Termasuk dalam series Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM)
Sekretaris Han, bisakah dia jatuh cinta?
Kisah hidup Sekretaris Han, sekretaris pribadi Tuan Saga, sekaligus tangan kanan dan pengambil keputusan kedua di Antarna Group.
Dia meneruskan sumpah setia mengabdi pada Antarna Group, hidupnya hanyalah untuk melihat Tuan Saga bahagia. Bahkan saat Saga mengatakan dia bahagia bersama Daniah, laki-laki itu tidak bergeming, dia yang akan memastikan sendiri, kebahagiaan tuan yang ia layani.
Hubungannya dengan Arandita memasuki babak baru, setelah gadis itu dipecat dari pekerjaannya sebagai pengawal pribadi Nona Daniah.
Bagaimana hubungan mereka akan terjalin, akankah usaha Aran mengejar dan meraih Sekretaris Han membuahkan hasil.
Simak kisahnya hanya di novel Lihat Aku Seorang (LAS) 💖💖
ig : @la_sheira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Anak yang Mirip Daniah
Han di tempat duduknya hanya diam membuang muka. Semua orang sepertinya jauh lebih geram saat melihatnya ketimbang saat mereka melihat ke arah Tuan Saga. Tentu saja, karena pesan peringatan yang dia tulis memakai huruf kapital tadi.
Waspada level satu kepalamu, dasar jomblo tidak tahu apa-apa, begitu isi kepala orang-orang yang sudah menikah. Saat Saga mulai bicara kegeraman mereka langsung beralih ke arah Saga lagi.
“Jawab dari yang paling normal dulu,”Saga melanjutkan bicara sambil melihat ke arah Brian. Ya, satu-satunya orang yang harus bersikap normal di antara kumpulan orang yang kadang sikapnya tidak jauh berbeda dari Tuan Saga. Walaupun biasanya apa yang Brian lakukan pun menyesuaikan dengan suasana hati Saga. Tapi Brian masih masuk kategori normal.
Harun dan Revan mulai senggol-senggolan.
“Kak kau enak, Tuan Saga tidak akan marah atau menendangmu kalau kau berbeda pendapat dengannya.” Revan protes seperti bocah pada kakaknya.
“Benar, Saga selalu melihatmu seperti melihat Pak Mun.” Harun semakin mengompori situasi.
“Aku iri, Tuan Saga pernah berteriak kesal padaku dan mengusirku gara-gara aku membalas kata-katanya.” Revan di samping kanan, Harun di samping kiri. Menarik lengan Brian dua-duanya seperti adik yang butuh pembelaan.
Padahal berani membalas Saga sudah merupakan hal luar biasa baginya.
Revan adalah anak dari seorang pengawal setia Antarna Group. Pengawal pribadi tuan besar dulu. Berbeda dengan Pak Mun yang sampai hari ini masih bekerja, ayah Revan memilih pensiun. Namun sebagai gantinya, dia menyerahkan putranya seutuhnya kepada Antarna Group.
Brian menyuruh dua orang berisik itu menutup mulut dengan tatapannya.
Memang begitulah, katanya dia mendapat kekebalan tersendiri di hadapan Tuan Saga berkat kesetiaan ayahnya. Ah, namun semua orang tahu, walaupun mendapatkan hak istimewa itu, namun Brian selalu menjaga sikap hormatnya melebihi siapa pun.
“Maaf Tuan Muda,” Menenangkan diri sebentar. Mencari pilihan kata yang tepat dan tidak menimbulkan prasangka. “Sebenarnya dua anak-anak saya hampir mirip 90 persen dengan istri saya.” Wajah Saga mulai memicing, dia tidak suka mendengar jawaban itu. Tapi bagaimana lagi, memang itu kenyataannya gumam Brian panik. Anak pertamanya memiliki sifat keras kepala yang nyaris sempurna dengan istrinya. Dari segi fisik pun demikian. Rambut dan garis wajahnya bisa dibilang hasil fotocopy. Tidak, itu muka istrinya waktu masih bocah dulu. Jadi cerita seru yang mereka banggakan kalau sedang mengobrol berdua. Tapi kenapa sekarang hal sepele begini malah jadi mendebarkan saat diucapkan di depan Tuan Saga. "Walaupun mirip dengan istri saya, tapi adalah sedikit yang mirip saya."
