NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:604
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sore

Arkan dan Reyval menyusuri setiap sudut sekolah mencari keberadaan Fina. Sejak Arkan tidak bisa menemukan Fina di kelas tadi, keduanya sama sekali tidak menemukan keberadaan gadis itu. bahkan ketika mencoba menghubungi nomor telepon Fina, Arkan tetap saja tidak dapat menemukan Fina.

"Kek nya dia balik deh Ar" celetuk Rey.

Mungkin saja kan? Karna gadis itu benar benar hilang tak tau kemana.

"Gue gak yakin deh" jawab Arkan lagi, menaiki anak tangga menuju ke rooftop sekolah.

"Dengan alasan apa lo bisa bilang kek gitu?" Rey bertanya dengan bingung. Tapi dia tetap mengikuti langkah Arkan yang menaiki anak tangga.

"Gue udah hubungin si Rio tadi, dia kan biasa duduk di parkiran mulu tuh pas pulang sekolah. Dia gak liat Fina sama sekali," ucap Arkan membuat Rey mengangguk.

Arkan membuka pintu rooftop, menatap ke sekeliling dan masih saja tidak menemukan Fina disana.

"Sial lah, kemana si dia? masa gua gak bisa nemuin dia." decak arkan begitu kesal.

kedua laki laki itu berdiri tegap sambil menghela nafas di rooftop. "Kemana yah??" Rey juga ikut bergumam pada diri nya sendiri.

"Tempat apa yang bisa jadi tempat gak banyak orang yang datang di sekolah ini? Gue rasa Fina ada di sana." ucap Rey memikirkan beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi.

"Wc cewe udah, lantai 1, lantai 2 sampe tiga pun udah, kantin, uks, musholla juga udah kita cek tadi....apa yahh??"

"Gudang sama taman belakang!" celetuk Arkan.

Sontak kedua nya langsung mengangguk setuju dan langsung buru buru menuju kedua tempat yang mereka sebut itu. Karna memang hanya 2 tempat itulah yang masih belum mereka datangi sejak tadi.

"Cuma itu yang belum kita cek kan?!" tanya Arkan dengan langkah besarnya.

Bahkan menuruni anak tangga begitu terasa mudah bagi nya.

"Harus nya iya!"

Mendengar jawaban Rey pun, Arkan semakin mempercepat langkah nya. Berharap bahwa di antara kedua tempat yang belum mereka datangi itu ada Fina di salah satu nya.

Sunggu sejak tadi hati Arkan tidak lah tenang. Setelah kejadian di kantin tadi, Fina menghilang begitu saja ntah kemana. Bahkan hingga waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan semua murid murid sudah pulang.

Sekolah pun juga sudah sepi, hanya tinggal beberapa petugas kebersihan dan juga satpam. Arkan khawatir terjadi sesuatu dengan gadis itu dan satu orang pun tak tau.

"Itu dia!"

Arkan dengan cepat melangkah kan kaki nya menuju ke taman belakang setelah mendengar ucapan rey dan menatap tepat ke arah tangan rey menunjuk.

Benar saja, di sana Arkan dan Rey bisa melihat ada seorang perempuan yang berambut panjang sedang berjongkok di depan sebuah kolam dan di dekat nya ada kucing bewarna oren yang tengah meminum air dari dalam kolam kecil di sana.

"Minum yang banyak kucing, kamu lucu banget" terdengar jelas itu adalah suara milik Fina di telinga arkan dan Rey yang berjalan mendekat ke arah nya.

"Fina, lo sumpah kita cariin dari tadi." ucap Arkan yang di angguki oleh Rey.

Fina pun menoleh ke arah sumber suara sambil mendongak kecil. Wajah nya tidak kaget, hanya saja kebingungan dengan apa yang di sampaikan oleh Arkan tadi.

"Kenapa? Gue di sini aja kok dari tadi." jawab nya, kemudian kembali mengalihkan pandangan nya kepada kucing dan kembali mengelus pelan kucing itu.

Arkan langsung mendudukan diri nya di rerumputan itu. Berbeda dengan rey yang langsung membaringkan tubuh nya tak jauh dari Arkan dan Fina. Sungguh begitu lelah mengelilingi setiap sudut sekolah hanya untuk mencari Fina.

"Sumpah yah, kita nyariin lo dari tadi di setiap sudut sekolah ini. Syukurnya aja gue gak ketemu mbak kunti yang kata orang orang itu ada di gudang." ucap rey membuat Fina terkekeh kecil.

"Gue di sini aja sama kucing. Lagi pula ngapain nyari gue? Gue bahkan gak kenal lo." ucap Fina dengan jujur.

Sungguh itu menyakiti hati Rey yang baru saja mendengar nya.

"Gue Rey, sekelas sama Arkan. Temen nya dia tuh." ucap Rey lagi memperkenalkan diri.

Mungkin diri nya tau dengan Fina dari cerita arkan temen nya itu. Tapi kan Fina tidak tau dengan diri nya, karna gadis itu sibuk dengan diri nya sendiri dan sama sekali tidak berbaur di sekolah dengan kondisi nya.

"Salam kenal yah" balas Fina yang begitu singkat. Dia pun tak bisa mengekspresikan diri nya sendiri bagaimana harus bersikap.

Di tengah obrolan itu, ada Arkan yang menatap lamat lamat Fina dari posisi nya. Satu sisi dia bersyukur Fina masih baik baik saja ketika dia temukan dan satu sisi merasa kasian kepada gadis di depan nya ini.

"seberapa banyak hal yang lo tanggung sendiri Fina?"

arkan menghela nafas nya. "Lo baik baik aja kan?" ucapnya, tersirat nada yang begitu cemas di sana. Namun tertutup dengan nada datar dan mimik wajah yang lelah.

Fina pun mengangguk, tangan nya terus mengelus kucing yang masih saja asik minum. "Baik baik aja kok." jawab nya begitu santai, seakan kejadian tadi bukan lah hal yang besar bagi diri nya.

Arkan tau itu hanya topeng, Rey yang mendengar nya pun juga tau bahwa itu hanya sebuah sandiwara yang Fina pasang.

Tampaknya gadis itu tidak ingin di pandang lemah dan di kasihani oleh orang orang di sekitarnya. Atau fina terbiasa memendam semua masalah nya sendirian dan tidak ingin orang lain ikut campur dalam hal itu.

"Huhh, kek nya capek banget yah kucing...sampe minum nya gak selesai selesai." celetuk Fina, dia tau kucing yang dia ajak biacara itu tidak akan membalas, tapi fina tetap melakukan nya.

Tak lama dalam keheningan itu, Kucing oren itu pun beranjak pergi begitu saja, meninggalkan 3 orang yang ada dalam keheningan besar yang melanda mereka.

Begitu canggung karna mereka bukan lah teman akrab, toh arkan juga baru 2 hari ini berbincang dengan Fina secara langsung.

Fina menghela nafas nya, lalu mendudukan diri nya di rumput bersama kedua laki laki itu dengan Rey yang ada di sebelah kiri nya berbaring dan Arkan yang duduk di sebelah kanan nya. Terpampang nyata ada cukup jarak di antara mereka bertiga di sana.

Membiarkan angin sore menembus kulit mereka dan canggung yang melanda mereka juga.

"Gua gak perlu di kasianin. Gua udah biasa kek gini. Lain kali, gak usah cari gue..gua gak mau ngerepotin kalian berdua. Tapi untuk sekarang, makasih yah udah nyari gue hehe"

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!