NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga / Mantan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina bersumpah tidak mau berhubungan lagi dengan keluarga mantan suaminya. Namun malam naas terjadi dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Apakah Jesi mau menjadi orang ketiga di antara hubungan mantan kakak ipar dan istrinya?
Atau Jesi harus berjuang membesarkan anaknya sendiri? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CALON AYAH SIAGA

" Apa????" Pekik Andra tak percaya, ia berdiri lalu mendekati Jesi. " Kenapa bisa negatif dek? Apa memang mas yang bermasalah sampai sampai mas tidak bisa membuatmu hamil?" Mendapat pertanyaan seperti itu malah membuat Jesi merasa gugup. Apakah Andra begitu mendambakan kehamilan ini? Tapi kenapa? Bukan kah seharusnya ia merasa senang jika Jesi tidak hamil? Dengan begitu ia tidak perlu bertanggung jawab kepadanya? Pikir Jesi.

Andra menatap dokter Jasinta. " Apa saya bermasalah dok? Bulan lalu saya melakukan pemeriksaan tapi hasilnya baik baik saja. Apa saya perlu melakukan pemeriksaan ulang? Lima tahun saya menikah tapi saya tidak bisa membuat istri saya hamil." Ucap Andra.

Dokter Jasinta menatap suster yang tadi menemani Jesi, suster itu menyerahkan alat tes kehamilan yang baru saja di gunakan oleh Jesi. Dokter Jasinta tersenyum melihatnya.

" Sepertinya istri anda sengaja membohongi anda pak. Mungkin istri anda mau memberi kejutan untuk anda." Ujar dokter Jasinta.

" Apa maksudnya dok?" Selidik Andra.

Dokter Jasinta tidak menjawab, ini bukan kewenangannya. Andra menatap Jesi, " Kejutan apa yang kau buat untuk mas, dek?" Selidik Andra.

Jesi menghembuskan kasar nafasnya, " A... Aku hamil mas." Lirih Jesi menundukkan kepala.

" Ka.. Kamu hamil? Jadi hasilnya positif?" Andra menyentuh bahu Jesi, Jesi menganggukkan kepala.

" Beneran? Ka... Kamu beneran hamil dek?" Tanya Andra lagi untuk memastikan.

" Iya mas." Sahut Jesi menganggukkan kepala.

" Aaaaaaaa mas seneng banget dek." Teriak Andra.

" Argh!!" Jesi terkejut saat Andra mengangkat tubuhnya. Andra berputar putar sambil mengangkat Jesi seolah mencerminkan kebahagiaan di dalam dirinya.

" Mas pusing." Keluh Jesi.

Menyadari itu Andra langsung menurunkan Jesi, " Maaf maaf dek, mas sangat bahagia sampai lupa sama kesehatan kamu. Sekali lagi mas minta maaf. Mas sangat bahagia dek dengan kabar ini."

Andra menatap Jesi begitu pun sebaliknya, di tatap seperti itu membuat Jesi takut. Tiba tiba...

Cup...

" Terima kasih." Jesi melongo mendapat kecupan dari Andra di keningnya. Ia tidak percaya Andra berani melakukan itu di depan orang lain. " Terima kasih karena kamu telah menyempurnakan hidup mas sebagai seorang laki laki. Mas tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Sebentar lagi mas akan menjadi seorang ayah, dan kamu akan menjadi seorang ibu. Mas sudah lama menantikan anak ini, mari kita jaga dia bersama sama."

Entah mengapa ucapan Andra seperti menyiratkan sesuatu. Mungkin itu hanya kebahagiaan seorang calon ayah yang sudah lama mendambakan seorang anak.

" Dek, kenapa diam saja hmm? Apa ada yang sakit? Atau masih pusing hmm?" Tanya Andra membuyarkan lamunan Jesi.

" Ah tidak mas, aku baik baik saja." Sahut Jesi.

" Baiklah bapak ibu, mari kita lanjutkan pemeriksaan." Ucap dokter Jasinta.

" Silahkan dok!" Sahut Andra.

" Ibu, silahkan berbaring. Kita akan menjalani pemeriksaan USG ya. Kita akan lihat calon anak ibu dan bapak melalui layar komputer."

Jesi berbaring di atas ranjang, suster menutupi kakinya dengan selimut lalu menyibak baju Jesi ke atas hingga memperlihatkan perutnya. Jesi menahan tangan suster, ia malu jika harus terlihat sebagian tubuhnya di depan Andra.

