NovelToon NovelToon
Abdi Dan Sistem Clara

Abdi Dan Sistem Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:913
Nilai: 5
Nama Author: PenAbdi

Abdi, pemulung digital di Medan, hidup miskin tanpa harapan. Suatu hari ia menemukan tablet misterius bernama Sistem Clara yang memberinya misi untuk mengubah dunia virtual menjadi nyata. Setiap tugas yang ia selesaikan langsung memberi efek di dunia nyata, mulai dari toko online yang laris, robot inovatif, hingga proyek teknologi untuk warga kumuh. Dalam waktu singkat, Abdi berubah dari pemulung menjadi pengusaha sukses dan pengubah kota, membuktikan bahwa keberanian, strategi, dan sistem yang tepat bisa mengubah hidup siapa pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenAbdi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep.7

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Tik......

...Tik......

...Tik......

...Bunyi hujan di malam hari (kayak judul lagu wkwkw.. 😆)...

"Terdengar Suara rintik hujan"

malam ini menetes pelan di atap rumah Abdi yang sederhana di pinggiran kota Medan.

Tablet ungu di meja kayu tua itu kembali menyala terang.

"Hologram Clara muncul rambut pirang merah dengan mata biru berpendar."

"Abdi, waktunya bangun. Misi ke tujuh sudah aktif," ucap clara dengan nada serius.

Abdi yang baru saja terlelap langsung terbangun. "Kali ini misinya apa, Clara?"

[ "Misi ke 7 adalah penguasaan sistem distribusi dan transportasi logistik di kota Medan. ]

Jika kamu berhasil, kamu akan mendapat akses penuh ke sistem data kota. Tapi ingat, akan ada pihak yang berusaha menghentikanmu."

Abdi mengangguk. "Aku siap."

Clara menggeser tampilan layar tablet menjadi peta tiga dimensi kota Medan. Setiap titik kecil berwarna merah menunjukkan gudang, truk, dan kapal yang sedang beroperasi.

"Fokus pada PT Sinar Baru Logistik. Mereka memonopoli jalur pengiriman dan menimbun bahan pokok. Akibatnya banyak warga tidak kebagian pasokan makanan."

Abdi menatap layar penuh konsentrasi. "Jadi kita serang dari dalam sistem mereka?"

"Benar. Aku sudah siapkan pintu masuk digital. Tapi kamu harus mengaktifkan secara manual lewat jaringan WiFi umum dekat pelabuhan Belawan. Itu berisiko tinggi."

Abdi tersenyum tipis. "Kalau tidak berisiko, bukan misi namanya."

Ia segera mengenakan jaket hitamnya, memasukkan tablet ke dalam tas, dan berlari keluar. Jalanan masih basah dan sunyi. Beberapa becak motor lewat, dan lampu jalan memantulkan genangan air.

Setibanya di pelabuhan Belawan, udara asin laut menyambutnya. Abdi duduk di bangku kayu sambil menyalakan tablet.

"Clara, kita mulai."

Tablet itu memancarkan cahaya ungu, membentuk lingkaran data di udara. "Koneksi aman. Aku masuk ke server mereka sekarang."

Di layar muncul ribuan baris kode. Lampu pelabuhan berkedip sesaat.

"Masuk ke sistem utama. Aku ubah izin kendaraan mereka," kata Abdi cepat.

Namun tiba-tiba, layar berubah merah. Tulisan besar muncul {INTRUDER DETECTED}

"Clara, apa ini?"

"Mereka punya firewall otomatis. Ada orang yang sadar kamu masuk. Hati-hati, sinyal mereka melacak posisimu sekarang."

Abdi berdiri dan mematikan hotspot. "Kita pindah tempat."

Ia berlari menuju area pergudangan tua. Di balik dinding berkarat, ia kembali menyalakan tablet.

Clara sudah muncul lagi. "Koneksi aman. Tapi musuh mendekat. Aku deteksi dua drone patroli menuju lokasi ini."

Abdi menatap langit. Dua titik cahaya kecil mendekat cepat. "Bisa kau kendalikan drone mereka?"

"Berikan aku waktu lima detik."

Dalam hitungan itu, Clara menyalakan sinyal balasan dari tablet Abdi. Kedua drone berhenti di udara, lalu berputar arah.

Abdi tertawa kecil. "Kerja bagus, Clara."

"Mereka sekarang di bawah kendalimu. Mau digunakan?"

Abdi berpikir cepat. "Kirim mereka ke gudang utama. Buat gangguan besar di sana."

Kedua drone menukik ke arah pusat pelabuhan dan meledak ringan di depan pintu gudang, menimbulkan kekacauan. Para penjaga berlarian, sementara sistem keamanan fokus ke arah itu.

"Bagus. Sekarang akses data mereka," kata Abdi.

Clara bekerja cepat. Di layar muncul folder bertuliskan Distribusi Rahasia.

Abdi membuka file itu dan menemukan data mencengangkan: daftar nama pejabat dan pengusaha yang menerima jatah dari hasil penimbunan barang.

"Clara, ini bukti kejahatan besar. Kalau ini bocor, mereka semua tamat."

"Aku tahu. Tapi mereka tidak akan diam saja. Aku mendeteksi sinyal baru dari arah gedung kantor pusat PT Sinar Baru. Sepertinya seseorang mencoba menyerang balik tabletmu."

