Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.
Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.
bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.
Plagiat ! hus hus ☠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Meskipun reputasinya terkenal kejam dan tak berhati, namun di balik semua itu, Haris sebenarnya memiliki sisi lain yang tak diketahui banyak orang. Dia selalu melindungi anak buahnya dengan sepenuh hati, tidak ingin mereka terluka atau dicurangi oleh siapa pun.
"Mungkin mereka semua mengira aku tak punya perasaan, tapi aku punya prinsip dan tanggung jawab yang kuat untuk melindungi mereka," gumam Haris dalam hati,
"Keselamatan mereka adalah prioritas utamaku, aku akan melakukan segala cara untuk memastikan mereka selalu baik-baik saja. Hidup keras ini memang membuatku tampak tak berperikemanusiaan, tapi bukankah justru itulah yang membuat mereka ingin mengikuti kepemimpinanku?" Haris merenung, memastikan semua orang di bawah perlindungannya selalu merasa aman dan tidak teraniaya.
Haris seorang pemimpin yang hebat di mata bawahannya. Walaupun tampak keras dalam mendidik mereka, namun nyatanya tidak ada satupun anak buahnya yang gagal. Seiring berjalannya waktu, anak buahnya sadar bahwa kerasnya pendidikan yang Haris berikan kepada mereka adalah untuk membentuk kesatuan yang tangguh dan solid.
Terkadang, tindakan keras harus dilakukan demi mencapai tujuan yang memuaskan bukan?
Kesatuan milik Haris merupakan salah satu kesatuan mafia yang ditakuti di beberapa negara. Mereka memiliki ciri khas tersendiri yang begitu kuat, sehingga jika orang melihat simbol di baju mereka, mereka akan langsung mengerti siapa mereka dan dari mana asal mereka. Haris tersenyum bangga saat mengingat bagaimana kesatuan yang ia pimpin ini bisa menakutkan banyak pihak, sekaligus membuat bawahannya semakin loyal.
"Aku harus terus menjaga kekompakan dan loyalitas mereka, hanya itu cara agar kita bisa terus eksis dan berjaya di dunia yang penuh dengan intrik ini," batin Haris sembari merenung tentang apa yang pernah dia lalui bersama kesatuan mafia ini, bagaimana mereka berjuang bersama melawan berbagai tantangan dan konflik yang datang. Sebagai pemimpin, ia bertekad untuk terus melindungi dan membimbing mereka.
Beberapa jam kemudian Reza kembali ke ruangan Haris, dia membawa informasi yang akurat tentang perusahaan yang membutuhkan bantuan dari kesatuan mereka. Reza adalah sepupu sekaligus asisten Haris di perusahaan dan kesatuan miliknya, Reza dapat di andalkan olehnya, karna sejak kecil dirinya sudah hidup bersama dengannya, karna kedua orang tua Reza sudah meninggal saat dirinya masih berusia 7 tahun akibat kecelakaan pesawat yang di alami orang tua Reza akibat di sabotase oleh musuh papi Haris, mereka tau jika kedua orang tua Reza adalah orang kepercayaan papi Haris sekaligus adiknya, maka dari itu mereka mencelakainya. Dan dari sana lah kenapa Reza dan Haris berada di posisi sekarang, sampe mereka memiliki kesatuan mafia sendiri dengan anak buah yang mencapai ratusan, karna mereka ingin melindungi orang-orang tercinta dalam hidup mereka.
"Ini dia informasinya, sepertinya mereka memang dalam masalah, dan memang perusahaan mereka cukup besar, dan sepertinya orang yang menyabotase data milik mereka juga bukan orang sembarangan, itulah kenapa pihak kepolisian tidak bisa menindak lanjuti kasus ini, padahal mereka sudah berkali-kali membuat laporan, tapi tetap tidak ada hasil apa-apa."Ucap Reza sambil memberikan beberapa kertas kepada Haris.
Haris mengambil kertas yang di berikan oleh Reza, dia membaca isinya dan dia mencari takut ada kejanggalan di sana.
"Baik, berikan hacker terbaik di satuan milik kita kepada mereka."ucap Haris.
"Oke, nanti malam aku akan ke markas."ucap Reza.
"Gue ikut."ucap Haris.
