NovelToon NovelToon
Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Hari Kiamat / Transmigrasi / Antagonis
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: YukiLuffy

Lana Croft, seorang mahasiswi biasa, tiba-tiba terbangun sebagai tokoh antagonis kaya raya dalam novel zombie apokaliptik yang baru dibacanya. Tak hanya mewarisi kekayaan dan wajah "Campus Goddess" yang mencolok, ia juga mewarisi takdir kematian mengerikan: dilempar ke gerombolan zombie oleh pemeran utama pria.

Karena itu dia membuat rencana menjauhi tokoh dalam novel. Namun, takdir mempermainkannya. Saat kabut virus menyelimuti dunia, Lana justru terjebak satu atap dengan pemeran utama pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YukiLuffy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Deru kendaraan militer berat terdengar silih berganti. Area di sekitar Enklave Thorne, yang sebelumnya hanyalah vila mewah, kini dikelilingi oleh pagar tinggi berlapis baja dan kawat berduri. Tak hanya itu, lampu sorot raksasa dan menara pengawas temporer telah didirikan. Pasukan keamanan yang dipimpin oleh Lucas Reed bekerja tanpa lelah, mengubah kemewahan menjadi benteng pertahanan.

Seattle telah berubah, dan Kael Thorne telah mengubah vila keluarganya menjadi 'The Vanguard Enclave'—tempat perlindungan yang berkembang pesat bagi para penyintas berdaya khusus.

Di dapur vila, aroma Beef Stroganoff yang kaya dan hangat berpadu dengan wangi bawang putih, menawarkan ilusi kehidupan normal. Lana dan Riley, yang kini menjadi koki utama dadakan, menata meja makan.

Tepat saat matahari tenggelam, pintu depan terbuka. Suara-suara lelah bercampur tawa memenuhi ruangan.

"Astaga, bau apa ini? Surga!"

"Aku bersumpah aku bisa mencium aroma daging dari jarak dua blok!"

Kael, Lucas, dan empat anggota tim mereka masuk. Keempatnya adalah Alex, Mike, Ben, dan Sam. Mereka adalah veteran yang beralih menjadi prajurit apokaliptik, tubuh mereka keras, dan mata mereka tajam.

"Wakil Ketua Lucas, kau menyembunyikan dua malaikat di sini!" seru Mike, yang paling banyak bicara. Ia langsung mencondongkan tubuhnya ke meja.

"Selamat datang kembali, Pahlawan Lapangan!" balas Riley riang, matanya berbinar karena energinya terisi kembali.

Lucas hanya menggelengkan kepala melihat tingkah timnya. "Mereka adalah Lana dan adikku, Riley. Dan kalian berempat, jaga sopan santun kalian."

Setelah sesi perkenalan singkat, Alex dan Mike yang bersemangat membantu Lana menyiapkan makanan, meskipun lebih banyak bercanda daripada membantu. Di tengah obrolan riang itu, Mike tiba-tiba mencondongkan tubuh ke arah Lana saat gadis itu meletakkan mangkuk besar di meja.

"Lana, jujur saja. Bagaimana mungkin gadis secantik dirimu masih sendiri? Kami berempat masih tersedia, lho. Pilih salah satu, kami akan menjagamu seumur hidup," goda Mike, matanya berkedip nakal.

Sebelum Lana sempat menjawab dengan senyum canggung, suhu ruangan seolah turun drastis.

Kael, yang baru saja duduk di kursi kepala meja, tiba-tiba menjatuhkan pisau dan garpunya dengan bunyi klik yang keras. Ia tidak mengatakan apa-apa, tetapi tatapan mata hitamnya menyapu Mike dengan dingin yang mematikan.

Mike, si tukang bicara, mendadak kaku, sendoknya setengah jalan menuju mulut. Ia gemetar, lalu dengan cepat menyusutkan bahunya.

"Aduh, perutku tiba-tiba sakit. Sepertinya aku harus kembali ke markas untuk mengambil obat!" Mike mundur, menyeret Alex bersamanya, meninggalkan suasana tegang.

Lucas, yang merasakan energi negatif dari Kael, hanya bisa menghela napas. Possessive. Jelas sekali.

