NovelToon NovelToon
Di Campakakan Camat Di Kejar Komandan Elite

Di Campakakan Camat Di Kejar Komandan Elite

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Aisya Humaira gadis berjilbab dengan sejuta pesona, harus menelan pil pahit karena tiba-tiba calon suaminya memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka yang sudah di depan mata.

Hanya karena ia di nyatakan mandul, dan ternyata semua ini ulah dari Riska sahabat masa kecil dari calon suaminya sendiri.

Setelah mencampakkan Aisya, Adriansyah Camat muda yang tampan itu malah melanjutkan pernikahannya dengan Riska.

Aisya akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota, karena tidak sanggup menahan malu setelah pernikahannya batal.

Hingga membawa Aisya pada sosok Satria Pratama Dirgantara. Seorang Komandan Elita yang sedang dalam penyamaran sebagai Kakek-kakek karena satu alasan.

Satria melamar Aisya dengan tetep menyamar sebagai seorang Kakek.

Apakah Aisya akan menerima si Kakek menjadi jodohnya di saat seorang Camat baru saja mencampakkan durinya?

Bagaimana Perjuangan Satria dalam mengejar cinta Aisya?

Bagaimana kisah mereka selanjutnya langsung baca aja ya kakak. Happy reading semua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Aisya menggeleng pelan, ia sudah pasrah. Kecurigaan bahwa si kakek memiliki kekuatan super semakin menguat. Melihat semangat dan staminanya yang seolah tak terbatas, Aisya sudah bisa menebak bagaimana akhir dari semua ini. Kekalahan telak ada di pihaknya.

"Nih! Kakek pakai baterai merek apaan, yak? Kok staminanya gak habis-habis!" keluh Aisya panik, nyaris histeris.

"Cukup, Kek! Jangan dipaksa. Apa kakek gak encok?" Aisya mencoba merayu, berharap si kakek luluh.

"Enggak!" jawab Satria tegas, tanpa keraguan sedikit pun.

"Pegel-pegel, nyeri otot, badan kepanasan, bibir pecah-pecah, kudis, kurap, apalah namanya itu!" cerocos Aisya semakin ngawur, melontarkan segala macam penyakit yang terlintas di benaknya, berharap si kakek menyerah dan pernikahan ini batal. Dalam hati, ia merutuk, "Gak papa lah jomblo pun! Yang penting tidak dipanggil nenek sebelum waktunya."

"Tidak, Aisya Humaira. Saya akan menyelesaikan semua syarat darimu, dan kamu harus memenuhi janjimu setelah ini!" kekeh Satria, senyum kemenangan tersungging di bibirnya. Ia tidak mau menyerah, ia ingin segera menyelesaikan tantangan terakhirnya. Ada ketakutan kecil menyelinap di hatinya, takut Aisya akan kembali menolaknya karena satu tantangan yang belum ia selesaikan, meskipun Aisya sendiri yang memintanya berhenti.

Aisya hanya bisa pasrah, mengikuti kemauan si kakek yang keras kepala. Kedua orang tua Aisya hanya bisa terdiam, tak berdaya menyaksikan nasib putri mereka.

Sementara itu, para warga berdecak kagum pada si kakek yang ternyata sangat gesit dan tangguh dengan semua aksinya yang memukau. Mereka tak menyangka, di balik usia senjanya, si Kakekmenyimpan energi yang luar biasa.

Aisya hanya bisa meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan menjadi istri seorang kakek-kakek.

Ia semakin tertekan saat melihat si Kakek kini tersenyum lebar setelah menyelesaikan aksinya, senyum yang menurutnya menyebalkan.

Satria melangkah santai mendekati Aisya, dengan gerakan dramatis mengeluarkan setangkai bunga mawar merah 🌹 dari balik punggungnya, lalu menyerahkannya tepat di hadapan Aisya.

"Sesuai janji, kamu harus terima jadi calon istriku!" ucap Satria, matanya menatap Aisya penuh harap.

Aisya menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan gejolak dalam hatinya. "Baiklah," jawabnya pasrah, nyaris tak terdengar. Dengan tangan gemetar, ia mengambil bunga mawar itu. Sentuhan kelopak bunga yang halus tak mampu menenangkan hatinya yang bergejolak.

"Wah! Selamat ya, Kek, sebentar lagi nikah sama Aisya," ujar Riska dengan wajah pucat. Satria hanya menatap sengit, tanpa membalas.

"Selamat ya, Aisya, iri deh sama kamu, bisa dapat calon suami tajir, kuat lagi, bisa naik tebing sampai puncak," tambah Riska, berusaha menahan tawanya. Ada nada sinis yang menyusup dalam kata-katanya.

Aisya hanya memandang sadis pada Riska. Tanpa meladeninya, baginya sindiran Riska tak sebanding dengan masa depannya yang akan suram. Riska mungkin bahagia menjadi istri Pak Camat, tapi Aisya? Ia bahkan tak tahu apa yang menunggunya di depan sana.

