Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulus
Setelah kejadian itu Sasa menjadi takut kalau deket-deket Sandy, pasalnya pemuda itu selalu menatapnya dengan tatapan yang aneh.
"Bi makan malam masak apa?" tanya Sandy sambil mendekati Bibi di dapur, sementara Sasa memperhatikan gerak gerik pemuda itu dari kejauhan.
"Maaf mas, malam ini Bibi tidak bisa memasakkan buat Mas Sandy. Bibi izin mau pulang cepat, ada keperluan mendadak." ucap Bibi, sambil menunduk dengan suara takut-takut.
"Hmm yasudah gapapa Bi, Sandy bisa beli saja diluar." sahut Sandy yang memaklumi
"Loh Mas, kan ada Mba Sasa yang masakin Mas Sandy." ucap Bibi menatap wajah Sandy
Sandy yang mendengar pertanyaan si Bibi, tidak menjawab apapun dia lalu berlalu pergi begitu saja.
Bibi yang melihat kelakuan anak majikannya itu, hanya menggelengkan kepalanya saja. Merasa heran dengan kelakuan pemuda itu, yang tidak punya sopan santun sama sekali.
"Kenapa kamu gak bisa terima dia menjadi ibu tirimu Mas, padahal Mba Sasa itu orangnya sangat baik." gumam Bibi dengan suara lirihnya
Setelah itu Bibi meninggalkan dapur dia menuju ke kamar Sasa, karena ingin berpamitan untuk pulang.
Tok
Tok
Tok
Ceklek
Suara pintu terbuka dan terlihat sebuah wajah muncul di ambang pintu, dan menampilkan wajah Sasa yang tersenyum kearahnya.
"Maaf Mba Sasa Bibi cuma mau bilang, kalau nanti malam Bibi izin pulang karena urusan mendadak." pamit Bibi pada Sasa
Sasa mengernyitkan dahinya belum paham, maksud dari Art nya itu.
"Jadi saya tidak bisa masak buat makan malam Mba." sambung Bibi merasa tidak enak
"Ooh iya Bi gapapa kok, biar nanti saya yang masak." ucap Sasa sambil tersenyum ramah
"Yaudah mba kalau gitu saya mohon pamit mau pulang." ucap Bibi minta izin
"Tunggu sebentar Bi." tahan Sasa, si Bibi pun akhirnya diam saja menunggu.
"Ini Bi untuk ongkos ya, jadi kapan Bibi kembali kesini lagi?" tanya Sasa setelah memberikan bekal buat ongkos
"Insyaallah Mba besok sore saya sampe sini lagi." jawab Bibi, Sasa pun mengangguk lalu Bibi pergi meninggalkan majikannya takut kemaleman di jalan.
Setelah Bibi pergi Sasa langsung menuju ke dapur, di lihat waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Jadi Sasa pikir dia langsung masak aja biar nanti sekalian mandi, dan sholat ashar kalau sudah selesai masak.
Sasa membuka kulkas lalu mencari bahan makanan, yang bisa di masak cepat dan tanpa ribet tentunya. Takut anak tirinya pulang dia belum selesai masak, pikirnya.
"Masak apa ya kira-kira.. hemm masak sop aja deh sama goreng ayam." ucap Sasa berbicara sendiri, lalu dia mengeluarkan bahan buat bikin sop dan juga ayam setengah ekor.
Kemudian ia mengupas kentang, ortel, dan teman-temannya. Setelah bahan tersebut, di kupas dan di cuci lalu ia memotong-motong sesuai buat bahan sop.
Sekitar 30 menit Sasa berkutat di dapur, dan akhirnya ia menyelesaikan juga masaknya. Semua masakan yang selesai di masak lalu Sasa letakkan diatas meja makan berikut nasi, piring dan sendok.
"Habis masak rasanya gerah banget, mandi kali ya biar fresh." ucapnya pada diri sendiri, lalu ia pun membuka celemek dan masuk ke kamarnya.
Sasa yang sudah merasa kegerahan, pun langsung masuk ke kamar mandi. Setelah sebelumnya ia membuka pakaiannya, dan meletakkan nya di dalam keranjang pakaian kotor.
Di tempat lain Sandy yang sedang nongkrong bersama teman-temannya, tidak sengaja melihat postingan ibu tirinya.
\#Sudah selesai masak nih, cus mandi dulu ye kan\# begitulah caption foto yang di upload oleh Sasa di aplikasi merah.
"Jadi dia yang masak nih, ternyata dia jago masak juga ya." ucap Sandy
"Guys aku pulang ya mau makan." pamit nya kepada teman-teman nongkrong nya
"Oke tiati." ucap temannya
Sandy segera meluncur menuju ke rumahnya, yang kebetulan tempat nongkrongnya tidak berapa jauh dari rumahnya.
Sesampainya di rumah Sandy mendapati rumah dalam keadaan kosong, pintunya terkunci namun Sandy memang punya kunci cadangan sendiri.
"Bibi sudah pulang kan, berarti hanya si ibu tiri itu tah yang tinggal disini." ucap nya
Niatnya tadi Sandy ingin langsung ke meja makan, karena penasaran dengan masakan nya Sasa.
Tapi tiba-tiba pas dia ngelewati kamar orang tuanya itu, pintu kamarnya sedikit terbuka. Sandy yang penasaran pun berhenti, lalu mengintip dari sela yang sedikit terbuka itu.
Namun pas Sandy sedang mengintip, ternyata Sasa baru selesai mandi dia keluar dari kamar mandi. Hanya mengenakan handuk doang, disitu terlihat Sasa sedang berjalan menuju ke lemari pakaian.
Kemudian Sasa membuka lemari, lalu mengambil daster dan cd serta bra. Setelah mendapat apa yang dia cari, Sasa kembali menutup pintu lemari itu. Setelah itu Sasa melepas handuknya, yang sontak membuat Sandy membelalakkan matanya.
Karena Sasa sedang dalam keadaan toples, ketika Sasa membalikan badannya tubuh Sandy menggigil. Karena melihat tubuh Sasa yang tanpa sehelai benangpun, bahkan dengan jelas Sandy melihat sebuah gundukan yang di tumbuhi bulu-bulu tipis.
Sasa kemudian mengenakan pakaian nya, namun dia masih belum menyadari kalau ada sepasang mata yang sedang menatapnya. Setelah Sasa berpakaian lengkap, Sasa menggantung handuknya dan berniat untuk kembali ke meja makan.
Karena Sandy tahu kalau ibu tirinya akan keluar, maka dia buru-buru lari masuk ke kamarnya. Sesampainya di kamarnya, Sandy masih terus terbayang akan tubuh mulus ibu tirinya.
"Cantik juga dia, putih, mulus dan gundukannya itu ohh..." lirih Sandy lalu dia langsung masuk ke kamar mandi, karena sepertinya saat ini sedang merasa horny berak.
Sambil membayangkan tubuh mulus Sasa, Sandy mencoba mengeluarkan sesuatu yang membuatnya mengerang merasa ada sesuatu yang keluar.
