Lola Anggraini siswi SMA Kumbang cewek paling terkenal karena sifat bar-bar dan cuek nya. pertemuan dengan Angga cinta pertama Lola dari sejak masih kelas 6 SD membuat hati nya berbunga dan menganggap Angga masih pacar nya.
Tapi Angga yang dulu bukan lah yang sekarang, Di cuekin digalakin dijutekin ditolak oleh Angga adalah hal yang sudah biasa dengan mental pedenya seperti Om Tukul Arwana Lola mengacuhkan semua hal itu.
Sampai suatu malam Angga dengan kata-kata kasar meminta agar Lola menjauh dari hidup nya, sehingga membuat Lola berjanji pada dirinya sendiri untuk off bucin terhadap Angga.
Daren cowok badboy yang selalu mengejar Lola memberikan warna tersendiri mengisi hari-hari Lola dengan perhatian dan tulus nya cinta dan persahabatan.
Bagaimana kisah selanjutnya Apakah Lola benar-benar bisa off jadi seorang bucin baca ya guys biar gak kepo
jadiin favorit ya kalau udah baca.
Happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ucup
Lola menatap ke arah Angga yang bangun dari tidurannya begitu melihat kedatangan Lola masuk ke kamarnya. Lola berjalan mendekat ke arah Angga yang duduk di tepi ranjang sambil menatapnya tajam dengan wajah kesal.
"Nih, pesanan lu. Tante Lia yang nyuruh gue nganterin ini kamar lu." Lola meletakkan plastik bening berisi burger cheese egg kesukaan Angga di atas ranjang.
Lola juga meletakkan tas kerang di samping burger pesanan Angga, Setelah itu dia berbalik badan berjalan keluar dari pintu kamar Angga tanpa berkata apa-apa.
"Ck ck ck, 5 tahun di Jepang ternyata bikin doi jadi dingin dan galak, apa jangan-jangan dia berguru sama Sasuke? Wkwk." decak Lola menahan tawa dengan menutup mulutnya
"Bomat lah, gue nggak peduli seberapa dingin dan seberapa cuek lu sama gue, buat gue lu tetap pacar gue," kembali Lola bergumam.
Lola berjalan menuruni tangga menuju ke ke lantai bawah, tepat di ujung tangga dia bertemu dengan sosok pria paruh baya yang masih terlihat tampan, gagah dan berkarisma. pria paruh baya itu tak lain adalah Jatmiko Wijaya Papa Angga.
"Siapa kamu nak?"tanya Jatmiko matanya menelisik Lola.
"Om Miko! Saya Lola Om," jawab Lola dengan mata membulat dan senyum bahagia di bibirnya.
"Lolanya Dadang?" tanya Jatmiko tak percaya.
"Iya Om Miko, Emang di sini ada berapa Lola sih Om kan cuma satu doang," cerocos Lola yang dari kecil sudah akrab dengan orang tua Angga.
Lola mengulurkan tangannya dan Jatmiko menyambut uluran tangan Lola, Lola mencium telapak punggung tangan kanan Jatmiko.
"Waduh, Om pangling sampai gak kenalin calon mantu Om yang sudah tambah gede dan cantik," puji Jatmiko mengusap kepala Lola yang tertutup hijab hitam.
Wajah Lola langsung bersemu merah mendengar kata-kata pujian dari Jatmiko. mendengar kata calon mantu membuat hati Lola semakin bersorak mantap untuk terus ada di samping Angga.
"Yes, Papa mertua dah kasih lampu ijo, otewe La jadi calon mantu," batin Lola bersorak.
"Siapa pa calon mantu?" tanya Lia yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa sepiring bakwan udang lengkap dengan saos dan cabe rawit hijau.
"Siapa lagi Ma kalau bukan gadis manis di samping papa," unjuk Jatmiko sambil melirik ke Lola sambil memeluk merangkul pundaknya.
Duk Duk Duk Duk
Angga dari atas saat melewati Lola yang masih berdiri di anak tangga bersama Jatmiko dan Lia matanya menatap tajam kearah ketiganya.
"Khayal mulu kerjanya!" geram Angga tanpa melihat ke arah mereka bertiga.
"Jangan dimasukin hati ya sayang, dia mah begitu orangnya. Ama Tante juga suka begitu," ucap Lia menghibur Lola sambil mengusap-usap lengannya.
"Nggak lah Tan," saut Lola tersenyum tulus.
"Udah ayo kita ke depan, kita cicipin bakwan udang bikinan tante dijamin pasti kamu bakal ketagihan. Angga juga begitu, waktu pertama tante bikin dia sampai menghabiskan hampir sepertiganya," kata Lia.
Mereka bertiga berjalan menuju ruang keluarga di mana Angga juga sedang duduk di situ sibuk dengan hp-nya.
"Tante, nanti ajarin Lola ya bikin bakwan udang," pinta Lola terlihat bersemangat.
"Tenang aja, pokoknya nanti Tante akan ajarin masak semua makanan yang sukain sama Angga tanpa terkecuali," janji Lia ikut bersemangat sambil melirik ke arah Angga yang terlihat dengan bermuka masam.
Saat menikmati bakwan udang, Lola Lia dan Jatmiko terlihat sangat bahagia mereka bercengkrama dan bercerita seperti layaknya keluarga bagi Lola keluarga Angga sudah seperti keluarga keduanya jadi tak ada kata sungkan buat Lala di tambah lagi Angga adalah anak tunggal, membuat orang tua Angga sayang sekali terhadap Lola.
