NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Bintang

Pendekar Naga Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Fantasi / Budidaya dan Peningkatan / Anak Genius
Popularitas:45.4k
Nilai: 5
Nama Author: Boqin Changing

Di barat laut Kekaisaran Zhou berdiri Sekte Bukit Bintang, sekte besar aliran putih yang dikenal karena langit malamnya yang berhiaskan ribuan bintang. Di antara ribuan muridnya, ada seorang anak yatim bernama Gao Rui, murid mendiang Tetua Ciang Mu. Meski lemah dan sering dihina, hatinya jernih dan penuh kebaikan.

Namun kebaikan itu justru menjadi awal penderitaannya. Dikhianati oleh teman sendiri dan dijebak oleh kakak seperguruannya, Gao Rui hampir kehilangan nyawa setelah dilempar ke sungai. Di ambang kematian, ia diselamatkan oleh seorang pendekar misterius yang mengubah arah hidupnya.

Sejak hari itu, perjalanan Gao Rui menuju jalan sejati seorang pendekar pun dimulai. Jalan yang akan menuntunnya menembus batas antara langit dan bintang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama di Rumah Baru

Namun tentu saja, semua keajaiban yang disaksikan Gao Rui saat ini hanyalah permukaan sekecil riak di atas lautan yang dalam. Gao Rui tidak tahu. Dia bahkan tidak bisa membayangkan… bahwa orang yang kini ia panggil guru bukanlah manusia biasa.

Boqin Changing adalah seseorang yang membawa rahasia yang tidak boleh diketahui siapa pun. Ia bukan hanya seorang pendekar kuat. Ia bukan sekadar ahli bela diri yang memiliki teknik unik. Tidak, kebenarannya jauh melampaui semua itu.

Ia adalah seorang yang telah menembus puncak dunia. Ia adalah orang yang dikenal sebagai pendekar terkuat sepanjang sejarah. Ia adalah orang pertama yang berhasil menembus batas manusia. Seorang manusia yang telah mencapai ranah kultivasi tertinggi, Pendekar Dewa.

Namun semua itu terjadi di kehidupan pertamanya, masa depan yang sudah ia tinggalkan. Dulu, di kehidupan sebelumnya, ia berdiri di puncak dunia. Ia bisa menghancurkan gunung dengan telapak tangan, membelah langit hanya dengan satu jurus, dan menaklukkan ribuan pasukan hanya dengan satu langkah. Namanya dikenal di seluruh alam ini. Ditakuti, dipuja, dihormati, dicintai… dan dibenci.

Hingga pada hari ia mencapai puncak terakhir kekuatan manusia, ia justru menangis. Meski ia menaklukkan langit, ia gagal melindungi orang-orang yang ia cintai di masa lalunya ketika ia belum sekuat sekarang. Penyesalan menelannya hidup-hidup.

Namun takdir memberinya satu kesempatan. Sebuah artefak misterius, benda yang tak diketahui asal muasalnya berhasil ia temukan.Konon, artefak itu memungkinkan satu hal mustahil, kembali ke masa lalu.

Boqin Changing tahu itu gila. Namun akhirnya ia memutuskan mengulang hidupnya kembali dari awal.

Kini, ia hidup kembali dengan lebih muda. Ia mungkin harus berlatih keras untuk kembali ke kekuatan aslinya. Namun setidaknya semua ingatan tentang teknik, jurus maupun pengetahuan yang ia dapat di kehidupan pertamanya tidak hilang. Hanya soal waktu agar kekuatannya kembali lagi.

Sekarang, tidak ada lagi yang membebaninya. Tidak ada lagi yang bisa menipu atau menghancurkan masa depannya. Ia akan memperbaiki segalanya. Ia akan membangun ulang semuanya. Ia akan menebus yang dulu tak bisa ia lakukan.

Saat ini kekuatannya perlahan mulai bertambah. Ia memang belum menembus ranah Pendekar Dewa. Namun kemampuannya sekarang cukup untuk membuatnya menjadi salah satu pendekar terkuat di alam ini.

...*******...

