NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Setelah kekasihnya Reino memilih menikahi wanita lain, Niara mencoba keluar dari patah hatinya dengan segenggam harapan cinta yang di berikan Ridwan seorang duda dua anak.
Setelah Niara mulai terbiasa mencintai Ridwan, Reino datang dan mengaku melakukan nikah paksa karena sebuah perjanjian yang dilakukannya dengan ibunya. Dengan harapan, setelah satu tahun menikah, dia akan bercerai lalu bisa kembali kepada Niara. Sayangnya, Niara sudah mengubur rasa cinta itu. Dia memulai menata hati dan kehidupan barunya dengan pernikahan yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Di hari pernikahannya dengan Ridwan, Reino datang dengan membawa tragedi berdarah yang tidak pernah di bayangkan oleh Niara. Salah seorang anak tirinya dibunuh oleh Reino tepat di depan matanya. Tak sampai disitu, untuk bisa kembali dengan Niara, Reino selalu menerornya dan menculik Niara. Rasa cinta Reino yang berlebihan, menyiksa hari-hari Niara.

Yuk, ikuti kelanjutannya!
like, coment, subscribe ❤️

🍁stay tuned

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Ketika semuanya ingin di akhiri, namun tidak tahu harus mulai darimana. Dua pasang mata saling menatap. Aku kalah talak kali ini, dan segera menundukkan kepalaku.

BAB 7 ( Menyelesaikan Masalah )

“Jadi kamu, wanita yang disukai Mas Rei?”

Abel membuka percakapan, setelah beberapa menit saling membisu. Abel berjalan memutari tubuhku, menatap dari ujung kaki hingga ujung kepalaku berulang kali. Aku semakin kesal dengan tingkahnya, seakan aku paling salah dalam keadaan ini. Aku menaikkan pandanganku dan mencoba berani menatapnya dengan wajah sinis.

“Kenapa?” balasku. Aku berjalan di ujung halaman, duduk dengan menarik nafas berulang kali. Sedang, Abel mengikutiku dari belakang.

“Aku ini istrinya Mas Rei, istrinya!” ujar Abel, memperjelas posisinya. Aku diam, membuang muka.

“rasanya aku ingin benar-benar membunuhmu! Kau telah membunuh anakku. Kau dendam karena tidak bisa memiliki Mas Rei, kan?!”

Aku mendongak, menatap Abel yang berdiri di depanku. Dalam situasi seperti ini, aku masih jadi pengecut. Mataku hanya basah dan mulutku kelu untuk berbicara.

“Kau menemui suami orang diam-diam, membuatnya celaka!”

Abel mengangkat daguku, lalu membuangnya dengan kasar. Aku tidak terima dengan perlakuannya, kemudian bangkit dari tempat dudukku dan mendorong tubuhnya hingga tersungkur di atas rumput.

Aku melihat Abel mengeram kesakitan, dan menyentuh perutnya. Aku diam dengan ketidak pedulianku saat ini.

“Kau yang mengambil Reino dariku! Dia yang menemuiku!” ucapku tegas, berjalan meninggalkannya.

“Dasar pelakor, pembunuh!” teriak Abel memaki. Aku berbalik badan dan kembali berjalan ke arahnya.

“Terserah! Bawa mertuamu pulang. Jika tidak aku akan terus mengejar Reino!” gertakku pada Abel.

“Dasar jalaaaang!!” Abel teriak semakin kencang, dan aku tidak memperdulikan nya. Aku masuk kedalam rumah. Mendekat dalam kerumunan perkelahian dan adu mulut antara orang tuaku dan ibunya Reino. Aku menarik tangan Ibunya Reino dengan kuat dan membuatnya keluar rumah.

“Aku akan membayar 100 juta itu, jangan pernah datang lagi kesini! Dan katakan pada putra kesayanganmu, saat sadar berhentilah menemuiku!” ucapku ketus, lalu menutup pintu dengan keras.

Aku berjalan menaiki tangga dan kembali masuk kedalam kamar. Ibuku terus meneriakiku, memakiku. Aku menutup telingaku rapat-rapat.

Setelah beberapa jam hening, aku membuka jendela kamar dan sudah tidak mendapati kebersamaan Abel dan Ibunya Reino. Saat ini niatku cuma satu, segera membayar uang damai itu, lalu meninggalkan semua permasalahan ini.

