Senja dan Langit harus terpisah karena orang tua Langit yang tidak menginginkan anaknya berhubungan dengan wanita miskin seperti Senja.
Langit dipindahkan ke luar negeri. Dua bulan perpisahan, Senja baru menyadari jika dia mengandung anak Langit. Orang tua Senja yang malu karena anaknya hamil di luar nikah, mengusir Senja dari rumah.
Enam tahun berpisah, Senja bertemu lagi dengan Langit yang telah memiliki istri. Bagaimana hubungan Senja dan Langit selanjutnya?
Selamat membaca, terima kasih.
Fb Reni Nofita
IG Reni_Nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Proses Melahirkan
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan. Kekecewaan adalah salah satu cara Tuhan dalam berkata, "Aku punya sesuatu yang lebih baik buatmu." Tersenyum saat dikecewakan dan bersabar saat tak dihargai adalah dua hal yang membuatku merasa lelah karena harus berpura-pura. Rasa lelah itu pasti ada namun dia perlahan akan menghilang tetapi usaha dari rasa lelah itu tak akan pernah hilang bagi mereka yang kita berikan manfaatnya.
Senja di bawa menuju ruang bersalin. Wanita itu mengatakan jika dia ingin ditangani Dokter Surya. Salah seorang bidan yang mengenal Senja adalah pasien Dokter Surya lalu memanggilnya.
Mendengar bidan mengatakan jika pasien yang bernama Senja akan melahirkan, Surya
menjadi kaget dan langsung menuju kamar di mana Senja berada. Surya melihat wanita itu sedang termenung menahan sakitnya.
Setelah itu Surya meminta salah seorang perawat untuk membantu Senja. Wanita itu di minta berbaring di ranjang buat pasien. Di bantu bidan, Dokter Surya memeriksa kandungan Senja setelah tadi mendengar keluhannya. Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter Surya meminta Senja kembali duduk.
"Senja, aku telah melakukan pemeriksaan pada kandunganmu. Sepertinya kamu memang akan lahiran. Udah pembukaan dua. Karena ini kelahiran anak pertama, mungkin agak sedikt lama. Kamu pindah aja ke ruang perawatan. Satu jam sekali akan ada bidan atau aku sendiri yang akan memeriksanya."
"Aku mau lahiran normal saja, Mas. Agar cepat pulih," ucap Senja dengan suara pelan.
"Kita usahakan normal. Jangan banyak pikiran. Kamu harus santai. Aku tinggal dulu. Aku ada operasi."
"Baik, Mas. Terima kasih," ucap Senja.
Surya meninggalkan Senja di ruang itu seorang diri. Setengah jam kemudian, datang Ibu Riri. Melihat Senja yang terbaring dengan lemah, dia langsung menghampiri.
"Senja, apa yang kamu rasakan, Nak. Ibu tadi dihubungi Dokter Surya. Dia yang mengatakan jika kamu di sini."
"Sakit, Bu. Seandainya nanti aku harus pergi selamanya, aku mohon ibu mau menjaga anakku. Dia tidak memiliki siapa-siapa selain aku."
"Senja, kenapa kamu berpikir begitu. Berdoalah semua baik-baik saja. Jangan putus asa."
"Aku lelah, Bu. Delapan bulan yang aku lalui terasa sangat berat. Rasanya aku ingin menyerah. Jika saja aku tidak ingat ada anak, mungkin aku telah bunuh diri," ujar Senja.
"Kamu tidak boleh menyerah begitu. Hidup itu terus berjalan. Kamu harus buktikan jika bisa maju tampa bantuan siapapun."
***
Ibu Riri menganjurkan Senja buat berjalan di ruangan rawat itu untuk mempercepat pembukaan.
Setelah capek berjalan, Senja duduk di sofa. Ibu Riri ikutan duduk disamping Senja. Wanita itu memegang pinggangnya sambil meringis.
"Apa perutmu terasa sakit banget? Atau sebaiknya kamu operasi aja?" tanya Ibu Riri.
"Aku akan mencoba normal dulu, Bu. Dari yang aku baca lebih sedikit resiko"
"Kamu benar, Senja. Namun, jika tidak memungkinkan normal, caesar juga tidak masalah. Zaman sudah canggih. Semua sudah lebih mudah," ucap Dokter Surya. Entah sejak kapan Dokter itu masuk.
