⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 - Teman-Teman Marvel
Dengan bantuan Marvel, Yofan bisa merasakan alkohol pertamanya. Dia merasakan pahit yang tak terkira. Namun meskipun begitu, rasanya terasa candu untuk terus dinikmati.
Sesuai janjinya, Yofan memesan ruang vip untuk Marvel dan teman-temannya. Ia bahkan berkenalan dengan mereka kala itu.
Di sisi lain Marvel dan Agung sedang tidak ada di ruangan. Katanya mereka lagi ada hal yang harus di urus. Jadi di ruangan Yofan bersama tiga teman-teman Marvel.
Teman-teman Marvel menyambut baik kehadiran Yofan. Terutama dua perempuan yang bernama Olivia dan Zelin.
"Kalian ini anak-anak mana sih? Kayaknya anak-anak orang kaya. Tapi nggak sewa ruang vip," imbuh Yofan.
"Kami mahasiswa. Cuman gayanya aja kayak orang kaya. Padahal aslinya biasa aja," jawab Tirta yang juga merupakan teman Marvel.
"Mahasiswa? Pantas kelihatan muda," komentar Yofan.
"Emangnya kau bukan mahasiswa?" tukas Bella.
"Udah agak tua gini masa mahasiswa. Enggaklah," sahut Yofan.
"Tua dari mana. Kak Yofan itu kayak seumuran kita tahu nggak. Kalau boleh tahu, umurnya berapa?" kali ini Olivia yang bertanya.
"28, kalau kalian?" tanggap Yofan.
"Wah... Kalau cowok, itu namanya masih terbilang muda. Kami ini seumuran semua, umur 24 tahun," ujar Bella.
Yofan mengangguk mengerti. Dia dan Bella saling melempar senyum.
Melihat itu, Olivia tiba-tiba berpindah duduk ke sebelah Yofan. Sepertinya tidak mau kalah dari Bella, yang jelas keduanya tampak tertarik pada Yofan.
"Aku panggil Kak Yofan boleh?" tanya Olivia.
"Boleh. Terserah aja," jawab Yofan yang agak sedikit gugup.
"Kak Yofan udah punya pacar," tanya Bella.
"Dih! Ikutan panggil kakak juga kau, Bel. Urus aja kali pacarmu!" timpal Olivia.
"Pacar? Dia nggak ada di sini tuh," sahut Bella. Dia dan Olivia memang bersahabat. Namun jika terkait masalah lelaki, mereka seringkali bersiteru.
"Kalian ini, kalau sudah lihat yang bening-bening aja langsung rebutan," komentar Tirta sambil tergelak kecil.
"Apaan sih," tanggap Bella malas. Sementara Yofan tampak tenang dan bingung dengan sikap Bella dan Olivia.
"Gimana kalau gini, kita suruh Kak Yofan memilih. Gimana?" usul Tirta.
"Maksudnya aku disuruh memilih di antara Bella dan Oliv?" Yofan memastikan.
"Iya. Siapa yang akan Kakak pilih?" tanya Olivia. Dia dan Bella segera menunjukkan senyuman dan ekspresi menggoda mereka.
Yofan menatap Bella dan Olivia secara bergantian. Dalam pikirannya, dia hanya menginginkan gadis perawan. Namun sayangnya Yofan tidak bisa mengetahui keperawanan seseorang dengan hanya lewat fisiknya saja.
Marvel dan Agung datang. Keduanya segera bergabung duduk ke sofa bersama yang lain.
"Lagi ngomongin apaan? Serius amat," pungkas Marvel.
"Ini! Kak Yofan disuruh memilih Bella atau Olivia," ungkap Tirta.
"Terus siapa pilihan Kak Yofan?" tanya Agung. Dia dan semua orang lantas menatap Yofan. Seolah menuntut jawaban dari lelaki tersebut.
Yofan segera menjawab, "Aku hanya akan memilih yang perawan."
Hening menyelimuti suasana. Namun itu terjadi hanya satu detik, karena sedetik setelahnya suara tawa Marvel, Agung, dan Tirta pecah.
Sementara Bella dan Olivia tampak cemberut. Seakan mereka paham dengan tawa ketiga temannya.
"Kenapa kalian tertawa? Apa itu lucu?" ujar Yofan.
"Bukan begitu, Kak. Tapi dua cewek ini udah pada nggak perawan," kata Marvel.
"Apaan sih kalian! Sok tahu!" geram Bella yang merasa terhina.
"Iya, sok tahu banget!" Olivia ikut menimpali.
Marvel mendadak berhenti tertawa. Kemudian berucap, "Aku nggak sok tahu. Tapi emang tahu. Karena aku pernah tidur dengan kalian berdua!"
