NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Arel dan Fey

Diana sudah mulai turun ke lokasi untuk melihat kondisi saat ini.

TAK!

“Auu…” seseorang melempar batu ke arah Diana.

“Siapa di sana?!!” seorang penjaga segera melindungi Diana.

Diana melihat seorang anak kecil yang bersembunyi.

“Mundurlah.”

“Tapi yang mulia—”

Diana tidak mendengarkan dan datang menghampiri anak kecil itu.

“J-jangan datang ke sini… kalian para bangsawan adalah orang jahat!!!” teriak anak laki–laki itu.

Diana melihat di belakang anak laki–laki itu, tampak seorang gadis kecil yang sangat kurus dan pucat. Lalu ia menatap kembali anak laki–laki itu. Meskipun terlihat sehat, tubuhnya sangat kecil dan kurus untuk ukuran anak seusianya.

Diana sedikit menunduk. “Siapa namamu?” tanyanya lembut.

Anak laki–laki itu bergidik. Mengapa wanita ini tidak marah padanya?

Dia menatap kepala Diana yang mengeluarkan sedikit darah.

Diana segera mengelap darah itu dengan sapu tangannya. “Ini tidak apa–apa,” ucap Diana sambil tersenyum.

“A-aku tidak mengkhawatirkanmu!!” teriaknya.

“Ya, baiklah… sekarang jawablah pertanyaanku, siapa namamu?”

“Aku tidak akan memberitahumu!”

“Kau… apa kau tahu dengan siapa kau berbicara?” bentak sang penjaga.

Diana segera menatap sinis penjaga itu. “Bisakah kau diam?”

“A-aku hanya menjalankan tugasku,” jawab penjaga gugup.

“Huff… tenanglah. Aku tidak akan melukaimu,” ucap Diana.

“K-kakak…” gadis kecil yang berada di belakang anak laki–laki itu sedikit gemetaran.

Namun, anak laki–laki itu tidak mendengar panggilan adiknya.

“Jangan datang ke daerah ini lagi… kalian hanya datang untuk menyiksa kami!!”

“Aku datang ke sini untuk membantu kalian,” ucap Diana.

“Tidak!! Gara–gara kalian ibuku mati!!” teriak anak laki–laki itu dengan air mata mengalir di pipinya.

Diana terkejut mendengarnya. Apa yang sebenarnya dilakukan Marques?

“Aku berbeda dari mereka,” ucap Diana.

“Tidak!! Kalian sama saja!!”

BUK! Gadis kecil di belakang anak laki–laki itu tiba–tiba terjatuh.

“F-Fey… ada apa denganmu?!” anak laki–laki itu segera memeluk gadis kecil itu.

Diana segera memeriksa nadinya. Sangat lemah.

PLAK! Tangan Diana dipukul anak laki–laki itu.

“Jangan sentuh adikku!!” teriaknya.

Diana mengusap tangannya yang dipukul cukup keras.

“Yang mulia, apa Anda tidak apa–apa?” Olim segera memeriksa tangan Diana.

“Jangan panggil aku yang mulia,” ucap Diana tegas.

“Y-yang mulia?!!” anak laki–laki itu terkejut mendengarnya. Apa dia akan dihukum mati karena tidak sopan?

Ia mulai gemetar sambil memeluk adiknya.

“Tenanglah… aku tidak akan melakukan apa pun.”

“Ayo, kita obati gadis kecil ini dulu. Bawa aku ke rumahmu.”

Anak laki–laki itu terdiam sesaat.

“Apa kau tidak ingin mengantarku?” tanya Diana.

Ia menghapus air matanya lalu mengangguk.

“Gendong gadis ini,” perintah Diana.

Penjaga segera menggendong gadis kecil itu.

Anak laki–laki itu pun mengantar Diana dan yang lainnya ke rumahnya.

Tidak jauh dari sana, mereka tiba di sebuah rumah kecil yang tidak terurus. Diana melihat sekeliling: atap bocor, ruangan lembap. Rumah ini jelas tidak layak huni.

“Taruh adikku di sini.” Anak laki–laki itu menunjuk papan kayu yang dilapisi jerami.

Diana tidak tega melihatnya. Ia segera melepaskan jubah hangatnya untuk dijadikan alas.

Diana memeriksa kondisi gadis kecil itu.

“Apa adikku Fey bisa diselamatkan?” tanya anak laki–laki itu dengan suara gemetar.

“Aku akan mencobanya,” jawab Diana.

Anak itu menghapus air matanya dengan lengannya, namun tetap saja tangisnya tidak berhenti.

“T-tolong selamatkan adikku… dia satu–satunya keluargaku,” ucapnya.

Diana mengelus kepalanya. “Tenanglah.”

“Kalian berdua, berjagalah di luar,” ucap Diana.

Olim dan penjaga keluar sesuai perintah.