"Bagi wanita yang melahirkan secara normal, maka akan pulih lebih cepat dan hanya sedikit mengalami rasa sakit setelah melahirkan daripada mereka yang melahirkan melalui operasi sesar. Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa ibu melahirkan normal lebih cepat diizinkan pulang dari rumah sakit. Itu yang dokter katakan."
"Caesar dilakukan jika pasien mengalami satu kondisi yang membuat dokter memutuskan untuk melakukan persalinan dengan cara operasi adalah bila ternyata mengalami gejala pre-eklampsia. Saat tekanan darah tiba-tiba meningkat dan tubuh membengkak."
Dokter Surya menjelaskan pada Senja dan Ibu Riri mengenai proses melahirkan.
Setelah melakukan pemeriksaan dan ternyata baru bukaan empat, Dokter Surya kembali untuk memeriksa pasien yang lain dulu.
Ibu Riri meminta Senja duduk dan diusapnya punggung hingga pinggul Senja. Wanita itu tampak makin meringis.
"Tidurlah sini. Biar Ibu usap punggungnya," ucap Ibu Riri.
"Nggak bisa tidur, Bu. Sakit banget ...." ucap Senja.
Melihat Senja yang terus merintih dan meringis, membuat Ibu Riri menjadi sedih melihatnya. Tanpa terasa air matanya mengalir. Ibu Riri dapat merasakan kesakitan yang Senja alami saat ini.
Senja berdiri dan menunduk di tepi tempat tidur. Wanita itu meletakkan kepalanya di tepi ranjang. Ibu Riri mengusap kembali punggung dan pinggul Senja.
"Atau kamu mandi dulu ya. Biar lebih enak badannya."
Dokter Surya masuk kembali sekitar pukul tujuh malam. Di bantu bidan, dokter memeriksa Senja. Dokter Surya mengatakan pembukaan jalan rahim Senja telah 6. Tunggu hingga bukaan delapan baru masuk ruang bersalin.
"Sakitnya makin terasa, Mas. Apa masih lama lagi?" tanya Senja.
"Semakin besar bukaan, kontraksi akan terjadi semakin cepat dengan durasi yang lebih lama. Ketika pembukaan lahiran mencapai 3-4 cm, maka kamu mulai memasuki fase aktif. Fase aktif dimulai ketika serviks sudah membuka sekitar 3-4 cm dan jangka waktu kontraksi semakin tetap.Fase aktif atau dimulainya pembukaan dari 3–10 cm, normalnya berlangsung 1 jam/pertambahan pembukaan. Kamu akan merasakan sakit yang lebih menjelang masuk bukaan 10," ucap Dokter Surya.
"Apa yang harus dilakukan agar mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ini, Mas?"
"Coba berjalan aktif di dalam kamar, agar pembukaan cepat. Posisi jongkok bisa juga meredakan sedikit rasa nyeri."
"Apakah tidak ada obat untuk menghilangkan rasa nyeri itu, Mas?" tanya Senja.
"Jika kamu memilih persalinan normal memang akan mengalami fase ini. Atau kamu dapat mengurangi rasa nyeri dengan duduk diatas gym ball. Selama proses pembukaan berlangsung. Kamu akan merasakan ada sesuatu yang mendorong hingga terasa nyeri ke va*gi*na. Untuk meredakan rasa nyeri duduklah di atas gym ball. Ikuti gerakan natural pinggang. Ke depan, ke samping, atau ke belakang secara perlahan."
"Baiklah, Mas. Apakah ada gym ball di rumah sakit ini, Mas?"
"Ada disediakan. Nanti aku minta perawat mengantarnya."
"Baiklah, Mas. Terima kasih."
"Sama-sama. Senja, kamu sebaiknya di bawa santai saja. Jangan banyak pikiran. Jika nyeri bertambah kamu bisa menarik napas panjang, atau jongkok."
"Baik, Mas" ucap Senja pelan sambil menahan rasa sakit.
Dokter Surya meninggalkan ruang perawatan Senja. Akan kembali dua jam lagi untuk melihat perkembangan wanita itu.
Ibu Riri mendekati Senja dan memeluknya. Air mata wanita paruh baya itu kembali turun membasahi pipi. Ibu Riri tak tega melihat Senja yang merintih menahan sakitnya.Terbayang anaknya yang sedang berjuang melahirkan.
...****************...