NovelToon NovelToon
Menjebak Jodoh

Menjebak Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:72.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Jodoh dicari ✖️

Jodoh dijebak ✔️

Demi membatalkan perjodohan yang diatur Ayahnya, Ivy menjebak laki-laki di sebuah club malam untuk tidur dengannya. Apapun caranya, meski bagi orang lain di luar nalar, tetap ia lakukan karena tak ingin seperti kakaknya, yang menjadi korban perjodohan dan sekarang mengalami KDRT.

Saat acara penentuan tanggal pernikahan, dia letakkan testpack garis dua di atas meja yang langsung membuat semua orang syok. ivy berhasil membatalkan pernikahan tersebut sekaligus membuat Ayahnya malu. Namun rencana yang ia fikir berhasil tersebut, ternyata tak seratus persen berhasil, ia dipaksa menikah dengan ayah janin dalam kandungan yang ternyata anak konglomerat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Setelah mendengar cerita Ivy dengan seksama, Ivana bisa sedikit bernafas lega, setidaknya masih punya nomor telepon Yasa yang bisa dihubungi. Meskipun sepanjang cerita, ia sebal sekali pada Ivy, bisa-bisanya melakukan hal gila seperti itu, menjebak berondong demi bisa hamil. Hamil woy, hamil! Padahal bisa dipastikan, jika 99 persen gadis takut hamil sebelum menikah. Lah, ini kenapa lain daripada yang lain, mungkin termasuk yang 1 persen itu.

"Buruan hubungi dia!"

"Hah, maksudnya?" Ivy malah terlihat bingung.

"Hubungi Yasa Vy, kamu punya nomor teleponnya kan?"

Ivy menggeleng.

"Lah, tadi katanya Yasa nyimpen nomornya di ponsel kamu."

"Saat itu juga, langsung aku hapus."

Ivana langsung tepok jidat. Sungguh, ia tak tahu jalan fikiran Ivy, kenapa melakukan sesuatu tanpa berfikir panjang.

"Aku udah komit, gak bakal minta tanggung jawab, jadi buat apa nyimpen nomornya," lanjut Ivy, tanpa rasa penyesalan.

"Tahu dimana dia kuliah?"

"Enggak," Ivy menggeleng.

"Bener-bener kamu ya!" Ivana melotot, mendorong kepala Ivy dengan telunjuk.

Ivy meraih tangan Ivana, menggenggamnya erat. "Bantuan aku ya, Kak, aku gak mau gugurin kandungan ini," sebelah tangannya mengusap perut.

Ivana terdiam, tak tahu bagaimana caranya untuk membantu Ivy menyelamatkan kandungannya. Matanya kembali memanas melihat perut Ivy. Ia sudah menikah 3 tahun lebih, namun sampai sekarang, belum juga diberi keturunan.

"Kak, please, bantuin aku," Ivy terus memohon.

Ivana mengangguk, menyeka matanya yang basah. Sebagai pejuang garis dua, ia iri pada Ivy yang hanya sekali melakukan, sudah langsung hamil.

Keesokan harinya, Agung membawa Ivy ke rumah sakit untuk bertemu obgyn. Dia harus memastikan terlebih dahulu Ivy benar-benar hamil sebelum mengambil langkah selanjutnya. Ia masih menyimpan harapan besar, jika Ivy tidak hamil, semua ini hanya rekayasa putri bungsunya itu demi membatalkan perjodohan.

Sepanjang perjalanan, ia yang duduk di bangku belakang bersama Ivy, menatap putrinya itu. Tadi pagi ia sudah mendapatkan kabar dari sekretarisnya jika beberapa kerjasama dibatalkan sepihak oleh Trio.

