NovelToon NovelToon
Ibu Susu Anak CEO Arogan

Ibu Susu Anak CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.

Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗

Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Demam

Perdebatan itu tak menemui ujung, karena Jasper malah memilih pergi tanpa suara. Semua disaksikan langsung Sharon yang ada di lantai dua, wanita itu menyeringai tipis, seakan mendapat celah untuk mendekati Jasper.

"Bagus, sekarang Jasper sendirian. Dan dia akan membutuhkan aku!" gumam Sharon.

Akhirnya Tuan Morgan mengajak Lidya untuk pulang, ia juga menawarkan tumpangan kepada Belcia, tapi wanita itu menolak. Belcia ingin pulang sendiri dan mencari ruang untuk mencerna semua yang telah terjadi.

Sedangkan Jasper masuk ke kamar putrinya. Leticia masih menangis dalam gendongan Maria. Pemandangan itu membuat Jasper terenyuh, tapi saat ini dia benar-benar belum bisa berpikir jernih. Di hatinya hanya dipenuhi dendam dan amarah.

"Sini biar aku yang tenangkan dia," ucap Jasper sambil mengulurkan kedua tangan. Maria langsung mengalihkan perhatian, lalu menyerahkan Leticia yang sesenggukan. "Kamu siapkan susu sana!" lanjutnya memberi perintah.

Maria tak langsung mengiyakan, karena dia jelas mendengar bahwa Jasper melarang Leticia meminum ASI yang didonorkan Belcia. Lantas susu apa yang dimaksud oleh pria itu?

"Kenapa masih berdiri di sana? Buatkan putriku susu formula," seru Jasper yang melihat dari ekor matanya Maria belum keluar juga.

"Tapi ...."

Helaan nafas Jasper membuat Maria tak bisa melanjutkan kalimatnya. Akhirnya dia pergi dan menuruti apa kata majikannya. Di dapur dia bertemu dengan Duni, wanita itu langsung menariknya ke sudut ruangan dan memastikan tidak ada orang lagi selain mereka.

"Ada apa sih, Dun?" ketus Maria karena langkahnya terseok.

"Mar, maafkan aku ya," ujarnya dengan mimik bersalah. Dia merasa bahwa perdebatan tadi terjadi karena ulahnya yang tidak bisa menjaga mulut.

Kening Maria berkerut karena tidak ada angin tidak ada hujan, rekannya ini malah meminta maaf.

"Buat apa, Dun?" tanya Maria, kemudian dia mengambil susu formula yang belum sempat dia buang. Dia ingin tuannya itu tahu sendiri bahwa Leticia tidak mau meminumnya.

"Aku yang memberitahu Tuan Jasper kalau kalian mengambil ASI di rumah sakit, aku keceplosan dan tidak tahu kalau ternyata Nyonya Lidya belum bicara soal ini," papar Duni sambil memilin-milin jemarinya.

Mendengar itu, Maria langsung membalik badannya. Dia terperangah, tapi tak bisa berkomentar apa-apa sebab semuanya sudah terjadi. Akhirnya Maria hanya menghela napas panjang.

Huh ....

"Kamu benar-benar kacau, Dun, tapi ya sudahlah ... mau bagaimana lagi? Ditutup-tutupi juga nantinya Tuan Jasper tetap tahu. Yang penting lain kali kamu jangan bicara sembarangan, aku kasihan melihat Nyonya Lidya dan Nyonya Belcia dimarahi seperti tadi. Kamu tahu kan Tuan Jasper sangat seram, apalagi sepeninggal Nyonya," terang Maria, jujur saja dia juga takut saat Jasper berteriak memerintahnya, karena hal tersebut kali pertama selama Maria bekerja di rumah ini.

"Iya, Mar, sekali lagi maafkan aku," balas Duni terus menundukkan wajah.

Maria sudah selesai membuat susu, dia menepuk bahu Duni beberapa kali dan kembali ke kamar Leticia.

Jasper mengambil alih peran, dan dia tersentak saat Leticia menangkis botol yang sudah masuk ke dalam mulut mungilnya.

