DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
Mengingat kejadian semalam membuat Pangeran Yu Lan enggan bertemu siapa pun namun saat ia sedang asyik membaca tiba tiba seorang pria paruh baya datang menghampiri nya
tap
tap
tap
"Hormat pada pangeran Yu Lan" ucapnya memberi hormat
"Hn, ada perlu apa kau kemari Darui?" tanya sang pangeran tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku yang ia baca
"Hamba diminta oleh yang mulia raja memanggil untuk anda pangeran. Anda diminta beliau datang keruang kerja yang mulia" jelas Darui
Mendengar ucapan dari sang jendral Yu Lan langsung menutup buku yang ia baca dan menatap Darui dengan pandangan datar.
"Katakan pada raja mu, aku akan akan datang"
"Baiklah yang mulia, akan saya sampaikan ucapan anda. Kalau begitu saya undur diri" ucapnya sambil membungkuk
"Hn"
Sepeninggal Darui Yu Lan pun mendengus
"Cih! Kalau ada maunya saja aku baru dipanggil. Tapi jika berkaitan dengan yang lain aku seperti di anak tiri kan Heh! sungguh menggelikan si tua bangka itu" ucapnya tidak habis pikir
Ia pun dengan santai menuju ruang kerja sang ayah, namun sesampainya didepan ruangan itu Yu Lan mendengar senda gurau antara sang ibu dan sang kakak
Didalam ruangan itu Incaru sedang berbicara tentang sang adik
"Ibunda tahu saat kecil Mong Lan itu imut sekali. Kata paman kang dia itu selalu bersemangat jika di ajak berlatih pedang" jelas sang anak
"Benarkah nak, ibunda sangat menyesal tidak ikut andil dalam membesarkan adikmu itu" ucapnya sedih
Melihat kesedihan sang Ibunda Incaru pun menyentuh bahu wanita cantik itu
"Ibunda, aku tahu perasaan mu, tapi aku yakin lambat laun Mong Lan akan mengerti posisi mu"
Sang ayah yang mendengar itu pun hanya diam namun "Incaru kau seharusnya tahu, adikmu itu jika di asuh di istana akan dalam bahaya. Maka aku harus melakukan ini"
"Tapi ayah, seharusnya kau jujur padanya, tunjukkan jika kau melakukan itu karena terpaksa"
Mendengar itu Furkada hanya diam
"Kalau kau bersikap demikian Yu Lan akan membencimu ayah. Kau tahu Yu Lan hanya ingin mendapatkan kasih sayang dari mu. Namun apa yang kau lakukan kepada nya? Kau selalu bersikap dingin padanya. Bahkan kau seakan membeda - bedakan kasih sayang mu terhadap nya"
Furkada menatap tidak percaya dengan ucapan sang anak. "Apa yang kau katakan putra mahkota!"
"Apa yang ku katakan ayahanda? Seharusnya kau beri perhatian mu pada Yu Lan" ucap Incaru
"Bukankah aku sudah melarang nya untuk tidak mencoba hal hal yang tidak dapat anak itu raih" ucap Furkada tetap keras kepala .
Mendengar itu membuat Incaru semakin tidak habis pikir dengan sikap sang ayah
"Apa dengan mengirim Mong Lan ke tempat terpencil seperti itu , kau pikir bisa mengubah sifat keras kepalanya? Heh, jawabannya tidak! Kau. Malah semakin dibenci putra mu sendiri!" Sang istri mencoba menengahi perdebatan yang dari tadi tidak ada ujungnya itu .
Dengan tatapan tajam Furkada pun berkata
"Kau tidak perlu ikut campur permaisuri ku!"
"Aku berhak! Yang mulia. Dia adalah putra ku dan aku ingin menebus dosa ku dengan cara memberikan perhatian. Tidak seperti mu yang selalu menekannya!" ucap sang permaisuri dengan nada yang meninggi.
Furkada terkejut saat melihat sang istri yang begitu berani "Permaisuri, kau berani hanya karena anak itu?"
Ming Xi semakin meradang "Apa kau bilang hanya, kau bilang anak bungsu mu itu hanya! Furkada kau itu seorang ayah yang tidak memiliki hati!"
"Tapi aku berhak mengatur hidup anak itu!" ucap sang raja
Saat itu Yu Lan yang mendengar itu pun langsung mendobrak pintu itu
Braakk!!