"Iya."jawab Reza.
Akhirnya Reza keluar dari ruangan Haris, dan Haris kembali menyelesaikan pekerjaan yang sedari tadi masih menyusun di meja kerjanya itu.
**
Sedangkan Aluna kini sudah berada di bengkel milik bang Andri, dia akan mengambil motor kesayangannya itu.
"Gimana bang, apa udah selesai?"tanya Aluna.
"Sudah dek."jawab bang Andri.
"Baik seperti semula kan bang, Luna gak mau ada yg berubah." ucap Aluna.
"Iya udah abang cobain, semuanya udah ok dan nyaman."ucap bang Andri.
"Ok deh, "jawab Aluna. "mbak Letta kemana bang, kok dari tadi gak ada keluar?"tanya Aluna.
"Mbak mu lagi keluar katanya mau belanja."ucap bang Andri.
"Oalah, lama dong."Ucap Aluna.
"Biasanya kalo sudah belanja gitu lama, apa kamu kau nunggu? Kalo mau nunggu ke dalem aja."ucap bang Andri.
"Engga lah, takutnya lama, aku mau pulang aja."ucap Aluna.
"Yaudah, hati-hati di jalannya."ucap bang Andri.
"Ini berapa semuanya?"tanya Aluna.
"Terserahmu lah dek."jawab bang Andri, dia tidak pernah menghargakan jika Aluna menyervis motornya, terkadang jika hanya ganti oli dan rem aja bang Andri tidak mengambil bayaran dari Aluna.
"Jangan begitu lah bang, ini banyak banget loh yang di benerin."ucap Aluna.
"Udah bayar alatnya aja, jasa abangnya gak usah dek."ucap bang Andri. "itu semua abang abis 3.5 juta sama cet motor kamu."lanjutnya.
"Aku gak ada uang cash, aku transfer aja ya seperti biasa."ucap Aluna.
"Iya udah, transfer lah ke rekening mbak mu."ucap bang Andri.
"Udah aku transfer bang."ucap Aluna.
"Iya ok, hati-hati di jalannya."ucap bang Andri, sedari tadi dia ngobrol dengan Aluna namun dia tetap fokus kepada motor yang sedang dia servis milik orang, bengkelnya memang selalu ramai, karna selain murah bang Andri juga sangat bagus dalam servisannya.
"Iya bang, salam sama mbak ya."ucap Aluna sambil menyalakan motornya, bahkan motornya tidak hanya di servis, bahkan di cuci juga oleh bang Andri, sesayang itu bang Andri dan mbak Letta kepada Aluna.
"Iya lah dek. nanti abang sampaikan kepada mbak mu."ucap bang Andri.
"Ok bang, bye."ucap Aluna sambil menjalankan motornya.
"Hati-hati woy jangan ngebut." teriak bang Andri dengan logat khas sumatranya itu."dasar anak itu gak ada kapoknya."lanjut bang Andri sambil menggelengkan kepalanya.
Pelanggan yang sedari tadi di sana menunggu motornya di servis memperhatikan interaksi keduanya.
"Adik bang?" Tanya pelanggan bang Andri.
"Hah."jawab bang Andri sambil menatap ke arah pelanggannya yang ada di sana, dia melihat siapa yang bertanya, karna di sana ada 5 pelanggan.
"Yang tadi adiknya?"tanya pelanggan lagi.
"Oh, iya dia adik saya."jawab bang Andri sambil tersenyum.
"Cakep adiknya bang, boleh dong di kenalin nanti saya akan langganan disini."ucapnya.
"Jangan macem-macem anda ya, mau saya getok pake tang ini."ucap bang Andri sambil mengacungkan tang di tangannya yang hitam-hitam itu.
"Wiiiihh, santai bang saya cuman bercanda."ucap pelanggan ketakutan dengan wajah bengis bang Andri.
"Di jaga kalo bercanda, jangan seenaknya."ucap bang Andri.
"I–iya bang engga-engga lagi bang."ucap pelanggannya.
Semua anak buah bang Andri yang melihat adegan tadi hanya tertawa, mereka tau sesayang apa bang Andri dan mbak Letta kepada Aluna, walaupun bukan adik kandung tapi mereka sangat menyayangi-nya.