"Mamma," jerit Leticia, kembali menangis kencang dan menolak apa yang Jasper berikan.

"Sayang, di sini kan ada Papa. Leticia minum susu dulu ya, Papa janji tidak akan pergi," ucap Jasper dengan lembut dan kembali membujuk putrinya. Namun, lagi-lagi tangan Leticia menepis, disertai gelengan keras.

"Mamamamama," oceh Leticia dengan lelehan air mata. Maria merasa tak tega, tapi dia tak punya kuasa, jadi lebih baik dia mengunci mulutnya dari pada kena imbasnya.

Jasper menelan ludahnya dengan kasar. Ternyata tidak semudah yang dia bayangkan, padahal biasanya Leticia mau menurut padanya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Arsen mengetuk pintu kamar yang sudah terbuka lebar itu, hingga mengalihkan atensi orang-orang yang ada di dalamnya.

"Maaf, Tuan, apakah Anda jadi pergi ke makam Nyonya Maureen? Mengingat waktu yang cukup sempit ini, sebaiknya kita pergi sekarang, karena kita bisa ketinggalan pesawat," jelas Arsen, dia bukan tidak memahami keadaan tuannya, tapi dia juga butuh kejelasan supaya masalah perusahaan tetap berjalan lancar.

Seketika rahang Jasper mengeras, pikirannya berkecamuk diiringi jeritan Leticia yang tidak habis-habis.

"Kau tidak lihat bagaimana keadaan putriku? Pergi sana, cari orang lain untuk menggantikanku!" seru Jasper dengan tegas. Dia ingin membuktikan bahwa dia juga punya waktu untuk Leticia, tidak seperti apa yang dikatakan oleh ayahnya.

"Tapi, Tuan ...."

Dari tatapan mata Jasper saja sudah menjelaskan bahwa pria itu tak mau dibantah. Jadi Arsen langsung menganggukkan kepala.

"Baik, saya akan minta yang lain untuk mengantikan Anda pergi ke luar kota," pungkas Arsen, berusaha untuk menangani masalah ini sendiri.

*

*

*

Semula Belcia memutuskan untuk tidak memompa dadanya, tapi ternyata rasanya sangat nyeri sampai membuat dia jadi demam dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Karena tak kunjung keluar dari kamar, sontak ibunya pun menyusul, Bianca dibuat cemas saat memeriksa suhu tubuh Belcia yang sangat panas.

"Sayang, kenapa tidak bilang kalau kamu sakit?" ucap Bianca, dia segera memanggil anggota keluarga yang lain untuk menelpon dokter.

"Dadaku sakit sekali, Ma," rengek Belcia sambil tergugu. Dia melakukan semua ini karena teringat dengan ucapan Jasper yang tak ingin Leticia mendapat donor ASI darinya. Dan akhirnya dia menyiksa dirinya sendiri.

"Kamu belum memompanya?" tanya Bianca sambil mengusap dahi Belcia yang berkeringat dingin. Wanita itu menggeleng lemah. "Sayang, itu semua berpengaruh ke tubuhmu. Di mana kamu menyimpannya, biar Mama bantu."

"Aku sudah menelpon Leo," seru Brigitta, saudara kembar Belcia yang tinggal dengan Bizard dan Bianca di rumah ini.

"Baguslah, semoga dia cepat sampai," balas Bianca, dia mengambil alat pompa ASI dan langsung membantu putrinya, selain itu dia juga meminta pelayan menyiapkan air hangat untuk mengompres.

Sedangkan Brigitta menatap prihatin, karena ternyata penderitaan saudarinya belum berakhir juga, padahal ia sudah kehilangan anak dan suami badjingannya.

"Sabar ya, Ci," kata Brigitta sambil mengelus-elus punggung Belcia dengan lembut. Tapi Belcia malah menangis.

Tak berapa lama kemudian sepupu mereka yang berprofesi sebagai dokter datang. Dia segera memeriksa keadaan Belcia dan memberikan obat.

"Karena bayimu tidak ada, kamu harus rutin mengeluarkannya sendiri, Ci, jangan ditunda-tunda sampai sakit seperti ini," jelas Leo dengan bahasa sehalus mungkin, supaya tidak menyinggung perasaan Belcia.

