NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kau Sakiti

Cinta Yang Kau Sakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author:

Satu hubungan rumah tangga yang di harapkan oleh istri, menjadi tempat nyaman dan tentran tapi ternyata yang dia rasakan sebaliknya. Akan kah sang istri mendapatkan kebagian dalam rumah tangganya, dari suaminya, atau bahkan di dapatkan dari orang lain.

Bab 6

Bhima baru saja keluar dari rumah sakit, saat mobil taksi yang tadi di naiki oleh Liora berhenti di Lobby rumah sakit.

Sang supir yang terlihat berjalan panik,

mengundang perhatian orang sekitar yang melihat. Termaksud salah salah satunya adalah Bhima yang baru saja menjenguk saudaranya di sana.

“ haduh…. Gimana ini “ sang supir taksi terlihat bingung menoleh ke kanan, ke kiri, ke arah pintu rumah sakit. Saat dia membuka pintu penumpang belakangnya. Mukanya panik, dan pintu mobil yang terbuka lebar, memudahkan orang melihat seorang perempuan yang terkulai lemas di kursi penumpang itu.

“ Liora “ gumam Bhima mendekat dengan muka terkejut.

“ Mas, kenal sama mbak nya… “ tanya supir itu,Bhima mendekat menepuk nepuk pelan pipi Liora

“ Ra…. Ra…. Liora, hei “ suara lembut Bhima mencoba membangunkan Liora

“ nganu mas, itu tadi…. “ supir itu belum sempat melanjutkan bicaranya saat Bhima menoleh ke arahnya.

“ segini dulu ya pak, kurang nya nanti saya urus ongkosnya. Saya gak akan kabur, tunggu disini aja sebentar. “ Bhima buru buru merogoh kantong nya mengeluarkan uang lima lembar seratus ribuan di berikan ke sopir itu dengan buru buru

Tapi sang supir orang yang baik memangnya, tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ia hanya mengambil satu lembar dari yang di beri Bhima

“ maaf mas ini saja sudah lebih dari cukup “satu lembar dia tarik dari tangan Bhima

“ makasih pak “ ucap Bhima langsung membopong Liora turun dari taksi itu dan membawa jua menaiki tangga rumah sakit

“ sus ”

“ sus “

Bhim berlari memanggil perawat yang berjaga

Seorang perawat menghampiri, membawa ranjang dorong rumah sakit.

“ sus, tolong sus “ Bhima meletakan Liora dengan hati hati.

“ mohon tunggu sebentar ya pak, jangan panik “ ucap suster menenangkan, lalu suster itu dan Bhima mendorong tempat tidur itu membawa Liora ke ruang pemeriksaan.

Tidak lama seorang dokter datang memeriksa.

“ dok, tolong dok “ ucap Bhima cemas

Dokter itu melakukan pemeriksaan.

“ tolong tenang ya pak “

“ sus, tolong pasang infusnya “

Setelah di rasa cukup pemeriksaannya

” ikut keruangan saya pak “

Bhim mengangguk mengikuti dokter itu.

“ silahkan duduk “ dokter itu memperagakan tangannya mempersilahkan Bhima duduk

“ Trima kasih, dok “ Bhima duduk di seberang meja dokter

Sang dokter menghela nafas pelan, lalu memandang Bhima.

“ huft, apa yang sebenarnya yang terjadi pak? “ tanya dokter itu sambil menyatukan tanggan nya di atas meja dengan siku yang menyandar di ujung meja.

Bhima mengkerutkan dahi nya “ maksudnya dok? “ tanya Bhima nampak bingung

“ huft “ dokter itu menghembuskan nafasnya pelan lagi “ pasien sepertinya mengalami trauma berat, sehingga membuatnya tertekan dan respon tubuhnya adalah mengalami demam tinggi, bahkan di sekitar area leher….” dokter itu menghela nafas lalu membuangnya perlahan, dan memandangi raut wajah Bhima

dengan serius, “ di temukan seperti bekas

cengkeraman kuat, karna ada bekas luka karna kuku, dan juga garis merah gelap yang sangat terlihat jelas. Itu seperti nya kejadian yang sangat baru “

Bhima melotot memandangi dokter itu dengan terkejut “ maksudnya…. Seperti luka cekikan dok? “ tanya nya serius

“ sepertinya iya pak “ jawab dokter itu lagi

“ Liora “ gumam Bhima bingung

“ kalau boleh tau, anda hubungannya apa

dengan pasien “

“ hm saya…. Teman pasien dok “

Dokter mengangguk “ kalau bisa tolong

anda beri tau keluarga pasien “

Bhima hanya mengangguk, padahal jangan kan keluarga Liora. Tempat tinggalnya saja bahkan nama lengkap Liora saja dia tidak tau.

