NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMBERI RESEP

Sepulang sekolah, Gito dan Aan langsung berganti pakaian dan makan siang. Melihat bapaknya ada dirumah tak bekerja, mereka pun bisa sedikit santai karena tak perlu pergi kesawah atau keladang untuk membantu pekerjaan sang bapak agar cepat selesai.

Supardi merupakan buruh tani borongan dan setiap kali ada pekerjaan dia akan melibatkan istri dan anaknya sehingga uang yang diterimanya tak sampai keluar untuk orang lain.

Keluarga Supardi yang rajin dan cekatan, membuat banyak orang senang dan sering memberikannya pekerjaan karena dengan system borongan, biaya yang mereka keluarkan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan memperkerjakan orang dengan gaji harian dan lebih hemat waktu.

Supardi sendiri tak mau ikut pada satu juragan karena hal itu tak bisa membuatnya leluasa menerima pekerjaan dari orang lain sehingga dia hanya bisa mengandalkan buruh tani  denagn status lepas  seperti ini dan menjadi buruh tani borongan agar bisa leluasa menerima banyak pekerjaan dari banyak pihak.

Setelah selesai makan dan mencuci piring kotor mereka sendiri, kedua kakak beradik ini berjingkat-jingkat berjalan mendekat kearah kamar sang ibu.

Gito lah yang ditunjuk untuk melihat adik bayinya, apakah bayi perempuan itu sudah bangun atau tidak, mengintip melalui selambu yang dipergunakan untuk menutup kamar alih-alih pintu karena harga kayu mahal dan banyak keluarga miskin seperti keluarga Supardi, menutup kamar menggunakan selambu yang berfungsi sebagai pintu.

“Bagaimana mas, apa Tari sudah bangun?”, bisik Aan pelan, sambil menarik-narik kaos yang dipakai Gito beberapa kali.

Melihat kepala kakaknya mengangguk, Aan pun segera mengambil tas sekolahnya. Begitu juga dengan Gito, setelah melihat Tari bangun dia juga bergegas mengambil tas sekolahnya. Keduanya pun segera masuk kedalam kamar sang ibu.

Setelah bermain sejenak dengan sang adik, keduanya pun segera mengeluarkan buku pr dari dalam tas dan segera mengerjakannya dikamar ibunya dengan harapan Tari bisa membantu.

“Kenapa kalian mengerjakan pr disini, tidak diluar saja?”, tanya Srikandi, mengusir keduanya dengan halus.

“Kami ingin mengerjakan pr disini sambil menjaga adik jadi ibu bisa memask atau membersihkan rumah.”, ucap Gito bijak.

Melihat jika kedua anaknya tampak memiliki misi tersendiri, meski tak tahu itu apa, Srikandi yang melihat mereka bersedia menjaga bayinya, diapun segera pergi keluar untuk mengambil pakaian yang telah kering dijemuran dan melipatnya.

Selama hamil besar dan melahirkan, setidaknya hingga Tari selapan atau berusia 35 hari, baru dia akan mulai secara perlahan mengerjakan semua tugasnya seperti biasanya.

Untung saja, semua anaknya lahir normal sehingga Srikandi pun bisa pulih dengan cepat dan dapar kembali beraktivitas dengan normal.

Didalam kamar, kedua kakak beradik itu terus mengucapkan soal yang diberikan oleh guru mereka dengan keras sehingga Tari bisa memberikan jawaban yang benar.

Keputusan mereka tak salah, mengerjakan pr didampingi Tari lebih cepat. Bahkan Gito juga mendapatkan beberapa penjelasan yang lebih lengkap dari apa yang gurunya jelaskan kepadanya disekolah.

Bahkan untuk soal matematika, dari Tari, dia mendapatkan cara yang lebih mudah dan cepat untuk menyelesaikan hitungan sehingga hal itu sangat membantunya dalam menjawab soal pilihan ganda tanpa menggunakan rumus yang panjang dan menyita waktu.

Setelah membantu kedua kakaknya, Tari yang baru ingat beberapa hal yang sejak tadi tengah dipikirkannya pun mulai berceloteh dalam hati.

“Aku melihat jika ladang yang kelualgaku miliki banyak ditanami jagung dan singkong. Alangkah baiknya jika dua bahan itu bisa diolah menjadi camilan atau kue sehingga bisa dijual oleh ibu atau dibawah oleh kakak dan dititipkan dikantin sekolah. Dengan begitu, maka kelualgaku bisa mendaptakan tambahan pemasukan ”

Bukan hanya Gito dan Aan saja yang terkejut oleh ucapan Tari, Supardi dan Srikandi yang ada diruang tamu juga terkejut tak menyangka jika bayi mereka memiliki pemikiran sangat dalam untuk memantu meringankan beban keluarganya.

Selanjutnya, tanpa dia tahu, dalam hati Tari terus berceloteh camilan atau kue apa saja yang bisa dibuat dengan jagung dan singkong agar bisa dijual dan mendapatkan uang.

Mendengar pemikiran adiknya, dengan sigap Gito pun mencatat resep yang adik bayinya ucapkan dengan cermat agar mereka tak salah dalam melakukan setiap step langkah dalam pembuatan kue dan camilan yang menurut tari sangat enak dan bisa menghasilkan uang.

