Misteri Kembar Tiga

"Om akan antar kamu kesana dengan Zaki, kami juga masih sering kesana setiap satu bulan sekali, berziarah" bujuk Samuel

"Kalian semua?" Tanya Vika tapi menatap Hendra

"Iya, Hendra juga ikut" ucap Adrian menahan tawanya dan di sikut Samuel

"Kalian ini malah bercanda, kamu tenang saja, kami memang selalu kesana setiap akhir bulan, kamu masih bisa bertemu Zaki juga" ucap Hendra.

Dia tidak sadar kalau Vika menyukainya, dan mengira kalau Vika menyukai Zaki karena selalu bersama Zaki dan selalu terlihat menunduk di depan Zaki.

"Om juga?" Tanya Vika dan Hendra mengangguk

"Kalau begitu Vika mau, nanti Vika akan belajar shalat juga disana dan mengaji" jawab Vika tersenyum manis.

"Alhamdulillah... kamu belajar yang giat ya, nanti saat lulus kamu tidak perlu ke kampung kamu lagi selain menjenguk keluarga kamu, kamu bisa cari tempat tinggal disini dan bekerja juga disini" ungkap Hendra mengusap kepala Vika, semakin membuat Vika bahagia.

"Si Hendra masih saja nggak pernah peka ya, padahal dia udah sering di taksir banyak perempuan, tapi masih saja nggak sadar diri" sinis Samuel berbisik

"Tau tuh, untung si Vania nggak nyadar juga, kalau dia tahu, Udah di kurung si Hendra di kamar" jawab Adrian

"Kami akan siapkan semuanya, mulai dari pakaian, alat tulis, buku buku pelajaran, bahkan biaya kamu selama disana juga akan kami urus, kamu hanya perlu belajar saja disana" ucap Zaki dan Vika mengangguk

"Terima kasih sebelumnya karena mau membantu saya" ungkap Vika tulus

"Sama sama, kamu harus berubah jadi lebih baik lagi, dan semoga bisa mengajak orang tua kamu untuk berubah juga" ucap Samuel

"Aamiin" jawab semuanya

"Assalamu'alaikum" teriak suara cempreng dari arah pintu

"Wa'alaikumussalam" jawab semuanya merasa terkejut.

Rrooaarrrr.

Dua harimau di rumah Samuel langsung berlari dan menerjang orang yang di depan pintu sampai dia terjatuh.

"Astagfirullah Gaga, Safa!" Pekik Zaki turun dengan terburu buru.

"Akkhh anak anak mommy beauty yang lucu, kalian sudah sangat besar, mommy rindu kalian!" Pekik Cantika yang ternyata sudah datang dan malah datang ke rumah Samuel untuk menjenguk dua bayi harimau anak si meong.

"Tante Cantika" kaget Zaki merasa lega karena dia pikir yang di terkam dua harimau itu adalah orang lain.

"Zaki, kamu sudah sangat tinggi sekali, lihat tuh anak Tante masih di luar, mereka takut katanya" sapa Cantika memeluk Zaki dengan masih di ikuti dua harimau milik Samuel.

"Kamu harusnya temui anak kamu dulu, kenapa malah datang kesini?" Tanya Hendra ketus

"Kak Hendra ada disini? Kak Rian juga?" Tanya Cantika saat mendongak ke lantai dua rumah Samuel

"Kami sedang main petak umpet" jawab Adrian

"Let's go baby, kita naik dan terkam mereka berdua" ajak Cantika

Rawrrrrrrrr.

"Jangan bawa kesini, disini ada orang lain, nanti dia takut" ucap Hendra menarik tangan Vika

"Oh ada tamu juga, siapa? Pacar Zaki ya?' tanya Cantika

"Bukan Tante, saudara yang mau sekolah di Ciremai" jawab Zaki terkekeh

"Kalian tunggu disini saja ya, nanti kita main ke luar, Daddy kalian sedang sibuk mengurus kasus pembunuhan mutilasi katanya jadi pulangnya agak malam, mommy akan main dengan kalian nanti" perintah Cantika dan dua harimau itu duduk dengan manis bersama Zaki.

"Sebenarnya kalian ini piaraan siapa sih, ko malah nurut banget sama Tante Cantika" gerutu Zaki mengusap bulu Gaga dan Safa, sambil menjaga dua anak Cantika.

