Jangan pikir cuma orang tua saja yang bisa menjual anak nya. Karena anak pun bisa melakukan hal yang sama.
"Akak cantil! Akak cantil! Mau ndak jadi Mommy kita! Daddy kita duda loh, cekalian dapat anak comel cepelti kami ini."
"Iya! Iya! Nanti daddy akan bayal utang na Mommy! gelatis catu dapat catu. Nikah cama duda dapat anak.. Hehehehe!"
Berharap bertemu jodoh pangeran kuda putih, Larasati Aqela justru bertemu dengan dua anak kembar lucu yang menawarkan Daddy mereka.
Larasati seorang mahasiwi semester akhir yang harus bekerja di sebuah restoran untuk mencukupi kebutuhan nya harus terjebak dengan anak kembar pengusaha paling kaya. Angkara Brawijaya, dia memiliki sikap dan sifat yang sangat aneh bagi Laras.
"20 juta sebulan! Jadi Ibu dari anak saya!"
" Hapaaa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hachichan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPAD. Aksinya Zenath Dan Aditya
Tangan lincah menari di atas keyboard, jemari panjang terus menekan dengan keras dan mengeluarkan suara, tatapan mata pria yang berdiri di depan komputer terpaku sangat jelas. Tak teralihkan dan terlalu fokus pada setiap apa yang dia lihat di layar itu.
Sampai matanya berhenti pada suatu titik dan dengan cepat dia menekan tombol yang bernama ' pause'. Matanya menyipit, dia memperbesar gambar dan melihat dengan seksama. Tiga mobil mengikuti satu mobil yang berbeda sendiri dan paling depan.
Pria yang tak lain adalah Dito, dengan kejeniusan nya dalam hal meretas dan merajai dunia hacker, dia meretas semua CCTV jalan yang di mulai dari rumah Angkara. Terbukti tanpa Angkara sadari, ada tiga mobil yang mengikutinya dari belakang.
Dengan kehebatan nya, dia memutar mobil yang ada di video itu dan fokus pada plat nomor nya. Lalu dia kembali memainkan jarinya di atas keyboard dan meretas siapa pemilik dari mobil tersebut.
"Rupanya mobil pribadi! It's oke, berani bertindak, berani bertanggung jawab."
10 menit berlalu, Dito mendapatkan identitas orang yang menculik nya. Ternyata bagi seorang Dito Ar Rasyid, putra konglomerat nomor 4 yang menguasai raja bisnis bukanlah hal yang sulit.
Dia memasang handset di telinga nya, komputer tersambung pada sebuah telfon.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik..
📞 { Bagaimana hasilnya? } Suara di sana.
📞 [ Santai friend! Nggak ada yang nggak bisa gue lakukan! Identitas orang yang menculik Kakak ipar sudah terdeteksii! Namanya Kamal Amoorea. Dia adalah pebisnis di dunia gelap yang menyediakan pelayanan seks, bisnis protistusi, perdagangan manusia dan lain - lain. ]
📞 { Brakkkk... Kurang ajar! Apa tujuan dia menculik Laras? }
📞 [ Jangan khawatir! Zenath sudah bertindak! Lo tau kan kalo mantan mafia sudah bertindak nggak main - main. Gue udah kirim beberapa lokasi yang mungkin aja menjadi tempat penyekapan Kakak ipar, kita akan bagi menjadi beberapa tim. Gue juga udah kirim lokasi nya di Group chat ]
📞 { Oke! Gue sama Rafael}
📞 [ Tumben! Biasanya sama Angkasa]
📞 { Emergency, kebetulan Rafael ada sama gue!}
Sambungan terputus, Dito hanya berdecak kesal. Sahabat nya ini sangat menyebalkan.
Dito merenggang otot - otot nya, dia bangkit dari kursi favorit nya dan keluar ruangan. Kebetulan di dalam ruangan CEO perusahaan Dito, dia memiliki tempat rahasia yang tidak di ketahui siapapun.
"Oke! Sekarang saat nya menyerang! Kakak ipar I'M Cooming!!"
🩵🩵🩵
Pukul 19.00.
Dua buah motor sport berwarna hitam terparkir dengan sempurna. Dua pria berpakaian hitam, dengan sapu tangan yang di jadikan masker untuk menutupi wajah tampan mereka. Siapa lagi jika bukan Zenath dan Aditya, master fight yang paling di takuti.
Jika Zenath di kenal sebagai mantan ketua Mafia, maka Aditya si paling bungsu di kenal sebagai petarung MMA yang paling di segani oleh semua musuh nya. Tidak ada satupun yang pernah mengalahkan kehebatan Aditya yang terkenal dengan ketahanan dan kekuatan dalam seni bela diri campuran. Setiap kali musuh menyerang, maka matanya yang sangat jeli bisa langsung membaca gerakan lawan. Aditya masuk ke dalam seni bela diri sejak dia berusia 16 tahun dan mulai masuk ke dalam pertarungan yang sesungguh nya saat dia umur 19 tahun.
Bahkan dia sudah banyak memenangkan mendali emas atas kemenangan nya dan mengalahkan semua petarung.
Apa yang akan terjadi jika mantan mafia di satukan dengan sang petarung yang merajai dunia ilmu bela diri?
"Kita parkir disini! Lokasi yang di kirim Dito nggak jauh dari sini. Takutnya suara motor bisa mengalihkan perhatian mereka." Kata Zenath, suara terdengar jelas meski tertutup dengan masker.
"Senjata yang di buat sama Letto juga akan bermanfaat... Sekarang gimana! Kita beraksi!"
"Yoiii.. Udah lama banget tangan gue nggak mukul orang. Sedikit gatel, apa lagi kalo bunuh orang." Kata Zenath dengan enteng nya.