Supardi yang melihat jika apa yang Tari ucapkan tampaknya tak terlalu sulit untuk dieksekusi pun berkata, “Dua hari lagi, jagung sudah bisa dipanen. Sementara untuk singkong, kita masih harus menunggu lima hari lagi. Kita bisa coba untuk mengolah dan membuat sesuatu yang baru agar bisa dijual untuk menghasilkan uang”, ucap Supardi sengaja berbicara dengan istrinya dengan suara agak keras agar bisa didengar oleh Tari.

Benar juga tebakan Supardi, mendengar ucapannya, Tari pun langsung merespon.

“Wah, aku tak menyangka jika ayah juga memiliki pemikilan yang sama denganku”, ucapnya senang.

“Andaikan aku bisa belbicala,  aku pasti akan membantu ayah dan ibu untuk mengolahnya”, Tari berguman dalam hati dengan sedih.

Melihat bayinya sedih, Srikandi pun mencoba untuk ikut dalam drama yang suaminya mainkan.

“Benarkah, jagung siap dipanen dua hari lagi. Kalau begitu, aku akan coba buat jagung bakar dan jagung rebus manis. Kebetulan dalam PKK bulan kemarin, kami mendapatkan pelatihan mengenai hal itu”, ucap Srikandi penuh semangat.

Tari yang melihat jika ibunya telah mendapatkan pelatihan dari tim PKK desa pun sangat bersemangat. “Ibu, aku akan membelikanmu lesep olesan jagung bakal yang sangat enak. Kamu hanya perlu mencali bahan-bahannya saja”, ucapnya gembira.

Tari yang tahu jika di era 80 an ini segala macam saos dan mayonnaise masih belum ada pun memberi resep yang mengandalkan bumbu-bumbu yang ada di era ini. Kebetulan dia pernah membuat olesan yang mengandalkan rempah-rempahan lokal ketika bersekolah dulu, dan menurutnya hasilnya sangat enak meski rasanya masih kala jika menggunakan beberapa saos yang biasa digunakan untuk bahan olesan.

Srikandi yang merasa jika resep yang diberikan oleh Tari cukup mudah didapatkannya pun segera mencatatnya dalam kertas kecil dan akan mencoba mempraktekannya nanti.

Tari juga berencana untuk mengajarkan ibunya membuat mayonnaise sendiri. Dengan adanya mayonaise, nanti stick singkong bisa menggunakan mayonnaise dan saos sebagai bahan cocolan.

Dengan inovasi ini, dia sangat yakin jika apa yang akan ibu dan kakaknya jual, pasti akan laris manis mengingat dijaman ini, camilan seperti itu pasti belum ada sehingga mereka tak akan memiliki saingan bisnis karena bahan yang langkah dan sulit didapatkan serta mahal jika memaksa untuk membelinya.

“Belbicala banyak membuat aku haus dan lapal”

Mendengar keluhan bayinya, Srikandi pun segera masuk kedalam kamar dan menyusui bayinya yang setelah kencang langsung tertidur.

Sementara Gito dan Aan, karena tak memiliki kegiatan memilih untuk tidur siang, menyusul Narto yang sudah lebih dulu terlelap. Sedangkan Supardi, diapun segera pergi ke ladang untuk melihat tanaman jagung dan singkongnya, apakah bisa segera dipetik dan dieksekusi atau tidak.

Srikandi pun, setelah menyusui dan menidurkan Tari, kembali melanjutkan pekerjaannya melipat pakaian dan merapikan rumah sebelum semua anaknya bangun dari tidur siang.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
diara
lanjut baca
Lala Kusumah
rasain Lo Lela 😡😡😡😡
Lyvia
semangat thor, suwun upnya
FAISHAL GAMING
luarbiasa
Mimi Johan
Lanjut Thor n semangat
Pakde
lanjut thor
Ida Kurniasari
up lagi thorrr
Mimi Johan
Semangat Thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Aydin Syam
yah Thor masa habis Thor..bnyakin upnya Thor masa kaya hubungan sih di gantung melulu kan ngak enak thor
Lala Kusumah
lagi seru serunya eh habis, lanjuuuuuuuuut Thor 🙏🙏🙏
Wahyuningsih
yah abiz thor, d gantung kita gaes kayak jemuran 😅😅😅 pling pinter ni author bikin orang penasaran 😁😁 d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma upnya thor sellu jga keshtn n tetp semangaaaaaaat
Aydin Syam
bagus
Aydin Syam
thorr..thhorr kapan upnya lagi Thor aku sudah tidak sabar menunggunya
Aydin Syam
wah Thor saya jadi deg degkan bacanya..
di tunggu upnya thor
mamamu
ihhh seru banget thor , kurang kalo 2 part mah hehehe semangat teus ya thorr
Ida Kurniasari
tambah lagi dong Thor upnya
Lyvia
laginthor 😀
sahabat pena
dag dig dug ser nih... ayuk kak up lagi.. krg atuh klo 2 part tambah 1 atau 2 lagi🤣🤣🤣✌💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!