"CUKUP! YANG MULIA!" teriaknya
Dan itu membuat ketiga orang yang ada didalam terkejut bukan main
Pangeran Yu Lan pun masuk dan menatap tajam sang ayah
"Kau, tidak perlu mengatur hidupku yang mulia. Kau atur saja putra kesayangan mu Incaru. Jangan pernah atur hidup ku. Kau kira hidup di sini ini membuatku bahagia? Tidak!" jedanya
"Aku juga ingin bebas kau tahu di sini aku sangat terkekang "
Sambil menatap sang ayah " Kau tahu aku bukan boneka mu! Kalau bisa aku ingin keluar dari istana ini dan melepaskan gelar pangeran ini"
"Tidak! putra ku, ibu mohon jangan lakukan itu " ucap sang ibu
"PANGERAN YU LAN! JAGA BICARAMU!" teriak sang ayah
"Kenapa, apakah anda ingin mengusir ku?" tantang Yu Lan
Furkada pun terdiam lain hal Ming Xi dia mencoba menghampiri sang anak namun pangeran langsung menghindar
"Nak hiks~ ti ti dak ada yang hiks~ i ingin mengusir mu hiks~" ucapnya sambil menangis
"Heh! Meskipun itu memang niat suami mu. Aku juga tidak peduli! Itu malah lebih baik"
Mendengar itu Furkada terdiam
"Aku datang ke sini untuk memberikan laporan ku untuk desa yang ku datangi" sambil menyerahkan sebuah dokumen di meja
"Jika tidak ada keperluan, aku pergi" setelah mengatakan itu Yu Lan pun pergi tanpa memberikan salam penghormatan pada sang ayah
Ming Xi menatap sendu sang anak "Mong Lan"
Incaru yang melihat itu langsung memeluk wanita itu
"Ayah kau memang egois, semoga kau tidak menyesal jika kau kehilangan putra bungsu mu"
"Ibunda aku pergi dulu"
Setelah mengatakan itu Incaru pun pergi. Tinggal berdua
"Aku membenci mu Furkada" setelah mengatakan itu Ming Xi pun meninggalkan sang suami seorang diri
Setelah meninggal tempat dimana perdebatan kedua orang tuanya itu terjadi. Saat ini dia berada disebuah taman yang di hiasi banyak bunga dan. kini ia duduk seorang diri
Dan dari kejauhan seorang laki-laki yang berparas tampan menatap nya sendu. Ia pun berinisiatif menghampiri sang adik guna untuk menghiburnya
"Aku tahu kau begitu terluka Mong Lan. Kau sangat membenciku saat ini"
"Tapi aku mohon, jangan benci ayah kita" pinta laki laki itu yang ternyata adalah Incaru
Yu Lan pun menatap dengan pandangan mengejek
"Ayah kita kau bilang? Dia itu ayahmu bukan ayah ku" ucapnya datar
Incaru terdiam, memang benar, Furkada tidak pernah memperhatikan sang adik bahkan sang ayah tidak terlepas menyayangi pemuda itu.
"Ayah ku sudah lama mati" tambah nya lagi
"Yu Lan! Jaga bicaramu!" bentak Incaru
Mendengar sang kakak membentak nya Yu Lan malah tertawa
"Hahaha hahaha, kenapa, kau tidak terima? Apa kau tuli haah, Aku bilang ayahku sudah mati, aku tidak memiliki ayah seperti dia. Bagi ku dia orang asing"
Incaru tahu betapa hancur nya sang adik saat itu sang ayah memang terkesan membedakan. Bahkan. Furkada terkesan dingin pada sang adik.
Flashback
Incaru ingat saat itu sang adik berusia 15 tahun. Ketika itu Yu Lan sedang berlatih pedang dengan sang kakak
Saat Yu Lan menangkis serangan Incaru, tanpa sengaja pedang Yu Lan mengenai lengan sang kakak.
SRIINGG!!
