NovelToon NovelToon
Light That Resides In Endless Darkness

Light That Resides In Endless Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Poligami / Reinkarnasi / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:417
Nilai: 5
Nama Author: kuncoro agus

Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.

Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Satu hal yang dikhawatirkan oleh Jingwei yaitu, dia kurang percaya diri bisa menciptakan alam semesta itu secara menyeluruh. Jika dilihat di bab sebelumnya, bahkan untuk sekedar proses awal yang menyebabkan reaksi yang besar itu pun langsung mengganggunya

Itu lah kenapa dia takut kalau yang bisa dilakukannya hanya setengah-setengah saja. Klaus yang menyadari Jingwei bersikap aneh langsung menghampirinya.

"Hei Jingwei, osodjd mekanso bdjsksjd? Jwiaoskz agsdj?" (Hei Jingwei, kenapa kau malah diam saja? Apakah ada masalah?)

Jingwei menjawab dengan gugup,

"T-tqiss tuank, pqrudnv fioskdfh ahduskdj fisosk pdisjsn" (t-tidak tuan, saya hanya merasa takut tidak kuat untuk memulai tahap awalnya)

Mendengar jawaban bawahannya yang gugup, Klaus mulai mengingat kejadian sebelumnya saat Jingwei menghampirinya. Klaus ingat sekilas kalau Jingwei sedikit menyipitkan kedua matanya saat didekatnya, dan dari mengingat detail kecil itu dia pun menyadari sesuatu dan langsung bersiul dengan keras untuk memanggil Marcus.

Marcus yang mendengar panggilan siulan itu dari jauh, langsung menoleh ke arah suaranya lalu menghilang dengan cepat dan dalam waktu 2,3 detik dan langsung berada di sebelah Klaus.

Aadti apatk Kaus?, apskdbdb addhdb masladhid?, butiddh bantuksso? (Ada apa Klaus? Apakah ada masalah dengan alam semesta yang baru kau ciptakan? Butuh bantuan?)

Klaus yang mendengar beberapa pertanyaan dari temannya menjawab dengan menggelengkan kepalanya, melihat jawaban temannya Marcus memiringkan kepalanya. Lalu Klaus menjawab dengan menunjuk Jingwei dengan telunjuknya.

Melihat jawabannya itu Marcus mengerti apa maksud panggilan temannya, kemudian menganggukkan kepalanya, lalu memiringkan kepalanya lagi dengan heran. Klaus yang lelah menjelaskan langsung menghela napas,

"Diaks prifjdnb unutrk muaozkxb menhaos, bdisosb wkdokddb yfosodn bqoelddn msidosk pdidodc?" (Dia butuh bantuan untuk tahap awal penciptaannya, karena tidak percaya diri dan juga saat menghampiriku dia malah menyipitkan matanya padahal reaksinya tidak sebesar itu bukan?)

Marcus menjawabnya dengan anggukkan kepala sambil menutup mata seolah memberitahu bahwa hal itu hanya masalah sepele bagi mereka, namun dia melanjutkan.

"Yaaaa, walaidnd begitodp idkaldksh kurnabvd pendgaldn vdjsodb gakdodjb, Klau" (yaaaa, walaupun terlihat begitu, mungkin masalahnya karena dia tidak punya pengalaman dan tidak pernah praktek langsung, Klaus)

Klaus yang mendengar jawaban dari temannya merenung sejenak dan mulai mengerti apa maksudnya. 

"Baidldh tikandb ushdns memebcisk wakutkd, Macus crostd bantuso akudxkx utnosdn hdisodb kdiwpd" (baiklah tidak perlu membuang-buang banyak waktu lagi, Marcus cepat bantu aku untuk membimbing dan mendampingi dia untuk membantu pekerjaan kita)

Mendengar jawaban semangat temannya, Marcus tiba-tiba sudah berada di belakang punggung Jingwei tanpa Jingwei sendiri sadari. Lalu cahaya merah kehitaman muncul di tangannya Marcus dan tersalurkan ke punggung Jingwei.

Merasakan kekuatan besar tiba-tiba masuk ke tubuh melalui punggungnya Jingwei langsung menutup matanya dan berekspresi seperti menahan rasa sakit, melihat itu Klaus berdiri mendampingi Jingwei di sampingnya sambil berbicara sampai cukup terdengar oleh Jingwei tentang apa saja yang dibutuhkan untuk memulainya.  

Setelah berbagai kesalahan dan percobaan 60 miliar tahun sudah berlalu. Pelindung atau cangkang alam semesta tersebut sudah berfungsi dan terbentuk secara utuh. Marcus yang mulai jenuh, langsung melepaskan tangannya dari punggung Jingwei karena merasa sudah saatnya berhenti.

"Hei Klaus, budkdndv udiand bauwidjb idji lebrifh bekrishd dalsndb?" (Hei Klaus, bukankah bawahan mu ini lebih berbakat dalam menciptakan alam ini dibandingkan kita?)

