Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Global Holdings Group

Wilber duduk bersandar di kursi kerjanya, tatapannya kosong menembus jauh. Ingatan tentang luka-luka Cherry terus terputar di kepalanya.

Tak lama kemudian, langkah cepat terdengar di lorong. Pintu terbuka, Roby masuk dengan napas sedikit terengah.

"Tuan, sudah saya selidiki rumah sakit itu," ucapnya tanpa basa-basi. "Tidak ada yang mencurigakan. Mengenai dokter yang melakukan operasi ginjal… datanya tidak tercatat di rumah sakit mana pun."

Wilber mengangkat alis, menatapnya tajam. "Tidak menemukan hasil apa pun?"

"Benar, Tuan." Roby menghela napas. "Laporan resmi yang ditemukan hanya menyebutkan Cherry berada di sana untuk operasi kecil. Tidak ada catatan soal pengambilan ginjal. Namun… dokter dan suster yang terlibat dalam operasi malam itu sudah menghilang. Saya curiga mereka memalsukan laporan untuk menutupi perbuatan mereka."

Wilber menyandarkan tubuh ke depan, nada suaranya berat. "Bisa menyembunyikan hal sebesar ini… berarti pelakunya bukan lawan yang mudah. Lalu bagaimana dengan tunangannya… dan ibunya?"

Roby membuka berkas di tangannya. "Nama pria itu Mike Lu, dan Rosa Fang adalah ibu kandung Cherry. Rosa menikah dengan Roman Chen, pria yang kini menjadi ayah tiri Cherry, dan mereka memiliki seorang putri bernama Celia Chen. Pernikahan pertama Rosa kandas saat Cherry berusia empat tahun. Tidak ada yang tahu ke mana ayah kandung Cherry pergi. Setelah itu, Rosa membawa Cherry pulang ke rumahnya. Mengenai informasi kehidupan mereka selanjutnya… gagal ditemukan."

Hening sejenak. Wilber mengetuk meja sekali, tatapannya menusuk Roby. "Roby, selidiki lebih jauh. Dokter yang melakukan operasi ginjal dan dokter yang terlihat di malam itu menghilang begitu saja dan harus ditemukan, Dan cari tahu siapa sebenarnya Roman Chen dan Mike Lu… mereka dari perusahaan mana, siapa saja koneksinya."

"Baik, Tuan," jawab Roby dengan mantap, lalu berbalik meninggalkan ruangan.

"Kita harus menunggu Cherry sadar dan mengatakan semuanya dia akan menjadi saksi untuk menangkap pelakunya," kata Roby.

"Tergantung kondisinya, aku tidak ingin mengungkit masalah ini di depannya, kecuali kalau dia yang mengungkapkan sendiri," jawab Wilber.

"Apakah Tuan takut kalau akan membuatnya semakin tertekan?" tanya Roby hati-hati.

Wilber menghela napas, tatapannya menatap kosong ke arah meja.

"Dia butuh perawatan jangka panjang. Aku hanya ingin dia fokus pada penyembuhannya. Kehilangan satu ginjal… aku tidak bisa membayangkan betapa takutnya dia di saat itu. Kini aku telah menemukannya, dan aku akan menggunakan caraku sendiri untuk membalas semua perbuatan pelaku."

Roby menimbang kata-kata tuannya, lalu berkata pelan, "Tuan, kalau Cherry berasal dari keluarga kaya, mungkin saja mereka akan bisa menemukannya."

"Aku sudah memberinya gelang itu," jawab Wilber tenang. "Andaikan dia beranjak dari sana, kita akan segera mengetahuinya."

Roby terdiam sejenak, pikirannya melayang. "Delapan tahun Tuan menyimpan perasaan pada gadis itu… tapi kini kondisi Cherry justru membuat hatinya hancur. Pertemuan ini seharusnya membawa kebahagiaan. Namun malah menjadi beban di hati Tuan. Bahkan gelang pelindung yang begitu berharga pun, tanpa ragu, Tuan berikan padanya."

Tak lama kemudian, Wilber berdiri dan mengambil jasnya.

"Ke rumah sakit," ucapnya singkat.

"Baik!" jawab Roby, segera mengikuti dari belakang.

First Affiliated Hospital

Kelopak mata Cherry perlahan terbuka. Cahaya lampu putih menembus penglihatannya, membuatnya mengerjap beberapa kali. Ia menatap langit-langit kamar pasien, lalu mengedarkan pandangan.

"Aku… masih di rumah sakit? Aku gagal melarikan diri," gumamnya pelan, mencoba duduk. Tangannya refleks memeriksa pinggang kirinya.

"Operasi… tidak dilakukan? Bukankah malam itu mereka ingin mengambil ginjalku?"

Pintu kamar berderit, seorang suster masuk sambil tersenyum ramah.

"Nona, anda sudah sadar."

Cherry menoleh cepat. "Suster, ini rumah sakit mana?"

"First Affiliated Hospital, Nona. Anda dibawa oleh Tuan Huo ke sini untuk menerima perawatan. Vitamin dan obat-obatan sudah saya siapkan. Setelah Nona selesai sarapan, Nona harus meminumnya. Makanan Anda akan segera diantar."

Cherry mengerutkan kening. "Siapa… Tuan Huo? Dan makanan itu… akan diantar dari mana?"

Suster tampak sedikit heran. "Nona, apakah Anda tidak mengenal Tuan Huo? Dia adalah putra tunggal keluarga Huo. Banyak yang menyebutnya Wilber berdarah dingin… tapi beliau sangat perhatian pada Anda. Dari makanan sampai semua kebutuhan di sini, beliau yang atur. Jadi Nona hanya perlu tenang dan fokus sembuh."

Cherry terdiam. "Aku pernah mendengar nama Wilber Huo… tapi aku tidak mengenalnya. Lalu kenapa dia menyelamatkanku? Bahkan menyiapkan makanan dari rumah untukku?" gumamnya dalam hati.

Di luar rumah sakit, Beberapa mobil berhenti tak jauh dari pintu masuk. Dari dalamnya keluar anak buah Roman, wajah mereka serius dan penuh kewaspadaan. Mereka berpencar, mengamati setiap sudut, setiap orang yang lewat.

Misi mereka hanya satu — menemukan Cherry, dan membawanya kembali.