"Gara-gara kamu, Papa rugi besar," Agung melirik Ivy, memukul jok mobil dengan kepalan tangan. Ia bukan pewaris, melainkan perintis sejak usia belia. Bukan mudah ia merintis bisnis dari nol tanpa privilege apapun. Sehinga sekarang, saat bisnisnya sudah mulai berkembang, tak akan ia biarkan sampai merugi, apalagi hancur. Tidak, ia tak mau kembali hidup miskin seperti dulu.

Ivy hanya diam, tak menoleh apalagi merespon dengan kata-kata.

Sesampainya di rumah sakit, mereka masih harus mengantri, baru mendapatkan giliran masuk. Dan betapa syok nya Agung, saat Dokter mengatakan jika Ivy hamil 3 bulan. Ia bahkan bisa mendengar dengan jelas suara detak jantung calon cucunya. Sepanjang pemeriksaan, rahangnya mengeras, dadanya bergemuruh hebat.

"Siapa laki-laki itu?" Agung kembali bertanya saat mereka berada dalam perjalanan pulang.

"Aku gak tahu."

"JAWAB IVY!" bentak Agung, nafasnya memburu, telapak tangannya sudah terkepal di udara.

Ivy gemetar, takut kembali dihajar, dan lebih takut lagi, Papanya akan nekat, memukul perutnya. "A, aku gak tahu," jawabnya dengan bibir bergetar hebat. Sebelah tangannya memegang perut, melindunginya.

"Katakan Ivy!" tekan Agung dengan gigi bergemeratuk. "Atau kalau tidak," menatap tajam perut Ivy.

"Enggak!" Ivy menggeleng kuat. "Jangan apa-apakan anakku," kedua tangannya menutup perut.

Di kursi kemudi, Rian sampai ikutan deg-degan, matanya berkali melihat belakang dari spion tengah. Sebagai orang yang sudah menjadi supir Agung bertahun-tahun, ia tahu seperti apa perangai bos nya tersebut.

Agung membuang nafas kasar, kembali menyandarkan punggung di kursi. Membuka tas yang ada di sebelahnya, lalu mengambil ponsel, menghubungi seseorang.

"Obat yang aku minta kemarin, sudah ada kan?"

Ivy menoleh pada Papanya, feelingnya buruk.

"Bawakan ke rumah sekarang juga." Ia menutup telepon, memejamkan mata sambil memijat pelipis untuk mengurangi sakit kepalanya.

"Obat apa yang Papa maksud?" Ivy memberanikan diri bertanya, menatap ke arah Agung.

"Nanti kamu akan tahu."

"Enggak, aku gak mau gugurin kandungan aku."

Agung tak menggubris, matanya masih tetap terpejam, dan terus memijat pelipis.

Ivy menatap ke arah luar jendela, menggigit bibir sambil memegang perut. Jantungnya berdebar kencang, tubuhnya gemetaran. Apapun yang terjadi, ia akan menyelamatkan kandungannya. "Kalau aku kehilangan anakku, Papa juga akan kehilangan anak Papa."

"Jadi kamu mengancam Papa," Agung menyeringai.

Ivy masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai. Sempat terbesit niat untuk kabur dari rumah, namun sepertinya percuma, Papanya akan punya seribu cara untuk menemukannya. Masuk ke kamar, ia langsung merebahkan tubuh ke atas ranjang, menatap langit-langit kamar dengan fikiran kacau.

Brak

Ivy yang tak sadar telah ketiduran, terbangun karena suara daun pintu yang dibanting. Papanya masuk bersama Inara, asisten sekaligus kekasihnya.

"Keluar dari kamarku!" hardik Ivy, menatap nyalang Inara.

"Apasih Ivy, jangan galak gitu dong sama gue, kita kan teman," Inara tersenyum miring, berjalan ke arah Ivy. Suara hak stiletto nya yang beradu dengan lantai, terdengar begitu nyaring.

"Anj*ng lo! Ogah gue punya temen kayak lo. Najis!" bentak Ivy. Ia memang bukan teman dekat Inara, tapi mereka saling kenal saat kuliah. Dan sekarang, wanita itu jadi peliharaan Papanya, menjijikkan.

