NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

"Hey, kenapa bengong? Atau masih ada yang sakit", seru Revaldi yang tengah melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Amy.

Seketika wajah Wanita itu semakin memerah tatkala mendapati jaraknya dengan Revaldi yang begitu dekat.

Tiba-tiba saja jantungnya kembali berdetak tidak beraturan dan lagi-lagi muncul sekelebat bayangan masa lalu yang sulit dilupakannya itu.

FLASHBACK ON

TINN

TIINNN

Suara nyaring klakson begitu mengejutkan seorang Gadis dengan seragam SMA yang agak panjang , hampir saja Ia berjingkat. Lantas Ia menoleh ke arah Si Pengendara yang berhenti tepat di belakangnya itu.

"Eval..Astagaa, untung jantungku gak pindah ke tenggorokan", ujar Gadis itu tanpa sadar.

"Hahaha...,Aneh banget sih lo. Lagian mana ada jantung pindah ke tenggorokan karena kaget", seru Revaldi. Sedangkan Si Gadis tadi hanya mengelus dada berkali-kali dengan wajah masamnya.

"Hahahaha", lanjut Revaldi yang tak kunjung berhenti tertawa.

"Ihh, apanya sih yang lucu. Udah ah, gue tinggal aja. Sana ketawa terus sampai telat sekolah!", seru Gadis itu bersungut-sungut sembari berjalan pergi meninggalkan Revaldi yang masih juga tertawa terbahak-bahak di atas motornya itu.

"Ih, ditinggal..tunggu woi", teriak Revaldi begitu sadar Gadis yang tadi bersamanya kini berjalan meninggalkannya.

"Mmy...Amy, berhenti!. Sekolah masih lumayan jauh, mending bareng Gue aja", seru Revaldi yang tengah menuntun motornya menyusul Gadis yang dipanggil Amy itu. Lantas Amy berhenti sejenak dan menoleh ke belakang. DEG..

Lambat laun jantung yang tadinya berdetak normal kini semakin berpacu cepat, lantasnya tanpa disangka-sangka jaraknya dengan Revaldi hanya terkikis beberapa jengkal saja.

Hingga kedua pasang mata mereka saling memandang satu sama lainnya selang beberapa detik. Amy yang langsung tersadar dari kekagumannya pada Lelaki tampan di depannya itu bergegas memalingkan wajahnya ke samping. Begitupun dengan Revaldi juga tampak salah tingkah, dan memandang ke segala arah.

"Ekhemm..., buruan naik! Hampir telat nih", seru Revaldi berusaha menetralkan suasana.

"Ooh..okey", balas Amy dengan canggung. Ia segera menaiki motor Revaldi dan duduk di belakangnya.

"Pegangan! Sebelum terlempar ke padang Sabana", canda Revaldi yang dibalas Amy dengan sebuah cubitan kecil dipinggangnya.

"Aww..sakit woi", teriak Revaldi kesakitan.

"Makanya buruan jalan, keburu telat nih. Gue gak mau ya gara-gara ini nilaiku jadi berkurang sedikit", celoteh Amy.

"Ya, ya..sabar dikitlah. Cantik-cantik garang amat", ujar Revaldi dengan polosnya.

Sedangkan Amy hanya bisa terdiam dengan begitu shock. Pasalnya sudah hampir tiga tahun lamanya mereka bersahabat, tidak pernah terucap kata-kata itu sekalipun. Kini tiba-tiba Revaldi mengatakannya langsung di depan Amy.

Tidak bisa dipungkiri, kini hati Amy berbunga-bunga hingga nampak semburat kemerahan dikedua pipi mungilnya. Untung saja Revaldi tidak menyadarinya dan hanya terfokus mengendarai ke depan. Selama perjalanan itu pula dunia terasa milik mereka berdua. Hingga tanpa sadar Amy semakin mengeratkan pegangannya di pinggang Revaldi.

FLASHBACK OF 

"Tidak, Saya baik-baik saja", jawab Amy dengan gugup.

"Ini, minumlah dulu agar lebih tenang", seru Revaldi dengan mengulurkan segelas Jasmine tea kepada Amy.

Amy segera meraih segelas minuman kesukaannya itu dan meneguknya perlahan-lahan.

"Ini, makanlah! Agar staminamu kembali pulih", seru Revaldi yang kembali lagi menyodorkan cemilan-cemilan yang ada di depannya.

"Aku tidak lapar, Makanlah saja itukan pesananmu", ujar Amy cuek.