Aku mencuci muka, lalu berpakaian rapi keluar dari kamar. Aku melihat ibuku duduk di ruang makan, melihat kehadiranku raut mukanya memperlihatkan rasa kesal yang dalam.

“Mau kemana?” tanya Ayah tiriku.

“Aku ingin menjual mobilku, setidaknya itu bisa untuk jadi uang tambahan membayar uang damai.” jawabku, bergegas pergi. Ayah tiriku mengejarku dan menarik tangan kananku.

“Mobil tua seperti itu tidak akan laku 100 juta, tunggu disini!” Ayah tiriku menahan langkahku. Beliau mendekat kearah Ibuku, membisikkan sesuatu hal. Sesuatu hal yang pasti buruk untuk didengar, karena setelah mendengar ucapan Ayah tiriku, Ibuku mengeluarkan ekspresi terkejut dan kesal.

Ibu masuk kedalam kamar, diikuti dengan langkah kaki Ayah tiriku. Keduanya keluar dari kamar dalam beberapa menit, ibuku membanting piring melamin di meja. Sedang, Ayah tiriku mendekat dengan amplop coklat yang tebal.

“Pakai uang ini, urus masalahmu hingga selesai,” ucapnya. “jangan pernah melakukan kebodohan lagi” imbuh Ayah tiriku. Aku melihat segepok uang di dalam amplop, untuk pertama kalinya aku menyadari kebaikan Ayah tiriku.

Aku pergi keluar rumah, memesan taksi untuk kembali ke kos. Mengambil mobilku yang ada disana, aku berniat menjualnya pada Vira. Semalam Vira meneleponku, menanyakan kondisiku, mengatakan jika semua karyawan tahu tentang kecelakaan yang aku alami. Namun, tentang siapa orang yang aku tabrak, sepertinya belum terendus sampai sana. Aku yang awalnya berniat meminjam uang dari Vira, malah menjadikan dia pemilik mobil kesayanganku. Karena dia juga melihat iklan di marketplace dan memang berniat membeli mobil bekas untuk ke kantor.

Setibanya di kos, aku segera mempersiapkan beberapa surat mobil untuk aku bawa ke rumah Vira. Saat hendak mencari kunci cadangan mobil, aku menemukan beberapa lembar fotoku dan Reino saat liburan di Bali. Aku memandangnya, membuat pikiranku bernostalgia di masa-masa bahagia pacaran yang kami lewati.

Air mata mulai menetes turun, aku mengusapnya berulang kali, akan tetapi tidak berhenti juga. Aku memeluk foto itu erat-erat. Meluapkan kerinduan dan kesedihanku.

“Aku berdoa, semoga kau baik-baik saja.” ucapku lirih, lalu mencium wajah Reino yang tergambar dalam foto. Aku menyobek semua foto tersebut, berharap kenangan itu juga akan hilang. Setelah itu, membuangnya ke tong sampah. Aku pergi meninggalkan kamar kos, pergi dengan mobilku menuju rumah Vira.

Sepanjang perjalanan, hatiku berdebar. Bayangan kecelakaan yang dialami Reino menghantuiku. Seakan aku masuk kedalam fatamorgana kecelakaan itu lagi. Tanganku gemetar dan berkeringat dingin, aku menghentikan mobilku, melipir di pinggir jalan. Aku masih trauma menyetir kali ini. Dengan tangan setengah gemetar, aku menghubungi Vira untuk segera menyusulku.

30 menit kemudian, Vira datang dengan suaminya berboncengan sepeda motor.

“Kau kenapa? Masih sakit?” tanya Vira, mendekat. Aku hanya menggelengkan kepala. Suaminya memberikan sebotol air mineral. “Terimakasih,” balasku.

Aku menyerahkan surat-surat mobil pada Vira dan Vira memberikan uang 35 juta padaku.

“Terus kamu mau kemana? Naik apa?” tanya Vira, menolongku bangkit.

“Aku mau naik taksi saja.” jawabku

“Aku temani ya, kasihan kamu.”

