Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa?
"Kak Bino, Aku tidak masalah jika Aku sedikit menderita. Tapi Aku tidak tega melihat ke empat kakakku menderita seperti ini." Ucap Bela sambil pura-pura mengeluarkan air mata buayannya.
"Kak Beni seharusnya tidak duduk di kursi roda selama beberapa bulan. Jika seandainya saja Kakak Kasandra memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit Ibu kita yang sekarang terbaring koma maka hal ini tidak akan mungkin terjadi." Sambung Bela dengan wajah di buat sesedih mungkin.
"Selain itu wajah Kak Beni, Kak Bima dan Kak Bowo juga tidak akan penuh dengan luka dan tulangnya tidak ada yang ke seleo. Jika saja Kakak Kasandra bermurah hati dan tidak menaruh dendam terhadapku maka hal ini tidak akan mungkin terjadi." Sambung Bela lagi.
"Sekarang ini Ayah menemani Ibu yang masih koma di rumah sakit dan sangat membutuhkan obat dari Kakak Kasandra. Semua ini salahku! Tidak seharusnya Aku menyinggung perasaan Kakak Kasandra!" Teriak Bela dengan wajah frustrasi sambil memukul-mukul dadanya.
"Bela, jangan pukuli dadamu karena Kakak tidak ingin kamu menyalahkan dirimu sendiri." Ucap Bino.
"Apa yang dikatakan Kak Bino memang benar. Karena itu Kakak mana bisa menyalahkanmu." Ucap Beni.
"Kalau mau disalahkan maka orang yang harus disalahkan adalah Kasandra, wanita mu ra han itu. Dia menyuruh suaminya untuk memukul kita hingga seperti ini lalu menindasmu di kampus. Aku ..." Ucapan Beni terputus karena mulutnya terasa sakit ketika sedang berteriak saking emosi dan kebencian teramat sangat terhadap Kasandra.
"Sampai kapanpun Aku tidak akan mengampuninya." Sambung Beni.
"Kak Beni, Kak Beni adalah penyanyi terkenal. Bagaimana kalau menggunakan kekuatanmu untuk membalas perbuatan Kakak Kasandra?" Tanya Bela dengan nada lembut yang mempunyai seribu rencana licik.
"Apa yang dikatakan kamu benar. Aku ingin memanfaatkan opini publik untuk membunuh Kasandra. Selama para penggemar fanatik ku, Aku hasut maka mereka akan menyakiti Kasandra dan parahnya akan membunuhnya." Ucap Beni yang setuju dengan rencana jahat.
Beni tidak menyadari kalau perbuatan yang akan dilakukan akan menjadi boomerang buat dirinya. Di mana karirnya sebagai seorang penyanyi menjadi hancur akibat mendengarkan dan menuruti perkataan Bela.
("Kasandra, sebentar lagi kamu akan menjadi tikus got yang di benci semua orang. Keluarga terkaya nomer satu sangat mementingkan reputasi." Ucap Bela sambil tersenyum licik).
("Nantinya Aku mau melihat apa Keluarga Danuarte masih mau menerima sampah seperti dirimu." Sambung Bela sambil tersenyum penuh kemenangan).
"Kak Bino, Kak Beni, Kak Bima dan Kak Bowo. Sekarang reputasiku hancur karena ulah Kakak Kasandra. Karena itu Aku ingin operasi wajahku agar orang lain tidak mengenalku." Pinta Bela sambil menampilkan ekspresi sedih.
"Baik. Kakak akan menghubungi teman Kakak yang bisa mengoperasi wajah agar kamu tidak malu jika keluar rumah." Ucap Bino yang tidak ingin Bela sedih.
"Terima kasih, Kak." Ucap Bela sambil tersenyum bahagia.
Bino hanya tersenyum kemudian mereka kembali mengobrol sambil sesekali mereka tertawa bersama. Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Kasandra turun dari mobil kemudian berjalan ke arah kampus.