Cantika naik ke atas dan memeluk Samuel, Kamila, Safira, Kalingga dan juga Hendra, tapi Adrian menolak mentah mentah di peluk Cantika.

"Kenapa? Kan aku kangen kak Rian juga?" tanya Cantika cemberut

"Nggak usah lah, terakhir kali berinteraksi dengan kamu, Aku berakhir di usir dari rumah, malas, untuk baikan dengan Sari saja harus menabrakkan diri ke mobil Narendra dulu" jawab Adrian

"Astagfirullah Rian, itu sudah lama sekali dan si Sari juga pasti mengerti sekarang, oh iya, Vika kenalin ini adik om" ucap Hendra

"Namanya Cantika, dia tinggal di Singapura" ucap Hendra.

Vika yang tadinya menatap tidak suka saat Cantika memeluk Hendra, langsung berubah tersenyum setelah tahu kalau Cantika adalah adik Hendra.

"Kamu cantik, umur kamu berapa tahun?" Tanya Cantika mengusap pipi Vika

"Saya lima belas tahun Tante" jawab Vika sopan

"Aduh anak Tante baru sepuluh tahun umurnya, yang bungsu baru tiga tahun dan perempuan" gumam Cantika.

Plak.

"Memangnya kamu mau apa?" Gemas Adrian karena Cantika terlihat bengong

"Mau jodohin sama anak aku kak" jawab Cantika polos.

"Jangan deh, anak kamu masih kecil, nggak cocok dengan Vika, iya kan Zaki?" Tanya Hendra dan Zaki mengangguk saja meski tidak faham.

"Kak Rian, aku kangen, kangen di traktir jajan dan jalan jalan, nanti Cantika minta uang ya, anak bungsu Cantika belum di kasih hadiah loh" ungkap Cantika memeluk Adrian bahkan mencium pipi kanan dan kiri Adrian yang terlihat Shok dengan kelincahan Cantika mencari celah untuk bisa memeluk dan mencium pipi Adrian yang selama ini selalu dia jaga dari perempuan yang bukan mahromnya.

Hahaha...

Suara tertawa terdengar di rumah Samuel yang CCTV rumahnya terhubung ke rumah Abraham. Bahkan Abraham selalu senang saat ada kejadian konyol di rumah anaknya Samuel yang melibatkan para sahabat Samuel.

"Samuel! Gue bilang juga apa, dia ini bikin rumah tangga gue dalam bahaya setiap kali ketemu!" Umpat Adrian mengusap pipinya kesal

"Berdo'a saja semoga om Abraham sudah tobat" ucap Hendra meringis

"Kalian sialan! Gue mau pulang saja, dan kamu, jauh jauh dari saya! Kalau perlu dari jarak sepuluh meter! Pergi saat kamu melihat saya di manapun" Kesal Adrian

"Eh.. kenapa memangnya? Baru juga ketemu udah pergi lagi?" Tanya Cantika kebingungan

"Kamunya juga, kenapa setiap bertemu Adrian selalu main sosor sosor aja, kamu itu sudah nikah, tidak baik melakukan itu" ucap Hendra menjewer telinga Cantika.

"Kan kangen kak, lagian aku juga nggak tahu kenapa selalu ingin lompat ke pelukannya kak Adrian" rengek Cantika memeluk Hendra

"Iya kak Hendra tahu, tapi Adrian itu image nya sekarang seorang Kiai, masa pelukan dengan perempuan selain dengan istri dan anaknya" ungkap Hendra

"Ayo Tante, kita ke rumah" ajak Safira menggandeng Cantika

"Iya, sayang, Ben dan Belinda, cium tangan Om dan Tante dulu sayang" jawab Cantika

Meski takut dengan Gaga dan Safa, kedua anak Cantika naik ke atas dan mencium tangan para orang tua disana termasuk Vika

"Aduh.. keponakan om yang cantik ini akhirnya pulang juga, Om kangen sekali loh" ungkap Hendra menggendong Belinda

"Bel juda tanen denan om ( bel juga kangen dengan om)" ungkap Belinda memeluk Hendra

"Ayo ke rumah, Tante kalian pasti senang kalau tahu kalian sudah pulang" ajak Hendra

Mereka pamit pada semuanya tapi Kalingga masih disana dan menatap dalam Zaki, ada sesuatu yang membuatnya khawatir, tapi Kalingga tidak bisa tahu apa itu. Zaki terlihat berbeda dan ada aura aneh di dalam tubuh Zaki.