Akhirnya, Aisya memilih balik ke rumah, diikuti kedua orang tuanya dan juga si kakek. Suasana di antara mereka terasa kaku dan canggung.

"Aisya Humaira! Sesuai janji saya, jika kamu menikah dengan saya, saya akan memenuhi semua permintaanmu," ujar Satria, memecah keheningan.

"Hmm!!" balas Aisya singkat, sudah terlalu malas untuk menjawab. Ia hanya ingin semua ini segera berakhir.

"Apapun akan saya lakukan untuk membahagiakanmu, meskipun harus menyeberangi lautan," ucap Satria, berusaha terdengar meyakinkan, meskipun ia sendiri merasa geli dengan kata-kata yang ia ucapkan.

Bagaimana tidak, ia yang pendiam dipaksa berbicara manis. Untung ada Ray, sepupunya yang playboy, yang menuntunnya lewat earpiece di telinganya. Ray terus-menerus membisikkan kata-kata romantis yang membuat Satria merasa seperti sedang bermain peran dalam film picisan.

Aisya bukannya berbunga-bunga, malah merasa mual mendengarnya, sambil bergidik ngeri. "Kakek serius ya! Kenapa kakek ingin menikah denganku?" tanya Aisya, mencoba mencari tahu alasan sebenarnya di balik kegigihan si Kakek.

"Karena kamu baik!" jawab Satria singkat.

"Klise banget alasannya!" ucap Aisya, merasa tak puas.

Kamu punya hati yang tulus, Aisya Humaira! Buktinya kamu masih mau menolong saya, meskipun kamu sendiri sedang menghadapi masalah saat di jembatan waktu itu," jawab Satria, menatap Aisya dengan tatapan lembut.

"Oh, jadi gara-gara itu, kakek akhirnya ngebet pengen lamar aku! Tahu gitu aku gak akan nyamperin," batin Aisya menyesal. Seandainya ia tahu perbuatan baiknya akan membawanya ke dalam situasi seperti ini, mungkin ia akan berpikir dua kali untuk menolong Kakek.

"Kakek tahu enggak, aku ini mandul! Kakek pasti akan nyesel jika nikah sama aku," pancing Aisya, berharap si kakek akan mundur kali ini. Ia berusaha membuat Satria berpikir rasional, bahwa pernikahan mereka tidak akan mungkin menghasilkan keturunan.

Satria malah terkekeh. "Ini bukan zamannya purba, Aisya Humaira! Makan seblak cuman dalam mimpi! Ini zaman modern. Saya yakin pasti ada cara untuk kita berkembang biak," ucap Satria yang mulai ngasal bicara gara-gara Ray sepupunya yang terus-menerus mengarahkannya.

Aisya sampai mendelikkan matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Dikira mamalia apa berkembang biak?" sungut Aisya dalam hati. Ia merasa semakin frustrasi dengan percakapan ini. Satria seolah hidup di dunia paralel yang berbeda dengan dirinya.

"Emangnya cucu Kakek ada berapa, sih?" lanjut Aisya penasaran. Ia membayangkan betapa ramainya rumah si Kakek dengan cucu-cucunya.

Satria malah membayangkan banyaknya keponakan-keponakannya yang seabrek. "Banyak!" jawabnya spontan.

"Aduh!! Bagaimana kalau Kakek aku jodohkan sama Nek Minah, janda kampung sebelah? Dijamin cocok sama Kakek, orangnya masih cantik, baik, ramah, pandai masak dan rajin menabung. Pokoknya paket komplit deh, minus gigi tinggal satu," usul Aisya mencoba menawarkan. Kali aja si kakek berubah pikiran, ya kan? Ia berharap Satria akan melihat Nek Minah sebagai pilihan yang lebih realistis dan sesuai dengan usianya.

Satria terkekeh pelan. "Tidak, Humaira, aku hanya mau menikah sama kamu!" tegasnya tak terbantahkan. Ia menatap Aisya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Aisya mendengus kesal. "Kakek yakin menolak Nek Minah? Baiknya pikir dulu, jangan nyesel nanti!" Aisya masih berusaha meyakinkan si Kakek. Ia merasa seperti sedang menawarkan barang diskon yang tak laku-laku.

"Saya tidak akan menyesal, Aisya!" tegasnya lagi.

"Malah saya akan menyesal jika melepaskan kamu," tambahnya dalam hati. Kata-kata itu hanya terucap dalam batinnya, namun terasa begitu dalam dan tulus.

"Besok saya akan membawa keluarga ke sini untuk melamar. Abi, Umi, siap-siap ya," ujar Satria dengan suara serak ala kakek-kakek.

Sedangkan Aisya asyik dengan pikirannya sendiri, ia tengah membayangkan, besok si kakek datang dengan membawa puluhan cucu ke rumahnya, lalu mengerumuninya dan memanggilnya, "Nek Aisya!" Ia bergidik ngeri membayangkan dirinya dipanggil nenek oleh anak-anak kecil yang bukan siapa-siapanya.