" Tidak apa dek, tidak perlu malu malu. Mas sudah melihat semuanya."

Blush...

Pipi Jesi memerah mendengar ucapan Andra.

" Iya bu, sama suami sendiri tidak perlu malu." Timpal suster.

Jesi menanggapinya dengan senyuman. " Andai anda tahu dia bukan suami saya Sus. Dia suami orang, mantan kakak ipar saya pasti anda akan mengecam saya sebagai orang ketiga. Ya Tuhan, kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apa aku harus kembali menjalin hubungan dengan keluarga mereka? Atau aku harus membesarkan anak ini sendiri? Tapi bagaimana? Apa aku bisa? Banyak orang bilang, masa masa ngidam adalah masa masa memabukkan. Banyak dari mereka yang tidak bisa bangun karena mabuk berat. Jika itu terjadi padaku lalu siapa yang akan mencukupi kebutuhanku jika aku tidak bekerja? Tapi menikah dengan mas Andra juga bukan pilihan yang tepat. Aku harus berbagi mas Andra dengan mbak Raya, wanita yang sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri. Selama ini mbak Raya berhubungan baik denganku, apa aku tega menyakiti dia dengan hadirnya anak ini? Aku benar benar bingung untuk mengambil keputusan."Jerit Jesi dalam hati.

Dokter Jasinta mengoleskan gel ke perut Jesi, rasanya dingin sekali. Ia menggeser transduser mencari keberadaan calon janin.

" Lihat lah pak, bu!" Dokter Jasinta menunjuk layar komputer.

" Titik hitam kecil ini adalah calon adek bayi kalian. Ukurannya masih sangat kecil, kalau di lihat lihat masih sebesar biji kacang hijau ya. Usianya sekitar lima mingguan."

Andra menatap layar itu dengan tatapan sendu. Ia terharu bisa melihat calon anak mereka yang terlihat masih sangat kecil dan belum jelas untuk pertama kalinya. Andai saja Raya mau memberikan hal ini padanya, mungkin dia akan lebih bahagia.

" A.. Adek, itu calon anak kita." Ucap Andra menunjuk layar komputer.

" I.. Iya mas." Sahut Jesi. Ia melirik wajah Andra yang nampak ingin menangis.

" Apa kamu bahagia mas?" Entah mengapa pertanyaan itu keluar dari bibir Jesi. Ia penasaran dengan sikap yang Andra tunjukkan saat ini.

" Sangat." Sahut Andra. " Mas sangat bahagia, bahkan rasanya mas ingin menangis karena terlalu bahagia. Jaga anak kita dengan baik ya dek, mas sudah tidak sabar menunggu kelahirannya. Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidup mas." Imbuh Andra membuat Jesi semakin tidak mengerti. Kenapa Andra terlihat begitu bahagia menantikan anak ini? Padahal anak ini tercipta dari hubungan yang sama sama tidak mereka inginkan. Apa yang sebenarnya Andra rasakan saat ini? Pikir Jesi.

" Baiklah pak bu, saya akan menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh ibu hamil muda seperti bu Jeselyn." Ucap dokter Jasinta.

Keduanya kembali duduk di kursi depan dokter Jasinta. Jesi dan Andra nampak menyimak penjelasan dari dokter tersebut. Masalah makanan, minuman, dan waktu istirahat untuk ibu hamil telah dokter Jasinta terangkan semuanya.

" Ini resep yang harus anda tebus, bulan depan kembali ke sini. Kita lakukan pemeriksaan untuk memantau perkembangan janin. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk bapak dan Ibu. Semoga Ibu dan bayinya sehat." Ucap dokter Jasinta.

" Aamiin, terima kasih dok. Kalau begitu kami permisi." Ucap Andra.

" Silahkan pak! Hati hati di jalan."

Andra dan Jesi keluar dari ruangan itu untuk menebus resep.

" Ingat kata dokter dek! Kamu tidak boleh kecapekan, makan dua porsi lebih banyak dan jangan lupa minum susu dan vitaminnya. Mas tidak mau sampai kamu atau pun anak kita kenapa napa. Mas inginnya kalian berdua selalu sehat."

Entah mengapa Jesi merasa setiap ucapan Andra mengandung perhatian untuknya.