Melihat wajah Mike yang pucat seperti hantu, Lana tertawa kecil. Tawa yang cerah, seperti lonceng perak yang berdering. Semua mata pria di ruangan itu terpaku padanya. Kael, yang merasakan tatapan Alex dan Ben pada miliknya, hanya bisa mengencangkan rahang. Akan kutangani gadis ini nanti, pikirnya dengan nada gelap.

Setelah makan malam yang sedikit kikuk, mereka berkumpul di ruang tamu. Kael menyalakan layar proyeksi taktis.

"Baik, besok kita punya target prioritas baru," Kael memulai, suaranya kembali menjadi komandan yang tidak menerima bantahan. "Kita akan ke Vancouver. Tujuannya adalah Fasilitas Bio-Teknologi Aethelred yang sekarang sudah lumpuh total."

Ben, si tank dengan kemampuan logam, menyela. "Vancouver? Itu terlalu jauh. Kita butuh apa di sana?"

"Fasilitas itu menyimpan kotak-kotak Cryogenic Supplies yang sangat penting untuk analisis virus dan penelitian serum. Jika kita berhasil membawanya kembali, kita dapat mempercepat pembentukan vaksin dan memperluas Enklave kita," jelas Kael.

Lana dan Riley, yang selama ini hanya mengurus dapur dan menyimak dari balik tangga, saling pandang. Lana membutuhkan pengalaman tempur, dan Riley membutuhkan kesempatan untuk mengasah kekuatannya.

Riley maju lebih dulu. "Kapten Kael, kami ingin ikut!"

Lucas langsung menatap adiknya dengan tatapan murka. "Riley, jangan bodoh! Vancouver adalah zona merah. Ini bukan perjalanan sekolah!"

"Tapi, Kak! Aku punya kekuatan air sekarang! Aku bisa membantu! Aku tidak mau hanya di rumah menjadi koki darurat. Aku harus belajar!" Riley membela diri, matanya memancarkan tekad.

Lana melangkah maju, posturnya sempurna, matanya yang sebiru safir menatap Kael dengan mantap. "Kapten, saya juga ingin ikut. Saya perlu belajar bertahan hidup. Saya akan berguna. Selain itu, saya memiliki persediaan medis dan komunikasi yang mungkin tidak dimiliki tim."

Kael menatap Lana dalam diam, tidak terkejut sama sekali. Sejak awal, ia tahu gadis ini tidak akan betah bersembunyi.

Lucas berusaha memotong. "Kael, mereka hanyalah sipil. Terlalu berbahaya."

Kael mengangkat tangan, membungkam Lucas. Ia berjalan perlahan ke arah Lana, mengabaikan semua orang di ruangan itu. Ia berhenti tepat di hadapan Lana.

"Kau benar-benar ingin ikut, Lana?" tanyanya, suaranya kini kembali pada nada serak yang selalu membuat jantung Lana berdebar gila.

Lana mengangguk dengan tegas, menahan keinginan untuk mundur dari tatapan intensnya. "Ya."

Kael membungkuk, wajahnya sangat dekat, aroma maskulin yang bercampur dengan bau mesiu sisa pertarungan memabukkan indra Lana. Bibirnya menyentuh telinga Lana, mengucapkan kata-kata itu dengan bisikan yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

"Kalau begitu, ada harga yang harus kau bayar, kelinci kecil. Beri aku ciuman selamat tinggal yang layak. Sekarang."

Mendengar persyaratan yang begitu intim dan tidak senonoh di depan timnya (meskipun mereka tidak mendengarnya), wajah Lana segera memanas, memerah dari leher hingga ujung rambutnya.

"K-kau... mesum!" Lana tergagap, rasa malu bercampur amarah membuatnya melepaskan diri dari Kael, berbalik, dan lari menaiki tangga secepat kilat.

Kael tertawa pelan, tawanya dalam dan seksi, melunakkan suasana tegang di ruangan itu.

Riley, yang benar-benar bingung, berbalik mengejar Lana. "Lana! Hei! Apa yang dia katakan?!"

Di belakang mereka, Lucas memandang Kael dengan pandangan serius. Sebagai bawahan dan teman seperjuangan, ia mengerti pria ini.