Rumah kayu itu terus terbentuk di depan mata. Suara kayu yang saling mengunci, lantai yang menata dirinya sendiri, dinding yang berdiri berlapis, dan atap yang terbentuk seperti dirakit oleh tangan-tangan tak terlihat. Cahaya sore memantul pada permukaan kayu yang halus, seolah rumah itu terlahir bukan dari kerja keras manusia, melainkan dari sihir alam.

Tak sampai satu jam. Rumah itu berdiri sempurna.

Megah, meski hanya terbuat dari kayu. Kokoh, meski hanya dibangun oleh satu orang. Indah, meski dibuat tanpa alat dan tanpa suara gergaji. Rumah itu memiliki teras sederhana, dua ruangan utama, jendela kayu yang simetris, dan bahkan cerobong asap di samping kanan. Semua terlihat alami, bersih, dan elegan.

Boqin Changing berdiri sambil menepuk-nepuk debu khayalan di telapak tangan, padahal sejak tadi ia tidak tersentuh debu sedikit pun. Ia menatap hasil kerjanya sebentar, lalu mengangguk sekali, puas.

“Lumayan.” ucapnya tenang.

Gao Rui terpaku. Bibirnya bergetar, matanya membesar, dan dadanya naik turun cepat karena terkejut.

“Lumayan?” batinnya menjerit. “Rumah ini bisa menampung dua keluarga! Dengan ruang tamu, dapur, bahkan atapnya memakai teknik kelas tinggi! Dan dia bilang… lumayan!?”

Boqin Changing berjalan santai menuju pintu rumah, lalu mendorongnya pelan.

Krek.

Pintu itu bergerak mulus, tak bersuara sama sekali. Gurunya pun masuk dan hilang di balik ambang rumah.

Untuk beberapa detik, Gao Rui hanya berdiri diam. Ia lalu menoleh ke kanan, ke arah kursi malas yang tergeletak di rumput. Menoleh ke kiri melihat tumpukan serpihan kayu yang tinggal sedikit. Lalu menatap rumah itu lagi. Rumah yang baru saja dibangun gurunya bahkan tanpa berkeringat.

Wajahnya perlahan meredup. Ia teringat ucapan gurunya tadi pagi… dengan jelas… sangat jelas.

"Jika kau tidak bisa membangun rumah… kau tidur di luar."

Gao Rui menelan ludah.

Matanya melirik rumput di sekitarnya. Memandang angin malam yang mulai terasa. Lalu menatap satu-satunya rumah yang berdiri di tempat itu, rumah gurunya.

Gurunya sudah masuk. Ia? Ia masih di luar.

“Guru…” panggil Gao Rui setengah putus asa sambil maju dua langkah ke depan. “Umm… rumah guru terlihat sangat hangat… apakah…”

Cekrekkk.

Pintu rumah terbuka sedikit. Boqin Changing muncul di ambang pintu sambil menggendong kendi air yang entah muncul dari mana.

Tatapan mereka bertemu.

“Kau belum mulai membangun rumahmu?” tanya Boqin Changing datar.

Gao Rui langsung tegak dan pucat.

“A-aku … aku baru mau… mengecek lokasi yang tepat!” jawabnya cepat.

“Aku hanya bercanda.” Boqin Changing mengangguk tanpa ekspresi. “Masuk ke dalam.”

“Tapi...” suara Gao Rui melemah, namun ia tidak berani menolak. Ia akhirnya melangkah masuk melewati ambang pintu rumah kayu itu.

Begitu masuk, matanya langsung terbelalak.

“Gu-Guru…” napas Gao Rui tercekat.

Rumah itu… tidak kosong. Padahal belum lama Boqin Changing masuk, namun kini di dalam rumah sudah terdapat banyak sekali benda. Sebuah rak kayu berdiri di sudut ruangan, menghadap ke pintu masuk. Meja makan bundar dari kayu hitam halus dengan empat kursi kokoh sudah berada di tengah ruangan.

Di dinding, lampu minyak gantung terpasang rapi seperti sudah melalui perencanaan matang. Bahkan ada tikar rotan dan kain pelapis lantai berwarna abu elegan yang menutupi bagian tengah ruangan. Semua tertata… sempurna.

Sementara di sisi kiri ruangan, ada tungku kecil dan meja dapur. Bahkan ada rak piring dan kendi air yang berjajar rapi.

