NovelToon NovelToon
Pewaris Kembar

Pewaris Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

Semua orang mengira Zayan adalah anak tunggal. Namun nyatanya dia punya saudara kembar bernama Zidan. Saudara yang sengaja disembunyikan dari dunia karena dirinya berbeda.

Sampai suatu hari Zidan mendadak disuruh menjadi pewaris dan menggantikan posisi Zayan!

Perang antar saudara lantas dimulai. Hingga kesepakatan antar Zidan dan Zayan muncul ketika sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32 - Keceplosan

Sore itu, udara di rumah keluarga Nugroho terasa lebih hangat dari biasanya. Matahari menembus jendela besar ruang tengah, memantulkan cahaya ke tumpukan bunga putih yang memenuhi ruangan. Sepulang bekerja, Zidan langsung pergi ke rumah Nugroho. Ia mengenakan kemeja kuning muda dan celana kain hitam. Ia sibuk menata dekorasi bunga bersama para pekerja.

“Yang itu agak miring, Mas,” ucap Zidan lembut pada salah satu pekerja, lalu tersenyum sambil membenarkan posisi bunga dengan tangannya yang tidak sempurna.

Dari kejauhan, Leony memperhatikan diam-diam. Wajahnya tidak lagi setegang kemarin. Ia berdiri di dekat tangga, membawa secangkir kopi, bibirnya sedikit mengulas senyum kecil yang jarang muncul.

“Kerjanya rapi juga ternyata,” gumamnya pelan.

Beberapa menit kemudian, Leony turun menghampiri. “Zidan, nanti bantu bagian meja tamu ya. Aku mau kamu pastikan daftar tamu undangan disusun urut alfabet.”

“Siap, Bu,” jawab Zidan cepat, menunduk sopan.

Suasana berjalan damai sampai suara deru mobil terdengar dari depan rumah. Leony menoleh, sedikit heran. Tak lama, pintu utama terbuka keras. Zayan masuk dengan langkah lebar, wajahnya tegang, rahang mengeras.

“Zidan!” suaranya berat dan menggema di seluruh ruangan.

Zidan yang tengah membenarkan vas bunga menoleh, matanya langsung menangkap sosok kembarannya. Ia tersenyum kecil. “Hai, Saudar—”

Buk!

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, pukulan keras mendarat di pipinya. Tubuh Zidan terhuyung, hampir jatuh menimpa meja kecil di dekatnya. Para pekerja menjerit kaget.

“Zayan! Apa yang kau lakukan?!” seru Leony kaget, langsung menghampiri mereka.

Zayan berdiri dengan napas tersengal, matanya membara penuh amarah. “Tanya dia, Mah! Tanya anak ini apa yang dia lakukan di belakangku!”

Zidan menyentuh pipinya yang memerah, tapi wajahnya tetap tenang. “Kalau kau mau bicara, bicaralah baik-baik. Aku tidak datang untuk cari masalah!”

“Masalah?!” Zayan melangkah maju lagi, tapi Leony cepat berdiri di antara mereka. “Berhenti! Kalian ini saudara! Apa yang terjadi sebenarnya?”

Zayan menatap ibunya tajam, nada suaranya meninggi. “Dia! Dia sengaja mendekati Niken! Kekasihku!”

Ruangan seketika hening. Beberapa pekerja saling berpandangan canggung. Leony tampak kebingungan. “Apa kau bilang tadi? Niken?”

Zayan menatap ibunya, masih penuh emosi. “Iya! Niken! Dia yang kutemui kemarin sore! Dia bilang Zidan menolongnya waktu mobil mogok! Padahal yang dia pikir itu aku! Jadi Zidan menyamar atau apa, Mah? Sengaja mau ganggu hidupku lagi?!”

Zidan menghela napas panjang, menatap Zayan dengan mata dingin tapi tenang. “Aku tidak menyamar jadi siapa pun, Zayan. Aku cuma kebetulan lewat dan melihat seseorang butuh bantuan. Aku tidak tahu dia siapa.”

“Kau pembohong!” bentak Zayan lagi, nyaris kehilangan kendali.

Namun kali ini Leony mengangkat tangan, menatap Zayan dengan tajam. “Cukup!”

Nada suaranya membuat semua orang di ruangan itu terdiam. Ia menatap putranya dengan campuran keterkejutan dan ketegasan. “Zayan, yang kutahu, calon istrimu adalah Zoya. Lalu siapa Niken ini?”

Zayan tertegun, kehilangan kata. “Aku… itu—”

Leony melipat tangan di dada. “Jawab, Zayan! Jangan membuat keributan di rumah ini sebelum kau bisa menjelaskan semuanya.”

Wajah Zayan memucat sedikit. Ia menatap ibunya yang kini berdiri tegak di hadapannya, sosok yang jarang sekali menegurnya dengan nada seperti itu.

“Mah, aku bisa jelaskan nanti. Tapi--”

“Tidak. Sekarang!” Suara Leony kali ini dingin dan tegas. Ia menatap sekeliling, lalu berkata, “Yang lain silakan lanjutkan pekerjaan kalian!”

Para pekerja buru-buru mengangguk dan menjauh, meninggalkan ketegangan yang makin terasa di udara.

Leony menatap Zidan sejenak. “Kau istirahat dulu di taman belakang, Zidan. Ibu ingin bicara berdua dengan Zayan.”

