Shirayuki Sakura adalah dunia fantasi medieval yang bangkit di bawah kepemimpinan bijaksana Araya Yuki Yamada. Kisah intinya berpusat pada Ikaeda Indra Yamada ("Death Prince") yang bergumul dengan warisan gelap klannya. Paradoks muncul saat Royal Indra (R.I.) ("Destroyer") dari semesta lain terlempar, menyadari dirinya adalah "versi lain" Ikaeda. R.I. kehilangan kekuatannya namun berperan sebagai kakak pelindung, diam-diam menjaga Ikaeda dari ancaman Lucifer dan trauma masa lalu, dibantu oleh jangkar emosional seperti Evelia Namida (setengah Gumiho) dan karakter pendukung lainnya, menggarisbawahi tema harapan, kasih sayang, dan penemuan keluarga di tengah kekacauan multidimensi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IΠD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jisuya Teacher Lesson : Shirayuki Sakura Continent
Di tengah ketenangan Akademia Insomnia
Jisuya Liini melangkah masuk ke ruang kelas dan mengambil tempat duduknya di meja pengajar, menghadap langsung ke para murid. Sebagai guru di akademi bergengsi ini, ia memancarkan aura ketegasan dan penguasaan diri yang langsung menarik perhatian. Liini adalah seorang wanita pendiam dari keluarga bangsawan yang dikenal memiliki peran ganda: sosok cerdas yang disegani sekaligus individu yang memilih untuk menjauhi intrik politik yang berdarah dingin. Karakternya yang dingin dan kata-katanya yang padat seringkali membuatnya tampak berjarak, namun hal ini adalah cerminan dari kecintaannya yang mendalam pada pengetahuan dan waktu yang dihabiskannya di perpustakaan.
Liini dikenal sebagai penyembuh yang andal, namun kemampuannya tidak terbatas di sana. Ia memiliki kemampuan sihir yang unik, di mana ia mampu melancarkan berbagai teknik sihir tanpa perlu merapalkan mantra. Kemampuan ini menunjukkan tingkat kejeniusan dan penguasaan yang luar biasa di dunia sihir. Dalam bersikap, Liini adalah pribadi yang sangat jujur dan tidak segan untuk menyampaikan pendapatnya, bahkan kepada pemimpin benua. Sikapnya ini, meskipun terkesan menantang, sesungguhnya sangat menghargai kejujuran di atas segalanya, sebuah kualitas yang membuat Jisuya Liini menjadi sosok yang unik dan disegani, bahkan oleh para bangsawan.
Liini ditemani oleh seekor hewan peliharaan summon bernama Vesper. Vesper adalah seekor rubah kecil bersayap yang bisa berbicara. Hewan pendamping ini sering kali menjadi sasaran perkataan pedas dari Liini, namun terlepas dari itu, hubungan mereka terjalin sangat dekat dan unik. Bahkan ketika menerima kritik pedas dari Liini, Vesper menunjukkan betapa ia menghargai kebersamaan mereka. Kehadiran Vesper menyeimbangkan citra Liini yang dingin, menambahkan elemen yang tak terduga dalam kehidupannya sehari-hari di akademi.
Meskipun pemimpin benua, Araya Yuki Yamada, adalah sosok yang misterius, Liini tidak ragu untuk memberikan kritik pedas padanya, menunjukkan integritas dan keberaniannya yang luar biasa. Kombinasi sifatnya yang dingin dan perkataannya yang tajam membentuk Jisuya Liini menjadi seorang guru dan individu yang memiliki tekad yang kuat untuk bertindak atas keyakinannya, menjadikannya figur yang kuat dan tak terlupakan di mata para murid dan segenap komunitas Akademia Insomnia.
Jisuya Liini menatap tajam ke arah bangku-bangku di depannya, pandangannya yang tenang namun menusuk menyapu setiap murid. "Duduklah, kalian semua," ucapnya, suaranya terdalam dan tanpa basa-basi, bergema pelan di dalam aula kelas yang megah. "Hari ini, kita akan membahas beberapa pilar penting yang membentuk dunia yang kalian tinggali." Ia jeda sejenak, membiarkan kalimatnya meresap, sebelum melanjutkan. "Simak baik-baik, karena ini adalah dasar dari pemahaman geopolitik dan spiritual di Shirayuki Sakura."
