NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:125.2k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjual barang berharga untuk hidup

Sementara di London, Zidan terus berpikir bagaimana caranya ia bertahan hidup tanpa dukungan keluarganya lagi.

"AKu harus apartemen, untuk mengambil pakaian yang aku titipkan di sana."

Dalam kebingungan Zidane menatap jam tangan mewah di pergelangan tangannya. Masih tersisa jam tangan branded limited edition yang dibelikan oleh sang mommy. "Hanya jam ini satu-satunya harta ku yang tersisa. Aku akan menjualnya."

Zidane mencari taxi untuk membawanya ke sebuah toko jam tangan termahal di kota London, sebab Ia membelinya dengan harga fantastis.

Zidan masuk ke dalam sebuah galeri toko jam tangan dan seorang pelayan menyapanya dengan ramah "Silakan Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin menjual jam tangan rolex, dulu saya beli di galeri ini."

"Bisa saya lihat dulu kwalitas jam nya."

Zidan melepas jam tangannya dan menyerahkan jam rolex tersebut pada sang pelayan toko.

"Apa masih ada surat resminya?"

"Saya lupa menaruhnya."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Tak lama kemudian sang pelayan toko datang bersama kepala tokonya.

"Tuan, Harga jam ini sekitar 200 juta."

Zidan terkejut "Apa?! Tidak mungkin, jam rolex ini berlapis Emas murni. Saya bersama mommy saya beli di sini, setahun yang lalu dengan harga 10 milyar."

"Jam ini sudah tidak mulus lagi, juga tidak ada suratnya, kami tidak berani menjual di atas 200 juta."

"Sial! Ku pikir bisa sampai setengahnya kalau di jual!" pekik Zidan dalam hati. "Aku membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari ku disini."

"Tolong pak, satu milyar akan saya lepas." kata Zidane memelas.

Sang kepala toko menggeleng "Saya tidak berani, kalau ingin harga bagus, bawa suratnya ke sini."

Zidan terus mengingat-ingat surat pembelian jam rolex tersebut. "Saya lupa menaruh nya. Baiklah kirim uangnya sekarang, saya sangat membutuhkannya."

Setelah serah terima uang dengan jam kesayangannya. Pria berwajah tampan berkulit putih itu menuju apartemen yang sudah ia jual. Tujuan nya kesana hanya ingin mengambil pakaian dan barang-barang yang masih ia titipkan.

Zidane berencana ingin menyewa kos-kosan dan memanfaatkan uang yang ada untuk kebutuhannya selama di London. Sampai ia berhasil membujuk sang mommy memberikannya fasilitas kembali.

Sampai di apartemen yang sudah ia jual, Zidan mengambil barang-barangnya dan mencari kos-kosan yang tidak jauh dari kampusnya.

Zidane bertemu pemilik kos-kosan tersebut dan membayar untuk tiga bulan kedepan.

"Kos-kosan ini lumayan bagus, sebulan hanya 20 juta. Daripada aku jadi gelandangan di jalan, lebih baik sewa di sini dulu untuk sementara."

Zidane merebahkan tubuh nya keatas kasur berukuran 120x200. Pikirannya terus menerawang jauh kemana-mana dan penyesalan baru datang sekarang. Setelah semua miliknya dan fasilitas dari kedua orang tuanya hilang, bahkan keluarga menjauhinya.

"Mommy.. maafkan Zidane." tangisnya semakin dalam, karena kelelahan seharian menangis akhirnya Zidan tertidur pulas.

Keesokkan harinya.

Pagi itu, suara dering ponsel membangunkan tidurnya. Zidane meraih ponsel yang di letakkan di samping bantal, lalu meraihnya dan melihat nama kekasihnya Felicia, dengan cepat Zidane menggeser tombol hijau.

"Hallo.. Felly!"

"Alvaro, semalam kamu menghubungi ku? Sorry aku sudah tidur."

"Iya, semalam telepon mu tidak aktif."

"Aku lupa cash ponsel ku, kebetulan baterei nya habis.

"Ya sudah tidak apa-apa."

"Satu jam lagi kita masuk kampus, kamu jemput aku ya sekarang."

Zidane lupa kalau mobilnya sudah tidak ada, gara-gara di buat taruhan mobil sport kesayangan nya raib dalam sekejap. Ia menyesali semua yang sudah terjadi, bahkan kedua orang tuanya sudah tidak perduli dengan nasibnya.

"Felly, maaf aku tidak bisa menjemput hari ini."

"Kenapa?! Biasanya kamu selalu jemput aku tanpa aku minta."

