NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:981
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arena Di Buat Kesal Oleh Tuan Muda!

Chapter 7

Sejak tadi Arena hanya diam, sembari bekerja Ia tidak menegur Tuan Muda sama sekali! dan sejak kejadian tadi pula, Arena merasa di lecehkan oleh Justin. Gadis itu berpikir, secepatnya harus bisa resign dari perusahaan.

jam pulang sudah tiba...

Arena mengemasi barang-barangnya di atas meja lalu ingin bergegas pergi, namun baru beberapa langkah Ia terhenti karena Tuan Muda menghalanginya.

" Ada apalagi Tuan?!" Arena ketus

" Jangan pergi dulu,"

" Tuan! Sekarang sudah waktunya pulang, apalagi yang harus Saya lakukan? pekerjaan Saya semua sudah selesai" Jelas Arena masih menahan kesabaran

Tuan Muda memberikan bebrapa berkas kepada Arena

" Kamu harus lembur!" pinta Tuan Muda

Arena mengernyitkan kening sembari menerima berkasnya.

" Tuan, Saya hanya seorang Asisten! bukan karyawan"

" Kerjakan Saja! nanti ada bonus tambahan

dengan wajah tanpa rasa bersalah, Tuan Muda kembali ke meja dan memainkan laptop kerja.

" astaga...Arena, Kamu harus lebih banyak bersabar! setelah ini Kamu mengundurkan diri saja,!" Arena susah bertekad.

Gadis itu langsung mengabari Dikta bahwa Dia tidak bisa jalan sore ini, lembur ini yang menghalangi kencannya.

Arena terus mengecek data-data perusahaan yang di berikan Tuan Muda, sesekali Dia menguap jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. badannya sudah terasa sangat lelah dan ingin segera kembali pulang, namun masih ada pekerjaan yang belum selesai! tanpa di sadari Arena tertidur dengn posisi laptop masih menyala.

setelah terlihat pulas, barulah Tuan Muda mendekat dan membelai wajah Gadis itu dengan lembutnya.

" Patuh, Oke! (ucap Tuan Muda lirih) Saya menginginkan Kamu, jadi mana mungkin Saya membiarkan Kamu pergi dengan laki-laki itu! Apa kurang Saya? sehingga Kamu begitu enggan dan acuh!" Tuan muda menatap sendu wajah Arena perlahan mengecup kening Gadis itu dengan lembutnya.

beberap menit kemudian Arena tersadar!

" Astaga, Aku ketiduran!" Arena panik dan kembali melanjutkan pekerjaan

Tuan Muda membuka suara

" Pulang saja, sisanya besok Kamu lanjutkan!"

" Emm!" Arena hanya mengangguk

Arena melangkah keluar dari ruangan, terlihat ruang karyawan sudah gelap dan sepi. karena sangat takut gelap Gadis itu kembali masuk ke dalam.

" Ada apa? kenapa kembali?" Tuan Muda bertanya

" Aa, Tuan! Saya...Saya...Takut gelap! bisakah Tuan antarkan Saya sampai ke depan?" Arena terpaksa karena tidak ada orang lagi di sekitar.

" Ternyata Dia sangat takut dengan Gelap!" Gumam Justin dalam hati

" Baiklah!"

Justin mengikuti langkah Arena dari belakang,

Piyaaaarr....

sesuatu terjatuh, spontan Arena melompat dalam pelukan Tuan Muda dengan posisi di gendong.

" Tuan! suara apa itu? kenapa kantor ini jadi angker!"

Arena ketakutan dan tidak menyadari sama sekali posisinya saat ini, Tuan Muda hanya tersenyum senang di balik kegelapan itu! bahkan Dia berharap posisi ini akan lama. bau tubuh Arena begitu khas! wangi dan membuatnya Candu.

" Mungkin kucing!" jawab Tuan Muda spontan

" Ayo Tuan, kita keluar! Saya benar-benar takut!"

" Emmm! (Tuan Muda hanya mengangguk)

Setelah sampai di luar posisi Arena masih dalam gendongan Justin, Dia belum menyadari sama sekali karena terlalu takutnya dengan gelap.

" Sudah di depan!" ucap Justin lirih

" Huuh! ( Arena menghela napas sembari mengusut Dada, Saat menyadari posisinya Dia langsung turun sembari menahan malu) Aa Maaf Tuan! Saya... benar-benar tidak bermaksud!"

" Iya juga tidak apa-apa" Goda Justin

" Permisi Tuan!"