"Pelajaran hari ini akan mencakup perkenalan singkat mengenai Pemimpin Benua Shirayuki Sakura, serta para pemimpin yang berkuasa di setiap wilayah utama: Niflheim, Insomnia, dan Suzaku," jelas Liini, tangannya bergerak anggun menunjuk ke arah papan tulis yang kosong di belakangnya, seolah sudah ada peta yang tergambar di benaknya. "Kita juga akan mendalami konsep Tree of Life yang sakral, Tiamat Ruins yang misterius, dan terakhir, Hope Bridge yang melambangkan penghubung harapan." Liini mengakhiri penjelasannya dengan tatapan yang mengisyaratkan bahwa diskusi ini akan lebih dari sekadar sejarah, melainkan sebuah gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam.
[Araya Yuki Yamada : Pemimpin Benua Shirayuki Sakura]
"Kita akan mulai dengan sosok yang memegang kendali tertinggi," kata Liini, suaranya terdengar dingin, namun setiap kata dipenuhi bobot otoritas.
"Dialah Araya Yuki Yamada, Penguasa Benua Shirayuki Sakura." Liini kemudian menjelaskan bahwa Araya adalah seorang wanita dengan masa lalu yang panjang dan rumit. Ia adalah pemberontak dari Wilayah Suci yang berdiri melawan tirani. Dengan keberaniannya, ia menumbangkan Kerajaan Tirani sebelumnya, membawa kedamaian, dan menjadi pemimpin yang bijaksana. "Araya adalah sosok yang memiliki kekuatan besar yang tak boleh diremehkan. Meskipun ia seorang pemimpin, ia seringkali menyimpan banyak rahasia, termasuk identitas putra kandungnya, Indra Ikaeda, yang ia lindungi dari bahaya atau alasan yang hanya ia ketahui." Sebuah jeda singkat menyelimuti kelas.
Seorang murid di barisan depan mengangkat tangan dengan ragu. "Profesor, jika Araya bijaksana, mengapa ia dijuluki sosok yang ditakuti?" tanyanya. Liini menatap murid itu dengan tenang. "Itu karena kekuatannya, bukan kezalimannya," jawab Liini lugas. "Araya adalah pemimpin yang disegani dan ditakuti, karena ia adalah perubahan. Ia membawa kedamaian batin ke benua, namun ia adalah pemimpin yang siap bertindak jika ada ancaman." Murid lain menyela, "Apakah sekarang rahasia Araya lebih terbuka, Profesor?" Liini mengangguk. "Ya. Setelah Indra beranjak dewasa, Araya mulai mengungkapkan rahasianya kepada publik, hubungannya dengan para penasihat kini lebih terbuka. Meskipun tetap memimpin dengan kekuatan dan misteri, ia melakukannya dengan hati yang lebih terbuka dari sebelumnya. Ini adalah dinamika yang harus kalian pahami."
[Nuita Elysia : Wakil Pemimpin Benua Shirayuki Sakura]
"Jika Araya adalah tonggak kekuasaan yang tak tergoyahkan," Liini melanjutkan, memancarkan fokus yang tak bergeming, "maka Nuita Elysia adalah arsitek yang memastikan fondasi itu tetap berfungsi."
Ia memperkenalkan Nuita sebagai Wakil Pemimpin Benua Shirayuki Sakura yang unik dan jenius. Berbeda dengan citra Araya yang kaku di masa lalu, Nuita jauh lebih terbuka, bahkan sering berkelakar dan mampu meluangkan waktu untuk menikmati kebebasan pribadi bersama sahabat-sahabatnya. "Namun, jangan tertipu oleh sikap santainya. Nuita adalah prajurit ulung, sangat mahir dalam segala jenis senjata, dan memiliki tanggung jawab besar untuk memantau apa pun yang melintasi laut benua. Ia adalah sosok yang berdedikasi tinggi dan penuh semangat, perpaduan langka yang membuatnya menjadi pemimpin yang efektif."
