NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Jihan menangis sesenggukan sambil meminta agar Dokter Aylin melakukan cara agar ia tidak hamil.

"Maaf Jihan, aku tidak bisa melakukannya karena saat ini kamu hamil kembar tiga dengan ayah yang berbeda. Dan mereka bertiga Ayah dari anak yang kamu kandung." ucap Aylin sambil menunjuk ke arah Adrian, David dan Yusuf.

"APA?!" ucap mereka bertiga serempak.

"Dokter seymus menyuntikkan spermatozoa kalian bertiga ke rahim Jihan dan sekarang ia hamil anak kalian."

Adrian dan mereka berdua menggelengkan kepalanya.

"David, bawa mereka keluar dulu." pinta Adrian.

David meminta Aylin dan semuanya keluar dari ruang UGD.

"Jangan sakiti, Jihan. Dia juga korban." ucap Aylin.

David mengunci pintu ruang UGD dan mereka bertiga kembali duduk di samping Jihan.

Jihan masih menangis sesenggukan sambil menundukkan kepalanya.

"Jihan, kamu gugurkan saja kandungan itu. Aku akan memanggil dokter spesialis untuk menggugurkan kandungan kamu." ucap Adrian.

David dan Yusuf langsung ke menoleh ke arah Adrian.

"Aku nggak setuju, karena disana ada anakku," ucap David.

"Aku juga," tambah Yusuf.

"Kalian harus setuju! Karena aku dan kalian belum siap menjalani ayah dengan kondisi kita sebagai mafia." ujar Adrian sambil tersenyum sinis.

David dan Yusuf menggelengkan kepalanya dan ia ingin Jihan tetap mengandung anak mereka.

Adrian bangkit dari duduknya dan menatap mereka berdua penuh kemarahan yang ditahan.

“Kita semua bukan pria baik dan hidup dalam kekerasan, pelanggaran hukum, darah. Anak-anak itu tidak akan pernah aman.”

“Tapi itu bukan alasan untuk membunuh mereka,” sahut David lantang.

“Kau pikir aku ingin ini terjadi?! Aku juga korban!” balas Adrian, suaranya meninggi.

Perdebatan semakin memanas, sampai akhirnya Adrian menghentakkan langkahnya menuju pintu dan membantingnya terbuka, lalu keluar dengan wajah penuh emosi.

“Jangan dengarkan Adrian, dia hanya belum siap. Tapi aku dan Yusuf akan tetap di sini untukmu.”

“Kamu tidak sendiri, Jihan.”

Mereka berdua lalu menyusul keluar mengejar Adrian, meninggalkan Jihan yang masih terisak di tempat tidur sambil memeluk perutnya yang kini bukan lagi hanya miliknya melainkan rumah dari tiga jiwa kecil yang tak bersalah.

Jihan menghapus air matanya dan ia bangkit dari tempat tidurnya.

Dokter dan perawat tidak menyadari jika Jihan berjalan keluar dari ruang UGD.

Kemudian Jihan berjalan menuju ke roof top rumah sakit.

Semua orang yang ada di rumah sakit tidak memperhatikan jika ada wanita yang akan mengakhiri hidupnya di atas roof top rumah sakit.

Jihan memegangi perutnya dan ia telah sampai di lantai teratas.

"Maafkan Mama, nak. Mereka belum siap untuk menjadi ayah." ucap Jihan sambil memegang perutnya.

Angin kencang membuat rambut dan tubuh Jihan bergoyang.

Seseorang yang sedang berjalan melihat Jihan yang akan melompat.

"NONA! APA YANG KAMU LAKUKAN?!" teriak orang itu.

David mendongakkan kepalanya saat mendengar suara orang tadi.

Ia langsung membelalakkan matanya saat melihat Jihan diatas sana.

"JIHAN!"

David langsung berlari menuju ke roof top, begitu juga dengan Adrian dan Yusuf.

"Jihan, jangan lakukan itu." gumam Yusuf sambil berlari menaiki tangga.

David membuka pintu dan melihat Jihan yang sedang berdiri sambil menangis sesenggukan.

"Jihan, tolong turun. Ayo sayang." ucpa David.

Adrian dan Yusuf baru sampai melihat Jihan yang menatap ke arah David

"Jihan, jangan lakukan itu. Anakku ada didalam sana." ucap Yusuf.

"TURUN JIHAN!!" bentak Adrian.

Jihan yang ketakutan langsung melangkahkan salah satu kakinya.

"Maaf...." ucap Jihan sambil memejamkan matanya.

"JIHAN!!"

Adrian langsung berlari dan melompat ke arah Jihan.

Ia berhasil menggenggam tangan Jihan yang sudah bergelantungan.

"L-lepaskan aku.." ucap Jihan dengan suara lirih.