Arena menutup wajahnya sembari berlari ke arah sepeda motor "Arena... Apa yang Kamu lakukan? kenapa sampai terjadi hal memalukan ini?" Gadis itu menepuk jidat ...

sementara Tuan Muda hanya tersenyum, sembari melangkah masuk ke mobil. Bagas melihat semuanya, dia pun tertawa puas! akhirnya Tuan Muda pelan-pelan berhasil meluluhkan hati Nona Arena. sepertinya malam ini mood Tuan Muda sepuluh kali lipat jauh lebih baik.

" Malam Tuan, apa...kita langsung pulang?" Bagas sedikit basa-basi

" Ikuti Dia!" Pinta Justin

" Siap Tuan!"

sepanjang perjalanan dari jarak yang sedikit jauh, Mobil Tuan Muda mengikuti Arena! Dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan Pujaan Hatinya, jadi memastikan selamat sampai tujuan.

setelah tiba di kediaman Arena, Justin melihat Gadis itu memang dari Gadis biasa dan sederhana. suasana rumahnya juga begitu damai! terlihat ada dua orang perempuan yang menunggu Arena di teras, mereka langsung memeluk Gadis itu dan menjewer telinganya. ternyata informasi Bagas akurat, Arena anak yatim piatu dan besar bersama kedua kakaknya." kedepannya Kamu akan Saya buat Bahagia Arena " gumam Justin

" Kita pulang!" ajak Tuan Muda

" Baik Tuan!"

mobil beranjak pergi...

Malam ini Tuan Muda pulang ke rumah, sudah beberapa hari di apartemen. Wanita itu juga sudah pergi jadi Justin akan kembali.

setibanya di rumah terlihat terlihat Nyonya Wanda duduk di ruang tamu.

" Justin! Kamu akhirnya pulang Nak" Nyonya Wanda mendekat

" Em! ( Justin hanya mengangguk)"

" Sayang, maafin Mama ya! kedepannya Mama tidak akan seperti ini lagi"

" Ma, Aku harap Mama menepati kata-kata Mama! jangan buat Aku kecewa" pinta Justin

" Mama janji Sayang, oke! Kamu sudah makan?"

Justin hanya menggelengkan kepala

" Aduuh, kasian sekali anak Mama! ya sudah Mama siapkan makan dulu ya"

Justin mengangguk sembari tersenyum.

setelah makan malam selesai, Tuan Muda langsung ke kamar, Dia mandi dan mengganti pakaiannya. sembari menikmati air hangat dari shower, Justin membayangkan wajah Arena! kejadian tadi membuatnya semakin terus mengingat sang Gadis. " Aku benar-benar jatuh cinta! Apa...Dia akan mencintaiku? Aku takut Dia menolakku, apa yang harus Aku lakukan?!"

Justin terus memikirkan cara agar Dia segera mendapatkan Arena. dan bagaimana pun caranya Dia akan lakukan!.

selesai mandi dan mengenakan pakaian, Justin langsung istirahat... malam sudah semakin larut, waktunya untuk terlelap dalam mimpi indah.

***

Malam sudah berganti pagi...

Arena kesiangan... untung saja Kak Cahya membangunkan! tadi malam Dia tidak langsung tidur, karena di introgasi oleh kedua kakaknya! kenapa pulang sampai larut malam! Arena bukan type anak yang suka macam-macam jadi alasan Arena bisa di terima dengan baik oleh kedua kakaknya, lagipula Dia memang lembur bukan karena keluyuran.

setelah bersiap-siap Dia langsung kekantor.

di perjalanan Arena bertemu Dikta, dan mereka berhenti untuk sarapan di warteg pinggir jalan! meski Dikta juga orang kaya, tapi Dia sudah terbiasa makan di pinggir jalan sewaktu bersama Arena dulu! dan sekarang mereka kembali mengulang moment itu.

" Kamu mau pesan apa Ren?" Dikta menawarkan

" Sama aja Kak, apa yang Kak Dikta pesan Aku ikut" Arena tersenyum

" Oke!"

Dikta memesan nasi goreng spesial, setelah pesanan selesai mereka langsung menyantap sesekali mengobrol sembari melepas tawa. Arena tidak menyangka bisa melihat senyum Dikta lagi dari jarak yang begitu dekat! wajah yang selalu Dia kagumi sejak SMA.

Dari jauh, Tuan Muda tidak sengaja melihat Gadis yang di cintainya bersama manager Central Group! terlihat sekali wajah Arena bahagia dan tawanya begitu lepas tanpa beban. beda saat bersama dirinya! Justin mengepal kedua tangannya karena cemburu! amarahnya mulai memuncak! apalagi saat melihat Manager itu mengelus rambut Arena. Bagas menyadari Tuan Muda sedang tidak baik-baik saja, apalagi setelah melihat keakraban Nona Arena bersama sang manager. " Gawat...baru berputik sudah gugur duluan sebelum berbunga! Nona, Anda benar-benar sedang dalam masalah!" Bagas menggelengkan kepala, tidak tau apa yang akan terjadi nanti kepada Nona Arena! secara Tuan Muda sangat agresif dan kasar, beberapa hari ini sudah mulai berubah mungkin karena pengaruh Gadis itu, tapi hari ini...sepertinya akan kembali ke sifat asal.