Seorang murid putri mengangkat tangan dengan antusias. "Profesor, jika Nuita begitu ramah, mengapa ia harus menjadi 'jembatan' untuk bertemu Araya?" tanyanya. Liini mengangguk tipis, seolah menghargai pertanyaan itu. "Reputasi Araya di masa lalu sebagai pemberontak yang menakutkan masih melekat pada banyak orang, membuat mereka segan dan takut untuk menghadapinya secara langsung. Di sinilah Nuita berperan. Banyak yang memilih untuk berinteraksi dengannya karena sifatnya yang jauh lebih hangat dan mudah didekati," jawab Liini. "Ia menunjukkan sisi pribadi dan kasih sayang yang melengkapi kepemimpinan Araya, memberikan sentuhan pribadi dan kehangatan di tengah ketegasan dan kekuatan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah benua. Nuita adalah penyeimbang yang vital."
[Riana Agatha : Pemimpin Wilayah Insomnia]
Liini kemudian mengalihkan fokus ke salah satu pilar utama benua, tempat mereka berada. "Sekarang, mari kita bahas tentang kerajaan di jantung benua ini, tempat kita berdiri: Insomnia."
Ia memperkenalkan Riana Agatha, sang Dewi Keteraturan, sebagai Penguasa Abadi Insomnia. Liini menjelaskan bahwa Riana bukanlah manusia biasa, melainkan entitas abadi yang telah memimpin kerajaan selama berabad-abad. "Insomnia berfokus pada hukum, keadilan, dan keseimbangan," kata Liini. "Riana memerintah bukan dengan tangan besi, melainkan dengan hati penuh pengertian, ia memahami sejarah mendalam masyarakatnya, dan memastikan setiap orang diperlakukan sama di depan hukum. Dengan kecerdasan dan kebijaksanaan luar biasa, ia menjadikan Insomnia pusat intelektual, menunjang ilmu pengetahuan, filsafat, dan cendekiawan di seluruh benua."
Seorang murid, dengan mata berbinar, bertanya, "Profesor, jika Riana abadi, apakah itu berarti ia tidak pernah membuat keputusan yang salah?" Liini menggeleng pelan. "Keabadian memberinya pemahaman mendalam tentang peradaban, kebangkitan, dan keruntuhan. Namun, keputusannya selalu mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum membuatnya, memastikan solusi yang diambil adalah yang terbaik untuk kepentingan rakyatnya," jelasnya. Murid lain menambahkan, "Lalu, apakah Riana juga menghadapi ancaman, meskipun ia adalah entitas abadi?" Liini mengangguk tegas. "Tentu saja. Riana menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar. Kepemimpinannya adalah contoh tanggung jawab dan pengorbanan yang tak kenal lelah, selalu menghadapi setiap bahaya dengan keberanian dan ketegasan demi menjaga kemajuan dan harmoni di Insomnia."
[Nina Yamada : Pemimpin Wilayah Niflheim]
Liini menggeser pandangannya dari gambaran Insomnia. "Beralih ke timur, kita menemukan kontras yang mencolok. Di sana berdiri Niflheim, sebuah kerajaan yang semarak dan penuh semangat militer."
Ia memperkenalkan Nina Yamada, seorang Entitas Abadi dan saudara perempuan Araya, sebagai Penguasa Abadi Niflheim yang dikenal sebagai Dewi Perang. "Sistem pemerintahannya berlandaskan pada nilai keberanian, kekuatan, dan kehormatan," jelas Liini. "Nina, seperti Araya, memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Ia adalah pejuang tangguh dan ahli strategi cerdik. Prioritas utamanya adalah memperkuat militer dan menjaga keamanan, memastikan Niflheim memiliki prajurit dan strategi yang tangguh untuk melindungi seluruh benua dari ancaman apa pun."
Seorang murid, dengan suara penuh kekaguman, bertanya, "Profesor, apakah Nina Yamada selalu bersikap keras karena ia seorang Dewi Perang?" Liini menjawab, "Meskipun Nina adalah pemimpin yang tegas dan berani, ia adalah pemimpin yang bertanggung jawab. Ia tidak pernah ragu mengambil keputusan sulit demi kepentingan rakyatnya. Sifatnya inilah yang membuat Niflheim menjadi kerajaan yang disegani dan militer mereka dihormati." Murid lain menyambung, "Mengapa hubungan keluarga itu penting bagi kepemimpinan benua, Profesor?" Liini mengangguk. "Hubungan darahnya dengan Araya menunjukkan bahwa kepemimpinan benua ini dipegang oleh dua sosok kuat dari keluarga yang sama. Nina adalah perwujudan kekuatan dan dedikasi yang tak kenal lelah, memastikan Niflheim mampu menghadapi segala ancaman, baik dari dalam maupun luar, menggunakan kekuatan jika diperlukan."