Zidan menatap wajah ibunya, lalu tersenyum kecil. “Baik, Bu.” Ia melangkah pergi perlahan, namun sebelum benar-benar keluar, ia sempat menatap Zayan sekilas, tatapan yang tenang, tapi dalam.

Di taman belakang, Zidan duduk di bangku kayu, memandangi langit yang cerah. Angin berhembus pelan, membawa aroma bunga yang baru ditata pagi tadi. Ia mengusap pipinya yang masih terasa nyeri akibat pukulan Zayan, tapi bibirnya justru mengulas senyum samar.

“Jadi begini rasanya… saat dunia mulai berputar ke arahku,” gumamnya pelan. Ia memejamkan mata sejenak, membiarkan bayangan masa lalu berputar di kepalanya, saat-saat ia dicemooh, disingkirkan, dianggap aib keluarga. Sakit itu masih ada, tapi kini ada semacam rasa lega yang aneh.

“Sekarang giliranmu, Zayan,” ucapnya pelan. “Merasakan bagaimana rasanya kehilangan kepercayaan orang yang kau sayang.”

Dari dalam rumah, samar-samar terdengar suara Leony yang berbicara keras pada Zayan. Ia tidak tahu persis apa yang mereka bicarakan, tapi bayangan itu saja sudah cukup membuatnya tahu. Segala yang selama ini ia pendam mulai menemukan jalannya sendiri.

Zidan menatap ke arah jendela besar ruang tengah, di mana tirai sedikit terbuka dan bayangan dua sosok Leony dan Zayan terlihat berhadapan. Wajahnya datar, tapi di matanya ada kepuasan yang halus, dingin, dan tenang.

Ia menegakkan badan, lalu tersenyum kecil. “Aku tidak perlu membalas dengan kebencian,” bisiknya. “Cukup diam, dan biarkan kebenaran bekerja dengan caranya sendiri.”

Sementara itu, dari dalam rumah, suara Leony terdengar lagi, kali ini lebih keras. “Kau membuat Mamah malu, Zayan! Kau pikir semua bisa disembunyikan dengan mudah?!”

1
Kiki Handoyo
Seperti peribahasa "Senjata Makan Tuan".....🤗🤣
Orang yang menggunakan atau melakukan sesuatu yg direncanakan untuk berbuat keburukan/mencelakai namun mengena kepada dirinya sendiri.
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Anda hebat tuan Jefri...👍
Tidak perlu malu untuk mengakui sebuah kebenaran yg selama ini disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran tidak hanya mencakup teguh pada kebenaran anda, tetapi juga membantu orang lain mendengar inti dari apa yang anda katakan.
Menyampaikan kebenaran adalah cara ampuh untuk mengomunikasikan kebutuhan dan nilai-nilai anda kepada orang lain, sekaligus menjaga keterbukaan dan keanggunan.
Mempublikasikan kebenaran penting untuk membendung berkembangnya informasi palsu yang menyesatkan lalu dianggap benar.
Tiara Bella
Zoya ini niat nya apa ya sm Zayan....dia mw balas dendam tp kejebak sndiri malah dimakan sm zayan
Desau: nanti dispill ya kak. tp gk sekarang 🤭
total 1 replies
Rommy Wasini Khumaidi
kan kan kan,Zoya masih perawan.ayolah Zayyan move on dari Niken,kamu udah dapetin yang plus plus
Tiara Bella
akhirnya Zidan diperkenalkan ke semua orng....tp Zayan malah gk suka dia tkt kesaing dia mah
Rommy Wasini Khumaidi
yah nanggung,bisikin apa tuh Zidan?
Cindy
lanjut
Mari Anah
aku sih plih zidan thor🤭🤭🤭
Cindy
lanjut
Kiki Handoyo
Manusia Hebat Itu Ketika Dia Mampu Menguasai Amarah.
Amarah ibarat api, jika terkendali ia bisa menghangatkan dan menerangi. Tapi jika dibiarkan, ia bisa membakar habis segalanya termasuk hubungan, kepercayaan, bahkan masa depan kita sendiri...😡🤬🔥

Kita semua pernah marah. Itu wajar, karena marah adalah bagian dari sifat manusia.
Tapi yang membedakan manusia biasa dengan manusia hebat bukanlah apakah ia pernah marah, melainkan bagaimana ia mengendalikan amarah itu.
Kiki Handoyo
Exactly...Zidan
Alam semesta memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan segala hal.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa tindakan buruk atau ketidakadilan akan mendapatkan balasannya sendiri, tanpa perlu kita campur tangan dengan rasa dendam..☺️
Tiara Bella
mw ngapain tuh si Zayan....
Cindy
lanjut
Tiara Bella
si Zayan membuat kuburannya sndiri....dah tw mw nikah sm Zoya ehhhh malah ngaku pacar nya niken
Cindy
lanjut
Tiara Bella
wow Zidan semangat meluluhkan hati ibu Leony...😍💪
Kiki Handoyo
Kamu harus lebih bersabar Zidan...😊☺️
Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.

Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan.
Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.
Kiki Handoyo
Damn right...Selangkah lebih maju, darimu 🤗
Tiara Bella
siapa lg Zayan yg mukanya sm ky kamu.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!