Jingwei yang mendengarnya langsung menggelengkan kepalanya sambil melambaikan tangannya dengan gugup,

"T-tiakod tuantk, bawahkddb karnat keduaid tuandbid memdbid hamdbd yang tiskaod apawo inxi" (t-tidak tuan, bawahan ini bisa, karena kedua tuan memberi bantuan besar kepada saya yang tidak tahu apa-apa ini)

Klaus yang mendengar pernyataan merendah diri dari bawahannya itu menggelengkan kepala.

"Tidakt Jingwei, wakdos kamrid memebfisnmu kauddj bsisosb lebib baidd beridosj diabdn kamid beufud" (tidak Jingwei, walaupun kami memberi bantuan besar kepadamu tapi kau lebih bisa beradaptasi dan mengerti dengan apa yang kami berikan)

Marcus yang mendengar ucapan temannya itu melanjutkan dengan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum,

"Hm hm, itud benartk Jingwei, speufj yangd kamidt bsils sebeldmnyad kantd?" (Hm hm, itu benar Jingwei, seperti yang kami bilang sebelumnya bukan?)

Jingwei yang mengingat perkataan dari tuan dan temannya, langsung tersadar apa maksudnya dan menganggukkan kepalanya dengan malu sambil tersenyum. Klaus yang melihat itu tersenyum kecil dan kemudian menepuk pundak Jingwei lalu menoleh ke Marcus.

"Baiklahd kaliantyk, ayud kaitdy lanjjutiskant pekerjanst kitqs smapid seslsi!" (baiklah kalian berdua, ayo kita lanjutkan pekerjaan kita sampai selesai!)

Marcus dan Jingwei yang mendengar kata semangat dari Klaus menganggukkan kepalanya bersamaan, kemudian berpencar ke tiga arah yang berbeda. Setelah melewati waktu yang cukup panjang dan melelahkan sekitar 71 triliun tahun, miliaran alam semesta sudah terbentuk sepenuhnya. Jingwei yang sudah kelelahan pun mundur dari letak posisinya sejauh 6 juta km, sambil menghela napas panjang kemudian memanggil tuannya dengan suara yang sedikit tinggi supaya terdengar.

"Tuaaannntk!, apakrhsi initk sudahantk cukaop? Maafkdks sayait tapitk sayaks merajdkd sudahkd tidakt kuatk untjtuk melanjuktksbnyatk!" (TUAN, apakah ini semua sudah cukup? Maafkan saya tapi saya merasa sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkannya)

Mendengar bawahannya sudah mulai menyerah, Klaus dengan tatapan heran langsung menghentikan pekerjaannya itu dan dalam waktu 2 detik kemudian dia sudah berada di sampingnya Jingwei lalu bertanya sambil merangkul pundaknya.

"Hei Jingwei, adsj apsn? Kenaodj sudjahs menryrha ditk tengahkt-tengahdk jalankg?" (Hei Jingwei, ada apa? Kenapa kau malah menyerah saat sudah ditengah jalan?

Jingwei yang di tanya oleh tuannya pun menjawab sambil gugup dan menundukkan kepalanya,

"B-bsudkn beggitusj tuankd, maksuyr sayisn bsusksn menyehrnd namuunn…..sayusidn suduaks mencaodid batasmdk" (b-bukan begitu tuanku, maksud saya bukan menyerah namun…..saya sudah mencapai batas nya saat ini)

Klaus yang heran mulai memperhatikan energi di sekitar tubuh Jingwei dan menyadari ada yang aneh. Ya benar, bukan hanya Jingwei yang sudah mencapai batasnya namun, kekuatannya juga sudah mulai menipis.

"Hei Jingwei, berpaodn waktuks yanghs kaud butusnz untudkd menyeldaksis alamtj semeandkd ini?, tioskd peduldutt iitii bejkavs spenejd ataut gagaldbdk spenshduhny" (Hei Jingwei, berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk menciptakan alam semesta ini? Tidak peduli itu berhasil sepenuhnya atau gagal sepenuhnya)

Jingwei menatap tuannya dengan heran karena pertanyaannya itu, lalu menatap ke atas seolah berusaha mengingat sesuatu.

"Skeirtau tushd rsudjn jutat jiskd ggakdu, namduxj untutitopf bejrkahs membturksb wakufid enamdisn rtsuddh miltysts tahuntk" (sekitar 700 juta tahun jika gagal, namun untuk berhasil membutuhkan waktu sekitar 60 miliyar tahun)

Klaus bertanya lagi,

"Aldkdn mdudndi adatk peirnbemdand saatysj kaudkdn mengksosjs kegakdahdj? Mnyanghs satsusj lagitk menururun drastisik menajsid duaraysi miliyirmrj tahunskmh?" (Apa mungkin ada perbedaan saat kau mengalami kegagalan? Misalkan saat membuat alam ini kau menghabiskan waktu sekitar 500 miliar tahun, dan untuk yang satu lagi menurun drastis menjadi 200 miliar tahun?)

Jingwei yang mendengar pertanyaan panjang dari tuannya, langsung menatap ke bawah seolah-olah berusaha mencerna apa maksud pertanyaannya...

1
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Thảo nguyên đỏ
Wajib banget dibaca!
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!