NovelToon NovelToon
JAGAT ROBOHERO INDONESIA

JAGAT ROBOHERO INDONESIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Balas Dendam
Popularitas:599
Nilai: 5
Nama Author: morro games

Di tengah reruntuhan kota Jakarta yang hancur, seorang pria tua berlari terengah. Rambutnya memutih, janggut tak terurus, tapi wajahnya jelas—masih menyisakan garis masa muda yang tegas. Dia adalah Jagat. Bukan Jagat yang berusia 17 tahun, melainkan dirinya di masa depan.

Ledakan menggelegar di belakangnya, api menjilat langit malam. Suara teriakan manusia bercampur dengan derap mesin raksasa milik bangsa alien. Mereka, penguasa dari bintang jauh, telah menguasai bumi dua puluh tahun terakhir. Jagat tua bukan lagi pahlawan, melainkan budak. Dipaksa jadi otak di balik mesin perang alien, dipaksa menyerahkan kejeniusannya.

Tapi malam itu, dia melawan.

Di tangannya, sebuah flashdisk kristal berpendar. Tidak terlihat istimewa, tapi di dalamnya terkandung segalanya—pengetahuan, teknologi, dan sebuah AI bernama Nova.

Jagat tua menatap kamera hologram di depannya. Wajahnya penuh debu dan darah, tapi matanya berkilat. “Jagat… kalau kau mendengar ini, berarti aku berhasil. Aku adalah dirimu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon morro games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan di Balik Sayap Baja

Gudang tua yang sudah lama menjadi rumah bagi rahasia keluarga itu masih terasa asing bagi Jagat, meskipun ia sudah berkali-kali kembali ke sana. Malam setelah pertarungan di pelabuhan, tubuhnya masih pegal. Luka goresan di lengan kanan dan pundaknya belum sembuh betul. Tapi lebih dari sakit fisik, yang membekas di benaknya adalah kenyataan: lawan-lawan yang ia hadapi kini bukan lagi sekadar preman bersenjata. Mereka sudah memakai Robo 1.0 custom.

Jagat duduk di kursi besi berkarat di pojok gudang. Cahaya lampu neon redup berpendar samar, sementara di depannya layar hologram biru muncul — ciri khas notifikasi Nova.

> [Status RPG – Update]

Nama: Jagat

Level: 6 → 7 (Naik)

Energi Inti: 54% (Kritis)

Durabilitas Robo 1.1: 32% (Butuh Rekonstruksi)

Skill Aktif: Enhanced Reflex, Hydraulic Boost

Skill Baru: Switch System [Locked] – 0% sinkronisasi.

Jagat mendengus, mengusap pelipis. “Durabilitas tinggal 32%? Pantas saja rasanya kayak dipukuli monster baja.”

Hologram Nova memproyeksikan grafik kerusakan armor. Suara khas AI itu terdengar di telinga Jagat, tenang tapi tegas.

Nova: “Kalkulasi menunjukkan armor Robo 1.1 tidak cukup adaptif menghadapi variasi tempur. Mobilitas rendah, sistem senjata terbatas. Solusi: modular switch system.”

Jagat menatap layar itu, terdiam beberapa detik. “Switch system? Kau bicara seakan ini game, Nova.”

Nova: “Analogi sederhana: satu tubuh, banyak mode. Seperti makhluk hidup dengan adaptasi cepat. Jika mode Assault tidak efektif, ganti ke Speed. Jika musuh berat, gunakan Tank. Prinsipnya: plug-and-play.”

Jagat menegakkan tubuh. “Itu ide gila. Tapi… ayah mungkin sudah menyiapkan, bukan?”

Cahaya hologram berganti, menampilkan skema lain: Arka One – Mobile Stealth Base.

Nova: “Ya. Ayahmu menyembunyikan Arka One, pesawat stealth dengan modul docking. Awak pengendali: Celine. Dengan sistem ini, suitmu tidak statis lagi. Kau bisa panggil komponen baru sesuai kebutuhan.”