"Kau serius, Kael?" tanya Lucas, suaranya rendah dan penuh kekhawatiran yang terselubung.

Wajah Kael kembali menjadi serius. Matanya, yang sebelumnya dipenuhi tawa menggoda, kini tajam dan tegas.

"Kau tahu aku, Luke. Sekali aku memutuskan, itu adalah selamanya." Kael memandang ke arah tangga tempat Lana menghilang.

Mendengar nada janji yang begitu berat dari Kael, hati Lucas terasa sakit dan tenggelam. Ia menghela napas panjang, sebuah kesedihan singkat muncul di matanya, sebelum akhirnya ia berhasil menahannya.

"Baiklah. Aku mengerti," Lucas mengangguk pasrah. "Jika itu yang kau pilih, aku akan mendukungmu. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka dalam bahaya."

Di kamar tidur, Riley menuntut jawaban. "Kael bilang apa? Kenapa kau kabur seperti melihat hantu?"

"Tidak ada apa-apa! Dia hanya... menyebalkan!" jawab Lana, mengalihkan pandangan.

Bagaimana ia harus menjelaskan? Dia bilang aku harus menciumnya agar bisa ikut misi yang mungkin akan membuatku terbunuh oleh zombie?

Lana tersenyum kecut, rasa pahit memenuhi hatinya. Tidak mungkin. Ia tahu, daya tarik ini hanyalah permainan yang membosankan bagi Kael. Dia hanya sedang menunggu Chloe, sang pahlawan sejati, untuk muncul dan mengambil posisinya. Lana hanya boneka penghibur, dan ia tidak boleh melupakan hal itu.

"Dia tidak mungkin serius," bisik Lana pada dirinya sendiri, mencoba meyakinkan hatinya yang sudah telanjur berdebar kencang. "Aku tidak akan menjadi tumbal cemburu di akhir cerita. Aku harus pergi, mengumpulkan sumber daya, dan menjaga jarak dari pria ini."

Riley memeluk sahabatnya. "Apa pun yang terjadi, kita menghadapinya bersama, oke? Kau adalah sahabat terbaikku, Lana."

Lana memeluk Riley erat-erat. Ya, untuk Riley, ia harus bertahan. Dan untuk dirinya sendiri, ia akan menulis ulang nasibnya.

1
Yusnani Tungkal
cerita bagus banget,, di tunggu up nya Thor
Miss Marsini
up nya yg banyak dong thor ceritanya seru👍
Herli Yani
knpa lemah banget cewe nya Thor buat lana. jadi kuat thor
**Maulina**
thor up dong 🤭
Dwi Supraptisih
lanjutkan cerita yh..ak suka...
nur janah567
🙏🙏🙏🙏 di buat ringan aj biar nudah di mengerti contoh
mendengar konpirmasi
jadi
mandengar ucapan itu
nur janah567
ceritanya bagus cukup menarik . tapi kata kata di bikin ringan saja simple dam mudah di mengerti baki kami yg awam kata intelek kadang gk ngerti thor
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
sip siap melawan zombie dan rintangannya lanjut semangat up-up nya😁😁🙏🙏
Dewi hartika
jadi neh makin lengket kael ama lana,baik masih panjang perjuanga kalian,nanti jangan mudah tergoyah dan tergoda lanjuuut..😁😁🙏🙏
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
ini nech bibit pelakor, Hati-hati lana ada calon pelakor datang ingin merebut kael,jangan bikin kendor lawan dan hempaskan 😁😁🤭🤭lanjutt🙏🙏
**Maulina**
thor up yg banyak dong 🤭
Dewi hartika
jangan takut lana kael pasti tidak akan tergoda dengan wanita lain,karna cuma kamu yang ia cintai dan posesif padamu,sebab ceritanya berubah karna kehadiranmu lana,ok up up banyak thor
Dewi hartika
serunyaaaa penasaran lanjut di tunggu up datenya thorr🙏🙏
Fitri R
lanjut
BONBON
lanjut kk, awas drop. sejauh ini cerita beginian bnyk yg kgk selesai 😭
Dewi hartika
cerita menegangkan dan romantis juga,sip lanjuuutt🙏🙏
Fitri R
lanjut thor semangat
Yusnani Tungkal
lanjut Thor up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!