Agung mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. "Pegangi dia!"

Ivy panik saat Inara mendekat dan langsung mencekal pergelangan tangannya. Hendak berontak, Papanya lebih dulu memegang sebelah lagi lengannya. Inara menduduki kedua pahanya, sehingga dia sama sekali tak bisa gerak, tubuhnya terkunci. "Lepas! Lepasin aku! Kalian mau apa?" teriaknya panik.

"Minum ini!" Agung menunjukkan sebuah pil.

Ivy langsung menutup rapat mulutnya. Terus menggeleng saat Agung berusaha memasukkan pil tersebut ke dalam mulutnya. Air matanya mengalir, tak percaya Papanya sampai tega melakukan ini padanya.

1
jumirah slavina
ngapain minta maaf mulu sih...
lu hamidun d'luar nikah emank salah.,
minta maaf sm Allah bukan sm dia...
orang kamu gak tau apa² tentang dia..
itu nama'y jodoh elu ntu s' Ilyas...

prihatin boleh atas rasa yg d'miliki Alis kandas tapi itu salah dia juga udah d'tolak Ilyas berulang kali., itu nama'y gak jodoh...
jumirah slavina
sebenar'y Yasa gak salah lo
jumirah slavina
jederrrrrrr...
bumi gonjang ganjing.....
Kar Genjreng
judaaaarrr bagai di sambar guludug ga si Elice 💔langsung potek hati nya Alice langsung kicep tidak berani membuka
mulutnya lagi,,,, runtuh seketika dunia Alice,,, langsung lemes dengkul nya ya El
kurang Gresek bagaimana lagi coba
padahal sudah berjuang sekuat tenaga
ternyata. Bang Yasa mau menikah maaf
El Bang Yasa sudah. bercocok benihya
,😭😭😭😭 kasian sekali niat antar
rendang malah rendang hati,,,
Esther Lestari
Kasihan Alice...tapi kan selama 5 tahun ini, bagaimanapun Alice ngejar Yasa, menyatakan cinta, kenyataannya Yasa gak pernah menanggapi.
Jadi Alice terlalu pede dan berharap.
Kasihan Ivy, pasti merasa bersalah sudah merebut Yasa.
MACA
sesakit lis😭😭😭😭
Rina Damayanti
kasian si alice tp lebih kasian ivy, hidup tanpa cinta seorang ayah tertekan abis ini ivy merasa bersalah takut makin gak mau di nikahin yasa karna ngerasa gak enak
Esther Lestari
Itu calon istri ayangmu Alice.
Duh gak kebayang gimana reaksi Alice
Yuyun Yunita
hancur banget itu hati nya alice😔
semoga alice gk terpuruk😔
dan semoga ada pengganti yasa.. semangat ya alice💪dunia gk akan kiamat walaupun jodohmu bukan yasa
MACA
jeder jeder⚡⚡⚡⚡⚡
Septi
huahhh sakit hati pastinya Alice
Septi
Nuh dan Yasa kompak ngebully 🤣
Eva Karmita
💔💔💔💔 Yasa kenapa langsung to the poin kasihan Alice langsung patah hati luka tapi tidak berdarah 💔🥺😭
Rahmawati
hah kepotek potek dah hati alice
Siti Dede
Serasa disambar petir tante Alice Tembok
Oma Gavin
wkwkwk Alice kalah gercep sama Ivy jadinya yg dapet yasa yg berani jebak hingga hamil, maaf ya alice ternyata jodohnya ivy
lyani
nggak usah mencak2 Al.....kalian memang blm jodoh
Ayesha Almira
sejauh apapun kt syng,kagumi..klo blm jodah mo d kt pa,smga alice lapang dada...
lyani
lupa nya ketinggalan Thor....Ampe kaget bacanya
Hani Ekawati
Jederr....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!