Jagat terdiam, matanya membulat. Pesawat stealth? Modul docking? Rasanya seperti menonton film sains fiksi — tapi ini nyata.

Pagi berikutnya, Jagat pulang dengan langkah tertatih. Nadia sudah menunggu di ruang tamu, wajahnya muram. Adiknya itu duduk bersila di sofa, masih mengenakan seragam SMA.

“Nduh, Mas… kenapa pulang selalu dalam keadaan babak belur?” Nadia berdiri, mendekat, dan menatap luka di lengan kakaknya. “Kau bukan robot, Mas. Aku takut kalau suatu hari kau nggak pulang.”

Jagat mencoba tersenyum, meski bibirnya pecah-pecah. “Tenang, Dik. Masmu ini… nggak gampang tumbang.”

Nadia menunduk, matanya berkaca-kaca. “Ayah sudah tiada. Aku nggak mau kehilanganmu juga.”

Sejenak suasana hening. Jagat menggenggam tangan adiknya, hangat dan tegas. “Aku janji, aku akan pulang. Selalu.”

Siangnya, Jagat berusaha normal, kembali ke kampus. Ruang kelas Fakultas Teknologi Robotik ramai, mahasiswa sibuk dengan laporan riset. Profesor Bram — pria paruh baya dengan rambut mulai memutih, mengenakan kacamata bulat — menatap Jagat dari podium.

“Saudara Jagat,” suaranya berat, “absensimu parah. Tapi…” ia menatap lebih tajam, “…matamu menunjukkan kau sedang mengerjakan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar tugas kampus.”

Jagat tercekat. Apakah profesor tahu?

Bram menepuk pundaknya saat kelas bubar. “Ayahmu dulu sama. Dia selalu sembunyikan sesuatu di balik senyumnya. Jangan sampai kau mengulang kesalahan yang sama, Nak. Gunakan warisan itu dengan bijak.”

Jagat mengangguk pelan, tak mampu berkata-kata.

Markas Bara Hitam, gedung tak bernama di pinggiran kota. Ruang rapat gelap, hanya diterangi layar monitor menampilkan rekaman pertempuran Jagat di pelabuhan.

Seorang pria berjas hitam dengan tatapan tajam — Komandan Surya, pimpinan Bara Hitam — berdiri di depan anak buahnya.

“Jadi… bocah itu benar-benar mewarisi sesuatu. Bukan kabar burung.”

Salah satu anak buah menjawab, “Kami siap menurunkan unit khusus, Pak. Tim bersenjata Robo 1.0 custom sudah siaga.”

Surya menyeringai dingin. “Turunkan mereka. Uji kekuatan bocah itu. Aku ingin tahu batasannya.”

Malamnya, Nova membawa Jagat ke hanggar tersembunyi di luar kota. Di sana, cahaya lampu sorot memperlihatkan wujud Arka One, pesawat stealth berwarna hitam pekat dengan lekukan aerodinamis.

Celine sudah menunggu, berdiri di depan pesawat dengan senyum tenang. “Tuan Jagat. Arka One siap dioperasikan. Mari kita coba sistem baru.”

Jagat naik ke simulator di dalam pesawat. Begitu suit Robo 1.1 tersambung, Nova menginisiasi program:

[Switch Mode – Prototype]

Switch One: Assault Mode [50% sinkronisasi]

Switch Two: Speed Mode [Locked]

Switch Three: Tank Mode [Locked]

Jagat memilih Assault Mode. Komponen tambahan dipasang otomatis — peluncur bahu dan perisai energi. Tubuhnya terasa lebih berat, langkahnya menghentak lantai.

“Gila… ini benar-benar beda,” gumamnya.

Nova: “Catatan: adaptasi fisik 42%. Risiko kelelahan tinggi. Latihan intensif dibutuhkan.”

Jagat mencoba menyerang target simulasi. Ledakan mini menghantam dinding, percikan api memantul. Jagat hampir kehilangan keseimbangan.

“Berat banget! Aku nggak bisa kendalikan penuh!”

Celine menanggapi, suaranya lembut tapi tegas. “Tenang, Tuan Jagat. Butuh waktu. Tubuh Anda dan sistem butuh harmoni.”