"Akkhhh" pekik Incaru
Mong Lan pun langsung menghampiri incaru
"Maaf kak, maafkan aku. Aku tidak sengaja"
Incaru pun menggeleng. "Aku tidak apa adikku"
Kebetulan Furkada yang melihat itu pun terkejut
"YU LAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA INCARU!" teriak sang ayah
Yu Lan pun langsung menunduk takut namun ia memberanikan diri menjawab pertanyaan sang ayah
"Maafkan a aku a yah han da s sung guh aku tidak se nga ja" ucapnya walaupun terbata bata
Incaru yang melihat itu pun mencoba memberi pengertian pada sang ayah
"Sudah lah ayahanda aku tidak apa apa"
Namun Furkada malah menatap Incaru dan berkata
"Tidak! putra ku. Anak ini harus beri hukuman, agar dia tidak seenaknya pada calon penerus raja. Walaupun kau adalah kakak kandung nya. Dia seharusnya tahu dimana posisi nya"
Mendengar itu Yu Lan tidak menyangka kalau sang ayah akan memperlakukan nya seperti ini
"Ayahanda, bukankah aku sudah meminta maaf, mengapa kau tidak mau memaafkan aku" ucapnya lirih
Tanpa sadar air mata Yu Lan pun menetes
Pada saat itu sang ibu suri aka Ming Xi terkejut melihat sang bungsu
"Astaga putra ku ada apa dengan mu? dan Incaru ada apa juga dengan lengan mu?" tanya sang ibu pada kedua putra nya
Incaru pun menjawab "Aku tidak apa ibunda"
Namun sang bungsu malah pergi tanpa menjawab pertanyaan sang ibu
"Yu Lan, ada apa dengan adik mu itu Incaru?" tanya wanita itu lagi
Incaru pun terdiam dan pergi begitu saja, saat itu Ming Xi pun bertanya pada sang dayang
"Danyang sebenarnya apa yang terjadi pada Incaru dan Yu Lan?"
Saat dayang itu hendak menjawab. ternyata terdengar sebuah suara
"Permaisuri, kau ingin tahu kenapa Incaru bisa terluka?" tanya nya
Ming Xi menatap dengan penuh tanya pada sang suami yang ternyata kini telah menyeret Yu Lan saat ini
"Yang mulia apa yang kau lakukan pada putramu sendiri?" tanyanya tidak percaya
"Kau tahu, permaisuri ku dia adalah penyebab Incaru terluka!" ucapnya marah
Ming Xi pun menghampiri sang anak dan mencoba melepaskan anak itu dari cengkraman suami nya yang bengis
"Lepaskan putra ku Furkada!" ucapnya
"Tidak! aku ingin memberikan dia hukuman atas perbuatannya" ucapnya sambil mencambuk Yu Lan dengan sangat keras
Sedangkan Yu Lan saat itu hanya diam. Baginya percuma juga menangis tidak akan ada satu orang pun yang akan menolong nya.
"Lepaskan putra ku Furkada!! Aku tahu dia bersalah tapi harus kah kau mencambuknya seperti itu ?"
Saat itu Yu Lan pun berhasil lepas dari cengkraman sang ayah dan kini sang ibu memeluk nya dengan erat
"APA YANG KAU LAKUKAN PERMAISURI! KAU INGIN MEMBELA NYA HAAH!" teriak Furkada
Ming Xi pun menoleh dan menatap tajam lelaki yang. sudah 10 tahun menjadi suami nya itu
"Kau, kau membentak ku yang mulia? Karena putra mahkota hanya tergores pedang sedikit saja kau membentak ku dan mencambuk darah daging mu sendiri hiks" tanya Ming Xi tak percaya
Melihat sang ibu menangis Yu Lan pun berkata
"Ibunda sudah lah jangan menangis" sambil menghapus air mata sang ibunda
Yu Lan pun melepas pegangan sang ibu dan menghadap Furkada dengan tatapan datar
"Kau ingin menghukum kan yang mulia?" tanyanya
Degh!
Mendengar itu Ming Xi terkejut mendengar pertanyaan sang putra
Sedangkan Furkada ia juga sangat terkejut mendengar penuturan putra nya itu. Dadanya seakan terasa sesak, karena saat Yu Lan bertanya seperti itu seakan ada yang berbeda dengan Yu Lan
Namun ia berusaha untuk bersikap seperti biasa seakan tidak peduli
"Ya, ayahanda akan menghukum mu"
Yu Lan hanya diam mendengar ucapan apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh sang ayah -
Ming Xi yang mendengar itu pun menggeleng ia tidak sanggup mendengar apa yang akan dilakukan suaminya pada Yu Lan
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