Langkah Bersama Bintang

" Iya aku maafin...ya udah sekarang kamu balik ke kelas dan beresin semua masalah yang terjadi baru aja.. aku mau lanjut ngobatin pak Irwan dulu ya..." Terangnya sambil melirik kearah Irwan dan mengulas senyum yang menenangkan hati Irwan.

Feri hanya mengangguk lalu pamit untuk kembali ke dalam kelasnya dan membereskan masalah disana, setelah kepergian Feri lalu Maya pun beralih menatap wajah laki-laki yang sedang terbaring dengan wajah agak ditekuk dan segera mengecek keadaannya.

" Aaawwh aduh...sakit bangetttt.." Keluh Irwan sambil memegang perutnya yang terasa sakit.

" Iya...yang mana yang sakitnya kak..! Aku jadi bingung mau ngecek yang mana..." Ucap Maya sambil menatap bingung Irwan yang sedang mengaduh kesakitan.

Sementara itu di dalam kelas Reza, Andra, Rangga, Feri dan 2 orang lainnya kini saling berhadapan dengan 5 gadis bar-bar yang cantik siapa lagi kalo bukan Raya, Laras, Gita, Fira dan Risma merekalah yang sekarang tengah dihadapi oleh 6 murid laki-laki itu.

Mereka saling berpandangan mencari topik yang harus dibahas, sementara diluar kelas sudah banyak siswa maupun siswi berkumpul di depan kelas itu mereka tak berani masuk karena mereka tau kalau masuk berarti cari gara-gara dengan dua kelompok bar-bar yang ada didalam kelas itu akhirnya mereka semua hanya bisa menonton apa yang akan terjadi selanjutnya disana.

Akhirnya Feri pun membuka suara sembari menatap wajah Raya yang memiliki paras cantik dan menarik Dimata lelaki yang memiliki paras yang tamvan juga manis.

" Ok gue selaku pemimpin di geng The brother minta maaf atas kejadian tadi gue benar-benar minta maaf sama kalian semua dan kita semua pengen baikkan sama kalian dan bersahabat dengan kalian semua" Ucap Feri jelas dan penuh keikhlasan.

" Ya udah kita maafin kalian, tapi sebelumnya kalian harus minta maaf sama Maya dulu soalnya yang jadi pemimpin digrup kita itu Maya buka aku lagi Fer..." Ucap Raya pada Feri yang membuat mereka ber oh serempak sambil saling pandang satu sama lain.

"Oooooh...gitu ya" Ucap mereka bersamaan.

" Udah kok tadi di UKS sendiri yang minta maaf mewakili semua teman-teman ku jadi tinggal sama kalian aja yang belum.." Jelas Feri pada Raya dan kawan-kawannya, mereka pun hanya mengangguk lalu tersenyum dan mengulurkan tangan masing-masing sebagai tanda baikan dan menerima persahabatan dari Feri dan kawan-kawannya.

Begitu lah cara mereka berbaikan dengan lawannya dan mereka juga selalu menjaga kepercayaan dan kerukunan antar teman-temannya.

Namun dilain ruang terlihat Maya sedang berusaha keras untuk membujuk Irwan untuk minum obat maag dan berusaha untuk memasukkan obat maag itu kedalam mulut Irwan yang masih terus menghindar agar tak disuruh minum obat lagi oleh Maya.

" Aaaaa..... Ayo dong buka mulutnya kak, susah banget sih cuma disuruh minum obat maag doang sampe aku yang ngejar-ngejar kakak terus untuk minum obat ini doang...cepet buka mulutnya aaaa...." Ucap Maya sambil membuka mulutnya lebar-lebar sehingga terlihat barisan gigi yang putih dan rapi membuat Irwan terpana tatkala melihat bibir seksi Maya, saat Maya mengatup bibirnya ketika sadar Irwan terus memperhatikan dirinya.

" Kak...! Apaan sih pake ngeliatin aku kayak gitu...." Protes Maya pada Irwan yang terus saja memperhatikan dirinya sampe-sampe keringat dingin pun mengalir dari wajahnya yang tegang.

