NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Dan, Amel hanya diam saja, “Lagian aku belanja disuruh Mas Nanda kok! Jadi aku nggak ingat sama ibu atau sama Mas Nanda, karena aku takut uangnya nggak cukup, jadi aku cuman ngambil buat aku aja.” Heheeee.

 

“Dia!” Batin Nanda.

 

Amel menatap ekspresi suaminya yang tidak bersahabat itu. “Kenapa? Kamu marah karena aku belanja? Bukankah Kamu sendiri yang bilang dan nyuruh aku untuk belanja! Ya udah kan.” “Tapi aku hanya meminta kamu membeli beberapa! Bukan malah menghabiskan limit kartu kreditku!”

 

“Kan kamu sendiri yang mengatakan jika baju-bajuku sudah jelek dan juga kecil! Jadi ya anggap saja aku sedang melakukan self reward! Ya!” Ucap Amel pada sang suami, yang sebenarnya perubahannya ini membuat Erma bingung.

 

“Self reward? Itu bukan self reward! Tapi itu pemborosan.” Seru Nanda.

 

Amel tetap tenang, dia menatap suaminya... “Ya terserah kamu, Pokoknya yang penting aku udah belanja sesuai yang kamu suruh tadi pagi.”

Nanda mengerang, “Ya udah terserah kamu aja lah! Tapi hari ini kamu harus masak, kebetulan teman kantor Aku mau pada datang ke sini, mereka mau makan malam!”

 

Amel yang tadi sedang fokus, pada belanjaannya kemudian menatap sang suami. “Teman kamu atau Riska?”

 

“Jangan lancang ya kamu Amel!  Riska itu adalah anak direktur di tempat aku bekerja! Jangan pernah kamu bikin gara-gara sama dia! Kamu mau jika jabatan suamimu Ini dibatalkan? Pokoknya kamu jangan buat gara-gara!”

 

“Kenapa? Kenapa aku nggak boleh lancang! Apakah aku harus terima ketika aku melihat suamiku cipo-kan dengan wanita lain?” Erma yang masih berada di ruangan itu nampak kaget. “Nanda  civman sama wanita lain?” Seru wanita itu.

 

Amel menatap mertuanya, berharap jika mertuanya ini akan membelanya, “Iya Bu! Mas Nanda c-iuman sama wanita lain!”

 

Tapi Erma, Dia menata putranya, “Apakah kamu mencium anak direktur itu?? Iya Nanda? Benarkan begitu!”

 

Nanda menatap istrinya terlebih dahulu, kemudian dia menjawab pertanyaan ibunya. “I-iya Bu! Tapi itu---“ucapannya tertahan, Padahal dia ingin memberikan alasan yang spesifik, jika itu bukanlah kesengajaan.

 

“Bagus Nanda !! Pepet dia terus. Bila perlu kamu harus undang dia makan malam di sini!”

 

Amel membuka mulutnya, “apa? Nggak bisa! Enak saja....” Seru Amel.

 

“Tapi  aku sudah mengundang dia dan juga ayahnya ke sini. Anggap sja, ini sebagai tanda Maaf kita, karena kamu sudah menampar Riska kemarin malam!”

 

“Mas!” Pekik Amel.

 

Sedangkan di tempat lain.

“Papa dari mana?”tanya seorang laki-laki kepada ayahnya yang baru saja kembali ke kantor.

 

Tapi lelaki itu tidak mau basa-basi, “ajak anakmu pulang! Sampai kapan kalian akan bermusuhan seperti ini!” Seru Hadi, pada putranya.

“Papa ini ngomong apa! Aku pulang dulu, soalnya hari ini, pacarnya Rina mau datang ke rumah! Sebaiknya Papa juga pulang dan temui pacar Rina!”

 

Hadi hanya bisa menggertak, “Papa bukan sedang membicarakan tentang Rina! Papa hanya membicarakan tentang anakmu Amel ! Sepertinya kamu tidak menyayangi dia, kamu lebih menyayangi anak angkatmu itu!”

 

“Pah!” Diningrat menatap papanya.. “Rina bukan anak angkatku! Dia anak dari istriku, berarti anakku juga!”

 

Tapi Diningrat “Anakmu hanya Amel!! Sampai kapanpun, hanya dia yang akan menjadi anakmu!”

 

“Pah, Aku mohon jangan seperti ini... Lagian Amel sendiri yang tidak mau pulang ke rumah! Biarkan saja dia bertahan dengan suami kere-nya itu!” Seru Diningrat.

 

Tapi Hadi, “ya, ya, ya!” Ucapnya cosplay menjadi penyanyi dangdut.

 

Dan setelah ayahnya pergi begitu saja, Diningrat menarik Nafas. “Siapa bilang aku tidak menyayangi Amel! Dari banyaknya manusia di muka bumi ini, akulah satu-satunya laki-laki yang sangat menyayangi dia, pah! Hanya saja anak itu durhaka, dia lebih memilih laki-laki kere itu daripada keluarganya sendiri! Mana si Nanda itu tidak berguna!” Batin Diningrat.

 

Sedangkan Amel di rumahnya. Setelah insiden tadi siang. Dia menatap makanan yang sudah dibeli oleh mertuanya, karena dia tidak mau masak, akhirnya mertuanya yang beli di luar, untuk menyambut direktur kampret dan juga putrinya itu.