Saat latihan hampir selesai, alarm Nova mendadak berbunyi keras.

Nova: “Deteksi pergerakan musuh. Unit Bara Hitam dengan Robo 1.0 custom bergerak menuju kota.”

Jagat terpaku, napasnya memburu.

“Jadi latihan selesai lebih cepat dari yang aku kira,” katanya lirih, matanya menatap layar radar yang menampilkan titik merah mendekat.

Radar Arka One bergetar. Titik merah semakin banyak memenuhi layar. Nova memperbesar tampilan: lima unit Robo 1.0 custom bergerak dalam formasi berbentuk panah.

Nova: “Identifikasi musuh… lima unit. R-01 Assault, R-02 Agility, R-03 Sniper, R-04 Tank, R-05 Hybrid. Komandan Surya menurunkan kekuatan penuh.”

Jagat mengepalkan tinju, gigi terkatup rapat. “Lima sekaligus? Mereka kira aku apa, target uji coba?”

Celine menatapnya dengan ekspresi serius. “Tuan Jagat, ini kesempatan untuk menguji Switch System. Tapi… resikonya besar.”

Jagat berdiri di depan dek kokpit Arka One. Matanya tajam. “Kalau aku mundur sekarang, mereka akan terus memburu. Lebih baik kita yang menjemput mereka.”

Lokasi pertempuran berpindah ke kawasan industri di pinggiran kota. Gudang kosong, jalan aspal retak, dan kontainer baja berkarat jadi saksi. Jagat mendarat dengan Robo 1.1 dalam mode Assault. Sayap mini terbuka, pendorong di punggung memercikkan api biru.

Dari balik kabut malam, unit Robo 1.0 Bara Hitam muncul. Lampu merah di helm mereka menyala bergantian, menyeramkan.

Komandan Hybrid (R-05) melangkah ke depan, suaranya keluar dari pengeras suara mekanik.

“Jagat, putra si jenius. Kau pikir bisa sembunyi dengan warisan itu? Malam ini, aku akan buktikan bahwa warisan ayahmu hanyalah bayangan!”

Jagat menyalakan speaker suit-nya. “Kalau kau kira aku akan menyerah, kau salah besar. Malam ini, aku yang akan menguji kalian!”

R-01 Assault melompat ke depan, melepaskan rentetan roket mini. Ledakan menghantam kontainer, api menjalar ke langit malam. Jagat segera memanggil perisai energi Assault Mode.

BOOM! BOOM!

Benturan keras mengguncang tubuhnya, tapi armor bertahan. Jagat membalas dengan tembakan railgun, menghantam dada R-01. Musuh terhuyung, tapi belum jatuh.

Dari samping, R-02 Agility muncul dalam mode cloaking, bilah energi menyambar. Jagat hampir terlambat, refleks nanobot-lah yang menyelamatkannya. Ia berputar, mengangkat lengan, menangkis dengan tameng. Percikan listrik menyambar udara.

“Cepat sekali…” Jagat bergumam.

Nova memberi instruksi cepat. “Rekomendasi: ganti mode ke Speed. Saat ini mobilitasmu tidak cukup.”

Jagat menarik napas dalam helm. “Celine, aktifkan Switch Two!”

Celine menekan konsol Arka One. Komponen baru meluncur melalui drone stealth, menempel pada suit Jagat. Armor berubah, menjadi lebih ramping dengan sayap kecil di punggung.

[Switch Two: Speed Mode – Sinkronisasi 43%]

Jagat merasakan tubuhnya jauh lebih ringan. Ia menghindar dengan kecepatan gila, melompati kontainer dan mendarat di belakang R-02. Tinju bertenaga nanobot menghantam helm musuh itu, membuatnya terpental.

Belum sempat lega, lampu laser merah membidik dada Jagat. R-03 Sniper menembakkan peluru energi. ZIIING! Jagat berputar cepat, tapi peluru tetap menggores armor sampingnya, membuat indikator berkedip merah.