Layar tablet bergetar hebat. Cahaya ungu berkilat-kilat. Clara tampak terganggu.

"Clara, bertahan!" teriak Abdi.

"Aku diserang program kembaranku. Mereka pakai AI tiruan versi lama, meniru sistemku untuk mengambil kendali!"

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Hubungkan tablet ke jaringan listrik langsung. Aku butuh daya besar untuk menahan serangan ini."

Abdi melihat stopkontak tua di dinding gudang. Ia menarik kabel ekstensi dan mencolokkannya. Seketika layar tablet menyala lebih terang, menampilkan hologram Clara dalam ukuran manusia.

"Aku sudah di mode pertahanan penuh. Sekarang kita melawan."

Di layar muncul dua wajah Clara, satu asli, satu tiruan. Keduanya saling bertarung dalam medan digital. Suara data bertubrukan seperti petir.

Abdi membantu dari luar dengan mengetik perintah darurat. "Aku ubah jalur sinyal ke arah satelit. Gunakan frekuensi itu, Clara!"

Clara mengikuti perintahnya, lalu menembakkan sinyal energi ungu ke langit. AI tiruan bergetar dan hancur menjadi partikel cahaya.

"Serangan berhasil dipatahkan," ujar Clara tenang.

Abdi menghela napas. "Kau luar biasa."

Clara menatapnya lembut. "Tanpamu, aku tidak bisa bergerak cepat. Sekarang kita unggah semua data ke server aman. Bukti korupsi ini akan dikirim ke pemerintah kota."

Namun saat pengunggahan hampir selesai, suara berat terdengar dari belakang. "Jangan bergerak."

Abdi menoleh. Seorang pria berpakaian hitam menodongkan pistol ke arah kepalanya.

"Kau Abdi, ya? Orang yang main-main dengan sistem kami?"

Abdi tidak menjawab. Ia menatap ke arah tablet di tanah. Cahaya ungu masih berpendar.

"Serahkan tablet itu. Sekarang!"

Clara berbicara pelan dari tablet. "Abdi, waktu tinggal tiga detik sebelum unggahan selesai. Tahan dia sedikit saja."

Abdi mengangkat kedua tangan. "Baik, aku serahkan," katanya perlahan sambil maju.

Pria itu menunduk untuk mengambil tablet, dan saat itulah Abdi menendang keras senjatanya. Pistol terpental, Abdi langsung menyeruduknya ke dinding. Mereka bergulat.

Clara berteriak, "Abdi, unggahan selesai!"

Abdi meninju pria itu hingga terjatuh. Tablet memancarkan cahaya kuat, menandakan misi selesai. Pria berseragam hitam itu melarikan diri, sementara Abdi berdiri dengan napas terengah.

"Clara, semua sudah terkirim?"

"Ya. Pemerintah sudah menerima data korupsi. Mereka akan menyelidiki semua yang terlibat."

Abdi tersenyum tipis. "Kalau begitu, misi ke tujuh selesai."

Clara menatapnya dari hologram. "Belum sepenuhnya. Karena sekarang semua orang tahu keberadaanmu. Nama Abdi muncul di sistem media internal mereka. Kamu bukan lagi orang biasa."

Abdi terdiam. Di kejauhan, sirene polisi terdengar mendekat. Ia menatap langit yang mulai terang, lalu berkata pelan, "Kalau dunia tahu aku, biarkan saja. Aku tidak akan berhenti sebelum sistem ini bersih."

Clara tersenyum lembut. "Itu semangat yang membuatmu berbeda."

Tablet kembali meredup, dan suara Clara mulai menghilang.

...[ "Misi ke tujuh selesai. Nilai 99 persen." ]...

"Persiapkan dirimu untuk Misi Sistem berikutnya. Dunia akan mencarimu, Abdi."

Abdi memungut tablet itu, memasukkannya ke dalam tas, dan berjalan keluar dari gudang. Matahari pagi mulai muncul di balik laut Belawan.

Kapal-kapal bergerak perlahan, seolah tahu bahwa ada seseorang yang baru saja mengguncang sistem kota.

"Berpikir di dalam kepala ", Setelah ini, apa ya.. yang akan terjadi... Ku belum menjadi CEO, tapi dunia sudah mulai melihatku sebagai ancaman. Dan malam ini hanya baru permulaan saja.

Ah... Lapar...

Sekarang saatnya mandi, terus...

Ku mau makan dulu dan tidur sebentar...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
RMQ
ceritanya bagus sih,

kalau boleh kasih saran gak thor?

untuk nambahkan genre romanse and komedi

biar gk terlalu kaku gitu mcnya!!
Abdi R: baik kak, terimakasih udah support & saran nya.. nanti akan di pikirkan kak🙏
total 1 replies
Khusus Game
cemungut
Abdi R: hehe . .🤭, terima kasih kak🙏
total 1 replies
eli♤♡♡
Suka banget sama karakter protagonisnya, sok keren dan lucu 😂
Abdi R: terima kasih, supportnya kak 🙏
total 1 replies
Không có tên
Mantap, gak bisa berhenti baca
Abdi R: terima kasih banyak kak,, jadi semangat terus nulis dan memikirkannya kak .. 🤣
total 1 replies
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Aaaahhh! Begitu seru sampe gak berasa waktu berlalu!
Abdi R: terima kasih kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!