Saat tinggal berdua, Diana mengeluarkan serbuk bunga yang ia buat dengan kekuatannya. Untung saja ia membawanya untuk berjaga–jaga. Ia tidak bisa memperlihatkan ini pada orang lain.

Diana menyeduh serbuk itu dengan air minum dari botol yang ia bawa.

“Apa kau punya sendok?” tanya Diana.

Anak laki–laki itu segera berlari mengambil sendok.

Dengan hati–hati, Diana memberikan air ramuan itu pada gadis kecil itu hingga tetes terakhir.

Pelan–pelan wajahnya kembali normal. Diana merasa lega.

“Sekarang Fey sudah tidak apa–apa,” ucap Diana.

“B-benarkah?” anak itu menatap Fey dengan tidak yakin.

“Dia hanya tertidur sekarang,” jawab Diana sambil mengusap kepalanya.

“Terima kasih banyak!” Anak laki–laki itu membungkuk sangat dalam.

Diana tersenyum. “Kau belum menjawab pertanyaanku. Siapa namamu?” tanyanya sambil menyentuh hidung anak itu dengan lembut.

“A-Arel… namaku Arel,” jawabnya malu.

“Nama yang bagus,” ucap Diana.

Arel menatapnya, lalu berkata lirih, “Aku minta maaf karena telah melemparmu dengan batu.”

Diana menyentuh kepalanya. “Ini hanya luka kecil. Aku punya obat, nanti akan sembuh sendiri.”

Arel tetap menunduk sedih.

“Jika kau masih merasa bersalah, maka ceritakan padaku, mengapa kau melemparku dengan batu?”

Arel menatap Diana.

“Itu semua karena mereka membunuh ibuku,” ucapnya.

“Apa? Siapa?” tanya Diana.

Arel mengepalkan tangannya. “Aku tidak tahu siapa namanya… tapi ibu sering memanggilnya Tuan Lerky.”

“Ibu adalah kepala desa di sini dan ingin membuat desa maju. Saat mendengar ada bantuan dari istana, ibu dan warga sangat senang.”

“Tapi semua itu hanya tipuan.”

Beberapa bulan yang lalu.

“Tuan, kami sudah melakukan apa yang Anda inginkan. Bagaimana dengan janji Anda?” tanya seorang wanita cantik dengan tatapan tegas.

CLANK! Gelas dilempar.

Semua warga desa terkejut, kecuali wanita itu.

Arel yang masih kecil bersembunyi di belakang ibunya, menyaksikan semuanya.

“Jika kalian ingin janji itu ditepati, maka kalian harus mengambil lebih banyak batu kapur!!” teriak Marques Lerky.

“Kami sudah mengambil banyak batu kapur!” jawab wanita itu.

“Ya… berikan upah kami!!” teriak warga.

Warga mulai memberontak. Desa mereka adalah desa termiskin di kerajaan. Mereka berharap banyak pada bantuan bangsawan, tetapi berbulan–bulan tidak dibayar.

Marques marah. Ia memerintahkan penjaga untuk membunuh warga yang menuntut.

SRAK!

Jeritan dan kepanikan pecah.

“I-ibu…” Arel memeluk ibunya erat–erat.

“Arel, jika ibu tidak ada di sampingmu, kau harus menjaga adikmu.” Wanita itu memeluk keduanya.

“Wanita itu ada di sini!!” teriak seorang penjaga.

“Bersembunyilah,” ucap sang ibu, menutupi anak–anaknya dengan jerami.

Ia tak ingin mereka melihat dirinya dibunuh. Ia berlari keluar rumah.

“Jangan biarkan wanita itu lolos!!”

SRAAK! Darah berceceran di mana–mana.

Arel melihat ibunya terbunuh melalui celah jerami dan dinding kayu. Ia berusaha diam, meski ingin berteriak. dia berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak mengeluarkan suara sehingga tidak ketahuan oleh penjaga.

Dalam tangis tertahan, Arel memeluk adiknya semakin erat. Fey yang di peluk erat oleh kakaknya tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

1
Jojo Blackdevil
cepet sembuh KK author semangat
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut 😊😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊😊💪
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
👍🏻😊
Tuxepos Jasmine
yahhh....blm up lagi..padahal pagi2 buka NT lsng cek nib novel🥲🥲🥲
Biyan Narendra
Semangat Diana
jangan lengah jangan lelah
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Tuxepos Jasmine
crazy up lagi thor🤭🤭🤭🤭🤭🤭 seru bgt soalnya
Ayudya
Diana kamu harus hati hati dan tetap waspada
Lydia
Bagus
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ayudya
seru dan ga ngebosenin.lanjut kaka
Ayudya
lanjut kak
Sri wanti
bagus
Sri wanti
good
Mineaa
GWS Thorr....🤲💪
Sri wanti
oke
Sri wanti
ok thor cepat sembuh biar cepet update nya😍
Puspa Wati
semoga cepat sehat ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!