“Sniper jarak jauh! Aku butuh perisai lebih kuat!”

Celine segera mengirim modul Tank. Drone menurunkan perisai elektromagnetik besar. Armor Jagat menjadi lebih berat, tapi kini ia bisa menahan serangan plasma dari R-04 Tank yang muncul perlahan di sisi kiri.

Benturan senjata berat melawan perisai elektromagnetik memekakkan telinga. Api dan cahaya beradu di tengah malam.

Jagat menggeram. “Kalian kira aku main-main?! NOVA, sinkronisasi penuh sekarang!”

Dalam mode Tank, Jagat menahan gempuran R-04, lalu menjejak keras ke tanah. Lengan suit berubah menjadi meriam energi, menembakkan peluru plasma balik. R-04 terdorong mundur, perisainya retak.

Tapi ancaman belum selesai. R-05 Hybrid berdiri tegak, berubah dari Sniper ke Assault. Senapan energi ganda diarahkan ke Jagat.

“Ini akhirmu, bocah!”

Jagat, dengan nafas memburu, tersenyum tipis di balik helm. “Belum. Aku baru mulai.”

Ledakan demi ledakan menerangi langit malam. Gudang pelabuhan bergetar seolah gempa kecil. Percikan api, benturan baja, dan suara raungan mesin memenuhi udara. Jagat dengan Robo 1.1 dalam Switch Tank Mode berhadapan dengan R-05 Hybrid, komandan unit Bara Hitam.

Di balik layar, Nova terus memberi data:

“Hati-hati. Musuh ini punya sistem adaptif. Dia bisa berganti mode Assault dan Sniper sesuka hati. Jangan terpancing pola permukaannya.”

Jagat menarik napas, helmnya penuh dengan indikator merah. “Kalau begitu, mari kita uji siapa yang lebih cepat beradaptasi.”

R-05 menyerang dengan senapan ganda. Peluru energi menghujam udara seperti hujan meteor. Jagat menahan dengan perisai elektromagnetik, lalu melompat ke samping, mencoba mencari celah.

Namun, setiap kali Jagat mencoba mendekat, R-05 berubah mode. Dari Assault ke Sniper, lalu kembali lagi. Serangan jarak jauh dan dekat membuat Jagat seolah terkepung hanya oleh satu musuh.

BOOM! Sebuah peluru energi menghantam tanah di dekatnya, membuat Jagat terlempar ke belakang. Armor retak, indikator energi turun drastis.

Nova: “Status kritis. Energi inti 42%.”

Celine: “Tuan, izinkan saya kirimkan modul baru. Switch Three – Heavy Tank.”

Jagat: “Belum. Kalau aku terlalu bergantung pada ganti modul, aku nggak akan pernah bisa mengalahkannya dengan caraku sendiri.”

Jagat menegakkan tubuh, menatap tajam musuh di hadapannya.

Tiba-tiba, sorotan lampu putih memecah kegelapan. Puluhan kendaraan tempur milik kepolisian militer masuk ke area pelabuhan. Helikopter berputar di atas, pengeras suara berteriak:

“Hentikan pertempuran! Kalian sudah melanggar hukum negara dengan menggunakan senjata ilegal!”

Jagat terdiam sepersekian detik. “Sial… pihak berwajib muncul.”

R-05 Hybrid tertawa lewat pengeras suaranya. “Bagus. Semakin ramai, semakin kacau. Inilah panggungku!”

Namun bukan hanya pihak berwajib yang datang. Dari kejauhan, di balik gedung-gedung tinggi, beberapa sosok berjas gelap memperhatikan melalui teleskop dan drone kecil. Mereka bukan aparat. Mereka adalah agen asing dari negara lain yang sengaja mengintai, merekam seluruh pertarungan.

Salah satu agen berbisik melalui radio:

“Target Jagat sudah muncul. Teknologi Robo 1.1 benar-benar nyata. Kirim semua data ke markas. Kita harus segera menyalin skemanya.”

Jagat berdiri di tengah kekacauan. Polisi militer berteriak-teriak, agen asing merekam, dan R-05 bersiap melancarkan serangan pamungkas.

