Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Iseng
Sambutan hangat dari beberapa pelayan kediaman Luis atas kedatangan Camilla membuat gadis ini sangat terharu. Camilla dibiarkan duduk di kursi roda karena tubuhnya sebenarnya belum begitu sepenuhnya pulih.
"Selamat datang nona Camilla...!" ucap kepala pelayan yang bernama Ben.
"Terimakasih." Camilla hanya menunduk hormat melewati beberapa pelayan yang semuanya pria.
"Daddy. Kenapa hanya ada pelayan pria semuanya di sini?" tanya Camilla.
"Karena Daddy sedang menunggu princes Camilla yang akan memilih sendiri pelayan perempuan di mansion kita ini," sahut Luis.
"Dad. Apakah sepenting itu aku untukmu?" tanya Camilla merasa tersanjung.
"Kamu lebih dari hidupku Camilla."
"Apakah Daddy tidak berniat menikah lagi?" tanya Camilla saat mereka masuk ke dalam lift.
"Tidak sayang. Kecuali kamu mau menjadi istriku, Camilla. Awalnya aku ingin menikah jika sudah bertemu lagi denganmu. Tapi, melihatmu tumbuh menjadi gadis dewasa, aku memutuskan akan menikahi mu," batin Luis.
"Dad. Kenapa tidak dijawab?" desak Camilla.
"Daddy tidak ingin membahasnya. Cukup kamu saja sayang untuk menemani Daddy sampai menua,"
"Tapi Camilla juga akan menikahi pria yang Camilla sukai."
Entah mengapa ucapan Camilla membuat Luis menjadi tidak suka dan langsung masuk ke kamar Camilla. Ia mencoba mengalihkan pertanyaan Camilla.
"Sayang. Ini kamarmu. Dan kita akan makan siang di kamarmu." Luis mendorong kursi roda Camila menuju ruang makan khusus yang menyatu dalam kamar itu yang mengarah ke balkon.
Gerimis kembali turun seakan mendukung suasana keromantisan pasangan mantan anak dan ayah tiri itu. Camilla melihat hidangan menu makanan itu adalah kesukaannya semua.
"Ya ampun. Daddy ingat semua makanan kesukaan Camilla?" tanya Camilla dengan wajah berbinar.
"Tentu saja sayang. Dan sekarang Daddy harus mengumpulkan data tentang kesukaanmu sebagai wanita dewasa," ucap Luis lalu mulai acara makannya.
"Itu dad, Camila suka dengan lingerie dan g-string," lugas Camilla membuat Luis tersedak.
"Uhukkk....uhukkk...!" Luis mengusap tenggorokannya lalu meneguk air putih. Wajahnya tampak memerah mendengar ocehan Camilla.
"Ya ampun Daddy. Pelan-pelan makannya...!" Camilla mengusap punggungnya Luis sambil menahan tawa yang hampir meledak.
"Ternyata asyik juga godain duda karatan," batin Camilla.
"Apakah kamu serius koleksi barang begituan, sayang? untuk apa?" tanya Luis sambil mengatur nafasnya.
"Oh itu. Camilla sedang belajar menjadi wanita dewasa. Dengan begitu Camilla tahu caranya menyenangkan suami suatu hari nanti," sahut Camilla asal. Padahal ia sendiri belum pernah beli pakaian haram itu.
"Cih...! Otakmu itu harus diisi dengan pelajaran sayang. Bukan hal yang tabu seperti itu. Apakah jangan-jangan kamu sering nonton film dewasa?" cecar Luis.
"Daddy. Tiga bulan lagi usia Camilla 18 tahun. Bukankah Camilla sudah boleh nonton film itu. Hanya sekedar hiburan Daddy," ucap Camila sambil mengunyah makanannya.
"Berhentilah menonton film aneh itu. Selesaikan kuliahmu dan bekerja. Ngomong-ngomong kamu kuliah jurusan apa?"
"Spesialis bedah."
"Kenapa mengambil jurusan itu?"
"Biar bisa merawat Daddy. Camilla tidak ingin ada wanita lain menyentuh tubuh Daddy selain aku."
"Apakah kamu akan melarang istrinya Daddy untuk merawat Daddy?" tanya Luis memancing reaksi Camilla.
"Camilla sudah kenyang Daddy." Camilla mengakhiri makannya begitu mendengar Luis menyinggung tentang wanita lain.
"Makananmu belum habis sayang. Habiskan dulu....!" titah Luis.
"Sakit ku membuat lidahku tidak berselera saat ini. Maafkan Camilla dad. Camilla mau tidur," Camilla melangkah ke arah tempat tidurnya. Luis segera menghabiskan makanannya dan menyusul Camilla yang sedang berbaring di ranjang barunya.
"Boleh Daddy tidur di sini bersamamu?" tanya Luis dan Camilla hanya mengangguk sambil melihat medsos miliknya.
