NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Suasana di meja makan semakin ramai dengan kehadiran Stella dan Celia.

Rumah yang biasanya sepi dengan kesibukan Masing-masing akhirnya bisa berkumpul kembali. Bahkan Johan dan Rico bisa berkumpul makan malam bersama.

Leo merasa sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan Celia.

Selesai makan malam,mereka semua berkumpul di ruang santai. Mereka sambil bercerita dan untuk anak-anak mereka duduk di lantai sambil mewarnai.

"Jo..mami perhatikan semakin lama si Elin balik ke rumah semakin malam,apa betul begitu",tanya Lucy.

"Ya,begitulah mi. Semenjak ikut arisan bersama teman-teman temannya semakin tidak ingat rumah. Pergi pagi pulang malam. Pulang-pulang tinggal tidur. Jangankan mengurus rumah mengurus suami pun tidak pernah. Anak saja dilupakan. Mana pernah menelepon anak. Taunya hanya bersenang-senang bersama teman-temannya",keluh Johan.

"Kenapa tidak kamu tegur",kesal Stella.

"Sudah. Sudah beberapa kali aku tegur. Tapi ya begitulah dia. Uang bulanan saja tidak pernah aku tambahin. Pernah dia minta tambah tapi tidak aku kasih. Dengan alasan uang sekolah anak semakin mahal."

"Terus respon dia gimana",tanya Stella kembali.

"Protes. Terus dia ngomel-ngomel. Akhirnya ya begitu ribut."

"Huff"...Lucy membuang napas lalu menarik nafasnya dengan panjang.

"Ini yang mami takutkan. Mami sudah wanti-wanti kepada kalian berdua. Sebenarnya mami tidak merestui kalian berdua karena mami menyuruh orang mencari tau keluarga Soni maupun keluarga Elin. Padahal dari awal sebelum kalian menikah mami sudah memberi isyarat ke kalian. Tapi kalian berdua tidak cepat tanggap. Jadi ya beginilah hasilnya."

"Jo,mami tahu rumah tangga kalian dari Bi iyem. Bi iyem yang memberitahu mami. Mami sengaja menyuruh Bi iyem kerja di sana sambil memata-matai kelakuan Elin. Karena mami tidak tenang kalo belum tahu urusan rumah tangga kalian. Bukan mami ikut campur ya. Mami tidak ikut campur tapi kelakuan Elin yang tidak benar. Mami tahu kalo Elin sering mentraktir temannya",Lucy memberi penjelasan kepada Jo.

Asal kamu tahu mata-mata mami banyak. Makanya kegiatan kamu pun mami tahu",timpal Leo.

"Papi ih. Mami kan khawatir dengan rumah tangga Stella dan Johan. Kalo Stella di sana ada adik mami. Makanya mami tahu dari adik mami,ucap Lucy sambil cemberut.

"Iya iya maaf ya mi",Leo meminta maaf kepada Lucy.

"Mi,Pi"..Jo terlihat gelisah ragu mau ngomong sesuatu.

Ngomong aja Jo. Mami mendengarkan.

"Kalo Jo menceraikan Elin apakah mami dan papi setuju?"

"Cherry setuju",diam-diam Cherry mendengarkan pembicaraan orang-orang dewasa.

"Kenapa kamu setuju,itu kan mami kamu",tanya Stella dengan heran.

"Cherry udah besar onty. Sudah remaja. Cherry tau mana yang benar dan mana yang salah. Cherry sudah SMP dan sebentar lagi mau SMA. Seperti yang papi bilang. Semenjak mami ikut arisan,mami sudah tidak pernah memperhatikan keluarganya lagi. Mami juga pulang dari mengajar hanya ganti baju terus pergi lagi sampe malam. Bibi ada tanya mami mau ke mana tetapi mami marah-marah. Katanya bukan urusan bibi. Bibi lah selama ini yang mengurus kami. Dari kecil kami di asuh bibi. Makanya kami tidak tahan lagi kami menyuruh uncle Rico ke rumah buat jemput kami. Waktu uncle sampai di rumah mau jemput kami,kebetulan mami ada di rumah dan uncle minta ijin ke mami. Tapi mami marah-marah tidak mengijinkan kami ke rumah Oma opa. Tapi kami maksa dan bilang ke uncle kalo mami tidak urus kami. Di situ uncle marah dan ribut dengan mami",Cherry mengungkapkan isi hatinya.