Setelah Bhima dari ruangan dokter dia kembali lagi ke ruang rawat dimana tadi Liora di rawat.

Saat pintu kamar rawat terbuka, Liora menoleh ke arah pintu. Keningnya mengkerut saat

melihat Bhima membuka pintu pelan dan

menutupnya, saat mata Bhima melihat ke arah Liora kedua mata mereka bertemu dan berhenti terpaku sejenak.

Liora masih mencerna ingatannya, saat melihat Bhima menandai siapakah gerangan laki laki ini.

Bhima mendekat “ udah bangun? “ suara

bariton yang sedikit serak dan rendah.

“ hem’ekh “ Liora bergumam pelan,

mengangguk. “ lo…..” dengan kening alis mengkerut

“ Bhima “ ucap Bhima memotong ucapan Liora

“ Bhima “ gumam Liora lirih

“ hem’ekh “ angguk Bhima “, lupa?, “ tatapnya dengan senyuman nya yang membuai “ yang kemarin kenalan di kampus “ lanjutnya lagi.

Liora seolah tersadar, spontan hendak

mendudukan diri, tapi kepalanya masih pusing “ aukhh “ ringisnya sambil memegang sisi kepalanya

Bhima spontan mendekat, memegang bahu kiri kanan Liora “ ckk, jangan banyak gerak dulu “ ucap Bhima berdecak pelan cemas

“ makasih, kak “ ucap lirih Liora

Bhima tersenyum, sambil membantu

memposisikan badan Liora bersandar di ranjang rawat.

“ udah inget? “ tanya nya

Liora mengangguk lemah, menatap kedua manik mata indah milih Bhima. Senyum hangat, yang tak pernah di lihat dari suaminya. Wangi parfum yanv menyeruak sopan di indra

penciuman Liora.

Sedangkan Bhima terpaku dengan wajah cantik, teduh, dengan pandangan yang sangat anggun, walaupun rona bibirnya sedikit pucat. Itu tidak merubah sedikitpun kecantikan yang rerpatri di wajah itu. Jantung nya berdegup kencang, hal yang tidak pernah di rasakan sebelumnya.

“ ekhm “ Bhima berdehem mencoba

menetralkan jantungnya, yang membuat kesadaran mereka kembali.

Bhima mundur dengan gugup dan mendudukan diri, sedangkan Liora matanya berkedip cepat.

Mereka terdiam sejenak Liora memandangi kakinya yang terbungkus selimut rumah sakit, dan Bhima memandangi keluar ke arah jendela.

Hanya tersisah keheningan di ruangan itu

dengan kedua jantung manusia yang berdegup cepat

“ makasih kak “ ucapan Liora memecah

keheningan

Bhima spontan menoleh ke arah Liora, tersenyum mengangguk “ sama sama, btw keluarga lo udah lo kabari? “ tanya nya pelan

Liora terdiam sejenak, lalu mengangguk.

Tidak berselang lama pintu kamar rumah sakit itu terbuka keras, disana sudah berdiri seorang pria yang juga tampan, tinggi menjulang, berpostur badan tegap walaupun tidak begitu berisi, tapi auranya yang juga dominan.

Bhima dan Liora spontan menoleh ke arah

pintu itu, nafas Liora tercekat melihat tatapan tajam dan dingin itu.

Bhima memperhatikan raut muka Liora yang berubah dan tatapan pria itu yang tajam menusuk, alisnya mengkerut. “Mustahil jika mereka sepasang kekasih “ batinnya karna itu bukan lah tatapan kekhawatiran, yang di tujukan oleh seorang kekasih.

Pria itu berjalan mendekat dengan langkah tegap pasti “ ngapain, bisa sampai disini? “ tanya nya datar, tanpa ada rasa kekhawatiran sama sekali.

Bhima menatap bingung laki laki itu, alisnya mengkerut terangkat keatas, bibirnya membentuk simpul sebelah, bukan senyuman bukan, hanya simpulan heran.

“ mas… “ ucap Liora lirih

“ ngapain sampai kesini, buat repot aja kamu bisanya “ nada dingin itu terdengar lagi,

pandangan Briel menoleh ke arah Bhima. “

siapa pria besar, tinggi tegap ini batin nya.

“ oh, ternyata ini alasan kamu sekarang sudah bisa mengambil keputusan sendiri “ ucapnya memandang rendah ke arah Bhima.

Bhima berdiri, badannya yang besar, tinggi, tegap semakin terlihat jelas.

“ maaf, saya hanya sekedar membantu “ ucap Briel menunduk memberi hormat, lalu memandang Briel lagi.

Senyum miring di bibir Bhima terukir “ ekh…. “ dia menghembus kan nafas mengejek.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!