PUTRI ANGKAT KAISAR

ketika Putri Priscilla selesai meminum air putih tersebut, Dia merasakan sesuatu berbeda dalam dirinya.

ada aliran hangat yang tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuhnya, namun tentu tidak menyiksa. kemudian, dia langsung memuntahkan seteguk darah hitam yang sangat pekat dan bau.

"astaga Putri!! maafkan saya.!! cepat, tolong panggilkan tabib kemari.!!" panik Putri Celine.

"ah iya baik nona!!" dua pelayan Putri Priscilla pun langsung bergegas dan berlari meninggalkan kediaman tersebut. sementara Putri Pricilla merasa kalau tubuhnya baik-baik saja.

" aku tidak apa-apa Putri.. rasa, tubuhku sedikit bertenaga." gumamnya dengan suara yang pelan. sementara Putri Celine yang mendengar penuturan itu hanya mengerutkan keningnya sampai-sampai suara dari sang musang yang berasal dari ruang dimensi mengagetkannya.

"nona, anda jangan kaget begitu. dia tidak apa-apa. darah hitam pekat yang sangat bau itu adalah racun yang sudah mengendap lama di dalam tubuh dan juga sel-sel darahnya. dan ketika dia meminum air spiritual tadi, semua racun langsung dibersihkan. tapi tentu belum semuanya nona."

Deg

mendengar penuturan itu, Putri Celine teringat dengan kejadian pemilik tubuh yang mendapatkan hukuman dari sang kaisar akibat dituduh telah meracuni Putri pricilla.

(oh mungkin saja, apa yang dikatakan oleh musang itu benar. ) batinnya.

tak lama tabib itu pun datang bersama dengan kedua orang tua dan ke-7 saudaranya. mereka tentu saja takut terjadi apa-apa dengan Putri Pricilla dan sekaligus dengan Putri mereka sendiri.

"apa yang terjadi nak..?"

"ayah, Putri Priscilla baru saja memuntahkan darah yang hitam dan pekat serta bau itu. karena itu aku memerintahkan pelayan Sang Putri untuk memanggil tabib. tolong Pak tabib, tolong periksa tuan putri." ujar Putri Celine dengan raut wajah penuh permohonan.

kalau benar air itu membersihkan segala racun yang ada di dalam tubuh Sang Putri, maka kejadian seperti ini harus disembunyikan dan jangan sampai ada satu orang pun yang tau, termasuk keluarganya.

"baik nona. maaf tuan putri, izinkan saya memeriksa kondisi tuan putri." ucap sang tabib.

"oh iya tabib, silakan." setelah tabib itu mendapatkan izin, dia pun langsung bersiap memeriksa kondisi dan keadaan Putri Pricilla. sang tabib mengganggu anggukan kepalanya setelah itu menghentikan pemeriksaannya.

"mm.. semuanya baik-baik saja dan normal. hanya saja, yang dimuntahkan itu adalah racun yang telah lama mengendap di dalam tubuh yang mulia Putri." Putri Pricilla yang mendengar penuturan itu melotot.

"benarkah tabib?" tanyanya sedikit tidak percaya.

"benar yang mulia! hamba juga tidak berani berbicara sembarangan. di dalam tubuh Sang Putri, ada beberapa jenis racun yang sudah berada sangat lama dan perlahan-lahan akan memakan tenaga dan kekuatan Sang Putri. Karena itulah setiap hari, Putri selalu merasa lemas dan bahkan seolah-olah tidak akan melihat matahari esok hari."

"betul sekali tabib!! aku memang merasakan seperti itu setiap harinya. tapi kini, aku merasa kalau tubuhku sudah jauh lebih baik."

"benar putri!! mungkin ada sesuatu yang putri konsumsi sehingga membuat racun-racun itu dibersihkan dengan cepat." mendengar penuturan itu, Putri Priscilla menoleh ke arah Putri Celine dan sekaligus air yang telah diminumnya tadi.

namun Putri Pricilla tak mengeluarkan sepata kata pun. dia hanya mengganggu anggukkan kepalanya saja sambil berpura-pura untuk berpikir.

"berarti putri Pricilla tidak apa-apa tabib ?" tanya Tuan Baron yang sangat merasa cemas dan takut.

dia takut kalau putrinya kembali mendapatkan masalah karena telah membahayakan nyawa Putri Priscilla.

"tentu Tuan Baron!! semuanya baik-baik saja."

mendengar penuturan itu, semua yang ada di dalam ruangan itu pun langsung bernafas lega.

"syukurlah.." gumam mereka semua dengan serentak. Namun suara mereka terdengar lirih.

Putri Celine dan putri Pricilla pun saling memandang, dan kemudian tersenyum.

"kalau begitu, saya permisi dulu.." pamit tabib itu.