Gao Rui berkedip cepat, otaknya mencoba menerima kenyataan bahwa rumah yang tadi kosong semenit lalu kini tiba-tiba seperti rumah yang sudah ditempati selama satu tahun.

Boqin Changing berjalan santai ke dalam, meletakkan kendi air di sudut dapur. Tanpa menoleh ia berkata datar.

“Tutup pintunya. Angin malam membawa kelembapan, itu tidak baik untuk kayu.”

“Ba-baik!” Gao Rui buru-buru menutup pintu.

Begitu pintu tertutup, Boqin Changing menggerakkan cincin ruangnya.

Srakk.

Di hadapan Gao Rui, seolah udara terbelah. Sebuah kotak besar tiba-tiba muncul begitu saja. Lalu satu per satu benda lain melayang keluar, kasur gulung, bantalan duduk, lemari pakaian kayu ringan, selimut, bahkan vas keramik dan tanaman kecil untuk hiasan.

“Dia Serius!!!!!!!” teriak Gao Rui dalam hatinya.

Mata Gao Rui hampir copot melihat kecepatan gurunya menata rumah. Semua benda melayang dengan rapi, masuk ke ruangan lain sesuai tujuan masing-masing, disusun dengan presisi sempurna seperti mengikuti denah rumah yang sangat detail.

“Guru…” bisik Gao Rui tak percaya. “Kau… benar-benar memikirkan sampai ke dalam rumah?”

Boqin Changing masih sibuk memindahkan benda. Ia bahkan memasang kain tirai tipis di jendela dan menggantung lonceng bambu kecil di pintu.

“Kenyamanan membentuk ketenangan hati.” jawab Boqin Changing tanpa menoleh. “Ketenangan hati membentuk ketajaman pikiran. Dan ketajaman pikiran adalah dasar dari kekuatan.”

Gao Rui terperangah. Gurunya… bukan hanya kuat. Ia… sempurna. Bahkan urusan menata rumah pun ia lakukan seperti merencanakan medan perang. Presisi. Efisien. Tanpa cela. Benar-benar… bukan manusia biasa.

“Mulai besok,” lanjut Boqin Changing sambil mengeluarkan lemari buku entah dari mana, “kau akan belajar tiga hal.”

“Tiga hal…?”

Boqin Changing berdiri tegap. Matanya menatap Gao Rui dengan ketenangan setajam pisau.

“Pertama, seni bela diri. Kedua, cara berpikir. Ketiga…”

Ia berbalik menuju dapur, dan senyum tipis namun berbahaya terlukis di wajahnya.

“Memasak.”

Gao Rui menelan ludah. Ia tidak tahu kenapa, tapi dadanya tiba-tiba bergetar hebat. Seolah ia baru saja melangkah ke dalam jalan hidup yang sangat besar.

Tanpa sadar, tinjunya mengepal.

“Baik, Guru!” ujarnya mantap.

Boqin Changing menatap muridnya dalam-dalam… lalu menunjuk sudut ruangan.

“Itu tempat tidurmu. Kau tidur di ruangan itu.”

Malam pertama mereka tinggal di rumah kayu itu dimulai. Satu guru yang tidak bisa ditebak, dan satu murid yang harus banyak belajar… tentang segalanya.

1
Zainal Arifin
joooooooosssss
opik
mantap
Dewi Kusuma
bagus
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops 🍌🍒🍅🍊🍏🍈🍇
Anonymous
makin seruuuu 😍
John Travolta
jangan kendor updatenya thor
hamdan
thanks updatenya thor
Duroh
josssss 💪
Joko
go go go
Wanfaa Budi
😍😍😍😍
Mulan
josssss
y@y@
🌟💥👍🏼💥🌟
Zainal Arifin
mantaaaaaaaappppp
y@y@
👍🏾⭐👍🏻⭐👍🏾
y@y@
👍🏿👍🏼💥👍🏼👍🏿
Rinaldi Sigar
lanjut
opik
terimakasih author
Xiao Han ୧⍤⃝🍌
berjaga
Xiao Han ୧⍤⃝🍌
Dialog tag kan ini? Diakhiri pake koma ya thor (bukan problem besar sih, pembaca lain juga banyaknya pada gak sadar 🤭)
A 170 RI
mereka binafang suci tapi mereka lemah..yg kuat adalah gurumu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!