" Kekantor sekarang!" perintah Justin

" baik Tuan Muda!"

mobil melaju meninggalkan tempat...

Arena dan Dikta sudah selesai sarapan, mereka pun ke haluan masing-masing untuk bekerja. Arena sangat bahagia dan hari ini tidak mungkin bisa dia lupakan! dalam hatinya ingin rasanya segera kembali ke pelukan cinta pertamanya itu.

setibanya di kantor dengan wajah ceria Gadis itu melangkah masuk ke dalam...

di perjalanan Arena bertemu Bagas...

" Nona, Nona Arena tunggu!" Bagas menghentikan langkah Arena

" Pak Bagas! kenapa Anda panik sekali?" Arena bingung

" Nona, Saya harap Nona bisa kendalikan emosi saat masuk ke ruangan nanti"

" Aa, ada apa Pak Bagas? Apa...Saya sudah membuat masalah?"

" Nanti Nona akan tau!"

" Baiklah Pak, Saya masuk dulu"

Arena bergegas masuk ke ruangan karena ingin tau apa yang sedang terjadi di dalam...

saat melihat isi ruangan, Arena kaget karena berkas-berkas sudah berserakan di lantai.

" Tuan, ada apa? kenapa semua berantakan?" Arena memungut satu persatu berkas

Justin membalikan badan dan langsung memepetkan tubuh Gadis itu ke dinding. Arena kaget campur takut

" Tuan, apa salah Saya? kenapa Tuan begitu marah?"

" Apa yang sudah Kamu lakukan Arena? sejauh mana hubungan Kamu dengan Manager itu?"

Arena menyadari Tuan Muda sudah terlalu jauh masuk dalam urusan pribadinya.

," Tuan! Anda benar-benar keterlaluan, Apa hak Tuan mengusik hal pribadi Saya!"

" Karena Saya menginginkan Kamu" bentak Justin

" Tapi Saya tidak menginginkan Tuan Muda! bukan kah itu sudah jelas?" Arena berbalik membentak.

" Lalu siapa yang Kamu inginkan? manager itu?" Justin mulai terpancing

" siapapun Dia, Bukan urusan Tuan Muda"

" Kamu sangat sulit untuk patuh Arena, Kamu sama sekali tidak mengerti perasaan Saya, Kamu mengacuhkan Saya demi manager itu!"

" Lepas Tuan, lepas!" Arena memberontak

Justin tidak bisa lagi membendung Hasratnya, dengan brutal Dia melumat bibir Gadis itu tanpa ampun! Arena sudah berusaha namun tenaga Tuan Muda begitu kuat Kokoh! sampai Dia melihat Arena menitikkan Airmata barulah Justin melepas ciumannya, Dia sadar telah menyakiti dan menyesal di dalam hatinya.

" Arena... Saya...Saya minta maaf! Saya tidak bermaksud... Saya..."

" Tuan Muda, Anda telah menghina Saya! dan ini yang kedua kalinya. Saya sangat membenci Anda Tuan! Saya menyesal karena sejak awal terperangkap di perusahaan ini. secepatnya Saya akan membuat surat pengunduran diri!" tegas Arena sembari mengusap airmata...

" Arena, maaf! tolong jangan seperti ini"

" Jangan sentuh Saya!" bentak Arena lalu berlari keluar dar ruangan sembari mengusap airmatanya yang terus jatuh.

Arena.... teriak Tuan Muda namun tidak di perdulikan Gadis itu sama sekali.

Justin menyesal sudah menyakiti Gadis yang di cintainya, emosi yang tidak bisa di kontrol membuatnya melakukan sesuatu di luar nalar...sesegera mungkin Dia akan meminta Maaf! karena Dia juga tidak mau Arena terus salah paham.

Bagas menyadari Nona Arena keluar dalam keadaan sedang menangis... " Perang sepertinya benar-benar terjadi! Tuan, apa yang sudah Anda lakukan? kalau seperti ini sudah pasti Nona akan semakin menjauh! Huh! rumitnya cinta dewasa ini, kenapa harus dengan remaja jatuh cintanya! sekarang repotnya pasti ke Saya, selain tempat pelampiasan apalagi nanti yang akan Saya terima huh!!" Bagas terus menghela napas karena setelah ini pasti Dia yang akan menjadi sasarannya.

Bersambung....

Bantu vote terus Ya, semoga ceritanya semakin menarik....biar Saya semangat terus untuk menulis... 🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!