"Gak! Gak mungkin! Aku gak mau jadi nenek-nenek!" jeritnya dalam hati, menolak bayangan mengerikan itu.

"Oh! Nooo!!!" pekik Aisya spontan, karena terlalu menghayati. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, berusaha meredam suaranya.

"Aisya! Kamu nggak kenapa-kenapa, kan?" tanya Umi Ella terkejut sekaligus khawatir, mendengar teriakan tiba-tiba Aisya.

Aisya hanya menyengir kuda, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Tidak apa-apa, Umi," jawabnya sambil tersenyum lebar menampilkan giginya yang putih bersih. Ia berusaha meyakinkan Uminya bahwa ia baik-baik saja, meskipun sebenarnya hatinya sedang kacau balau.

Satria dengan susah payah menahan tawanya, bahkan ia sampai menggigit bibir bawahnya untuk bisa meredam tawanya. Entah kenapa? Ia sangat menikmati wajah panik Aisya. "Gemesin!" gumamnya dalam hati.

"Baiklah, kami nunggu aja kalau begitu," balas Abi-nya Aisya mewakili dengan pasrah. Jujur, ia sebenarnya tak rela putri semata wayangnya jatuh di tangan kakek-kakek, meskipun tajir melintir.

"Aisya tunggu Mas besok ya!" ujar Satria saat hendak pamit. Ia sengaja menggunakan panggilan "Mas" untuk menggoda Aisya.

"Berapa karat emasnya, Kek?" sindir Aisya dengan wajah kesalnya.

Satria terkekeh pelan. "Nih yang aku suka dari kamu, lucu!" kekeh Satria. Ia merasa Aisya memiliki selera humor yang unik, meskipun kadang-kadang sarkastis.

"Emang badut apa? Lucu," dumel Aisya setelah Satria menghilang dari pandangannya. Ia memutar bola matanya, merasa jengkel dengan Satria yang selalu bisa membuatnya merasa aneh.

Satria akhirnya pamit pulang, dengan hati yang lega karena lamarannya diterima, meskipun harus berjuang keras. Ia merasa satu langkah lebih dekat untuk mendapatkan Aisya.

Bersambung ....

🤗🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹✋

✋✋jangan lupa support ya teman-teman kasih like dan tinggalkan jejak jika kalian suka Terima kasih. Happy reading 🤗❤️

1
🌹Widianingsih,💐♥️
hai Thor aku singgah
🌹Widianingsih,💐♥️
lah jahat sekali Riska ini....nanti dia yang mandul tuh !😬
Ita Xiaomi
Suka ama jalan ceritanya ringan. Keren, menarik dan kocak. Dalam situasi yang rumit dan ada masalah selalu ada kemujuran atau hal yg lucu. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Adrian & riska, pulang ke runah lanjut berantem biar gak malu ketimpuk jengkol, ih. 🤭
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Dah ndak ada wibawanya tuh Pak Camat😁
kaylla salsabella
apa ya... kasih tau gak ya🤣🤣🤣🤣
YuniSetyowati 1999
Nah jengkol pun jengkel sama Riska apalagi kita para reader.
Ita Xiaomi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Ariany Sudjana
ini Bu camat masih juga menjelekkan Aisya, tapi syukur sih ketimpa jengkol 🤭🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ujung-ujungnya Adrian muak liat riska. bisa bubar sebelum hamidun. atau Mungkin yang mandul itu justru riska nanti?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak terima usul pak kades. harus di tindak lanjutin, karena fitnah itu jika tak terbukti akan sangat berbahaya dampaknya pada aisya.
Entin Fatkurina
dasar nenek lampir, bisanya cuman ngeles saja dari kesalahannya, lanjut kakak.
Entin Fatkurina
pak kades kok jadi belain riska sih.😡😡😡
Entin Fatkurina
😅😅😅lanjut kakak.
Entin Fatkurina
jadi nggak sabar nunggu riska menanggung malu😅😅😅
YuniSetyowati 1999
Dasar gila nih setan wadon.Sekarang malah suaminya yg jadi disalahin.Ihs ihs ihs sungguh Ter la lu 😒
YuniSetyowati 1999
Yah kami para reader juga berfikir begitu.Jadi jika tak mau dicap camat Cemen yg selalu l di bawah ketek bini buktikan dong mat.Jangan jadi camat mokondo dong 😒
Riana Utami
semoga aja mandul si Riska, udah fitnah Aisya soalnya 🤭🤭🤭
Ariany Sudjana
he pelakor gila, makanya ngaca dong. kelakuan kamu udah minus dari dulu, udah merekayasa hasil tes kesehatan Aisya, merebut Adrian dari Aisya, terus sekarang kamu mau merebut Satria? udah kelakuan kaya begitu, masih berharap Satria akan melirik kamu, mimpi kamu ketinggian. untungnya keponakan Satria itu luar biasa cerdas, jadi rencana kamu gagal
Marsya: he he sabar kak /Grin//Grin/
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!