" Deg deg deg serrr...." Detak jantung keduanya berdegup kencang ketika dua netra beradu tak ada kata yang terucap hanya hati yang saling bicara.

" Author jadi geregetan deh, kira-kira mereka lagi pada ngomongin apa yaa!🤔 Kayaknya lagi pada ngomongin kapan lebaran kak😂😂😂"

" Sumpah...! Demi apa kak Irwan guanteng bangetttt...fix ini mah udah paket lengkap dari sananya, idung mancung, alis tebal, kulit putih, bibir seksi, badan tinggi semampai wajah tamvan aahh...udah sempurna dah..."

Gumam Maya dalam hati

Disisi lain Irwan pun sama dengan Maya, matanya tak lepas memandang wajah gadis dihadapannya ini dengan penuh perasaan.

" Ya Allah....begitu sempurnanya wanita dihadapan ku ini...dia wanita cantik nan manis, baik hati dan dewasa juga penyayang mungkinkah dia kan menjadi pasangan hidup ku untuk selamanya, jika engkau.. mengijinkan aku menginginkan dia Tuhan..." Gumamnya sambil memohon kepada Allah meminta Maya untuk menjadi pasangan hidupnya.

Kegugupan Maya semakin bertambah ketika Irwan memajukan wajahnya lebih dekat dengan wajah dirinya dan seketika matanya terbelalak saat satu kecupan manis mendarat dibibir nya begitu lama.

"Cup "

Lama kelamaan kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan yang paling manis untuk pertama kalinya bagi Maya, refleks Maya pun memejamkan matanya untuk beberapa saat dan kemudian Irwan pun mengakhiri ciuman itu dengan satu kecupan mesra dibibir nya.

" Cup.. maafin kakak sudah membuat mu harus merasakan dan mengalami ciuman tadi " Ucap Irwan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

" Kenapa kakak harus minta maaf segala..? Lagian aku sendiri menginginkan hal itu walaupun aku tau itu gak boleh ya tapi kalo hanya sebatas mengenal dan merasakan seperti apa ciuman itu ya...ga ada salahnya asalkan jangan sampai melebihi batas aja yakan! "

" Kakak mungkin lebih faham tentang hal itu dari pada aku, sekalipun umur ku masih terbilang muda tapi aku gak munafik untuk urusan yang bersifat Sex aku ingin dan menginginkannya tapi aku juga punya batasan kak, aku tau mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan dan lagipula aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau aku menikah nanti dari ujung rambut sampai ujung kaki aku serahkan kepada pasanganku dan tak akan pernah aku bagi pada yang lain cukup satu pasanganku saja." Terang Maya lagi sambil menatap wajah Irwan yang sedang fokus menyimak kata-katanya.

Irwan pun tersenyum setelah mendengar penjelasan dari Maya yang begitu dewasa dan tau batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pikirannya sudah dapat satu poin untuk Maya hasil dari penilaiannya.

" Bagus kalo gitu berarti kamu tau batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh jadi kakak setuju dengan pendapat dan prinsip kamu tadi" Ucap Irwan sambil mengacungkan jempol nya.

Dan tak lama kemudian terdengar suara derap langkah kaki dari sebrang sana, Irwan dan Maya saling pandang langsung merubah posisi mereka yang saling berdekatan dengan langsung keluar dari ruang UKS, yang lebih dulu keluar dari ruangan adalah Irwan karena Maya sedang membereskan kotak P3K yang tadi sempat berantakan olehnya gara-gara mencari obat maag untuk Irwan sementara obatnya sudah ditelan tadi sebelum Irwan keluar dari ruangan itu.

Disisi lain Irwan melihat beberapa murid laki-laki berlarian menuju ruang UKS yang begitu tergesa-gesa masuk kedalam UKS entah apa yang terjadi pada mereka sehingga begitu tergesa-gesa seperti itu, karena penasaran dan khawatir pada Maya Irwan pun memilih untuk mengikuti beberapa murid laki-laki sedang menuju ruang UKS.

" Kira-kira siapa mereka dan apa tujuan mereka ke ruang UKS dan bagaimana keadaan Maya disana yuk ikuti terus cerita update nya ya soalnya author juga penasaran ending nya Maya dan Abang Irwan "