"Ck..ck..ck, masih sama", gumam Revaldi lirih.

...*** ...

Keesokan harinya setelah pemeriksaan terhadap Tiara selesai, beberapa Dokter keluar dari Ruangannya yang kini hanya menyisakan Amy dengan Revaldi yang sedari tadi menatap Tiara cemas.

"Yang sabar ya..meski Kita sama-sama khawatir, Kita tetap tidak boleh terlihat rapuh dihadapan Ara", seru Amy yang menepuk pelan bahu Revaldi. Sedangkan Revaldi hanya bisa diam tanpa bisa berkata-kata.

"Inshaallah, Ara bakalan sembuh kok. Ada Tuhan di sisimu dan juga Saya akan mengusahakan yang terbaik bagi baginya", imbuh Amy yang beralih menatap Ara dengan ekspresi yang sulit diartikan.

TOK

TOK

TOK

Seketika pandangan mereka berdua beralih ke arah Seseorang yang berada di depan pintu. Di sana berdiri Pemuda tampan dengan surai pirangnya yang tengah membawa sebuah koper Pink di tangan kirinya dan beberapa kotak makanan di tangan kanannya.

"Permisi, maaf mengganggu..Saya disuruh Ibu untuk mengantarkan ini karena Dia sedang kedatangan tamu di Rumah", jelas Pemuda itu.

"Oo begitu, Terima kasih Andi. Taruh aja di situ", tunjuk Revaldi pada brangkas di samping ranjang Rumah sakit. Andi pun dengan cekatan menata barang bawaannya itu di atas brangkas, namun sesekali Ia melirik Gadis yang tertidur pulas dengan beberapa selang infus di sebelahnya itu, meski tidak terlihat begitu jelas pula.

"Oh ya, bisakah Saya minta tolong lagi jika engkau tidak sedang terburu-buru?", tanya Revaldi pada Andi.

"Silahkan Tuan...kebetulan Saya luang saat ini", jawab Andi dengan senyum ramahnya sehingga nampak lesung di kedua pipinya.

"Tolong jaga Tiara sebentar, Saya Akan makan ini di luar bersama Dokter Amy", seru Revaldi sembari menahan malu.

Andi yang mengerti kode itu lantas langsung meng'iya' kannya. Revaldi berjalan menghampiri brangkas itu dan mengambil dua kotak bekal makanan yang telah disiapkan Hannah, Ia berjalan beriringan dengan Amy keluar meninggalkan Andi.

Setelah kepergian kedua orang itu dari hadapannya, kini pandangan Andi beralih ke arah sosok Gadis cantik yang tengah terbaring pucat di ranjang Rumah sakit itu. Ia meraih sebuah kursi dan duduk mendekati Gadis itu.

Meski tengah tertidur pulas, tetap tidak mengurangi sedikitpun inner beauty yang terpancar dari Gadis itu. Meski kulitnya sepucat susu tetap tidak memudarkan rona merah di kedua pipi gadis itu, hanya saja bibir pinknya sedikit agak pucat mungkin karena efek dari sakitnya.

Belum lagi hidungnya yang terpahat mancung membuatnya semakin terlihat seperti seorang Peri yang tengah tertidur.

'Cantik', pekik Andi dalam hati.

'Sama persis dengan foto Seorang Perempuan yang ada di kamar Tuan Revaldi, hanya saja surainya nampak berbeda kali ini'

Menunggu dan memandanginya dalam waktu yang begitu lama tidak membuatnya merasa bosan sedikitpun. Seolah-olah ada sebuah magnet tersendiri yang menariknya untuk memandang Gadis yang ada di depannya itu lekat-lekat.

"Girl, kasihan sekali dirimu", ujar Andi yang seolah-olah sedang berbicara dengan Tiara.

" Dengar-dengar dari Ibuku, namamu Tiara ya.."

"Umm, nama yang cantik..sesuai dengan orangnya", lanjut Andi tetap dengan ekspresi cerianya.

"Jadi tidak sabar melihatmu bangun nanti.., saat itu tiba Aku akan mengajakmu berkeliling ke tempat Favoritku, pasti Kamu akan menyukainya juga", seru Andi lembut sembari menerawang jauh membayangkan berbagai kesenangan yang akan dilakukannya bersama Tiara.

"Tenang, kedepannya Aku akan lebih sering bersamamu dan menjagamu..", imbuh Andi.

"Ku tunggu bangunmu Tuan Putri...", ujarnya lirih.

1
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Caca4851c
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!