 

“Pasang muka yang senyum!” Seru Erma. “jangan menghambat karir suamimu!”

 

Amel masih diam. Dia jelas melihat jika mertuanya ini sangat senang menerima wanita lain di rumah ini. Bahkan dengan terang-terangan Erma mengatakan kepada Nanda, jika laki-laki itu harus memepet gadis bernama Riska tersebut.

 

Dan Nanda  dia sudah sangat tampan, siap menyambut Riska  dan juga ayahnya.

 

“Dia! Dia membanggakan wanita bernama Riska, karena adalah anak direktur,” batin Amel, “apa aku harus meminta kakek untuk memecat dia! Agar dia tidak bertingkah seperti ini?”

 

"Bu, mau ada tamu ya?" Tanya Bulan kepada ibunya, banyak sekali makanan enak yang tersedia di meja makan... "Aku boleh makan sekarang ngga Bu? Aku laper banget.."

 

Tapi.. pergerakan Gadis itu ditahan oleh ibunya, "jangan. Ayahmu ada tamu, kalau kamu makan sekarang, semua makanan itu bakalan habis. Masuk sana ke kamar, ambil aja roti satu sama buah," ucap Amel pada sang Putri.

 

Bulan menautkan alis, "aku laper! Kan dari tadi siang aku belum makan, Aku mau makan ya.”

 

"No! Daripada nanti kamu diamuk sama nenek," Amel kemudian berjalan, lalu mengambil roti dan juga buah jeruk. "Nih bawa ke kamar! Kalau ayah kamu udah selesai baru nanti kita makan bersama.

 

Bulan nampak membuang nafas, "Ibu pelit banget sih. Masa anaknya mau makan aja nggak boleh. Kalau nanti aku mati kelaparan gimana?"

 

Amel geram, "nggak mungkin nona Bulan! Kamu hanya perlu menunggu beberapa waktu doang, nggak nyampe seharian kok! Ibu bosen ngedenger nenek kamu marah-marah terus, udah dengerin apa kata ibu... Bawa roti dan buah ini masuk ke dalam kamar kamu,"

 

Gadis itu kemudian menerima makanan tersebut dari tangan ibunya. "Hah, Iya deh. Ibu nggak usah melotot gitu dong ke aku!

Bulan  masuk ke dalam kamarnya.

 

Sedangkan Amel,  Dia berjalan ke depan.

 

Bergabung dengan suami dan juga mertuanya, walaupun Sebenarnya dia ogah-ogahan, menyambut Riska dan juga ayahnya itu.

 

Terdengar dari depan rumah mereka ada sebuah mobil berhenti, dan Nanda  langsung tahu jika itu mobil keluarganya Riska.

 

Dia menatap istri dan juga ibunya, "pokoknya kalian jangan bikin gara-gara! Kalian harus senyum, dan gak boleh memasang wajah jutek!" Harus kemudian mengalihkan pandangannya khusus kepada Amel, "terutama kamu ya Mel, kamu nggak boleh Ketus! Bila perlu nanti kamu harus minta maaf sama Riska, layani dia dengan baik! Pokoknya apa yang dia mau harus kita laksanakan, kalian berdua pokoknya jangan pernah merusak jabatanku ini."

 

Erma mengangguk, sedangkan Amel biasa saja, "apa katanya?" Batin amel, ketika melihat Bagaimana suaminya begitu excited akan menyambut Riska.

 

Erma menyenggol Amel , "Heh wanita pengangguran! Kamu Harus senyum, sapa bosnya Nanda, dan kamu harus minta maaf sama dia, gara-gara sikap kampungan kamu itu!" Seru Erma

 

Amel lagi-lagi tidak menjawab, dia dan Erma kemudian berdiri di ambang pintu, hendak menyambut tamu suaminya itu.

 

Dan... Di bawah, Nanda sudah bertemu dengan Riska.

 

"Mas." Panggil Riska.

 

Amel dan Erma bisa melihat itu, Erma tersenyum, ketika melihat putranya cupika cupika bersama wanita bernama Riska itu. "Duh mereka kok cocok banget ya!" Gumam wanita itu, namun sial sengaja dengan suara sedikit kencang agar didengar oleh Amel

 

Dan  Amel melipat kedua tangan ketika melihat suaminya begitu akrab dengan wanita bernama Riska. Dia bukan orang bodoh, dia tau jika Nanda,  memang memiliki hubungan yang spesial dengan wanita bernama Riska  itu.. apalagi dia pernah memergoki keduanya sedang bercvmbu.

 

"Maaf ya, Papa nggak bisa dateng!" Ucap Riska merasa tak enak.

 

Tapi Nanda. "nggak papa, Ayo kita masuk ke dalam!" Ajak laki-laki itu.

 

Untuk pertama kalinya Riska datang ke rumah tersebut, dia memandangi rumah itu, dan sebenarnya heran, Bagaimana bisa sekelas Nanda, bisa membeli rumah di sana. “Mereka beli rumah ini pasti dicicil kan! Nggak mungkin kalau mereka beli cash!” Batin Riska, dia tahu harga rumah di sini itu berapa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!