"Hmm."
"Sayang. Apakah kamu marah karena Daddy menyinggung wanita lain dalam obrolan kita?" tanya Luis.
"Tidak. Itu hak Daddy. Camilla hanya putrinya Daddy. Tidak punya hak untuk mengatur hidupnya Daddy," ucap Camilla terdengar datar dan itu sangat tidak enak didengar oleh Luis.
Luis mengambil ponselnya Camilla dan meletakkan di atas nakas. Luis memeluk tubuh gadis cantik itu dan membawanya ke dadanya.
"Camilla," panggil Luis sambil mengelus rambutnya panjang Camilla.
"Iya daddy."
"Bagaimana perasaanmu setelah bertemu Daddy?" tanya Luis.
"happy."
"Hanya itu?"
"Hmm."
"Tidak ada perasaan lainnya terhadap Daddy seperti seorang wanita dewasa pada lawan jenisnya?" tanya Luis namun mata Camilla sudah terpejam.
Camilla baru saja meminum obatnya yang membuat matanya langsung terpejam. Luis mendengar suara dengkuran halus Camilla dan membiarkan gadis itu tidur di atas dadanya.
"Aku harap suatu saat nanti kamu mencintaiku Camilla seperti aku mencintaimu saat ini layaknya kekasih," ucap Luis lalu ikut tertidur.
Sore harinya Camilla baru terbangun. Namun Luis sudah tidak ada ditempat tidurnya. Camilla turun dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi. Setelah menyelesaikan urusannya, Camilla hendak mencari Luis. Lagi pula dia ingin mengetahui seluk beluk mansion mewah itu.
Langkahnya terhenti kala melihat pajangan foto dirinya dan Luis saat dirinya masih berusia tujuh tahun. Camilla tersenyum menatap foto yang ada di bingkai besar itu. Camilla mendekat untuk melihat catatan kecil yang tertera dibawah foto itu.
"Kaulah kehidupanku baby Camilla."
"Siapa yang menyangka gadis yang kau anggap putrimu berubah mencintaimu sebagai seorang kekasih. Sayangnya cerita itu bukan untukku. Aku hanya putrimu, Daddy," ucap Camilla lirih.
Camilla tidak menyadari jika ucapannya terdengar oleh Luis yang tidak jauh berada di belakangnya.
"Benarkah dia mencintaiku juga? Benarkah yang aku dengar barusan? Lalu bagaimana caraku memulai hubungan ini menjadi lebih nyata? Kenapa rumit sekali? Bagaimana nanti sikap kami menjadi canggung satu sama lain jika kami jujur mengakui perasaan kami satu sama lain? Aku tidak mau kehilangan Camilla untuk kedua kalinya.
Dulu aku mencintainya sebagai putriku namun tidak untuk saat ini lagi. Dia sudah tumbuh dengan baik," gumam Luis lalu mundur beberapa langkah agar Camilla tidak menyadari kedatangannya.
Saat matahari terbenam memenuhi langit senja, Camilla berjalan ke arah balkon ruang keluarga di lantai dua itu. Ia menatap cahaya cantik membentuk lukiskan alam mengagumi karya Tuhan yang maha dahsyat.
Semilir angin menerpa wajahnya. rambutnya yang panjang menari-nari mengikuti irama angin. Aroma pohon EK di depan sana menjadi terapi tersendiri baginya. Luis menatap wajah cantik tanpa riasan itu. Walaupun masih terlihat pucat namun kecantikan wajah alami Camilla berkali-kali lipat dari ibunya Anna.
"Anna. Aku mendapatkanmu sudah janda saat itu. Tapi aku sangat bersyukur dari rahimmu kau melahirkan bidadari untuk kumiliki suatu hari nanti. Aku akan mendapatkan gadismu, Camilla," batin Luis
"Apakah pemandangannya terlalu indah sampai putriku mengabaikan aku?" sindir Luis lalu berdiri di samping Camilla sambil bersedekap bersandar di pembatas balkon.
"Daddy. Kenapa menggangguku?" rajuk Camilla.
"Daddy terlalu cemburu pada alam karena mencuri perhatiannya putriku, mau jalan-jalan atau mau nonton film dewasa dengan Daddy?" goda Luis membuat wajah Camilla memerah.
"Dad. Aku membohongimu. Aku belum pernah menonton film itu dan tidak mengkoleksi baju aneh itu. Camilla masih suci Daddy," jujur Camilla membuat Luis terkekeh.
"Daddy tahu sayang. Kamu adalah wanita yang penuh prinsip. Apakah kamu lakukan itu untuk Daddy?" tanya Luis membuat Camila memalingkan wajahnya karena malu.
"Sial...! Kenapa dia terlihat sangat menggemaskan?" batin Luis melihat cara Camilla saat slow motion di depannya.
.....
Vote dan like cintaku...
jangan merusak kepercayaan org lain