[Evelia Namida : Pemimpin Wilayah Suzaku]
"Melengkapi tiga pilar utama benua, kita memiliki Suzaku," ujar Liini, intonasinya sedikit melembut, seolah kontras dengan ketegasan Niflheim.
"Kerajaan ini adalah surga kedamaian dan ketenangan, dipimpin oleh Evelia Namida, seorang Entitas Abadi yang dikenal sebagai Dewi Kitsune atau Dewi Gumihonya. Berbeda dengan fokus hukum Insomnia dan militer Niflheim, Suzaku berfokus pada kedamaian, keindahan, dan harmoni." Liini menjelaskan bahwa Evelia adalah pemimpin yang sangat ramah dan penyayang, memerintah dengan kelembutan, dan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat. "Ia memiliki bakat luar biasa, termasuk sebagai pembuat pakaian ulung yang karyanya tidak hanya indah, tetapi juga memiliki kekuatan magis. Suzaku, di bawah kepemimpinan Evelia, menjadi pusat kebudayaan dan seni, tempat di mana puisi dan upacara tradisional sangat dijunjung tinggi."
Seorang murid putri mengangkat tangan dengan senyum lembut. "Profesor, jika Evelia sangat lembut dan fokus pada kedamaian, bagaimana ia bisa menjadi pemimpin di antara Araya dan Nina yang tegas?" Liini menjawab, "Evelia adalah penengah yang sangat penting. Ia sering menjadi penengah perselisihan antara Araya, Nuita, dan Nina, selalu berusaha mencari solusi yang adil dan bijaksana. Evelia memiliki kecerdasan cerdik yang tersembunyi, seperti sifat rubah mitologinya, memungkinkannya menyembunyikan kekuatan sihirnya dengan mudah." Murid lain menyela, "Apakah dia juga memiliki hubungan dengan pemimpin lain?" "Ya," jawab Liini. "Ia adalah ibu angkat dari Indra Ikaeda, putra Araya, dan setelah Araya kembali, Evelia tetap menjadi ibu angkat yang penuh kasih bagi Indra. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Evelia tidak hanya berpusat pada kerajaannya sendiri, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan dan diplomasi di seluruh benua."
[Sistem Pemerintahan Araya Yuki Yamada dan Nuita Elysia]
"Kita telah membahas para penguasa abadi, tapi bagaimana semua ini terikat bersama?" Liini bertanya, pandangannya menyiratkan tantangan. "Sistem pemerintahan Araya Yuki Yamada dan Nuita Elysia di Benua Shirayuki Sakura bersifat federal dan hierarkis." Ia menjelaskan bahwa kekuasaan terpusat pada mereka sebagai Pemimpin dan Wakil Pemimpin, namun setiap kerajaan utama-Insomnia, iflheim, dan Suzaku-memiliki otonomi sendiri karena dipimpin oleh entitas abadi. "Araya adalah pemimpin tertinggi yang mengawasi seluruh benua. Sebagai penguasa yang bijaksana namun menakutkan, ia bertanggung jawab atas stabilitas dan keamanan total Benua Shirayuki Sakura. Meskipun kini ia lebih terbuka, banyak yang masih segan bertemu langsung dengannya, membuatnya lebih sering mengawasi dari kejauhan."
Seorang murid di belakang mengangkat tangan. "Profesor, jika Araya yang tertinggi, apakah dia yang memutuskan segalanya untuk Insomnia dan yang lain?" Liini menggeleng. "Tidak sepenuhnya. Araya dan Nuita memang memimpin secara tidak langsung, tetapi mereka memberikan kepercayaan penuh kepada Riana, Nina, dan Evelia. Ini adalah model kepemimpinan federal, di mana pemimpin pusat menghormati otonomi wilayah, selama wilayah tersebut menjaga ketertiban dan fokus yang telah ditetapkan: Insomnia pada hukum, Niflheim pada keamanan, dan Suzaku pada keharmonisan. Ini menciptakan jaringan kekuatan yang seimbang."