"T-tidak akan, Jihan. Kamu sedang mengandung anakku dan anak mereka!".

David dan Yusuf mencoba menarik tubuh Adrian yang sedang menahan tangan Jihan.

Dengan sekali tarikan, mereka berhasil menyelamatkan Jihan.

"Jangan lakukan hal bodoh lagi, Jihan." ucap Adrian.

Jihan menatap wajah mereka bertiga dan pandangannya kembali kabur.

Ia langsung jatuh pingsan di pelukan tubuh Adrian.

Adrian langsung membopong tubuh Jihan dan membawa ke apartemennya.

"David, beritahu Dokter Aylin kalau kita akan memberikan Jihan ke apartemen." ucap Adrian.

David menganggukkan kepalanya dan segera ia menuju ke ruang UGD bersama dengan Yusuf.

"Dimana Jihan?" tanya dokter Aylin.

"Kami akan membawa Jihan ke apartemen." jawab David.

Dokter Aylin menghela nafas panjang dan ia memberikan obat serta vitamin untuk kandungan Jihan.

"Jaga Jihan, jangan sampai ia stres." ucap dokter Aylin.

"Jangan khawatir, dok. Kami janji akan menjaganya." ucap Yusuf.

Setelah itu mereka berdua menuju ke parkiran dimana Adrian sudah menunggu di dalam mobil.

David dan Yusuf masuk ke dalam mobil dan melihat Jihan yang masih belum sadarkan diri.

Segera David melajukan mobilnya menuju ke apartemen Adrian.

Yusuf melihat obat dan vitamin milik Jihan yang begitu banyak

Adrian membelai rambut Jihan yang menutupi wajahnya.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di apartemen.

Adrian kembali membopong tubuh Jihan dan Yusuf membukakan pintu kamar.

David membersihkan tempat tidur yang akan digunakan oleh Jihan.

"Pelan-pelan saja, Adrian." ucap David saat melihat Adrian menaruh tubuh Jihan ke atas tempat tidur.

Mereka bertiga langsung duduk di samping tempat tidur sambil menatap wajah Jihan.

"Apakah kalian sudah siap untuk menjadi seorang ayah?" tanya Adrian.

David dan Yusuf saling pandang saat mendengar perkataan dari Adrian.

"Siap nggak siap, kita harus tetap siap. Jihan sendiri juga korban disini."ucap David.

"Aku setuju dengan David." ujar Yusuf

Adrian bangkit dari duduknya dan mengambil minuman keras yang ada di kulkas.

"Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu siap untuk menjadi seorang ayah?" tanya David.

"Entahlah, aku sendiri belum tahu." ungkap Adrian sambil menikmati minumannya.

Adrian mengatakan kalau dunia yang mereka jalani sangat keras dan musuh bisa saja menculik Jihan.

"Dia akan menjadi kelemahan kita," ucap Adrian.

Disaat mereka sedang mengobrol, Jihan membuka matanya dan melihat ruangan yang sangat asing.

"D-dimana aku..." gumam Jihan yang kemudian melihat mereka bertiga yang sedang memandangi wajahnya.

Dengan tubuh yang masih lemas, Jihan bangkit dari tempat tidurnya.

"Jihan, kamu mau kemana?" tanya David sambil menyentuh tangan Jihan.

"Aku mau pulang dan lepaskan tanganmu!" jawab Jihan.

"Jihan, kamu masih sakit dan dokter Aylin meminta agar kamu Israel dan tidak stres." ucap Yusuf.

Jihan tertawa sinis dan ia tidak memperdulikan perkataan mereka.

Adrian menatap wajah David dan menganggukkan kepalanya.

David menggelengkan kepalanya dan meminta Adrian untuk tidak menyakiti Jihan.

Adrian yang tidak sabar langsung mengambilnya botol berisi cairan chloro dan membasahinya di sapu tangannya.

"Jihan!" panggil Adrian.

"Ada mmmmpphh!!"

"Jangan melawan, Jihan. Hirup pelan-pelan dan jangan berontak." ucap Adrian sambil menekan sapu tangan ke mulut dan hidung Jihan.

David dan Yusuf mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Dalam hitungan detik Jihan langsung jatuh pingsan dan Adrian kembali membopong tubuh Jihan ke atas tempat tidur.

"Adrian, dia bukan musuh kita. Dia ibu calon anak-anak kita!" protes David.

"Kalau aku tidak melakukannya, Jihan bisa kabur. Kamu mau dia pergi?!"

David dan Yusuf menggelengkan kepalanya dan mereka kembali menjaga Jihan.

1
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
my name is pho: dalam hal mendesak boleh kak
saya sudah tanya ke pak penghulu langsung 😭
nikahnya di luar negeri
total 1 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!