Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Aku kaget setengah mati sampai nampan gelas yang aku pegang terjatuh dan gelas pun pecah semua.

“Ja-jadi aku dengan Tina...??

Pembicaraan Ayah, Ibu, dan om Burhan sampai terhenti karena kaget mendengar bunyi gelas yang pecah.

“Kirana...??” Ibu langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiriku.

“Kamu gak apa-apa, nak?” tanya ibu dengan nada khawatir.

“Gak apa-apa, ibu! aku cuma mau tanya apa yang dikatakan om Burhan tadi benar?”

“Ibu juga kurang tau, tapi kita akan tanya ke om Burhan yang sebenarnya ya? Sekarang lebih baik kita bersihkan dulu pecahan kaca yang berserakan ini agar tidak melukai kaki kita.” Perintah ibu kepadaku.

Setelah selesai membersihkan pecahan gelas-gelas, aku kembali membuatkan minuman dan menghampiri mereka di ruang keluarga.

“Ayah, om Burhan, silakan diminum dulu tehnya, maaf tadi aku agak kaget makanya gelas-gelas jatuh dan pecah.”

Aku melihat mereka semua sudah selesai meminum teh mereka, aku pun mulai membuka pembicaraan.

“Maaf om Burhan, aku mau bertanya jadi selama ini om Burhan mempunyai anak dan istri?” tanyaku kepadanya.

“Iya Kirana, om mempunyai anak dan istri. Om datang ke sini karena ingin bertemu dengan mereka.” Jelas om Burhan

“Lalu kenapa baru sekarang om mencari mereka? Apa ada masalah antara om Burhan dan istri om Burhan?”

tanyaku lagi dengan sangat hati-hati.

“Ceritanya panjang, nak.” Jawab om Burhan.

“Maukah om menceritakannya kepadaku, karena aku memang ingin tau?”

Om burhan sempat menatap Ayah dan Ibu, sepertinya beliau meminta persetujuan untuk menceritakan masa lalunya itu kepadaku.

“Tidak apa-apa Burhan, ceritakanlah saja kepada Kirana, karena semuanya ini nanti akan saling berhubungan. Setelah kamu selesai bercerita, gantian kami yang akan bercerita.”

Dan om Burhan pun menceritakan semua masa lalunya itu kepada kami bertiga.

***

POV BURHAN

Namaku Burhan Santoso, aku mempunyai kakak kandung bernama Eko Santoso. kami hanya 2 bersaudara saja, Ayah dan Ibuku tinggal di Jogjakarta, sedangkan aku tinggal di Jakarta bersama kakakku yang memang mempunyai toko sembako yang lumayan besar.

Saat aku sedang berbelanja keperluan untuk toko, aku tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sangat cantik sehingga semua barang-barangnya berserakan di jalan.

Aku pun Segera membantunya membereskan barang-barangnya yang jatuh itu dan meminta maaf padanya, dia pun memaafkanku dan kami berpisah untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.

Tapi siapa sangka kalau ternyata kami berdua adalah tetanggaan. dan dari sejak itu kami mulai dekat, sering jalan bersama, dan sering berkomunikasi lewat handphone. Sampai suatu ketika aku bersama mas Eko datang ke rumahnya untuk melamar wanita yang bernama Dinda itu.

Tapi lamaranku ditolak oleh orangtuanya Dinda dan mereka tidak merestui hubungan kami dengan alasan aku yang tidak mempunyai pekerjaan.

Mas Eko yang kecewa pun segera mengajakku untuk pulang kembali ke rumah. Rumahku dengan rumah Dinda hanya terhalang oleh tiga rumah saja.

Saat itu aku dan dia sempat hilang komunikasi selama 6 bulan, bahkan sampai mas Eko menikah dengan mbak Ayu pun mereka tidak datang, padahal mas Eko ada mengundang mereka juga.

Sampai hari itu aku kembali bertemu dengan Dinda di pasar, dia menyapaku dan meminta maaf atas sikap kedua Orang tuanya bahkan mengajakku untuk mampir di rumahnya sepulang dari pasar.

Awalnya aku menolak, tapi Dinda terus membujukku hingga aku pun luluh ditambah dengan perasaan cinta yang masih ada untuk dirinya.

Sesampainya di rumah ternyata hanya ada kami berdua saja, kedua orangtua Dinda mendadak harus pulang ke Bandung karena ada sedikit urusan.

Awalnya kami hanya mengobrol-ngobrol sambil minum dan makan cemilan, tapi tidak tau siapa yang memulainya duluan, hingga kami melakukan perbuatan terlarang itu.

Dan ternyata Dinda pun masih perawan, maka aku pun berjanji akan bertanggung jawab dengan dirinya itu.

Sesampainya di rumahku, mas Eko Sempat curiga karena melihat penampilanku yang sangat lusuh, ditambah juga pulangnya sangat larut.

Aku bilang saja kalau aku habis bertemu teman lama dan akhirnya dia mengajakku ke rumahnya, dan di sana aku pun ketiduran. Di saat sadar aku pun segera bangun dan minta ijin untuk pulang.

