NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:33.7k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Pergi Bersama.

"Kamu mau ke mana Bian? bukankah ini hari Minggu?" tanya Farah.

"Aku mau keluar sebentar yang kebetulan ada yang harus diselesaikan sedikit," jawab Bian.

"Tetapi bukan masalah pekerjaan yang serius, kan?" tanya Farah yang membuat Bian menganggukkan kepala.

"Hmmmm, kalau begitu kamu ajak Namira. Waktu Namira ke Jakarta juga tidak memiliki banyak waktu untuk melihat kota Jakarta. Jadi kamu sebaiknya ajak Namira jalan-jalan," ucap Farah.

Bian tidak menjawab dan melihat ke arah Namira.

"Namira daripada jenuh di rumah dan mumpung suami kamu lagi libur kerja. Jadi tidak ada salahnya kamu sebaiknya jalan-jalan," ucap Farah.

"Kalau begitu Namira mau ganti pakaian dulu," ucap Namira.

"Tidak perlu kamu memakai pakaian itu saja," sahut Bian.

"Tidak apa-apa?" tanya Namira.

"Namira kamu sudah cantik memakai pakaian itu dan jangan dibuat cantik lagi, nanti banyak orang yang naksir dengan kamu," ucap Farah.

"Baiklah kalau begitu," sahut Namira dengan tersenyum yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

Namira dan Bian sama-sama mencium punggung tangan Farah.

"Kalian berdua Happy ya," ucap Farah tersenyum melihat anak dan menantunya itu.

Namira dan Bian yang berjalan keluar dari rumah.

"Namira tidak apa-apa ikut?" tanyanya yang membuat Bian menggelengkan kepala.

"Kenapa harus menjadi masalah. Ayo masuk!" jawab Bian yang membuka pintu mobil untuk Namira dan Namira menganggukkan kepala.

Tinnong

Farah yang baru saja ingin meninggalkan ruang tamu yang tiba-tiba melihat kearah pintu.

"Apa mereka ketinggalan sesuatu?" tanya Farah kebingungan yang langsung berjalan menuju pintu dan membuka daun pintu.

"Ada yang....."

Farah tidak melanjutkan kalimatnya dan ekspresi wajahnya berubah menjadi kaget ketika melihat orang yang berdiri di depan pintu itu yang ternyata bukan anak dan menantunya.

Seorang wanita dengan rambut panjang sebahunya memakai dress berwarna coklat di bawah lututnya dengan wajahnya yang penuh melihat ke arah Farah.

"Kamu..." ucap Farah.

Farah dan wanita itu sekarang sudah berada di ruang tamu.

"Untuk apa kamu datang ke rumah ini?" tanya Farah.

"Saya ingin bertemu dengan Bian," jawab Farah.

"Angela saya harus memberitahu kamu bahwa Bian sudah....."

"Saya tahu dia sudah menikah dan akan memberitahu saya tentang pernikahannya," jawab Farah.

"Saya juga sudah melihat siapa istrinya, Saya melihat mereka keluar dari mobil," jawab Farah.

"Berarti kamu juga melihat bagaimana putra Saya sangat bahagia dengan pernikahannya?" tanya Farah yang membuat Angela terdiam.

Tiba-tiba dia terbayang yang bersembunyi di balik pohon bonsai ketika melihat pasangan suami istri itu keluar dari rumah dan memang Namira dan Bian tampak sangat dekat dengan keduanya berbicara, dia juga bisa melihat senyum Bian.

"Jika kamu juga menyadari bahwa putra saya sangat bahagia dengan pernikahannya yang artinya kamu sudah tidak ada gunanya datang ke rumah saya. Kamu hanya masa lalu Angela dan untuk semua pertanyaan kamu yang selalu bertanya kepada saya kenapa saya tidak memberikan restu untuk kamu dan Bian dan maka jawabannya adalah menantu yang saya inginkan seperti Namira," ucap Farah.

"Kenapa? tante harus melakukan semua ini kepada saya. Apa kesalahan saya sehingga menjalin hubungan begitu lama dengan Bian dan tidak mendapat kesempatan apapun dan sementara Bian dan dia hanya dijodohkan," ucap Angela dengan air mata yang sudah keluar.

"Kamu tidak tahu apa-apa tentang menantu saya dan jika kamu merasa paling lama mengenal Bian, maka Namira jauh lebih lama mengenal Bian. Jadi saya minta sama kamu untuk melupakan Bian dan jangan datang lagi ke rumah ini atau mengganggu mereka. Bian sudah bahagia dengan istrinya!" tegas Farah yang membuat Angela tidak mampu berkata-kata yang penuh dengan kekecewaan.

***

Sementara Namira yang berada di dalam mobil yang menunggu suaminya itu bertemu dengan pelayan sebentar. Tidak lama Bian memasuki mobil kembali.

"Menunggu lama?" tanya Bian yang membuat Namira menggelengkan kepala.

"Apa sudah selesai?" tanya Namira.