Nova: “Jagat. Jika terus begini, kau akan terkepung dari semua sisi. Gunakan kelebihanmu. Ingat, kau bukan hanya pilot armor. Kau juga punya nanobot dalam tubuhmu.”

Jagat menutup mata sejenak. Tarikan napas panjang. Denyut jantungnya terasa menyatu dengan aliran energi nanobot.

“Baik. Nova, aktifkan Sinkronisasi Penuh Mode Speed + Tank. Celine, kirim komponen Assault tambahan lewat Arka One.”

Drone stealth Arka One muncul di langit malam, tak terlihat radar polisi maupun agen asing. Dalam sekejap, modul tambahan menempel pada armor Jagat. Tubuh Robo 1.1 berubah – ramping sekaligus kokoh. Perpaduan kecepatan dan kekuatan.

R-05 menyerang dengan meriam plasma ganda. Jagat melesat ke depan, kecepatannya tak terbayangkan. Dalam satu gerakan, ia menangkis tembakan, lalu menebas lengan senjata musuh dengan bilah energi.

CRAAASSHH! Lengan mekanik R-05 terlempar ke tanah.

Jagat melanjutkan serangan, memutar tubuh, menghantam dada musuh dengan pukulan roket. R-05 terpental menembus kontainer baja. Ledakan menggetarkan seluruh area.

R-05 berusaha bangkit, tapi Jagat sudah menempelkan meriam energi ke helmnya.

“Berakhir di sini.”

Dengan satu tembakan, inti energi R-05 meledak. Musuh runtuh, hanya menyisakan serpihan baja yang terbakar.

Polisi militer yang menyaksikan ternganga, tak tahu siapa sebenarnya “bocah dalam armor” itu. Mereka mencoba mengepung, tapi Jagat sudah memerintahkan Celine.

Jagat: “Celine, tarik aku keluar.”

Celine: “Baik, Tuan.”

Arka One menembakkan selubung asap elektromagnetik, menutupi radar dan sensor. Dalam sekejap, Jagat lenyap dari lokasi pertempuran, meninggalkan polisi dan agen asing kebingungan.

Seorang agen asing menurunkan binocular, berbisik dengan nada serius:

“Teknologi ini… bisa mengubah keseimbangan dunia.”

📊 Status

[Status Jagat – Setelah Pertempuran Pelabuhan]

Level: 7 → 9

Energi Inti: 42% → 68% (pemulihan parsial via Nova)

Mode Armor: Assault, Speed, Tank (Sinkronisasi Multi-Mode 100%)

EXP: +2400 (Unit Robo 1.0 x4, Komandan Hybrid x1)

Skill Baru: Adaptive Sync (kemampuan menggabungkan dua mode sekaligus)

[Nova Log #009]

> “Pertempuran pertama melawan unit Robo 1.0 Custom selesai. Jagat menunjukkan potensi sinkronisasi di luar prediksi. Namun, intervensi pihak berwajib dan rekaman agen asing memicu risiko baru. Dunia kini tahu… Warisan itu hidup kembali.”

Tambahan;

Kode Unit Tipe Custom Bara Hitam

R-01 Assault Mode Serbu (infanteri berat) Senapan railgun, peluncur roket bahu,

R-02 Agility Mode Lincah (assasin) Kecepatan tinggi, cloaking device, bilah energi plasma dagger

R-03 Sniper Mode Penembak Jarak Jauh Senapan energi jarak jauh, sensor pengintai .

R-04 Tank Mode Pertahanan Berat Perisai elektromagnetik, meriam plasma., knuckle

R-05 Hybrid Mode Commander (komandan unit) gabungan tipe tank,assault.

Senapan energi,peluncur roket bahu, railgun

1
Aanirji R.
Lanjutin si jagat
TeguhVerse: makasih, ini lagi kejar 20 bab, semoga klar 4 hari
total 1 replies
Grindelwald1
Duh, jleb banget!
Dani M04 <3
Suka alur ceritanya.
Bonsai Boy
Mengejutkan sekali!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!