"Aku dengar kamu mendonorkannya kan?" lanjut pria itu sambil membereskan barang-barangnya.

"Iya, Sayang, kenapa malah membiarkannya begini?" sambar Bianca.

"Dia sudah tidak mau, Ma," lirih Belcia sambil menundukkan kepala.

Bianca dan Leo saling pandang, sama-sama berusaha memahami kalimat yang baru saja mereka dengar.

"Kalau memang dia sudah tidak butuh, kamu bisa mendonorkannya untuk bayi lain, Ci, tidak harus satu kok," ujar Leo yang membuat Belcia seketika tersadar.

Benar, di dunia ini bayi yang membutuhkan ASI bukan hanya Leticia. Jika memang Jasper menolak, dia tidak perlu sesedih ini harusnya, karena Jasperlah yang rugi sendiri.

"Benar, Sayang, yang penting identitasnya jelas, supaya tidak menyulitkanmu di masa depan," timpal Bianca, yang membuat semangat Belcia perlahan kembali.

'Ya, aku tidak boleh lemah hanya karena ucapan pria itu. Lagi pula aku bukan pembunuh! Aku hanya ada di sana, bukan aku yang menabraknya.'

1
Rita
heh Jas sadar kan?
Rita
😅😅😅😅😅
Rita
dah lbh baik diem😅😅😅😂😂😂
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍
Rita
😅😂😂😂😂😂😂
sryharty
bayik aja tau kalo kamu itu singa
Annabelle
anak kecil saja bisa tau mana setan mana peri 🤭🫣🤣🤣
enur 🍀⚘
hahaha niat hati mau memancing Jasper dengan menggoda Leticia ,, tapi Leticia justru marah dan menjambak rambut Sharoon 🤣 sukuriiiin ,🤣👎 mungkin jika Leticia bisa ngomong ,, kamu mau pph q ? maka langkahi dulu m4y4t q .. 🤭😁
Alexandra Juliana
Dih si Sharon bukannya pulang ke rumahnya msh ada tinggal di rumah Jasper, dasar muka tembok ga tau diri..
Alexandra Juliana
Jas sdh seperti bodyguard dong berjalan dibelakang Bel..🤭😄
Radya Arynda
mantap leticia,,,,,manusia muka dua harus di hancurkan........jangan taku belcia💪💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
lagian knp si sharon masih di rumah itu
Dien Elvina
Leticia aja tau klo s Sharon wanita uler yg mau merebut Daddy nya 😏anak kecil pasti tau siapa yg tulus dan yg hanya modus 😏
Naufal Affiq
menarik
Threeanie
Rasain,,anak kecil aja tau mn yg tulus & mana yg modus
Nia Apriani
Leti ❤️❤️❤️
Dian Rahmawati
seru
Dian Rahmawati
sukurin sharoon
Niͷg_Nσͷg🐼
Sukurinnn..anak kecil itu lebih peka, leticia tahu dengan sikap yang kamu tunjukkan itu Tulus atau modus. lagian yang ada dalam otak kamu, sebenarnya bukan mengajak Leticia bercanda, tapi kamu sedang menggodahh bapaknya 🤭 makanya leticia langsung melindungi bapaknya, dari terkaman singa betina 🤣

lagian kamu tuh kok kagak punya malu? kamu tuh tinggal di rumah siapa? meskipun kamu kakak dari almarhum maureen, bukankah maureen sudah tiada. terus kenapa kamu masih bertahan di rumah jasjus, dengan alasan ingin mengawasi leticia 😒 jelas2 leticia ogahh sama kamu? kok yaa masih betah bertahan di rumah iparr...memuakkan 😒
Niͷg_Nσͷg🐼: Menggatall dia kak...minta di garuk pakai sikat wc 🤣🤣
Lisa: ya nih sebel banget sm si Sharon..udh tau Jas g suka sm dia eh koq g pergi dr rumah itu.
total 2 replies
Ny Rudi Harianto
dah mulai luntur itu ego nya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!