"Nanti aku ceritakan di kampus."

"Baiklah, tapi nanti antarkan aku ke Mall Johnson ya, ada tas yang sedang aku taksir." katanya dengan nada ceria.

Zidane menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Biasanya dia akan menyetujui semua permintaan kekasihnya tanpa pernah menolak. Ia bingung harus berkata apa? Sedangkan Zidane sudah tidak memiliki apa-apa lagi selain sisa penjualan jam kesayangannya.

"Oke, kalau gitu sampai jumpa nanti." ucap Felly sambil mengakhiri panggilan telepon.

Zidane mendesah kasar "Sial! Aku sudah tidak punya apapun. Daddy sudah blok ATM ku!" kesal Zidane sambil menjambak rambutnya sendiri.

Selesai mandi Zidane meraih baju dalam koper. kaos distro putih dan celana jeans hitam serta sepatu Kets adalah andalan Zidane bila ke kampus. Namun hari ini ada yang berbeda dari biasanya, dia tidak mengunakan mobil sport miliknya ke kampus lagi. Tetapi hari ini harus menggunakan taxi untuk sampai di kampus yang menempuh jarak 15 menit dari kos-kosan.

Suasana di University College London (UCL), tampak ramai seperti biasanya. Kebanyakan yang bersekolah di sana adalah anak-anak konglomerat, kelurga pembisnis dan pejabat kota. Mereka adalah anak-anak bergengsi yang memiliki fasilitas dari keluarga nya. Termasuk Zidane, di latar belakangi oleh keluarga mapan dan kaya raya, tidak akan habis harta kelurga Reno sampai tujuh turunan.

Zidane yang sudah sampai gerbang kampus mulai melangkah masuk. Dari belakang punggungnya seseorang memanggilnya.

"Alvaro!"

Zidan menoleh. Tentu saja di kampus ia menggunakan nama tengahnya (Zidane Alvaro Mahesa), agar indentitas dari anak Macan Asia yang berkuasa di Asia tenggara tidak di ketahui oleh banyak musuh Ayahnya.

"Wah... Wah.. Kemana mobil mu? Kenapa ke kampus jalan kaki?" ejek Julian sambil berdecih

"Mana mobil Sport yang kamu bangga-bangga kan? Apa sudah kamu jual untuk judi?" sahut Revan teman satu kampus nya

"Sepertinya Varro sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Buktinya dia sudah tidak tinggal di apartemen, tapi di kos-kosan terpencil." cetus Carlos sambil terbahak.

Ketiga teman Zidane saling mengejek dan mengolok-olok dirinya. Namun Zidane tidak memperdulikan mereka. Kenyataan memang dia tidak memiliki apapun sekarang.

"Sudah lah Varro, enggak usah belaga jadi orang kaya. Sebenarnya kamu itu tidak punya apa-apa, jangan-jangan mobil sport yang kamu bangga-banggakan cuma sewa saja." Carlos terus menyindir, sebab ia adalah rival Zidane dalam memperebutkan gadis tercantik di kampus yaitu Felicia.

Zidane menatap mereka satu-persatu dengan tatapan tenang, ia tidak ingin terbawa emosi dan akan semakin membuatnya terpuruk. Berjudi sudah membuatnya hancur dan kehilangan kelurga nya, Zidane tidak ingin hidupnya semakin rusak oleh perbuatan nya sendiri. Andaikan saja ia tidak mudah di bujuk oleh temannya yang menjerumuskan dirinya kedalam perjudian yang menyesatkan. Sudah pasti apartemen di bilangan elit dan mobil sport hitam berharga fantastis tidak akan hilang begitu saja.

"Sudah kalian mengejek ku?" tanya Zidane datar "Mungkin sekarang aku berada di bawah, tapi apa kalian tahu kedepannya? Aku bisa dengan mudah membalikkan keadaan." balas Zidane.

Ketiga nya serempak terbahak-bahak dan menganggap Zidan sedang membual. Tidak ingin semakin terpojok, Zidan meninggalkan mereka bertiga dan masuk kedalam kelas.

Sayang.. Bantu RATE BINTANG 🌟 5 YA DAN SERTAKAN KOMENTAR KALIAN. Supaya bunda semakin rajin update 😍 JANGAN LUPA UNTUK LIKE, VOTE, GIFT.

