goblin, energi sihirnya sedikit terkuras, tetapi ia juga merasakan ikatan yang lebih kuat dengan mereka. Goblin tua itu ia beri nama Rigurd, dan ia menjadi tangan kanan Rimuru. Goblin-goblin lainnya diberi nama seperti Gobta, Gobchi, dan seterusnya.
Saat Rimuru selesai menamai semua goblin, ia merasa sedikit lelah, tetapi juga dipenuhi dengan rasa pencapaian. Para goblin yang telah dinamai merasakan perubahan dalam diri mereka. Mereka merasa lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih berani. Mereka bukan lagi sekadar goblin biasa; mereka adalah individu dengan identitas.
Luke, yang menyaksikan seluruh proses itu, mengangguk puas. "Kau telah melakukan hal yang benar, Rimuru. Ini adalah langkah pertama menuju takdirmu."
Dengan Rimuru sebagai pemimpin mereka, dan dengan nama-nama baru yang memberikan mereka kekuatan dan identitas, desa goblin di Hutan Jura bersiap untuk menghadapi era baru. Mereka tidak lagi hanya bertahan hidup, tetapi mereka akan mulai membangun masa depan yang lebih baik di bawah kepemimpinan slime yang luar biasa.