Tiga hari kemudian, aku berniat untuk bertemu dengan Dinda kembali di rumahnya. Tetapi ternyata sesampainya aku di sana, aku melihat banyak mobil-mobil mewah yang terparkir di sana, dan aku melihat Dinda yang sedang bertunangan dengan pria yang kalau dilihat dari penampilannya cukup kaya.

Aku yang merasa kecewa dan sakit hati pun segera meninggalkan tempat tersebut dan menyerah untuk tidak lagi mengejar wanita itu.

Wanita yang telah membuatku hancur berkeping-keping, wanita yang membuatku tidak mau merasakan lagi apa itu yang namanya jatuh cinta, sehingga aku pun memilih untuk tetap sendiri tanpa adanya pendamping hidup.

***

Seminggu setelah kejadian itu, kami mendapat berita kalau Bapak sedang sakit keras, dan kami semua pun diminta untuk segera berangkat ke Jogjakarta.

Hari itu itu juga kami membeli tiket kereta api dan segera berangkat ke Jogjakarta, dan sampai di stasiun kereta api, kami dijemput oleh pakde Mario yang merupakan sepupu dari bapak.

Ternyata ketika kami sampai di rumah, dan sempat berbicara sedikit dengan bapak, setelah itu bapak pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sungguh sedih hati kami berdua ditinggalkan oleh bapak, sosok yang begitu sederhana dan juga berwibawa.

Bapak pun meninggalkan kami berdua dengan banyak sawah, tanah dan juga perkebunan.

Yang pada akhirnya aku, dan anak pakde Mario yang mengelolanya, karena mas Eko tidak bisa meninggalkan tokonya yang lumayan besar dan ramai juga.

Kebetulan di kompleks kakakku tinggal, yang mempunyai toko adalah mas Eko dan juga orang tua Dinda.

Akhirnya aku pun terus tinggal di Jogja mengelola tanah peninggalan bapak dan juga menjaga ibuku.

Tanah yang dikelolah itu tetap hasilnya akan aku bagi dua dengan mas Eko, biar bagaimanapun dia anak sulung dan juga mempunyai hak atas tanah peninggalan bapak.

Dan tidak lupa juga upah untuk anak pakde Mario, si Herman yang rajin dan teliti dalam mengurusi tanah perkebunan kami.

Sampai ibu meninggal pun, mereka menyuruhku untuk mencari istri, tapi entah kenapa? Susah sekali untuk aku membuka hatiku kembali, aku takut terluka untuk yang kedua kalinya.

Hingga 25 tahun kemudian, aku mendengar bahwa Dinda baru seminggu menikah langsung diceraikan oleh suaminya karena sudah tidak perawan dan juga diketahui bahwa Dinda hamil.

Kedua orangtuanya pun meninggalkan dia, kembali ke Bandung karena merasa malu dengan aib tersebut.

Aku pun segera menelepon mas Eko dan menanyakan tentang Dinda kepadanya.

Mas Eko bilang kalau Dinda memang punya anak perempuan, tapi tidak tau namanya siapa? dan mereka pindah dari rumah lamanya sejak anak gadisnya itu lulus SMA.

Lalu mas Eko pun bertanya kenapa aku menanyakan tentang Dinda, aku pun menceritakan semuanya. Mas Eko pun sempat marah dan kecewa padaku, karena aku menjadi laki-laki yang tidak tau bertanggung jawab.

Dan mas Eko pun mencari tau tentang Dinda dan anaknya itu lalu dia pun menyuruh aku untuk secepatnya datang ke Jakarta.

Aku pun juga menyuruh orang untuk menyelidiki tentang Dinda dan anaknya itu. Aku yakin sekali kalau anak yang bersama Dinda itu adalah darah dagingku, apalagi akulah yang pertama kali merenggut keperawanan Dinda.

Sampai akhirnya aku pun mendapat informasi kalau betul Dinda mempunyai anak perempuan yang bernama Tina Utami yang sekarang sudah menikah dengan pengusaha muda bernama David Sanjaya.

Tina tinggal bersama suaminya di jakarta, sedangkan Dinda sekarang tinggal di Bandung.

Dia pun sama sepertiku tidak pernah menikah lagi setelah diceraikan oleh suaminya itu.

Sampai akhirnya aku pun memutuskan ke Jakarta untuk menemui anakku Tina.

Tunggu Ayah, nak. Ayah pasti akan segera bertemu denganmu, dan Ayah berjanji akan membayar semua kesepianmu selama ini.

***

Aku mendengar cerita om Burhan dari awal hingga akhir.

Betapa sedihnya nasib Tina, mungkin itulah yang membuat dia jadi seperti itu, karena tidak adanya didikan seorang Ayah, sehingga membuat hidupnya jadi tidak terarah.

“Jadi Tina adalah keponakanku, dan juga saudara sepupu dari Kirana dan Laras.” Ucap ayah

“Tapi kamu harus tau Burhan, kalau Tina adalah pelakor yang telah membuat rumah tangga Kirana dan David hancur. Ia menceraikan Kirana dan memilih menikah siri dengan Tina." ucap ayahku.

“Ti- tidak mungkin??”

***BERSAMBUNG***