Ketika membuka mata, Dani menemukan dirinya berada di sebuah kamar. Ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Di sana dia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai bosnya. Pria itu mengatakan kalau Dani merupakan personal trainer di gymnya yang diketahui juga melakukan pekerjaan p|us-p|us.
Namun semua itu tak berlangsung lama, karena ingatan Dani perlahan pulih setelah bertemu wanita yang mengetahui masa lalunya. Saat itulah Dani menggunakan keahlian hipnotisnya dan mengambil alih bisnis gym. Siapa yang menduga? Bisnis itu menjadi sukses besar saat dikelola oleh Dani.
"Layanan trainer-trainer di gym 24 luar biasa. Pokoknya bikin lemas dan banjir lendir. Eh, maksudnya lendir keringat. Hehe..." ucap salah satu tante langganan gym 24.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 - Sakit Kepala
Suara desahan Zara terdengar menyeruak telinga Dani. Ia dan wanita itu kini tengah menyatu dalam keadaan berdiri.
Zara berdiri membelakangi Dani sambil berpegangan ke tembok. Sesekali dia melirik ke arah matahari yang nyaris tenggelam. Ruang terbuka, senja, dan gempuran keras Dani adalah gairah luar biasa baginya.
Sementara itu, Dani sudah berulang kali menenggak salivanya sendiri. Sebab melihat posisi seberapa tinggi dia berada, Dani merasa takut. Ia juga cemas kalau tiba-tiba ada orang datang, atau mungkin saja ada drone dan helikopter yang lewat. Jika ketahuan, itu tentu akan menjadi hal yang sangat memalukan
Dani segera mempercepat layanannya kali ini. Setelah memastikan Zara puas, dia langsung mengenakan pakaian.
"Kau tergesa-gesa sekali. Takut ya?" timpal Zara.
"Baguslah kalau kau paham. Kumohon, mulai sekarang jangan memesan jasaku lagi!" tegas Dani sembari beranjak dari atap balkon.
Zara tak menanggapi perkataan Dani. Ia hanya menatap kepergian lelaki itu dengan senyuman miring.
Kini Dani berjalan keluar dari lift. Tanpa diduga dia berpapasan dengan seorang wanita. Kepala Dani langsung diserang sakit tak tertahan saat dirinya melihat wanita itu.
"Arsya?"
Wanita itu memanggil Dani dengan nama lain. Dia hendak membantu, namun tidak jadi saat melihat kedatangan lelaki tua. Saat itulah ingatan Dani memunculkan sesuatu. Ia melihat dalam bayangannya terdapat tiga anak kecil yang bermain. Tetapi belum sempat ingatan itu muncul dengan jelas, Dani kehilangan kesadaran.
...***...
Ketika Dani membuka mata, dia menemukan dirinya berada di rumah sakit. Sedangkan sakit kepalanya masih terasa menusuk.
Dani tidak menemukan siapapun bersamanya di rumah sakit. Ia hanya diberitahukan oleh perawat di sana kalau dirinya pingsan.
Dani segera kembali ke gym. Dia merasa perlu obatnya agar sakit kepalanya bisa berkurang. Bisa dibilang dia mulai terobsesi meminum obat tersebut.
Kini Dani kembali bekerja di gym. Sakit kepalanya sudah pulih karena obat dari Wandi.
Kala itu Dani termangu. Entah kenapa dia memikirkan wanita yang tadi berpapasan dengannya di hotel. Dani yakin, wanita itu pasti merupakan orang yang mengenalnya di masa lalu.
Namun ketika Dani berpikir keras tentang wanita itu dan masa lalunya, sakit kepalanya kembali menyerang.
"Wandi! Dimana kau?! Cepat keluar!"
Tiba-tiba seorang lelaki muncul sambil membawa golok di tangannya. Dani sendiri merasa mengenalnya. Ia yakin kalau lelaki itu juga bekerja sebagai personal trainer. Namanya Lucky. Namun selama beberapa hari ini Lucky tidak pernah kelihatan ada di gym.
Mendengar ada keributan itu, Wandi keluar. Dia tampak panik melihat Lucky yang tampak marah.
"Berapa banyak uang yang kau dapat karena menipuku, hah?! Kau harus membayar ini! Gara-gara kau ibuku telah pergi!" bentak Lucky seraya menodongkan golok ke arah Wandi.
"Kau bicara apa? Jangan aneh-aneh! Atau aku laporkan kau ke polisi!" ancam Wandi.
"Justru harusnya kau yang mesti dilaporkan ke polisi! Semuanya! Tolong dengarkan, orang ini sudah menipu kita! Apa kalian tahu? Obat-obat yang kalian minum setiap hari itu--"
Buk!
Belum sempat Lucky selesai bicara, Wandi memukul kepalanya dengan alat gym seberat 10 kg.
Lucky sontak jatuh ke lantai. Kepalanya berdarah cukup banyak.
Semua orang yang ada di sana mematung. Mereka tercengang menyaksikan yang terjadi. Beberapa juga ada yang ingin membantu Lucky. Akan tetapi langsung dicegah Wandi.
"Kalian kembali lah bekerja! Ini masalahku! Biar aku yang menyelesaikannya!" kata Wandi. Ia lalu menyuruh bawahannya untuk membawa Lucky.
semoga nanti bisa bersatu dengan Dani .
bahagia bersama anak mereka
jangan-jangan nanti Lexy juga hamil...