Namun ketika menaiki anak tangga tiba-tiba segerombolan gadis dan para wanita melempari sayuran yang sudah busuk, telur busuk dan tomat busuk ke arah Kasandra.
Kasandra tentu saja sangat terkejut sedangkan Alvonso yang sejak tadi memperhatikan Kasandra menaiki anak tangga langsung turun dari mobil.
Begitu pula dengan Asisten Han dan bodyguard yang merangkap sebagai sopir ikut keluar dari mobil. Di mana Asisten Han dan bodyguard tersebut masing-masing mengambil payung untuk melindungi Alvonso dan Kasandra.
Delapan anggota mafia yang sejak tadi mengikuti mobil yang ditumpangi Alvonso, Kasandra dan Asisten Han dan menunggu mobil mereka jalan menuju ke perusahaan ikut turun dari mobil.
"Kasandra! Kamu kira kami sudah mati ya?" Tanya seorang gadis pertama sambil melempari sayuran busuk ke arah Kasandra.
"Dasar wanita mu ra han!" Teriak mereka dengan serempak sambil melempari telur busuk dan tomat busuk.
Alvonso berjalan dengan langkah cepat ke arah Kasandra begitu pula dengan Asisten Han dan bodyguardnya. Kemudian Alvonso memeluk tubuh Kasandra dan menjadikan tamengnya agar Kasandra tidak terluka dan tubuhnya kotor.
Sedangkan Asisten Han dan bodyguardnya langsung menutupi Kasandra dan Alvonso dari lemparan sayuran busuk, telur busuk dan tomat busuk dengan menggunakan payung.
Untuk ke tujuh anggota mafia berjalan ke arah kerumunan massa agar mereka tidak melempari tiga barang busuk ke arah Kasandra dan Alvonso. Sedangkan satu anggota mafia lagi mengeluarkan pistol.
"Jika kalian berani melempar barang-barang busuk itu maka kami tidak akan segan-segan menembak kalian." Ancam pria tersebut yang menggunakan seragam serba hitam.
Ancamannya ternyata berhasil di kerumunan massa tersebut langsung menghentikan aksi anarkisnya karena masih ingin hidup.
"Tuan Muda Alvonso dan Nyonya Muda Alvonso, mari kita masuk ke dalam mobil." Ucap Asisten Han sambil masih memegangi payung untuk berjaga-jaga.
Alvonso dan Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah mobil mengikuti langkah Asisten Han dan bodyguard.
Di mana Asisten Han dan bodyguard berjalan ke arah depan sambil masih memegangi payung. Sampai di depan mobil yang merupakan kursi penumpang, Asisten Han membuka pintu mobil sebelah kiri agar Alvonso duduk di kursi belakang pengemudi.
Sedangkan bodyguard yang merangkap sebagai sopir membuka pintu mobil sebelah kanan agar Kasandra duduk di kursi belakang pengemudi. Kasandra tidak jadi kuliah karena tubuhnya terkena lemparan sayuran busuk, telur busuk dan tomat busuk.
"Kita pergi ke hotel milikku yang paling terdekat karena pakaian istriku terkena lemparan sayuran busuk, telur busuk dan tomat busuk!" Perintah Alvonso.
"Baik." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir dengan patuh kemudian mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Kak Alvonso, apakah Kak Alvonso baik-baik saja?" Tanya Kasandra dengan wajah kuatir.
"Kamu jangan mengkuatirkan Aku karena Aku tidak apa-apa." Jawab Alvonso sambil menatap ke arah Kasandra dengan tatapan lembut.
"Oh ya, bagaimana denganmu? Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Alvonso dengan wajah kuatir.
"Aku baik-baik saja." Jawab Kasandra sambil tersenyum agar Alvonso tidak kuatir.
Alvonso hanya membalas senyuman Kasandra kemudian menatap ke arah Asisten Han yang sedang menatap ke arah kaca mobil bagian depan.
"Han, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Alvonso penasaran.
"Sebentar." Jawab Asisten Han sambil mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.