"Dasar psychopath.." Cibir Aditya.
"Halah, ngomong gue psychopath! Biasanya lo juga yang lebih psychopath dari gue.. Udah ayo cepetan!!"
Mereka melangkah dengan hati - hati layak nya seorang profesional. Memeriksa keadaan sekitar dan waspada. Tempat berada di pinggir hutan yang sangat sepih. Bagi orang biasa mungkin itu sangat menyeramkan, tapi bagi kelompok yang di kenal MR. Seven yang beranggotakan 7 orang adalah hal yang mudah.
Zenath dan Aditya bersembunyi di balik masing - masing pohon. Di depan mereka, ada sebuah bangunan tua yang masih berdiri kokok dan di jaga oleh beberapa orang berbadan besar. Kira - kira dalam mata Aditya, orang yang berjaga di luar sekitar 8 orang, itu belum termasuk yang di dalam.
Zenath dan Aditya saling pandang dan sama - sama menganggukkan kepala. Zenath mengambil sesuatu dari dalam tas nya, sebuah alat seperti robot capung yang sangat kecil tapi itu adalah sebuah alat yang hampir sama dengan CCTV, Zenath mengeluarkan IPAD untuk menjalankan nya.
Sekejap, capung - capung itu terbang menuju bangunan di depan nya. Zenath dan Aditya menatap dari masing - masing IPAD yang ada di tangan mereka, sebelum menyerang, mereka ingin memastikan bahwa di dalam sana tidak ada korban lain.
"Sepertinya Kakak ipar nggak ada disini!" Ujar Aditya, Zenath mengangguk setuju. Tapi tunggu!
Di sebuah ruangan terdapat sebuah penjara yang mengurung beberapa anak. Sepertinya mereka termasuk korban penculikan. Zenath dan Aditya juga menghitung beberapa jumlah orang yang ada di dalam, kurang dari 30 orang.
"Nggak ada Kakak ipar tapi ada anak - anak. "Kata Zenath memperhatikan tampilan di layar IPAD nya.
"Ya udah, kita tolongin lah, nanggung juga udah disini. Tangan gue gatel banget." Jawab Aditya merasa kasihan.
"Bom nya setel dalam waktu 30 menit! Gue yakin kita bisa mengalahkan mereka dalam waktu singkat.." Seru Aditya penuh percaya diri.
"CK, iya deh percaya saja sama mantan petarung MMA!!"
Aditya hanya memutar bola mata malas. Kedua pria itu kembali mengambil senjata dari dalam tas mereka. Sebuah pistol tapi bukan pistol senjata api pada umum nya. Itu adalah pistol yang di rancang khusus sama Letto. Pistol leser yang di dalam nya terdapat sebuah bom kecil yang bisa di tempelkan pada tembok atau semacam nya. Tapi ledakan nya sangat besar bahkan bisa menghancurkan sebuah Mall.
Mereka memasang waktu 30 menit! Mereka berhati-hati saat mengarahkan pistol itu dan menembakkan nya ke setiap sudut dinding yang ada di luar. Seketika, bom kecil berkekuatan dahsyat menempel di dinding.
Mereka saling mengangguk untuk memulai aksi nya. Tapi sebelum itu, mereka mengambil sebuah jarum suntik yang di desain seperti sebuah pulpen untuk membius dan melumpuhkan musuh nya.
"Siapa kalian!!!" Seru satu orang mengalihkan perhatian semua orang yang berjaga di depan. Mereka yang berjumlah delapan orang mendekati Zenath dan Aditya.
Melihat musuh, tanpa pikir panjang kedua pria itu memulai permainan nya.
Pertarungan pun terjadi. Antara Zenath, Aditya melawan semua musuh nya.
BRUK... Aditya menjatuhkan beberapa lawan dengan tendangan mematikan yang dia arahkan tempat di ulu hatinya. Dengan gerakan tubuh berputar dan satu kaki terangkat melayang mengenai kepala lawan.
Dua orang mengambil sebuah pistol dari belakang celananya. Tapi dengan cepat kilat.
Dor... Dor.. Dor...
Zenath dan Aditya melindungi diri mereka menggunakan tubuh musuh. Peluru menembus tetapi bukan pada tubuh mereka, melainkan pada tubuh teman dari pria yang menembak itu.
Seperti kijang, Aditya dan Zenath bergerak cepat dan menancapkan ujung pulpen yang ternyata adalah jarum suntik. Hanya dalam waktu 5 detik tubuh mereka tumbang dan beberapa bagian tubuh menjadi mati rasa.
Saat Zenath lengah, ada satu pria yang mengeluarkan pisau dan berusaha menusuk Zenath dari belakang. Aditya yang memiliki mata tajam menyadari itu. Dia bersalto bolak -balik dan kakinya berhasil mengenai tangan orang itu membuat pisau itu mengarah ke langit dan dengan cepat, Aditya mengambil ahli pisau tersebut dan...
Pessttttt... Menusukan pisau itu tepat di leher pria tersebut, membuatnya mati seketika.
"CK, katanya mantan mafia, masa gini aja harus gue yang turun tangan sih." Ledek Aditya.
"Kelamaan pensiun gue.." celetuk nya, kesal juga dia.
"Berapa waktu lagi?" Tanya Zenath.
"10 menit kita habiskan untuk melawan mereka. Berarti tinggal 20 menit lagi bom nya akan meledak.. "Jawab Aditya melihat jam di tangan nya.
"Kita harus bergegas! Ayo!" Mereka berlari untuk masuk.
pak angkara mungkin untuk melindungimu dari anabel
kopi & vote untuk mu