Dalam usaha menghidupkan kembali kota Happiness yang porak-poranda akibat badai dahsyat, David Booker mengusulkan agar mereka mengundang para wanita. Akhirnya dipasangkan iklan di surat kabar. Tak disangka, responsnya luar biasa. Deretan mobil yang melaju menuju kota Happiness membuat David benar-benar kaget, hingga ia terjatuh dari menara. Untung saja salah seorang pendatang itu dokter, Dokter Kendall Jenner yang manis dan menawan...
Namun, David gagal memberikan kesan pertama yang baik kepada Kendall, satu-satunya dokter yang kini mereka miliki di kota itu.
Mampukah David meluluhkan hati dan meyakinkan Kendall agar tetap tinggal di Happiness...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6
Kendall tiba-tiba dilanda perasaan rindu kepada kota dan orang-orang yang sudah ia tinggalkan. Matanya perih ditusuk air mata yang terasa panas. "Merintis hidup baru" adalah bagian dari iklan yang menarik perhatiannya. Tapi lihat, apa yang ia dapat.
Terlintas di benak Kendall untuk melompat ke balik kemudi dan kabur dari sana. Ia bahkan sudah maju selangkah ke sisi pengemudi.
Lalu pandangannya tertuju pada David Booker yang sedang di naikkan ke brankar plastik keras, di dampingi kakaknya dengan raut wajah yang jelas terlihat khawatir. Itu bukan kewajiban persaudaraan, namun lebih didasari oleh perasaan kasih sayang mendalam.
Hati Kendall serasa diremas. Keluarga... sesuatu yang tidak ia miliki. Ia sendirian di dunia ini. Ia sempat menyangka pertunangannya merupakan langkah pertama untuk membangun keluarga sendiri, sesuatu yang sangat ia dambakan. Namun pengkhianatan sang tunangan benar-benar menghancurkan hatinya.
Usaha Booker bersaudara untuk mengumpulkan orang-orang dari berbagai daerah di negara itu demi membentuk sebuah komunitas baru dari nol, merupakan konsep yang menarik hatinya sejak awal. Ia ingin menjadi bagian dari percobaan besar ini. Mungkin ini kesempatan terakhirnya untuk membentuk keluarga sendiri.
Dari brankar David mengangkat kepalanya yang berambut gelap. "Hei, dimana dokter kita?"
Dokter kita..
Pria itu masih berada dibawah pengaruh obat, tapi ketika mata mereka bertemu, perut Kendall sedikit berputar. Ia menganggap reaksi itu di karenakan emosi yang rapuh. Ia tidak bermaksud untuk jatuh cinta kepada pria yang tidak menginginkannya. Dan bagaimanapun, tugas menanti.
"Aku datang," katanya, lalu memungut tas dokter dan melangkah ke arah pasien pertamanya.
Dengan dada berdegup kencang, Kendall mengikuti barisan pria menuju bangunan yang mereka sebut 'asrama'.
David Booker tersenyum lebar, "Lihatlah, aku seperti Ratu Syeba yang ditandu oleh pelayan-pelayanku."
"Dokter Jenner, adik ku ini memang sering melantur." sahut Harry
"Katakan pada teman-temanmu yang cantik, akulah Booker yang menyenangkan." David menatap melewati Kendall ke arah Hailey Baldwin, yang sudah menemukan tas berisi kapas untuk dibawa, berpura-pura menolong membawa persediaan obat.
Kendall berusaha untuk tidak bereaksi karena disisihkan dari kelompok "cantik", tapi kata-kata David terlalu menohok.
Ekspresi Kendall pasti menunjukkan perasaannya, karena ia melempar senyum meminta maaf dan mencondongkan tubuh ke dekat David sambil berkata, "Tutup mulutmu, bodoh. Dokter Jenner ke sini untuk berusaha mengobatimu, bukan mencarikanmu jodoh."
----------------
Papan kayu warna-warni yang berjajar, sebagian di cat, sebagian tanpa cat, sebagian lapuk, sebagian baru, memberi kesan 'asrama' berlantai dua itu seperti pondok. Tapi dari jarak yang lebih dekat, ternyata bangunan itu lebih besar. Beranda panjang dan di sekeliling bangunan dipenuhi dengan jajaran kursi goyang yang menyambut mereka ke ruangan luas berkesan hangat, meski perabotnya tidak banyak.
Lantai kayu polos dan tembok yang baru dicat putih. Ia berjalan melewati dapur besar dan ruang makan, lalu menatap kearah lantai dua. Di belakang pagar merah yang membentang di kedua sisi ada banyak pintu, mungkin pintu kamar tidur. Ia tidak berniat untuk berbagi dapur dan ruang tengah dengan lusinan wanita lain. Ia hanya berharap setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri.
Ruang depan yang luas itu berakhir di koridor lain dengan lebih banyak kamar yang berjajar ke kiri dan kanan di kedua lantai. Akhirnya mereka sampai di ruangan luas bagian belakang rumah yang tampak seperti jenis ruangan besar lain, dengan jendela-jendela tinggi. Ruangan itu seperti aula dansa dan hampir seluruhnya kosong. Anehnya, Kendall membayangkan dansa berpasang-pasangan diiringi sorak-sorai.
...****************...
kendall udah balik ga usah buru2 juga 😅
Beneran End ya K Devoy🥺Semoga sukses dgn karirnya d Real,sehat sllu dan jgn lupa tengok2 rumah halu kita ya kk,love youuu k dev😘😘😘
hayuu David bilang I lope yu atuuuh meuni susyaaah...
eta baju d kamanakeun atuuh,pasti d alungkeun kamana karep🤦♀️🤣🤣🤣
kuy semangat nyatakan cinta David,hanya itu yg bisa membuat Kendall menetap d happinese....
Cara kayanya orang yg sama,dy mantan Harry yaa??
knpa Cara sampe pergi dan meninggalkan Harry?
kabooooor🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
Terima kasih banyak untuk karyanya, semoga akan hadir karya² yang baru. Semangat berkarya dan semoga sukses selalu ❤❤