1
Femy Pantow
makin seru bund👍🏻🙏🏻sehat selalu sukses🥰......siap dia🤔 penolong kh lawan😟
keeny setyo
mudah2an baron yg datang yg emang bener2 d tugaskan jg zidan dan tidak berkhianat ama reno..waktunya zidan bangkit n blas dendam ama mereka bahkan hrus lbih kejam dri mereka yg udah ngejebak dia..daddy cpet lah turun tangan n sdar klo zida. dah d zolimi sblum delena yg duluan tahu.bisa bahaya tu
LANY SUSANA
duh Zidane bener bener kasihan ya
Reno di bohongin tuh sm org yg jaga Zidane bahkan ingin bunuh Zidane looo
Risna Zaen
semoga yg berkunjung orang yang akan menunjukkan jalan kebebasan padamu Alvaro, semoga penyiksaanmu cepat berlalu.. dan kau bisa membalas semua yg sudah menjlghianatimu satu persatu..
dan Alvaro kau juga perlu kesadaran kalau memang kamu sudah salah pada keluargamu, krn suka bersenang" tanpa berpikir dulu dgn baik, tpi semoga dgn penderitaanmu ini bisa mengubahmu dgn lebih baik..
Foeah
Ancaman yg bener2 nyata ngg ya buat zidan
Sebenarnya dari awal emang zidan ini berbeda dgn kedua kaka2nya
Ini kl cewe kek gini pasti bikin melow terus karena karakter cowo jadi bikin tegang n spot jantung aja ini ceritanya
Lanjut bunda selalu setia menanti up bunda berikutnya
Sehat2 slalu bunda slalu menghiburku kami para readers ❤️🫶🏻❤️
Sugiharti Rusli
tapi tumben tuh sipir mau mendengar aduan si Alex, bukannya sudah disuap yah sama musuh si Zidane,,,
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: ini kisah yg terjadi di kepolisian, nggak semua polisi bisa di suap kak🤣🤣
total 1 replies
Sugiharti Rusli
tapi beruntung akhirnya si Alex bisa lolos dan memberitahu ke sipir dan polisi, entah akan seperti apa nasib si Zidane yah,,,
Sugiharti Rusli
karena Alex melawan, jadi deh rencana dirubah dan mereka menyerang Alex sampai terdesak dan memancing Zidane ikut dalam perkelahian,,,
Sugiharti Rusli
tapi Alex tahu kalo itu bukan perbuatan Zidane, tapi kesengajaan orang yang memberi roti pada para napi,,,
Sugiharti Rusli
karena mungkin awalnya si Alex juga tidak percaya kalo mereka berkonspirasi memisahkan mereka dengan cara memfitnah Zidane,,,
Sugiharti Rusli
memang sih yah terlihat kalo mereka menghindari si Zidane memiliki teman dalam penjara,,,
Wuri Amirah
kasihan zidan. semoga baik2 saja
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: Zidane anak yg kuat kak 🤗
total 1 replies
yatun divia
Berharap semoga Xidane dan Alex bisa segera kekuar dari penjara dalam keaadaan baik baik saja dqn semioga Reno segera tahu nahwa orang lepercayaannya yv dotugaskan memanfau keadaan Zidane adalah seorang pengkhianat
yatun divia
Siap Bundq..deg deg ser so far makin ke sini makkn seru 👍👍😍
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: sebenarnya bunda juga gk tega, tapi...demi tuntutan cerita 🤣
total 1 replies
yatun divia
Memang sudah di setting seperti itu agae si Bantot berhasil mencelakai Zidane bahkan bisa membunuhnya
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: bandot kak🤣
total 1 replies
yatun divia
Sepertinya ini roti sengaja di berikan untuk dimakan Zidane tapi bersuukur Zidane tidak mengambilnya tp kasihan alex yg terkena imbasnya
Yhanie Shalue
sedih tiap kali baca partnya zidan, ga tega tapi selalu bikin penasaran,,
bunda berhasil bikin hatiku ikut ga karu2an tiap kali bacanya😰
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: hehe .. kuat hati ya kak🤣
total 1 replies
Eni Syifa
spot jantung bacanya
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: awas jantung nya dag-dig-dug 🤣
total 1 replies
Irma Juniarti
ngeri2 sedap bunda,tapi sedih juga.
Irma Juniarti: itu mie sedap bunda😁😁
total 2 replies
Dewi Ambarwati
duh Bun gmn yaaa...deg2an Mulu bawaanya takut kena mental🤣🤣🤣
💞 ᴮ͢ᵁᴺᴰᴬ𝆯𝑬𝒏𝒏͠𝒚𝆯⃟ ଓε💜: jangan donk kak, repot bunda kalo yg baca kena mental 🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!