Jatmiko adalah sahabat Dadang sejak baru merantau ke Tangerang, mereka berdua teman satu kos. Dadang juga yang mengajak Jatmiko merantau dari Kuningan kampung halaman mereka. Jiwa dagang Jatmiko membuat dia tidak betah bekerja dengan orang lain, atas saran dan sedikit modal dari tabungan Dadang jatmiko gunakan untuk usaha.
Hubungan keduanya membuat Dadang dan Jatmiko punya keinginan untuk menjodohkan anak-anak mereka jika Allah berkehendak, Angga dan Lola lahir dengan jarak yang tidak terlalu jauh membuat kedua sahabat itu semakin bersemangat. Dadang menarik nafas panjang netra nya lirik ke arah Angga melihat sikap Angga yang dingin dan cuek atas kehadiran Lola malam ini.
"Papa tau nggak mereka itu satu sekolahan Lo," ucap Lia memberitahu Jatmiko.
"Bukan cuman satu sekolahan tante tapi kita juga satu kelas," saut Lola dengan mulut mengunyah bakwan udang dan cabe rawit hingga dia tersedak.
"Uhuk uhuk uhuk," lola terbatuk sambil menepuk-nepuk dadanya.
"Pelan-pelan sayang, jangan makan sambil bicara tuh kan jadinya kesedak. Nih minum dulu." ucap Lia sambil menepuk punggung Lola pelan.
Glek glek glek
Lola merasa seketika tenggorokannya perih dan terbakar akibat panas cabe rawit yang dia makan bersama bakwan.
Angga yang sedari tadi sibuk dengan hp-nya tanpa mempedulikan mereka tersenyum sinis ke arah Lola.
"Oh iya sayang, kamu tunggu sebentar ya tante bawa sesuatu buat kamu," ucap Lia lalu berjalan menuju kamarnya.
tak berapa lama liay keluar dengan membawa sebuah paper bag berwarna biru.
"Ini tante beli buat kamu, tante harap kamu menyukainya dan bisa memakainya biar kamu tambah cantik," pesan Lia kepada Lola.
Lola menerima paper bag dari Lia, begitu dia membuka isi paper bag, senyum langsung tersungging di bibirnya.
"Terima kasih Tante, Lola suka banget oleh-olehnya," ucap lola sambil memeluk Lia.
jatmiko yang melihat Lola senang dengan pemberian istrinya menjadi ikut senang juga sementara angga hanya lirik dan mengangkat sebelah bibirnya.
"Gak cuman norak dan bar-bar, Nih cewek gak ada imut dan sopan nya sedikitpun."batin Angga sekilas mencuri pandang ke arah Lola.
"Tante Om udah mau magrib Lola pamit pulang," kata Lola berpamitan.
"Oh ya sayang, salam ya buat mama sama ayah kamu," ucap Lia.
"Ucup, Dara manis pulang ya," pamit Lola kepada Angga.
Deg
Mendengar Lola memanggilnya Ucup membuat jantung Angga berdetak.
"Dia masih ingat panggilan itu," batin Angga.
"Hmmm," Angga tak menjawab dia hanya berdeham.
"Angga! Antar Lola pulang." perintah Jatmiko sambil matanya menatap kearah Angga yang masih cuek dan sibuk dengan hpnya.
"Dia punya kaki dan masih ingat jalan pulang ke rumahnya sendiri Pa, ngapain dianterin," tolak angga dengan malas.
"Kalau papa bilang anterin, antarin jangan bantah!" jatmiko mulai meninggi nada suaranya.
"Nyusahin orang aja!" dengus Angga kesal beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar.
Setelah bersalaman dengan kedua orang tua Angga, Lola berjalan keluar mengikuti angga. Langkah Angga sangat cepat hingga Lola tersaruk-saruk jalannya mengikuti langkahnya.
Lola menghentikan langkahnya, dia diam dan hanya memandang Angga yang semakin jauh di depannya. Saat Angga menyadari tidak ada orang yang berjalan mengikutinya, Angga menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"WOII! NGAPAIN BERHENTI," teriak Angga cukup jauh jaraknya di depan Lola.
"Dulu lu selalu datang menghampiri gue saat apapun yang gue lakukan. Sekarang pengen tau apa lu masih seperti itu, kalau lu masih nyamperin gue berarti sikap benci lu cuman di luar bukan di hati lu." batin Lola seperti ini ingin menguji sebesar apa perasaan Angga terhadap dirinya.
Angga terlihat berdiri dengan kesal diam tanpa melakukan apapun memandang jauh ke arah Lola. Langit senja mulai terlihat sayup-sayup terdengar suara orang bersholawat dari mushola terdekat.
"Satu," Lola mulai menghitung.
"Dua," Angga masih terlihat berdiri mematung.
"Ti-" belum sampai hitungan ketiga selesai Angga terlihat melangkah hampiri Lola.
Senyum tersungging di bibir Lola hingga kedua lesung pipinya terlihat jelas. Angga semakin mendekat terlihat dengan wajah kesal.
"Ngapain sih Lo!" bentak Angga heran menatap Lola yang tersenyum ke arah nya.
Lola mendekat ke arah Angga hingga jarak mereka berdua begitu dekat, lalu Lola membisikkan sesuatu telinga Angga membuat wajah Angga seketika berubah tegang dengan mata membulat lalu menatap Lola dan Lola hanya mengangguk pelan.
"Bye gue pulang Ucup, hati-hati sayang," pamit Lola meninggalkan Angga yang terlihat masih tegang wajahnya.
"Balik Juga Takut dia keluar," gumam Angga berbalik arah menuju rumahnya sambil berlari kecil.
Pengen tau kan apa yang bikin Angga Langsung pulang 🤔
Sambung lagi tar ya Kakak
LIKE FAVORIT KAKA 🙏