"Lalu, apa fungsi Nuita dalam struktur ini?" tanya murid lain. "Nuita Elysia," jawab Liini, "bertindak sebagai wakil pemimpin yang lebih mudah didekati. Ia menjadi jembatan antara otoritas Araya dan rakyat biasa, memastikan suara mereka didengar dan masalah harian ditangani. Meskipun terlihat santai, Nuita memegang otoritas besar dan bertanggung jawab atas tugas-tugas penting, seperti memantau lalu lintas laut-sebuah tugas vital untuk perdagangan dan pertahanan benua."
[Tree of Life, Tiamat, and Hope Bridge]
Liini kemudian mengalihkan perhatiannya ke wilayah-wilayah yang diawasi khusus. "Selain kerajaan-kerajaan besar, ada wilayah yang tidak memiliki pemerintahan sendiri, namun diawasi ketat oleh pusat. Yang pertama adalah Tree of Life." Ia menunjuk pada selembar gulungan yang terbentang. "Pohon Kehidupan ini adalah pusat kekuatan mistis dan simbol harapan. Meskipun tidak memiliki pemerintahan formal, Klan Yamada, termasuk Araya dan Nina, secara tradisional adalah pelindung pohon ini. Araya sangat menyadari bahwa pohon ini adalah penghubung antara berbagai semesta dan berupaya keras untuk menstabilkannya."
"Tolong jelaskan tentang Tiamat Ruins, Profesor," pinta seorang murid dengan nada hati-hati. Liini mengangguk. "Tiamat Ruins adalah sisa-sisa pertempuran besar di masa lalu. Kawasan ini diawasi sangat ketat oleh militer Niflheim karena energi jahat dan iblis Tiamat masih bersarang di sana. Wilayah ini berbahaya, tapi juga menjadi simbol kewaspadaan dan kekuatan Araya dalam menghadapi ancaman besar. Itu adalah pengingat konstan bahwa bahkan setelah kedamaian, bahaya kuno masih mengintai."
"Dan yang terakhir, Hope Bridge," pungkas Liini. "Jembatan ini menghubungkan Benua Shirayuki Sakura dengan Benua Hanie. Jembatan ini berada di bawah pengawasan bersama, dan fungsinya sangat penting sebagai jalur perdagangan dan diplomasi. Ini adalah salah satu infrastruktur politik penting yang dikelola oleh pemerintahan Araya bersama dengan Otsuki Seiker di benua seberang. Menguasai jembatan ini berarti menguasai sebagian besar arus ekonomi dan komunikasi antarbenua.
Jadi, apakah kalian mengerti mengapa stabilitas di sana sangat krusial?"
Seorang murid di barisan belakang mengangkat tangan dengan ragu-ragu. "Profesor Liini, semua ini... terasa begitu rumit. Bagaimana kami bisa mengingat semua detail tentang para pemimpin dan wilayah yang berbeda ini?" Liini menatap murid itu, ekspresinya tetap tenang. "Kalian tidak perlu mengingat setiap detail secara hafalan. Yang terpenting adalah kalian memahami struktur inti dan filosofi di balik setiap kepemimpinan dan wilayah," jawabnya lugas. "Setiap bagian memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan benua. Araya dan Nuita sebagai pusat, Insomnia dengan hukumnya, Niflheim dengan kekuatannya, dan Suzaku dengan harmoninya. Itu adalah dasar yang harus kalian pahami."
"Jadi, intinya, semua ini saling terhubung demi satu tujuan, Profesor?" tanya murid lain, mencoba menyimpulkan. "Tepat sekali," Liini mengangguk. "Setiap pemimpin, setiap wilayah, dan bahkan setiap elemen seperti Tree of Life atau Hope Bridge, semuanya adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar. Tujuan utamanya adalah stabilitas, kemakmuran, dan perlindungan Benua Shirayuki Sakura. Tugas kalian sebagai generasi berikutnya adalah memahami dan menghargai keseimbangan ini. Pelajaran telah selesai untuk hari ini. Kalian boleh pulang."