"Hanya saling bertukar berkas dan mengisi tanda tangan dan maka semuanya sudah selesai," jawab Bian.

"Begitu," sahut Namira.

"Hmmmm, kamu mau diajak ke mana setelah ini?" tanya Bian

"Terserah Kakak saja. Kakak mengetahui bagaimana Jakarta. Namira ikut saja ke mana diajak," jawabnya.

"Hmmm, bagaimana kalau kita cari makan dulu?" tanya Bian yang membuat Namira menganggukkan kepala yang mengikuti kemana suaminya itu mengajaknya.

Mungkin itu hal yang harus mereka lakukan untuk membangun kedekatan, walau dulu keduanya adalah orang yang sangat dekat tetapi setelah dewasa mereka berubah menjadi canggung satu sama lain.

Bian membawa istrinya itu ke salah satu restoran dengan nuansa order yang bisa melihat pantai.

"Kalau tidak salah, sepertinya kita pernah liburan di pantai itu?" tanya Namira memastikan.

"Benarkah?" tanya Bian.

Namira bersama Umi dan Abi dan juga kak Ilham datang ke Jakarta untuk menghadiri acara kelulusan Kakak saat lulus SMP dan Mama mengajak kita liburan di pantai itu," ucap Namira.

"Kakak lupa?" tanyanya ketika tidak mendapatkan reaksi apapun dari Bian.

"Ingat," jawab Bian.

"Huhhhh, itu sangat seru sekali dan Namira masih memiliki foto-foto itu tetapi masih ada di rumah. Namira juga lupa membawanya," ucap Namira.

"Kakak bagaimana? Apa mempunyai foto-foto kita waktu dulu?" tanya Namira.

"Pasti ada. Tetapi saya juga tidak membawa ke Luar Negeri dan mungkin ada di kamar. Nanti kita akan cari bersama," jawab Bian yang membuat Namira melakukan kepala yang terlihat dari wajahnya begitu sangat senang.

Pelayan yang menghampiri mereka berdua dan memberi menu makanan.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Bian.

Namira melihat menu makanan itu dan menunjuk apa yang dia mau.

"Sup kepiting satu, dan steak satu, minumnya orens jus. Apa masih ada lagi?" tanya pelayan itu.

"Itu saja, nanti kami akan memesan lagi," jawab Bian.

"Baiklah! kalau begitu silakan ditunggu makanannya," ucap pelayan tersebut

"Tunggu dulu!" Bian menghentikan pelayan itu.

"Untuk soup kepitingnya jangan ditaburi daun bawang cukup daun seledri saja," ucap Bian yang membuat pelayan itu mengangguk dan Namira menoleh ke arah suaminya

Pelayan kemudian meninggalkan meja pasangan suami istri itu.

"Kak Bian ternyata masih ingat kalau Namira sangat geli dengan daun bawang," ucap Namira.

"Namira aku tidak pernah kecelakaan dan mengalami lupa ingatan. Kamu sangat berlebihan sekali jika menganggap aku tidak ingat apa-apa," ucap Bian.

"Tetapi Kak. Bian sudah lama berada di Luar Negeri dan kita juga tidak pernah saling kabar-kabaran. Jadi Namira pikir. Kakak pasti sudah lupa dengan Namira," jawab Namira.

"Padahal seingat Namira dulu kita pernah berpikir dulu apakah Bian berada di Luar Negeri yang akan sering mengabari Namira, mengirim surat untuk Namira dan ternyata tidak ada sama sekali," ucap Namira.

"Tidak ada?" tanya Bian memastikan yang membuat Namira menganggukkan kepala.

"Memang Kakak mengirim surat untuk Namira?" tanya Namira.

"Tidak!" jawab Bian.

Akhirnya pesanan makan mereka sudah tiba, keduanya tampak makan dan tidak ada canggung lagi satu sama lain yang juga sesekali mengobrol. Bian memang pria yang sangat hangat dan hanya dari wajahnya saja tampak dingin yang tidak peduli. Tetapi pada kenyataannya dia adalah orang yang sangat baik dan memperlakukan Namira juga baik

Dia harus menunda makannya untuk melepaskan daging kepiting dari cangkangnya yang memberikan kepada Namira. Bian sangat berusaha untuk pernikahannya agar terjadi kenyamanan di antara mereka berdua dan seperti apa yang dikatakan Namira mereka bukan hanya hidup satu dua hari kedepannya saja.

Bersambung....

1
Teh Euis Tea
dan dari pura2 nayra suka benaran sm bian, oon nya bian jg hayut dgn permainan nayra
Oma Gavin
bian yg oon bin goblok banget ternyata kamu masuk jebakan nayra sebenarnya nayra iri dgn kebahagiaan namira yg sangat kamu cintai dan farah yg juga sangat menyayangi namira itu membuat nayra bikin ide konyol untuk merebut mu dari namira dan gobloknya kamu menyetujui ide konyol tersebut
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!