Aku berpikir keras menerima tawaran Vira, karena setelah ini aku hendak ke rumah Reino dan memberikan uang 100 juta itu. Aku tidak ingin terbelenggu dalam masalah ini lagi. Aku juga tidak mau Vira tahu jika orang yang aku tabrak adalah istrinya Reino, karena pasti akan timbul pembicaraan buruk lainnya tentang aku di Pabrik. Mereka semua tahu hubunganku selama ini dengan Reino, menabrak istrinya Reino meskipun bukan kesengajaan aku lakukan, itu akan menjadi pemikiran yang lain untuk orang lain.

“Tidak, aku bisa sendiri.” ucapku. Vira mencarikan aku taksi dan pergi setelah aku masuk kedalam taksi. Aku melihat kebelakang, mengucapkan selamat tinggal dengan mobil kesayanganku. Mobil yang pertama aku beli dengan hasil kerja kerasku.

Tiba di rumah Reino, aku mengumpulkan tenaga dan berusaha tenang. Masuk ke halaman rumahnya, di sambut dengan pembantu di keluarga mereka.

“Eh, Nona Niara. Mau menemui Mas Reino?” ucap pembantu rumah Reino yang ramah padaku. Aku tersenyum saja.

“Masuk Non, saya panggilkan Ibu.”

“Tidak bik, saya di teras aja.”

Pembantunya masuk kedalam rumah memanggilkan Ibunya Reino.

Aku duduk di kursi teras rumah mereka, sambil terus mengelap keringat di kening.

Lima menit kemudian, Ibunya Reino keluar dengan berdecak kesal. Menatapku sinis dan mengangkat kedua tangannya ke pinggang.

“Ada apa lagi, sudah ada uangnya?”

Aku mengeluarkan satu amplop coklat dari tas. Menaruhnya di atas meja. Ibunya Reino diam, lalu masuk kedalam rumah.

Aku tidak tahu apalagi yang akan Ibunya Reino lakukan. Aku harap cepat selesai.

Ibunya keluar dengan 2 lembar kertas putih.

“Tandatangani ini!”

Ibunya menaruh dua kertas yang berisi kalimat panjang dan juga dua bolpoin. Ini seperti kontrak atau surat perjanjian untuk keduanya.

Aku membaca setiap kalimat yang tertera, hingga di kejutkan pada kalimat paling akhir.

1
Abu Yub
mampir thor.
Sop cakar Ayam.
Sop Ayam daging
Drezzlle: oke nanti ya
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku tahu Reino itu obses banget, toxic banget. tapi jujur aja, aku nangis.

gak bisa, hati kecilku terluka. selamat Thor, 5 bunga untuk mu:)

hiks hiks hiks T_T
iqbal nasution
make it happen
Drezzlle: makasih kak udah mampir
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
jangan......
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
wehhh sadar Naira. makin ancur dong, syang!!!

aku perlu gerbang dimensi!
🌞Oma Yeni💝💞
🌹🌹🌹obat galau /Shame/
Drezzlle: pelukan adalah obat galau
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
resiko kesalahan masa lalu /Sleep/
Drezzlle: namanya juga dulu belum bisa bedain antara bego dan cinta oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
si pelaku masih belum diketahui
🌞Oma Yeni💝💞
ihhh,, si reino gak sehat juga rupanya
Drezzlle: /Smile/ makasih sudah mampir
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
nambah lagi capeknya nih
Drezzlle: namanya juga nikah sama duda oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
reino juga ngapain nyari terus sih
🌞Oma Yeni💝💞
ketahuan deh
iqiww
jangan lupa mampir kak
iqiww
mantap kak
iqiww
baru baca 1 bab dlu kak hehe
Drezzlle: makasih ya, nanti kesana agak siang
total 1 replies
iqbal nasution
puebi bagus ya kak...
iqbal nasution
kalo autornya cewek, selera duda seperti pak ridwan
🌞Oma Yeni💝💞: trus klu cwok sukanya janda /Facepalm//Shame/
Drezzlle: kok tahu tempe? /Shy/
total 2 replies
The first child
Aku hadir lagi thor..
mampir juga ya..
Drezzlle: thank you
total 1 replies
Dwalkii
bales kunjungan nih kak/Proud/
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku berharap aarav benar-benar anak Ridwan dan niara...
nie kalok ternyata sampai anak si cowok itu, ku bakar rumah sakitnya!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!