Jawaban yang diharapkan bisa menenangkan malah sepertinya menyulut *******.
“Saga, kalau anakmu mirip kakak ipar pasti malahan….” Hupp, Harun menutup mulut.
“Kau benar-benar mau aku usir ya dari sini, aku sudah mendengarmu mengoceh siang tadi. Sekarang diamlah. Kau juga punya pengalaman apa tentang anak, membuatnya saja belum pernah.” Kejam, telak sampai ke ulu hati yang dikatai.
Yang lain tergelak. Ada yang memukul-mukul bahu Harun. Supaya sabar. Proses masih Panjang untuk kalian para jomblo begitu hibur mereka. Boro-boro masalah anak, cari saja dulu belahan hati kalian masih-masing. Baru boleh sesumbar ujar mereka.
“Hiks, jahat sekali kau.” Tapi langsung menutup mulut saat melihat reaksi tidak suka Han.
Ia, ia, menakutkan sekali kau itu. Kau itu juga jomblo tahu! Sudah sok-soan tahu yang mereka bicarakan saja.
“Makanya serius sedikitlah dengan perjodohan yang sudah diatur bibi.” Bapak mentri yang sudah menikah itu buka suara. “Kau kabur lagi kan minggu lalu.”
Topik perjodohan Dokter Harun yang gagal dua kali Kembali di bahas. Dua kali Harun mangkir dari perjodohan yang di atur oleh ibunya. Bahkan dia tidak datang ke pertemuan dengan berbagai alasan. Paling sering dia memakai pekerjaannya yang tidak bisa keluar dari rumah sakit.
Seleraku kan perempuan kuat pekerja keras, tapi ibu selalu membawa gadis-gadis manja anak konglomerat yang bahkan tak pernah bekerja. Paling tidak seperti Aran lah aku baru mau datang. Eh…
“Kenapa malah membahas dia. Lanjutkan yang tadi.”
Langsung melihat Saga lagi, tapi sekarang semua sudah cengengesan. Ia lah, ini bahasan mengemaskan tentang anak yang mirip istri mereka.
Noah berdehem, calon Ayah mulai buka suara. Dia membeberkan tentang kehamilan istrinya. Diselipi puja dan puji di sana sini. Bikin iri kaum jomblo. Lalu dengan bangganya dia mengatakan.
“Kami kan menikah dengan cinta, jadi kehamilan Tamara berjalan dengan baik tanpa drama. Itu karena cinta kami dari awal pernikahan pastinya.” Ehm, puas.
Reaksi Saga yang terpancing. Padahal Noah niatnya cuma pamer sama semua orang, tidak mengkhususkan pada Saga. Tapi suami yang merasa berdosa di awal pernikahan itu seperti tersiram percikan bensin. Membuatnya berkobar kesal.
“Tutup mulutmu.” Tahu apa maksudnNoah, ya pernikahannya dengan Daniah hanya diawali dengan niatan pembalasanndendam pada Helene. Jadi Saga mengartikan kalau jawaban Noah sama dengan Harun. Anak dalam perut Daniah sedang balas dendam pada ayahnya.
“Haha, ia, ia maaf. Tapi sekarang kami tahu sebesar apa cintamu pada Daniah.” Memuji. "Pengakuan cintamu masih jadi legenda."
“Hemm.” Menepuk dada bangga.
Ya Tuhan lihat kelakuannya, senang sekali dia dipuji begitu.
“Niahku adalah segalanya buatku.”
Ya, ya, kami tahu.
Mereka menyia-nyiakan apa yang dikatakan Saga. Puja, puji tak kalah seru dari yang dikatakan Noah tadi. Tentang Niahku, Niahku dan Niahku.