Kemudian Asisten Han membuka berita pencarian terpanas di layar ponselnya dan melihat judul di urutan pertama tentang Kasandra.
"Tuan Muda Alvonso, orang-orang itu sepertinya penggemar Tuan Muda Beni. Karena Tuan Muda Beni menulis artikel tentang keluhannya." Jawab Asisten Han.
"Apa isi keluhannya?" Tanya Alvonso penasaran.
"Nyonya Muda tidak mau memberikan obat untuk Ibu kandungnya dan membiarkan Ibu kandungnya koma sampai sekarang." Jawab Asisten Han sambil memiringkan tubuhnya agar menatap ke arah Alvonso.
"Selain itu Tuan Muda Beni juga menulis tentang Keluarga Danuarte yang membela Nyonya Muda Alvonso dengan melakukan tindakan anarkis terhadap Keluarga Alexander." Sambung Asisten Han.
"Tulisan yang di tulis Tuan Muda Beni kini telah menjadi trending topik dan berada di urutan pertama." Sambung Asisten Han lagi.
Alvonso hanya terdiam sambil mendengarkan perkataan Asisten Han sedangkan Kasandra mengambil ponselnya untuk melihat berita pencarian terpanas.
Kasandra membaca artikel yang di tulis kakak keduanya dengan perasaan kecewa yang teramat sangat sekaligus dendam dan ingin membalas perbuatannya.
"Benar-benar tidak tahu malu. Kamu segera urus masalah ini agar istriku tidak tertekan dan terluka jika diperlakukan seperti tadi!" Perintah Alvonso.
"Baik." Jawab Asisten Han dengan patuh.
Asisten Han sangat dendam dan ingin membalas perbuatan Keluarga Alexander karena sudah berani menyakiti Kasandra.
Flash Back On
Asisten Han sangat menghormati Kasandra dan akan selalu melindunginya walau nyawa menjadi taruhannya. Hal ini dikarenakan Kasandra sangat baik dan tidak pernah merendahkan orang lain termasuk dirinya.
Karena sebelum Asisten Han bekerja dengan Alvonso, Asisten Han selalu di hina dan direndahkan orang lain karena dirinya miskin.
Hingga suatu ketika Asisten Han tidak sengaja melihat Alvonso terluka akibat terkena tembak kan oleh salah satu musuhnya. Asisten Han yang menguasai beberapa ilmu bela diri dan menguasai senjata api langsung merebut pistol Alvonso lalu menembaki para penjahat.
Para penjahat satu persatu mati di tempat hingga tanpa ada sisa sedikitpun. Setelah itu Asisten Han membawa Alvonso ke rumah sakit untuk di rawat.
Berkat penyelamatannya membuat Alvonso meminta Asisten Han untuk menjadi asistennya dan Asisten Han langsung setuju.
Sejak dirinya bekerja menjadi Asisten, kehidupan Asisten Han mulai berubah dratis. Di mana dirinya memiliki rumah dan mobil sendiri belum lagi properti dan tabungan yang dimilikinya.
Hal itu membuat Asisten Han bersumpah akan melindungi Alvonso dan keluarga Alvonso dari orang yang berniat jahat.
Hingga dirinya bertemu dengan Kasandra yang menjadi istri Alvonso. Asisten Han sangat senang karena akhirnya Alvonso bisa menikah dengan seorang wanita yang sangat tulus mencintai Alvonso dan tidak sombong ketika sudah menikah dengan Alvonso.
Karena biasanya jika orang tiba-tiba menjadi kaya maka langsung lupa dengan asal usulnya namun pada kenyataanya Kasandra bukan seperti wanita diluaran sana.
Flash Back Off
"Masalah ini tidak perlu di urus." Ucap Kasandra tiba-tiba.
"Kenapa? Dia sudah sangat jahat padamu jadi sudah seharusnya kamu membalas perbuatannya." Ucap Alvonso yang ingin membalas perbuatan kakaknya Kasandra sambil menatap ke arah Kasandra dengan tatapan bingung.