"Kalo kalian tidak percaya kalian bisa melihat cctv di rumah Jo. Di sana sengaja aku menaruh beberapa cctv di rumah mereka",ucap Rico.

Rico pergi ke kamarnya mengambil laptop dan keluar kembali menuju ke ruang keluarga.

Dia mau memperlihatkan ke keluarganya dengan kelakuan Elin yang sudah seperti nyonya besar.

"Ya sudah kita istirahat saja. Urusan Elin sama Jo biarlah Jo yang menanganinya. Kita sebagai orang tua mendukung saja selagi itu kebaikan bersama. Jika Jo mau cerai nanti papi yang akan panggil pengacara keluarga. Biar urusan perceraian cepat selesai",ucap Leo dengan bijak.

"Yuk saatnya kita istirahat. Biar besok pagi bisa beraktivitas kembali",ajak Lucy.

Mereka pun kembali ke kamar mereka masing-masing.

kita beralih ke Palembang ya

Pada pagi harinya di kantor,Soni yang berada di ruangannya tidak fokus bekerja. Pekerjaan yang dia kerjakan salah terus. Sehingga sang atasan menegurnya.

"Kamu kenapa Soni,laporan kenapa salah terus?"

"Maaf pak. Saya tidak fokus bekerja. Karena ada masalah pribadi di kehidupan saya."

"Huff"...atasan menghela nafas panjang.

"Kalau menurut saya sebaiknya kamu mengambil cuti dulu. Saya lihat kamu jarang mengambil cuti. Saya tahu kamu rajin dan lebih banyak kerja di banding libur. Tetapi coba kamu sesekali refreshing biar otakmu bisa santai sejenak. Kalau perlu kamu liburan ke luar kota saja",saran sang atasan.

"Baik pak nanti saya pertimbangkan."

"Kalau mau cuti kasih tahu secepatnya ya. Biar nanti surat cuti kamu saya ajukan ke pusat."

"Baik pak. Terima kasih atas sarannya."

"Ingat fokus bekerja",ucap sang atasan sambil memukul pelan bahu Soni.

Soni mengangguk dan keluar dari ruangan sang atasan.

Setelah duduk di tempatnya,Soni merenungi saran sang atasan.

"Benar juga kata pak Roni. Apa aku cuti saja ya sekalian ke Jakarta biar aku bisa mencari Stella dan anakku",ucapnya dalam hati.

Soni membuka komputernya yang sempat dia matikan. Lalu menulis surat cuti untuk sepuluh hari ke depan. Setelah itu dia mengeprint surat tersebut dan memberikannya kepada pak Roni,atasannya.

Tok..tok..

"Masuk",teriak pak Roni dari dalam.

"Saya sudah pikirkan pak. Saya akan mengambil cuti dan di mulai dari besok saya cuti selama sepuluh hari."

"Baiklah,selamat berlibur. Mulai besok kamu tidak usah masuk kerja. Dan surat cuti kamu nanti saya kasih ke kantor pusat."

"Baik pak,terima kasih."

Sedangkan di Jakarta,Stella memulai aktivitasnya di kantor sebagai CEO.

Dia memanggil kedua sekretarisnya untuk memeriksa pembukuan dan keuangan. Dia mau melihat apakah ada yang berkhianat di kantornya tersebut.

Sedangkan untuk di Bank pusat,Rico menerima telepon dari Roni.

Roni mengatakan jika Soni mengambil cutinya untuk mencari Stella. Rico mendengar penjelasan dari Roni.

"Baiklah Ron,terima kasih untuk penjelasannya.",ucap Rico dengan tulus.

Rico sebenarnya mau menarik Soni ke kantor pusat dan menjadikannya kepala cabang. Mengingat Soni bekerja dengan keras. Untuk masalah pribadi Soni sendiri,Rico tidak mau ikut campur. Walaupun Rico akan menjadi mantan iparnya. Tetapi yang dia liat ketulusan Soni dalam bekerja.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
LC: maaf jika ceritanya membosankan Krn ini cerita tentang rumah tangga...🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!