"baiklah tabib, mari saya antar." ucap anak pertama tuan Baron. Setelah kepergian tabib itu, putri Celine langsung memerintahkan putri pricilla untuk istirahat. Sementara, semua orang masih belum memperlihatkan wajah putri Celine.

"Putri. Sebaiknya anda istirahat dulu.." ujarnya. Putri Priscilla menoleh ke arah putri Celine.

"kamu nggak menemani ku putri?" tanya Putri Pricilla. Putri Celine tersenyum.

"saya tidak ingin mengganggu istirahat anda Putri. Putri juga harus banyak istirahat. Biar pemulihan putri bisa berjalan cepat. Oh ya. Dan tolong, ayah ibu, dan yang lainnya. Kabar tentang putri yang baru saja memuntahkan darah dan racun, jangan sampai tersebar keluar. Sebisa mungkin, kabar ini harus di tutupi. ini juga demi kebaikan putri pricilla." ujarnya dengan tegas.

"ayah rasa juga begitu nak!! jangan sampai masalah ini menyebar keluar. biarkan kita rawat Putri perlahan-lahan. takutnya, nanti ada yang memanfaatkan Kalian berdua lagi." ucap tuan Baron sambil menatap Putri satu-satunya di keluarga mereka dan juga sang putri dari kaisar pemimpin negeri ini.

Putri Priscilla yang mendengar penuturan itu tertunduk sejenak.

"hah!! maafkan Tuan Baron. saya tahu, masalah yang menimpa Putri Celine pasti cukup membuat kalian waspada. tapi saya sudah mengatakannya kepada yang mulia kaisar dan juga permaisuri. kalau Putri Celine sama sekali tak ada niat untuk meracuniku. bahkan aku sampai memohon kepada yang mulia untuk memberikan dekrit agar aku selalu berada di samping Putri Celine. mungkin ini terdengar egois tuan. tetapi jujur saja, hanya Putri Celine yang tulus merawatku di masa lalu. bahkan hanya Putri Celine yang selalu siap sedia membantu segala sesuatu yang aku butuhkan. aku juga sudah menganggapnya telah menjadi satu-satunya saudaraku di dunia. dan aku tidak akan pernah bisa menyamai kasih sayangnya yang telah diberikan kepadaku." ucap Putri Priscilla dengan sorot mata yang sangat tulus.

Tuan Baron dan nyonya jenny serta yang lainnya yang mendengar penuturan itu menghela nafas.

"tolong maafkan jika kami telah membuat Anda kepikiran yang mulia. tetapi, memang, kami sempat merasakan takut dengan apa yang telah menimpa putri kami. tapi kami cukup berterima kasih kepada kaisar dan yang mulia Putri, karena sudah memberikan keringanan hukuman dan mengembalikannya ke keluarga kami." tutur Tuan Baron.

"Tuan Baron! bukan aku yang telah menyakiti Putri Celine. dan bukan Putri Celine pula yang telah menyakitiku. oleh karena itu, aku akan menggunakan sedikit kekuatan yang aku miliki untuk melindunginya. dan saya mohon kepada Tuan dan yang lainnya, apa yang dikatakan oleh Putri Celine itu memang benar adanya. biarkan masalah ini cukup kita saja yang tahu."

"aku yakin! tubuhku sebenarnya tidaklah sakit sejak lahir. tetapi sengaja dibuat sakit agar bisa mengamankan posisi atau kedudukan mereka di dalam istana." ujarnya membuat semua orang yang ada di ruangan itu langsung menutup mulut.

ini adalah masalah internal istana. dan seharusnya mereka tidak memiliki hak untuk ikut campur. tetapi mereka juga tak bisa menolak apabila salah satu anggota istana menceritakan apa yang telah dicurigai nya.

"mm.. itu sangat betul sekali Putri. oleh karena itu, Anda harus sehat terlebih dahulu dan kita perlahan-lahan mulai belajar ilmu beladiri. setelah itu, kita akan cari satu persatu orang yang telah menyakiti anda dan juga menjebak ku." tutur Putri Celine yang langsung dibalas dengan anggukan kepala dari Putri Pricilla.

sementara Tuan Baron dan yang lainnya hanya bisa terdiam dan tak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Celine. apapun yang ingin kamu lakukan di masa depan nak., ayah akan selalu mendukungmu. tetapi tolong, Jangan pernah membahayakan nyawamu sendiri dan membuat kami kehilanganmu." tutur Tuan Baron yang begitu sangat tidak ingin terjadi apa-apa dengan putrinya.

Putri Celine yang mendengar penuturan ayahnya pun tersenyum. sunggu dia benar-benar melihat kasih sayang yang besar di mata Tuan Baron untuk putrinya ini.

andai saja mereka tahu, kalau Putri mereka yang sesungguhnya telah menyerah dan kembali ke tempat asalnya. dan Putri Celine tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan mereka.