Melanjutkan pembahasan kemiripan anak-anak dengan para istri setelah Saga puas membahas tentang istrinya.
“Kalau anakku percampura dari kami.” Bapak mentri kembali bersuara “Dia setampan aku tapi menggemaskan seperti istriku. Haha, apa? Protes! Nikah sana! wkwkwk”
Yang lain mendelik. Revan dengan kurang ajarnya mengguncang tubuh bapak mentri yang terbahak karena melihat kaum jomblo yang kesal. Membahas anak dengan kaum jomblo memang sudah seperti silet yang menyayat-nyatat. Apalagi orang-orang yang belum menikah di ruangan ini termasuk mereka sudah sangat kelebihan usia.
"Ia, ia. aku doakan kalian segera menikah. Kalau ada Veron lengkap sudah 4 jomblo mencari cinta“ Menunjuk 3 pejuang status singel.
"Saya tidak termasuk Tuan." Han melengos, menyentuh tengkuk lehernya.
Mereka kompak melongo lalu tertawa saat mendengar suara siapa itu. Kalau Saga tidak memukul meja mereka pasti belum berhenti membicarakan empat jomblo di antara mereka.
"Aku lanjutkan ya." Pak mentri masih melirik Han. Dia sudah mendapat kabar tentang gadis itu juga. Sepertinya benar, gumamnya. "Hati anak-anakku selembut istriku. Mereka juga suka musik seperti istriku. Kalau lagi ngambek kayak istriku juga nyebelinnya. wkwkw. Tapi mereka tetap lucu kalau ngambek. Ditowel-towel aja langsung lupa kalau ngambek.”
Dih, itu karena mukamu juga ikut berperan bapak mentri.
"Anak Anda nanti pasti sehebat Anda dan Nona. Membayangkan saja saya sudah takjub." Brian yang bicara dengan pilihan kata paling wajar.
“Saga memang apa yang kau takutkan si.”
“Memang anakmu nanti laki-laki atau perempuan.”
Dokter Harun yang sudah mau membuka mulut tertangkap pandangan Han. Dia menelan ludah ngeri. Bahkan pada Daniah sekalipun, dia tak boleh mengatakannya.
“Eh, coba kalian bayangkan. Bagaimana kalau anak Saga ini perpaduan dari kalian berdua. Berwajah manis dan menggemaskan seperti Daniah.” Noah mulai angkat suara lagi.
“Hei, siapa yang sedang kau bilang manis dan mengemaskan?” Marah. “Puji istrimu sendiri jangan Niahku.”
Ya, ya terserah kamulah.
“Bukankah itu jauh lebih menakutkan, wajah milik kakak ipar dan kepribadian milikmu wahai Tuan Saga yang agung.” Semua yang ikut membayangkan bergidik seram. Wajah yang cantik dan manis seperti Daniah, tapi kepribadian seangkuh Saga.
Memang kenapa denganku, kalian mulai kurang ajar ya.
“Benar penggabungan dua Gen, milik kakak ipar yang baik hati bercampur dengan milik Saga yang hemm, bagaimana ya bilangnya. Seratus persen itu bakal jauh lebih menakutkan.”
“Saga, kau pernah dengar tidak, ada yang bilang anakmu bisa mirip seseorang kalau waktu hamil dia benci sama orang itu. Bisa-bisa nanti tuan muda kecil kita mirip Han.”
“Kakak ipar kan nyusahin Han, pasti dia benci banget sama Han.”
Kenapa bawa-bawa aku.
Han yang cuma diam mendengar semua ocehan tidak berguna itu.
“Keluar!”
Huaaaa. Harun menarik tangan Revan saat perintah keluar terucap untuk kesekian kalinya. Diiringi tawa yang lain akhirnya dua jomblo paling berisik itu keluar ruangan.
Bersambung...
Hemmm dah pada nebak ya anaknya Niah nanti Cewek apa cowok ^_^
apa si Arya mnjdi cerita kisah key dn Abian yah
sweet banget.