" Iya mas." Sahut Jesi.

" Setelah ini mas akan berbicara sama orang tua kamu. Sekalian mas mau meminta restu mereka berdua untuk menikahimu." Ujar Andra.

" Mas, apa tidak kita pikirkan dulu bagaimana baiknya untuk kita berdua. Kita tidak perlu menikah mas, mas cukup tanggung jawab masalah nafkah saya kepadaku." Ucap Jesi menatap Andra.

" Tidak dek, mas ingin menjagamu dan menjaga anak kita. Kalau kita tidak menikah, mas tidak bebas menemui dan menjagamu jika suatu waktu kamu membutuhkan mas di sampingmu. Tanggung jawab mas bukan hanya sekedar tanggung jawab, tapi mas juga ingin memiliki kalian berdua. Kalian milik mas, mas tidak akan pernah membiarkan kalian menghadapi semua ini sendirian. Pikirkan lagi kalau kita tidak menikah! Apa kata orang? Apa kata tetangga tetangga kamu kalau kamu hamil tanpa suami? Mereka tahu kalau kamu sudah berpisah dengan Angga bukan?" Jesi menganggukkan kepala.

" Biarkan mereka menganggap anak ini sebagai anak mas Angga mas." Ucap Jesi.

" Tidak, mas tidak akan membiarkan itu. Dia milik mas, maka dia harus jadi milik mas bukan milik orang lain. Kamu wanita baik baik, maka mas juga harus memberimu status yang baik juga. Kalau mas hanya menafkahi tanpa menikahi kamu, itu kesannya mas menjadikan kamu sebagai wanita simpanan mas." Benar kata Andra, tanggung jawab bukan masalah nafkah saja. Tetapi status yang jelas yang bisa mengembalikan kehormatan Jesi.

" Ta.. Tapi aku takut mas." Ucap Jesi.

Andra menggenggam tangan Jesi, " Kamu tidak perlu takut dek! Ada mas di sini yang akan selalu mendampingimu. Mas akan berbicara baik baik kepada kedua orang tuamu. Meskipun mungkin nanti mereka tidak setuju, tapi mas akan berusaha untuk menyakinkan mereka. Anak kita harus tumbuh bersama ayah dan ibunya. Meskipun nantinya kita akan jarang bertemu karena mas tidak mungkin membawamu tinggal serumah bersama mas dan Raya. Mas ingin kamu tetap di sini, jadi ayah dan ibu bisa menjaga kamu dengan baik saat mas tidak ada di sini." Ucap Andra.

Jesi tidak berpikir untuk saat ini, selain badannya yang kurang sehat, ia juga merasa lelah. Mungkin ini karena kehamilan pertama, apalagi di usia muda sepertinya.

" Ya udah, gimana baiknya saja mas. Aku juga bingung mau bagaimana. Toh kamu sendiri yang ngotot ingin merawat aku dan anak ini, padahal aku bisa merawat anak ini sendirian." Ujar Jesi.

" Aku tidak akan membiarkan ibu dari anakku menghadapi semua ini sendirian. Kita akan hadapi sama sama meskipun dunia menentang hubungan ini. Tapi satu hal yang harus kamu pahami, mas tidak akan meninggalkan kamu. Dan mas minta maaf yang sebesar besarnya jika mas tidak bisa menceraikan Raya. Ada alasan tersendiri kenapa mas tidak bisa menceraikannya." Ucap Andra menatap Jesi.

" Aku mengerti mas." Sahut Jesi.

" Ya jelas kamu tidak mau menceraikan mbak Raya, orang kamu cintanya sama mbak Raya, mas bukan sama aku. Menikah denganku hanya bentuk pertanggungjawabanmu saja. Semoga kau tidak punya niat untuk memisahkan aku dan anakku nantinya. Jika sampai itu terjadi, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku akan membawa anak ini pergi jauh darimu." Batin Jesi.

To Be continue...

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya kak sella
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
MeiSusi Lowati
selidiki raya juga ndraa
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Jatmiko Ipunk
sepertinya ada sesuatu nih yg buat andra begitu senang dengan kehamilan jesi
VANESHA ANDRIANI: Hi Hi apa ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Jatmiko Ipunk
👍
VANESHA ANDRIANI: makasih
total 1 replies
Linda Liddia
Lanjuuuttt kk
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
gaby
Andra aneh jalan pikirannya, kalo cm Nafkahi tanpa menikahi menurut dia kaya Wanita simpanan aja. Apa dia bodoh, kalo dia nikahi sama aja Jessi istri simpanan atau pelakor.
VANESHA ANDRIANI: ha ha ha mungkin dia punya alasan tersendiri kali kak.. Tetap pantengin ya biar g penasaran.. makasih suportnya
total 1 replies
gaby
Terima aja smua perlakuan istrimu Ndra, toh kamu cm Mokondo, ga usah neko2 mau beristri 2. Resiko pny istri tajir melintir ya emang gt. Kalo mau istri yg nurut kaya babu, cari di kampung2 yg jelek, perawan tua, atau janda tua, pasti km di perlakukan kaya Raja.
gaby
Dasar suami cabul. Hamilin perempuan lain ko bahagia bgt. Ga inget sama istri sah drmh, apapun kesalahan istri dah tanggung jwb suami utk membimbing ke jalan yg bnr. Bukan dgn cara slingkuh. Sayang aja tokoh utamanya pelakor & suami pengkhianat, padahal yg paling ksian dsini istrinya Andra & Jessi. Yg paling bahagia Si Angga & Andra
VANESHA ANDRIANI: hooh ya, enaknya di apain ya mereka berdua?
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
gaby
Dasar Andra sama aja dgn Angga. Memang Darah lbh kental drpd air, jd sifatnya sama. Dah pny istri tp mengharapkan benih dr wanita lain. Apapun alasannya slingkuh itu tdk di benarkan. Apapun keburukan atau kekurangan pasangan kita, jgn dijadikan pembenaran utk slingkuh. Smoga Jessi ga jth cinta sm Andra, karena skali slingkuh sdh pasti bakal ada perselingkuhan lainnya. Jgn mau sm lelaki tkg selingkuh, karena slingkuh penyakit yg ga ada obatnya
VANESHA ANDRIANI: hooh ya kak.. kalau nggak sama Andra nanti mau sama siapa donk? he he makasih suportnya
total 1 replies
gaby
Tp ksian istrinya Andra dong kalo Jessi nikah sm mantan iparnya. Kalo emang mau tanggung jwb bila nanti Jessi hamil, mending bantu nafkah uang aja, ga perlu di nikahin. Jatuhnya Jessi sama aja kaya Bella, sama2 org ketiga
VANESHA ANDRIANI: Hi Hi penasaran g nih kehidupan Andra dan istrinya.. pantau terus kisahnya ya kak.. makasih
total 1 replies
Jatmiko Ipunk
awal yang bisa menarik empati
Jatmiko Ipunk
bakal ketipu buaya betina
VANESHA ANDRIANI: hhh makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Angga lelaki mokondo 😱😱🤮🤮
VANESHA ANDRIANI: sama2 kak
total 3 replies
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
lanjut kak
💪💪❤️❤️
VANESHA ANDRIANI: siap makasih
total 1 replies
Shifa Burhan
setelah baca novel mu aku bisa nilai karaktermu Thor
*munafik

saat novel suami selingkuh kau laknat habis habis tapi saat novel istri selingkuh kau bela dan kau benarkan

ini lah dari dulu aku bilang semua orang bisa berkarya saat wanita baik2 berkarya mereka akan buat novel suami atau istri selingkuh dan mereka akan melaknat perselingkuhan itu

saat wanita murahan tukang selingkuh buat novel mereka akan membuat novel perselingkuhan dan mereka akan membela perselingkuhan itu

dan saat wanita munafik dan murahan tukang selingkuh buat novel, saat mereka buat novel suami selingkuh dia akan laknat tapi saat mereka buat novel istri selingkuh dia akan bela dan benarkan dan jelas cerminan diri nya sendiri

jadi jelaskan author dari novel mu kau termasuk yang mana

aku bukan jijik baca novel mu tapi aku jijik dengan pola pikir munafik mu dalam membuat novel
VANESHA ANDRIANI: iya, dia menjerumus ke ngritik penulis bukan peran.. yg di khawatirkan itu dia komen begini ke penulis pemula, aduh.. pasti langsung down penulisnya
total 10 replies
Siti Koyah
lelaki tidak bersyukur
VANESHA ANDRIANI: Hooh.. Jitak aja kepalanya.. Terima kasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!